18. Tipikal Idaman

Setelah kepala sekolah selesai bicara dengan Zayn, Khaira dan Antonio, tiga siswa itu pun kembali ke kelas mereka masing-masing. Antonio menatap Zayn yang kembali ke kelas bersama Khaira dengan tatapan penuh dengan dendam.

"Aku benar-benar akan menghajar bocah itu. Berani-beraninya dia menyentuh calon tunangan ku! Aku harus meminta ayah untuk memindahkan Khaira ke kelas yang sama denganku. Aku harus menjauhkan Khaira dari bocah sialan itu," gumam Antonio menatap tajam Zayn yang berjalan beriringan dengan Khaira. Kedua tangan pemuda itu nampak terkepal erat.

Khaira berjalan menunduk di samping Zayn. Gadis itu menggigit sudut bawah sebelah kanan bibirnya sendiri. Khaira merasa canggung pada Zayn karena kejadian tadi dan tidak dapat melupakannya.

"Astagaa.. ciuman pertama ku. Detak jantung ku berdegup kencang tidak beraturan," gumam Khaira dalam hati. Sungguh, sampai detik ini, Khaira tidak bisa melupakan kejadian tadi. Semua kejadian saat Zayn menangkap tubuhnya dan mereka terjatuh dalam posisi Zayn memeluk tubuhnya dan bibir mereka saling menempel tadi seolah terus berputar di memori otaknya.

Sedangkan Zayn masih saja terlihat tenang. Namun, apa benar pemuda itu tenang? Sejatinya tidak. Jantung Zayn juga tidak baik-baik saja saat kejadian dan setelah kejadian ciuman tak terduga tadi. Namun Zayn begitu pintar menyembunyikan perasaannya.

Mata pemuda itu melirik ke arah Khaira dan melihat gadis itu menggigit bibirnya sendiri, Zayn menelan salivanya kasar.

"Kenapa dia mengigit bibirnya seperti itu?" gumam Zayn dalam hati seraya memalingkan wajahnya ke arah lain seraya membuang napas yang terasa berat.

Zayn juga tidak dapat melupakan kejadian tadi. Karena ciuman tadi juga merupakan ciuman pertama bagi Zayn. Walaupun hanya menempel, tapi pemuda itu bisa merasakan bibir lembut Khaira. Melihat Khaira menggigit sudut bibirnya membuat Zayn ingin menggigit bibir Khaira yang bervolume dan terlihat ranum itu. Dan sebagai seorang pria, ini pertama kalinya Zayn memiliki keinginan seperti ini.

"Apa..tadi adalah ciuman pertama kamu?" tanya Zayn tiba-tiba yang membuat Khaira terkejut.

"I..iya," sahut Khaira gugup dengan suara pelan. Wajah gadis itu bersemu merah.

"Sayangnya..tadi juga ciuman pertama ku," sahut Zayn tertawa bodoh seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Zayn mencoba mencairkan suasana canggung di antara mereka berdua.

Khaira melirik Zayn dan mengulum senyum melihat tingkah Zayn. Entah mengapa, jantung khaira berdetak kencang tidak beraturan saat berdekatan dengan Zayn. Tapi juga ada perasaan nyaman dan bahagia saat bersama pemuda itu. Apa penyebabnya? Khaira sendiri juga tidak tahu. Namun itulah yang dirasakan oleh Khaira.

"Maaf, aku terlalu ceroboh. Aku tadi berniat menolong kamu, tapi malah..." Zayn menggantung kata-katanya, lalu menghela napas panjang.

"Tidak apa-apa. Aku tahu kamu tidak sengaja," ucap Khaira.

"By the way, kalau boleh aku tahu, cowok tipikal seperti apa yang menjadi cowok idaman kamu?" tanya Zayn yang merasa suasana diantara dirinya dan Khaira sudah tidak terlalu canggung lagi.

"Seperti bapakku. Bertanggung jawab, penyayang, dan selalu menghargai aku dan ibuku. Walaupun dari luar terkesan galak, tapi bapak adalah orang yang lembut dan hangat," sahut Khaira dengan senyuman tipis di bibirnya.

Zayn tersenyum mendengar penuturan Khaira.Terlihat jelas, kalau cinta pertama gadis itu adalah bapaknya.

Bukankah begitu seharusnya? Seorang ayah harus menjadi sosok yang menduduki tempat istimewa dalam kehidupan setiap individu. Ayah bukan hanya seorang figur dari sebuah keluarga, tetapi juga seorang pemimpin, pahlawan, dan teladan dalam banyak hal. Ayah menjadi tiang utama yang memberikan dukungan, bimbingan, dan kasih sayang kepada keluarga.

Dan itulah yang yang dirasakan Khaira dalam diri bapaknya. Bagi Khaira, bapaknya adalah pria paling sempurna. Pria yang paling mengerti dan menyayangi dirinya dan juga ibunya. Pemimpin dan pelindung bagi keluarganya.

"Sepertinya, bapakmu sudah menjadi suami dan ayah yang baik bagi istri dan anaknya," sahut Zayn tersenyum samar.

"Hum," sahut Khaira.

Membahas sosok seorang ayah, Zayn jadi teringat kedekatan dirinya dengan papanya. Sosok yang menyayangi, membimbing dan mendidik dirinya hingga menjadi pribadi yang berkarakter dan bisa membawa diri dalam segala macam situasi dan kondisi. Sosok yang tidak pernah mengekang dirinya, tapi juga menegaskan batasan-batasan yang tidak boleh dilanggarnya.

"Kamu tidak ingin memiliki suami yang tampan, mapan, kaya dan dari kalangan terpandang?" tanya Zayn tersenyum tipis menatap Khaira sekilas.

"Aku tidak pernah berkeinginan terlalu muluk seperti itu. Karena aku tidak tahu, pada siapa hatiku akan berlabuh. Yang penting, dia orang yang bertanggung jawab, mencintai aku dan menghargai aku. Itu sudah cukup. Kamu sendiri.. seperti apa tipikal wanita idaman kamu?" tanya Khaira memberanikan diri.

Zayn tersenyum lembut mendengar pertanyaan Khaira.

"Wanita idamanku? Wanita itu adalah wanita yang bisa membuat jantung ku berdetak kencang tanpa sebab. Wanita yang bisa membuat aku merasa bahagia hanya karena melihat senyumannya," sahut Zayn tersenyum tipis menatap Khaira, "dan wanita itu adalah kamu. Namun, sepertinya aku tidak hanya harus berjuang untuk mendapatkan hatimu, tapi juga hati bapakmu," lanjut Zayn dalam hati.

Khaira tersenyum kecut yang terlihat samar. Gadis itu teringat akan kedekatan dan perhatian Zayn pada Indah. Teringat Zayn yang terlihat senang saat melihat Indah tersenyum. Walaupun senyuman Indah itu hanya senyuman tipis.

Tanpa terasa Zayn dan Khaira sudah tiba di ruangan kelas mereka. Mereka mengetuk pintu terlebih dahulu, dan baru masuk setelah guru mapel yang sudah berada di dalam kelas mengizinkan mereka masuk. Semua siswa pun menatap ke arah mereka berdua. Karena berita tentang keduanya yang terpeleset dan jatuh dalam posisi berciuman tadi sudah diketahui semua siswa. Bahkan sebagian dari mereka melihat sendiri kejadian tadi.

Zayn dan Khaira duduk di bangku mereka masing-masing dan mengikuti pelajaran. Mereka berusaha bersikap biasa saja.

Saat bel tanda istirahat berbunyi, Cempaka pun langsung menarik tangan Khaira keluar dari kelas itu menuju tempat yang sepi.

"Ada apa? Kenapa kamu membawa aku ke sini?" tanya Khaira yang sebenarnya sudah bisa menebak bahwa Cempaka pasti akan membahas masalah dirinya yang tanpa sengaja berciuman dengan Zayn.

"Kamu benar-benar menyukai Zayn, ya?" tanya Cempaka dengan tatapan serius.

"Aku lapar. Aku ingin ke kantin," ujar Khaira tidak menanggapi pertanyaan Cempaka dan melangkah pergi.

"Hais..aku terlalu kepo hingga aku lupa, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang masuk ke ranah pribadi. Sorry, aku nggak bermaksud mencampuri urusan pribadi kamu. Tapi.. menurut aku, kamu mencintai dia," ucap Cempaka yang membuat Khaira menghentikan langkah kakinya.

"Apa terlihat jelas?" tanya Khaira tersenyum kecut tanpa membalikkan tubuhnya menghadap Cempaka. Dirinya memang tidak bisa menyembunyikan apapun dari sahabatnya itu.

Cempaka tertawa tanpa suara, "Kalau kamu tidak menyukai dia, kamu akan spontan menjauhkan dirimu dari dia saat dalam posisi seperti tadi. Tubuh kamu akan bereaksi untuk menolaknya. Tapi, tadi aku melihat tidak ada penolakan sama sekali dari kamu. Kamu malah tertegun dan terpaku. Saat kamu menabrak dia di kantin dulu, kamu juga seperti tadi,"

"Aku juga melihat tatapan mata kamu yang terlihat berbeda saat dia nampak akrab dengan Indah. Kamu juga sering curi pandang pada Zayn. Banyak cowok tampan, kaya dan keren yang mendekati kamu, tapi tak sedikitpun kamu terlihat tertarik pada salah satu diantara mereka. Tapi pada Zayn yang terlihat cupu dan culun, aku melihat jelas kalau kamu tertarik dan menyukai dia," ujar Cempaka membuat Khaira menghela napas panjang.

"Tapi sayangnya, dia tidak menyukai aku. Sepertinya, dia menyukai Indah," sahut Khaira kembali menghela napas panjang.

"Kita memang tidak akan tahu pada siapa hati kita akan berlabuh. Jika kamu memang mencintai dia, maka perjuangkan. Tapi, jika kamu enggak mau buat memperjuangkan dia, maka lebih baik lupakanlah dari sekarang. Sebelum hatimu nanti terluka. Semakin dalam kamu mencintai, maka rasa sakit yang akan kamu rasakan pun akan semakin dalam," ujar Cempaka yang sudah pernah menjalin cinta dengan seorang cowok.

Khaira tidak menjawab. Gadis itu hanya menghela napas panjang. Berjuang atau mundur perlahan. Hanya itu lah pilihannya.

"Mana tega aku menikung temanku sendiri?" gumam Khaira yang teringat pada Indah.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Bunda windi❤ 💚

Bunda windi❤ 💚

mungkin khaira jodohnya Zayn,
jangan salah paham khaira, Zayn perhatian sama indah karena Zayn kasihan dan dia menganggap indah seperti adiknya sendiri

2024-03-25

4

💞R0$€_22💞

💞R0$€_22💞

Yee anak SMA dah tanya2 pengen suami kek gimana? masih jauh bang zayn, kuliah dulu atuh..

2024-03-08

2

Uyhull01

Uyhull01

No , Zayn ska sma kmu Khaira klo sma Indah dya cuma mnggap Adik,

2024-02-23

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tidak Berani Tapi Berharap
2 2. Penuh Percaya Diri
3 3. Tes
4 4. Motor Jadul
5 5. Malu
6 6. OCPD
7 7. SEPISAUPI
8 8. Damai
9 9. Terusik
10 10. Belum Menyerah
11 11. Adik
12 12. Melabrak
13 13. Familiar
14 14. Hanya Menghindar
15 15. Jangan!
16 16. Berencana Melamar
17 17. Bertolak Belakang
18 18. Tipikal Idaman
19 19. Satu Kelas
20 20. Cemburu
21 21. Merasa Aneh
22 22. Tidak Yakin
23 23. Rumit
24 24. Tidak Sabar
25 25. Terkejut dan Kagum
26 26. Sekali Tinju
27 27. Semakin Kagum
28 28. Beradu Ilmu
29 29. Memenuhi Kriteria
30 30. Tidak Jadi
31 31. Kenapa di Usir?
32 32. Menghasut
33 33. Ancaman
34 34. Lampu Hijau?
35 35. Pertama Kali
36 36. Menohok
37 37. Kepo
38 38. Tak Sesuai Ekspektasi
39 39. Lebih Muda
40 40. Yakin
41 41. Spek
42 42. Bantuan
43 43. Tidak Menyangka
44 44. Merasa Heran
45 45. Prihatin
46 46. Pipis Gratis
47 47. Nggak Doyan
48 48. Nikah Arisan?
49 49. Moral
50 50. Kopi Tahlil?
51 51. Diremehkan
52 52. Merasa Bingung
53 53. Memohon
54 54. Menahan Emosi
55 55. Pilihan
56 56. Kiss My Heart
57 57. Kepo
58 58. Menggombal
59 59. Pangling
60 60. Tidak Peduli
61 61. Meminta Izin
62 62. Terasa Lambat
63 63. Bahagia
64 64. Positive Father Complex
65 65. Takut
66 66. Cemburu Kah?
67 67. Tidak Sebanding
68 68. Aroma Tengil
69 69. Heboh
70 70. Jujur
71 71. Always Together
72 72. Gegana Yang Hilang
73 73. Sisi Lain
74 74. Kagum
75 75. Makin Cinta, Makin Takut
76 76. Melongo
77 77. Potek
78 78. Terlalu Pintar
79 79. Was-was
80 80. Angkuh
81 81. Gas Beracun
82 82. Emosi
83 83. Berapa?
84 84. Memohon
85 85. Berbesar Hati
86 86. Apa Marah?
87 87. Teguran
88 88. Tersentil
89 89. Ari Baru Tahu
90 90. Yakin
91 91. Serius
92 92. Iseng
93 93. Belum Tentu Kembali
94 94. You Kissed My Heart
95 95. Sempat Minder
96 96. Meminta Bantuan
97 97. Tidak Berdaya
98 98.Salah Sangka
99 99. Merasa Bersalah
100 100. Menghindari
101 101. Sangat Yakin
102 102. Memilih Jujur
103 103. Kalah
104 104. Uncle
105 105. Serangan
106 106. Pulang
107 107. Tangan Kosong
108 108. Sumpah
109 109. Tipe
110 110. Yang Baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Tidak Berani Tapi Berharap
2
2. Penuh Percaya Diri
3
3. Tes
4
4. Motor Jadul
5
5. Malu
6
6. OCPD
7
7. SEPISAUPI
8
8. Damai
9
9. Terusik
10
10. Belum Menyerah
11
11. Adik
12
12. Melabrak
13
13. Familiar
14
14. Hanya Menghindar
15
15. Jangan!
16
16. Berencana Melamar
17
17. Bertolak Belakang
18
18. Tipikal Idaman
19
19. Satu Kelas
20
20. Cemburu
21
21. Merasa Aneh
22
22. Tidak Yakin
23
23. Rumit
24
24. Tidak Sabar
25
25. Terkejut dan Kagum
26
26. Sekali Tinju
27
27. Semakin Kagum
28
28. Beradu Ilmu
29
29. Memenuhi Kriteria
30
30. Tidak Jadi
31
31. Kenapa di Usir?
32
32. Menghasut
33
33. Ancaman
34
34. Lampu Hijau?
35
35. Pertama Kali
36
36. Menohok
37
37. Kepo
38
38. Tak Sesuai Ekspektasi
39
39. Lebih Muda
40
40. Yakin
41
41. Spek
42
42. Bantuan
43
43. Tidak Menyangka
44
44. Merasa Heran
45
45. Prihatin
46
46. Pipis Gratis
47
47. Nggak Doyan
48
48. Nikah Arisan?
49
49. Moral
50
50. Kopi Tahlil?
51
51. Diremehkan
52
52. Merasa Bingung
53
53. Memohon
54
54. Menahan Emosi
55
55. Pilihan
56
56. Kiss My Heart
57
57. Kepo
58
58. Menggombal
59
59. Pangling
60
60. Tidak Peduli
61
61. Meminta Izin
62
62. Terasa Lambat
63
63. Bahagia
64
64. Positive Father Complex
65
65. Takut
66
66. Cemburu Kah?
67
67. Tidak Sebanding
68
68. Aroma Tengil
69
69. Heboh
70
70. Jujur
71
71. Always Together
72
72. Gegana Yang Hilang
73
73. Sisi Lain
74
74. Kagum
75
75. Makin Cinta, Makin Takut
76
76. Melongo
77
77. Potek
78
78. Terlalu Pintar
79
79. Was-was
80
80. Angkuh
81
81. Gas Beracun
82
82. Emosi
83
83. Berapa?
84
84. Memohon
85
85. Berbesar Hati
86
86. Apa Marah?
87
87. Teguran
88
88. Tersentil
89
89. Ari Baru Tahu
90
90. Yakin
91
91. Serius
92
92. Iseng
93
93. Belum Tentu Kembali
94
94. You Kissed My Heart
95
95. Sempat Minder
96
96. Meminta Bantuan
97
97. Tidak Berdaya
98
98.Salah Sangka
99
99. Merasa Bersalah
100
100. Menghindari
101
101. Sangat Yakin
102
102. Memilih Jujur
103
103. Kalah
104
104. Uncle
105
105. Serangan
106
106. Pulang
107
107. Tangan Kosong
108
108. Sumpah
109
109. Tipe
110
110. Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!