7. SEPISAUPI

Zayn membersihkan kemejanya yang kotor karena teh Khaira yang tumpah. Zayn teringat lagi dengan mata bulat nan jernih milik Khaira.

"Kenapa jantung ku berdetak kencang saat melihat matanya yang bulat nan jernih itu? Aku tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya," gumam Zayn menghela napas panjang.

Sudah banyak gadis cantik yang ditemui Zayn. Tapi tak seorang gadis pun yang mampu menggetarkan hati Zayn. Tak seorang gadis pun yang bisa membuatnya merasa tertarik. Karena, Zayn tahu benar, para gadis itu memandangnya hanya karena Zayn tampan dan anak konglomerat. Banyak yang mau berteman dengan Zayn agar bisa mendekati keluarganya. Ada yang ingin mendapatkan makanan dan minuman gratis'dari Zayn. Dan banyak gadis yang ingin jadi pacar Zayn agar bisa naik status sosialnya.

Zayn terlalu muak dengan semua itu. Zayn ingin mendapatkan teman yang tidak memandang fisik dan status sosialnya. Benar-benar murni ingin berteman tanpa menginginkan keuntungan apapun dari Zayn. Bukan Zayn pelit, hanya saja, ingin merasakan bagaimana memiliki teman yang tulus tanpa akal bulus. Tanpa ada pamrih.

Sebab itulah, Zayn pindah ke sekolah di kota ini. Walaupun sekolahnya saat ini adalah sekolah negeri, namun sekolah ini adalah sekolah favorit kedua di kota ini. Kenapa Zayn tidak masuk ke sekolah favorit satu saja? Karena di sekolah favorit satu adalah kumpulan anak-anak orang kaya di kota ini. Jika masuk ke sekolah itu, sama saja Zayn seperti berada di sekolahnya yang sebelumnya.

Sedangkan sekolahnya saat ini adalah sekolah yang mengutamakan nilai. Hanya anak-anak yang nilainya baguslah yang bisa masuk sekolah Zayn saat ini. Sekolahnya saat ini juga terkenal disiplin dan fasilitasnya juga termasuk unggul dari sekolah lain yang ada di kota ini.

Di sekolah ini, Zayn juga mendapatkan banyak teman yang tidak memandang status dan penampilannya. Namun, memang Yoga lah yang paling dekat dengan Zayn.

Sedangkan di toilet wanita, Khaira juga sedang membersihkan kemejanya. Gadis itu menggigit ujung bibirnya sendiri mengingat kejadian tadi.

"Tatapan matanya itu membuat aku merasa seolah tenggelam di dalamnya. Dari dekat, wajahnya begitu berwibawa dan berkarisma. Seperti bapak. Suaranya begitu maskulin dan terdengar tenang. Aroma parfumnya manis, sedikit fresh, aromatik dan..ah aku tidak bisa mendeskripsikannya. Tapi yang pasti, aroma parfumnya benar-benar memanjakan indera penciumanku," gumam Khaira yang entah mengapa tidak bisa melupakan kejadian tadi.

Setelah beberapa menit berada di dalam toilet, akhirnya Khaira keluar dari toilet. Matanya menatap kemejanya yang masih agak basah.

"Brugh"

"Akhh"

Lagi dan lagi Khaira menabrak Zayn yang juga baru keluar dari toilet. Dan lagi-lagi Zayn menangkap tubuh Khaira. Keduanya sama-sama saling menatap.

"Sebaiknya hati-hati saat melangkah. Aku rasa, bapak kamu tidak akan suka, jika melihat putrinya di sentuh pria lain selain dirinya," ujar Zayn tersenyum tipis seraya melepaskan tangannya dari tubuh Khaira.

"Ma.. maaf," ucap Khaira tertunduk dengan pipi yang merona karena malu.

Zayn tersenyum samar menatap pipi Khaira yang merona, lalu melangkah meninggalkan Khaira yang masih terdiam di tempatnya berdiri.

Khaira yang menyadari Zayn meninggalkan dirinya pun menatap punggung Zayn yang semakin menjauh seraya menggigit ujung bibirnya sendiri. Tangan kanannya memegang dada kirinya yang berdetak kencang.

"Ada apa ini? Padahal dia tidak menggoda apalagi merayuku seperti pemuda lain. Tapi.. kenapa detak jantung ku jadi tidak aman saat berada dekat dengannya?" gumam Khaira yang bingung sendiri dengan apa yang terjadi padanya.

Padahal penampilan Zayn bisa di bilang kurang menarik. Baju yang terlihat kebesaran, kacamata besar, gigi yang di pagar kawat, dan gaya rambut yang biasa saja. Namun, entah mengapa mampu membuat dada Khaira berdebar-debar. Mungkinkah karena tatapan matanya, dan suaranya? Entahlah. Khaira sendiri tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Karena baru pertama kali Khaira mengalami hal ini.

Waktu istirahat sudah selesai. Semua murid pun kembali ke kelas dan siap mengikuti pelajaran berikutnya.

Zayn menatap Indah yang sudah siap dengan buku mata pelajaran yang akan segera dimulai.

Indah, gadis yang terlihat sederhana dan tidak banyak bicara. Gadis yang bisa dibilang lumayan cantik, dengan kulit yang terlihat kusam. Rambutnya panjang sepinggang berwarna kemerahan seperti rambut jagung dan selalu di kuncir kuda Sepertinya gadis itu terlalu banyak terkena sinar matahari.

Tak lama kemudian, seorang guru pun masuk ke kelas itu. Pelajaran kimia, itulah pelajaran mereka saat ini. Guru kimia itu nampak menerangkan rumus kimia yang menggunakan lambang unsur yang membuat kusut isi kepala sebagian murid. C(s) + O2(g) → CO(g) atau C(s) + O2(g) → CO2(g). Ah, entahlah. Pusing jadinya.

Zayn melirik Indah yang sedang menulis. Sesekali Indah menatap guru yang sedang menerangkan di depan. Gadis itu terlihat seperti sedang fokus mendengarkan penjelasan guru sambil mencatat. Zayn mengernyitkan keningnya saat menyadari bahwa Indah tidak mencatat apa yang sedang diterangkan oleh guru. Gadis itu malah membuat puisi. Indah nampak menghela napas lega setelah mata pelajaran kimia itu berakhir dan guru kimia sudah keluar dari ruangan itu..

"Kamu tidak suka pelajaran kimia?" tanya Zayn menyimpulkan membuat Indah terkejut.

"Aku tidak suka pelajaran yang ada perhitungan dan menggunakan rumus. Rumus-rumus dan lambang-lambang membuat kepalaku pusing," sahut Indah dengan ekspresi tidak berdayanya tanpa menatap Zayn.

"Tekuni saja apa yang kamu suka. Kamu suka membuat puisi?" tanya Zayn lagi.

Indah nampak terkejut mendengar apa yang dikatakan Zayn. Gadis itu menoleh, menatap Zayn yang duduk di sebelahnya.

Sedangkan Khaira yang duduk di depan Zayn nampak menguping pembicaraan keduanya. Entah kenapa Khaira menjadi kepo dengan pembicaraan dua orang yang duduk di bangku yang ada di belakangnya itu.

Zayn tersenyum samar, "Puisi apa yang paling kamu sukai?" tanya Zayn dengan suara yang mengalun tenang.

"SEPISAUPI," sahut Indah kembali menunduk.

Zayn mencari puisi yang dikatakan Indah di internet, lalu mulai membaca puisi itu.

...SEPISAUPI...

...Sepisau luka sepisau duri...

...Sepikul desa sepukau sepi...

...Sepisau duka serisau diri...

...Sepisau sepi sepisau nyanyi...

...Sepisaupa sepisaupi...

...Sepisapanya sepikan sepi...

...Sepisaupa sepisaupi...

...Sepikul diri sekeranjang diri...

...Sepisaupa sepisaupi...

...Sepisaupa sepisaupi...

...Sepisau sepisaupi...

...Sampai pisaunya ke dalam nyanyi...

...Oleh : Sutardji Calzoum Bahri...

Suara gemuruh tepuk tangan terdengar di ruangan kelas itu setelah Zayn selesai membaca puisi di layar handphonenya. Pemuda itu tidak menyadari bahwa seisi kelas menatap, memperhatikan dan mendengarkan Zayn yang sedang membaca puisi, termasuk Khaira.

Indah tertegun menatap Zayn yang baru saja membaca puisi yang paling disukainya itu. Suara Zayn saat membaca puisi itu penuh penghayatan dan begitu mengena di hati. Setiap bait yang dibacakan Zayn membuat bulu kuduk berdiri dan hati terasa nyeri.

"Puisi itu menggambarkan luka yang mendalam, kesendirian, kesepian, dan penyesalan. Kenapa kamu menyukai puisi ini?" tanya Zayn menatap Indah.

Indah tidak menjawab. Gadis itu tertunduk dengan senyuman samar. Namun dalam senyuman itu terlihat kesedihan yang mendalam.

Zayn tersenyum samar penuh rasa iba pada Indah. Pemuda itu dapat melihat kesedihan yang dipendam oleh Indah.

"Semua orang yang hidup di dunia ini pasti memiliki masalah. Dan hidup diselimuti masalah itu wajar. Karena, kalau diselimuti wijen, berarti kita bukan manusia, tapi onde-onde. Kamu harus tetap semangat menjalani hidup. Yakinlah, bahwa semua akan indah pada waktunya," ucap Zayn membuat teman-temannya kagum pada Zayn.

Khaira menatap Zayn, "Zayn pemuda yang sangat bijaksana," gumam Khaira dalam hati merasa kagum pada Zayn.

Sedangkan Indah hanya tertunduk tanpa mengucapkan sepatah katapun dari bibirnya. Hingga mereka kembali belajar saat guru mata pelajaran berikutnya memasuki kelas.

Jam pelajaran telah usai. Semua murid mengemasi peralatan tulisnya. Zayn yang baru keluar kelas nampak menepi ke tempat yang sepi, karena menerima telepon dari ibunya.

"Iya, ma. Jangan khawatir. Aku baik-baik saja," ucap Zayn nampak menenangkan hati ibunya.

Zayn cukup lama berbicara melalui sambungan telepon. Setelah selesai menerima telepon, pemuda itupun menuju parkiran dan mengendarai motornya keluar dari area sekolah.

Zayn menepikan motornya saat tanpa sengaja melihat Indah yang mengendarai sepeda butut. Gadis yang dijuluki Queen of silence itu menggoes sepedanya diantara ramainya kendaraan bermotor.

"Gadis ini. Sungguh membuat aku merasa penasaran. Sepertinya puisi SEPISAUPI memang menggambarkan isi hatinya," gumam Zayn pelan dengan mata menatap Indah yang semakin jauh.

...🌟...

...Cahaya muncul setelah kegelapan. Kebahagiaan muncul setelah kesedihan....

...Terkadang, kesedihan dan kebahagiaan itu adalah pemberian yang tak, 'kan bisa kau tinggalkan....

...Tak semua kesedihan dan luka hati bisa dibagi. Kadang, harus kuat-kuat menyimpannya sendiri....

...Kesedihan adalah proses yang harus dilalui untuk menuju kebahagiaan diri....

...Suka tak suka, luka lah yang membuat mu dewasa....

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Syahna Amira sy

Syahna Amira sy

suka Ama karya'a ka nana selalu ada aja pembahasan setiap akhir bab kadang jg ilmu baru yg kita tau tp Ama thor'a diperjelas bener bener nggak bosenin... semangat Thor 🥰🥰🥰👍🏻

2024-03-31

3

Rifa Endro

Rifa Endro

kok aku malah curiga sama indah. apa jangan2 ia pernah mendapatkan pelecehan atau bully mungkin.

2024-03-25

2

Bunda windi❤ 💚

Bunda windi❤ 💚

penasaran dengan indah ada masalah apa ya kira-kira

2024-03-22

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tidak Berani Tapi Berharap
2 2. Penuh Percaya Diri
3 3. Tes
4 4. Motor Jadul
5 5. Malu
6 6. OCPD
7 7. SEPISAUPI
8 8. Damai
9 9. Terusik
10 10. Belum Menyerah
11 11. Adik
12 12. Melabrak
13 13. Familiar
14 14. Hanya Menghindar
15 15. Jangan!
16 16. Berencana Melamar
17 17. Bertolak Belakang
18 18. Tipikal Idaman
19 19. Satu Kelas
20 20. Cemburu
21 21. Merasa Aneh
22 22. Tidak Yakin
23 23. Rumit
24 24. Tidak Sabar
25 25. Terkejut dan Kagum
26 26. Sekali Tinju
27 27. Semakin Kagum
28 28. Beradu Ilmu
29 29. Memenuhi Kriteria
30 30. Tidak Jadi
31 31. Kenapa di Usir?
32 32. Menghasut
33 33. Ancaman
34 34. Lampu Hijau?
35 35. Pertama Kali
36 36. Menohok
37 37. Kepo
38 38. Tak Sesuai Ekspektasi
39 39. Lebih Muda
40 40. Yakin
41 41. Spek
42 42. Bantuan
43 43. Tidak Menyangka
44 44. Merasa Heran
45 45. Prihatin
46 46. Pipis Gratis
47 47. Nggak Doyan
48 48. Nikah Arisan?
49 49. Moral
50 50. Kopi Tahlil?
51 51. Diremehkan
52 52. Merasa Bingung
53 53. Memohon
54 54. Menahan Emosi
55 55. Pilihan
56 56. Kiss My Heart
57 57. Kepo
58 58. Menggombal
59 59. Pangling
60 60. Tidak Peduli
61 61. Meminta Izin
62 62. Terasa Lambat
63 63. Bahagia
64 64. Positive Father Complex
65 65. Takut
66 66. Cemburu Kah?
67 67. Tidak Sebanding
68 68. Aroma Tengil
69 69. Heboh
70 70. Jujur
71 71. Always Together
72 72. Gegana Yang Hilang
73 73. Sisi Lain
74 74. Kagum
75 75. Makin Cinta, Makin Takut
76 76. Melongo
77 77. Potek
78 78. Terlalu Pintar
79 79. Was-was
80 80. Angkuh
81 81. Gas Beracun
82 82. Emosi
83 83. Berapa?
84 84. Memohon
85 85. Berbesar Hati
86 86. Apa Marah?
87 87. Teguran
88 88. Tersentil
89 89. Ari Baru Tahu
90 90. Yakin
91 91. Serius
92 92. Iseng
93 93. Belum Tentu Kembali
94 94. You Kissed My Heart
95 95. Sempat Minder
96 96. Meminta Bantuan
97 97. Tidak Berdaya
98 98.Salah Sangka
99 99. Merasa Bersalah
100 100. Menghindari
101 101. Sangat Yakin
102 102. Memilih Jujur
103 103. Kalah
104 104. Uncle
105 105. Serangan
106 106. Pulang
107 107. Tangan Kosong
108 108. Sumpah
109 109. Tipe
110 110. Yang Baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Tidak Berani Tapi Berharap
2
2. Penuh Percaya Diri
3
3. Tes
4
4. Motor Jadul
5
5. Malu
6
6. OCPD
7
7. SEPISAUPI
8
8. Damai
9
9. Terusik
10
10. Belum Menyerah
11
11. Adik
12
12. Melabrak
13
13. Familiar
14
14. Hanya Menghindar
15
15. Jangan!
16
16. Berencana Melamar
17
17. Bertolak Belakang
18
18. Tipikal Idaman
19
19. Satu Kelas
20
20. Cemburu
21
21. Merasa Aneh
22
22. Tidak Yakin
23
23. Rumit
24
24. Tidak Sabar
25
25. Terkejut dan Kagum
26
26. Sekali Tinju
27
27. Semakin Kagum
28
28. Beradu Ilmu
29
29. Memenuhi Kriteria
30
30. Tidak Jadi
31
31. Kenapa di Usir?
32
32. Menghasut
33
33. Ancaman
34
34. Lampu Hijau?
35
35. Pertama Kali
36
36. Menohok
37
37. Kepo
38
38. Tak Sesuai Ekspektasi
39
39. Lebih Muda
40
40. Yakin
41
41. Spek
42
42. Bantuan
43
43. Tidak Menyangka
44
44. Merasa Heran
45
45. Prihatin
46
46. Pipis Gratis
47
47. Nggak Doyan
48
48. Nikah Arisan?
49
49. Moral
50
50. Kopi Tahlil?
51
51. Diremehkan
52
52. Merasa Bingung
53
53. Memohon
54
54. Menahan Emosi
55
55. Pilihan
56
56. Kiss My Heart
57
57. Kepo
58
58. Menggombal
59
59. Pangling
60
60. Tidak Peduli
61
61. Meminta Izin
62
62. Terasa Lambat
63
63. Bahagia
64
64. Positive Father Complex
65
65. Takut
66
66. Cemburu Kah?
67
67. Tidak Sebanding
68
68. Aroma Tengil
69
69. Heboh
70
70. Jujur
71
71. Always Together
72
72. Gegana Yang Hilang
73
73. Sisi Lain
74
74. Kagum
75
75. Makin Cinta, Makin Takut
76
76. Melongo
77
77. Potek
78
78. Terlalu Pintar
79
79. Was-was
80
80. Angkuh
81
81. Gas Beracun
82
82. Emosi
83
83. Berapa?
84
84. Memohon
85
85. Berbesar Hati
86
86. Apa Marah?
87
87. Teguran
88
88. Tersentil
89
89. Ari Baru Tahu
90
90. Yakin
91
91. Serius
92
92. Iseng
93
93. Belum Tentu Kembali
94
94. You Kissed My Heart
95
95. Sempat Minder
96
96. Meminta Bantuan
97
97. Tidak Berdaya
98
98.Salah Sangka
99
99. Merasa Bersalah
100
100. Menghindari
101
101. Sangat Yakin
102
102. Memilih Jujur
103
103. Kalah
104
104. Uncle
105
105. Serangan
106
106. Pulang
107
107. Tangan Kosong
108
108. Sumpah
109
109. Tipe
110
110. Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!