10. Belum Menyerah

Bel istirahat sudah berbunyi. Semua murid keluar dari kelas. Namun seperti biasa, Indah tidak keluar dari kelas itu. Setelah semua murid keluar dari kelas, Indah mengambil roti yang diberikan Zayn padanya tadi. Gadis itu tersenyum samar menatap roti pemberian Zayn. Indah mulai membuka bungkus roti itu, lalu memakannya dengan perlahan. Matanya menatap roti yang berada di tangannya. Namun, tatapan mata itu terlihat kosong. Sesekali gadis itu menghela napas yang terlihat berat.

Sedangkan Zayn dan Yoga terlihat berjalan beriringan menuju kantin sekolah. Dua orang cowok itu terlihat semakin akrab.

"Zayn, kamu terlihat tambah perhatian pada Indah. Apa kamu benar-benar menyukai dia?" tanya Yoga menoleh pada Zayn.

"Sudah aku bilang, aku hanya merasa kasihan saja padanya. Apa setiap perhatian harus selalu diartikan sebagai cinta?" tanya Zayn membuang napas kasar.

"Tentu saja tidak. Cuma, wanita, 'kan berbeda. Mereka itu perasa dan mudah baperan. Di kasih perhatian sedikit saja langsung dibilang suka," tukas Yoga.

"Kamu sepertinya tahu betul tentang perasaan wanita?" celetuk Zayn menatap Yoga seraya memicingkan sebelah matanya.

"Aku punya seorang kakak perempuan. Jadi aku sudah hafal di luar kepala soal perempuan," sahut yoga penuh percaya diri, seolah paling tahu tentang perasaan wanita.

"Aku juga punya dua adik perempuan. Satunya suka tebar pesona dan cerewet, tapi tidak mudah baperan. Satunya lagi perasa dan berhati lembut," ujar Zayn tersenyum tipis mengingat adik sepupu dan adik kandungnya. Dua wanita cantik dalam hidupnya setelah ibunya.

"Adikmu umur berapa? Cantik nggak? Kalau cantik, boleh dong, aku jadi calon adik iparmu," cetus Yoga tersenyum seraya menarik turunkan kedua alisnya menatap Zayn penuh arti.

"Aku tidak akan memberikan adikku pada sembarang pria. Yang akan menjadi pendamping adikku harus lah pria yang benar-benar mencintai adikku setulus hati dan mampu melindunginya dalam segala situasi. Papa dan paman ku mungkin sebelas dua belas dengan bapaknya Khaira. Aku tidak yakin kamu berani menghadapi mereka," sahut Zayn tersenyum samar mengingat betapa protektif nya papa dan pamannya pada kedua adiknya.

"Maksudnya, dua adikmu itu, adik kandung dan adik sepupu?" tanya Yoga setelah berusaha memahami perkataan Zayn.

"Hum," sahut Zayn.

"BTT. Kalau kamu emang nggak suka sama si Indah, jangan PHP. Di PHP itu sakit dan akhirnya akan menimbulkan kebencian," ujar Yoga memperingati Zayn.

BTT (back to topic) artinya kembali ke pembicaraan.

"Aku bukan orang yang suka PHP," tukas Zayn.

Dua teman itu akhirnya makan di kantin. Dan lagi-lagi mereka duduk di belakang Khaira dan cempaka.

"Hai!" sapa seorang yang bersuara bariton. Khaira menatap orang yang baru saja menyapanya itu. Cowok itu duduk di depan nya diikuti dua orang lainnya.

Tiga orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Antonio, si Jabrik dan si Kribo. Semua orang yang ada di sekitar tempat itupun menatap tiga orang siswa itu. Termasuk Cempaka, Zayn dan juga Yoga.

"Eh, masih berani mendekati Khaira tuh anak,"

"Aku kira sudah menyerah, ternyata belum,"

"Mungkin kalau Khaira suka, bapaknya bakal merestui mereka,"

"Mungkin saja. Dia, 'kan, anak bupati,"

Kasak kusuk para siswa yang melihat Antonio kembali berusaha mendekati Khaira. Sedangkan Zayn dan Yoga kembali makan dengan tenang tanpa berkomentar apapun.

"Ra, kalau kamu pengen pesan makanan, minuman atau cemilan, pesan saja! Aku yang bayar," tawar Antonio dengan penuh percaya diri.

"Berarti, kami ditraktir juga, 'kan, Bos?"tanya si Jabrik penuh harap.

"Tentu saja," sahut Antonio, lalu menatap Cempaka, "kamu juga boleh pesan apa saja yang kamu mau."

Bukankah kalau ingin mendapatkan hati seseorang, maka juga harus mendapatkan hati orang-orang yang dekat dengan orang tersebut? Itulah yang dilakukan oleh Antonio saat ini. Mengambil hati Cempaka yang merupakan teman dekat Khaira. Pantang menyerah walaupun sudah diperingatkan oleh Buntala agar menjauhi putrinya.

Yoga yang mendengarnya pun menghela napas panjang seraya menggelengkan kepalanya pelan.Sexangkan Zayn tidak menunjukkan reaksi apapun.

"Terimakasih, aku punya uang sendiri," tolak Khaira secara halus tersenyum tipis.

"Orang tuaku juga masih sanggup memberi uang jajan padaku. Aku tidak perlu mengharapkan ditraktir oleh orang yang punya maksud tersembunyi," cetus Cempaka tersenyum miring menyindir Antonio.

"Jangan sombong! Ayahmu seorang dokter dan ibumu hanya ibu rumah tangga. Kalau aku minta ayahku memindahkan ayahmu ke desa terpencil kamu baru tahu rasa," ancam Antonio yang merasa punya kuasa.

"Kamu pikir dengan jabatan ayahmu, kamu bisa berbuat semena-mena terhadap orang lain? Aku jadi mual melihat wajah mu," ketus Cempaka yang semakin tidak suka pada Antonio.

"Jaga bicaramu pada bos," si Jabrik memperingati.

"Jangan sampai ayahmu benar-benar di pindahkan di desa terpencil," imbuh si Kribo.

"Cih. Pengen rasanya aku hajar anak itu beserta cecunguknya. Sombong sekali. Mentang-mentang anak bupati, lalu bisa menindas orang lain seenak jidatnya sendiri," gerutu Yoga yang merasa geram mendengar Antonio dan dua orang temannya yang mengancam Cempaka.

"Tak"

"Auwhh! Perih! Perih!" teriak Yoga seraya menggosok-gosok matanya.

Karena emosi, Yoga menusuk bakso dalam mangkoknya menggunakan garpu dengan kuat. Tapi sayangnya, tusukkan Yoga malah meleset dan kuah bakso pedas yang ada di mangkoknya malah memercik terkena matanya.

"Jangan di kucek!" cegah Zayn seraya membuka air mineral dalam kemasan botol miliknya, "sini! Buka matamu!" pinta Zayn seraya menarik tangan Yoga yang sedang mengucek matanya. Zayn berusaha membilas mata Yoga dengan air mineral yang dialirkan dari botol sedikit demi sedikit.

"Mataku rasanya panas," keluh Yoga yang menjadi perhatian para siswa yang sedang makan di kantin itu.

"Makanya, jadi orang itu jangan mudah emosi. Kalau mudah emosi, yang rugi diri sendiri," ujar Zayn memberikan tisu pada Yoga untuk mengeringkan wajahnya yang basah.

Khaira memperhatikan Zayn yang begitu sabar dan perhatian pada Yoga. Entah mengapa Khaira semakin kagum saja pada Zayn.

Suara bariton Zayn yang terdengar maskulin dan tenang itu begitu merdu di indera pendengaran Khaira.

Cempaka mengernyitkan keningnya saat melirik Khaira yang curi-curi pandang pada Zayn.

"Apa Khaira suka sama Zayn? Sebelumnya, nggak pernah Khaira curi-curi pandang sama cowok. Aku akui, Zayn memang beda dari pada cowok yang lain. Walaupun penampilannya sederhana dan dan terlihat cupu, tapi cowok itu memancarkan aura yang penuh kharisma dan wibawa. Entah bagaimana wajah aslinya di balik kacamata besarnya itu. Sepertinya sih, ganteng juga," gumam Cempaka dalam hati yang jadi ikut mengamati Zayn.

Memang sulit menyembunyikan kemilau batu permata bukan? Itulah Zayn. Walaupun penampilannya dibuat tidak menarik, tapi auranya tetap memancar.

"Khaira, jadilah pacarku! Aku akan memberikan apapun untuk kamu, asal kamu mau jadi pacarku," bujuk Antonio yang sepertinya masih belum menyerah untuk mendapatkan Khaira.

"Cih, nggak ada romantis romantisnya. Masa nembak cewek dengan cara seperti itu," cibir Yoga yang masih saja risih dengan tingkah Antonio.

"Kok, kamu jadi sensi banget, sih? Kamu lagi datang bulan, ya?" gurau Zayn tersenyum tipis untuk meredakan emosi Yoga.

"Memangnya aku cewek apa?" gerutu Yoga.

Khaira menghela napas panjang mendengar Antonio nembak dirinya. Sungguh, Khaira tidak suka dengan gaya dan sikap Antonio dari awal mereka bertemu.

"Maaf, aku ingin fokus sekolah, tidak ingin menjalin hubungan pacaran," tolak Khaira secara halus. Tidak ingin ada dendam ataupun kebencian.

"Pikirkanlah lagi! Kalau kamu mau jadi pacarku, aku bisa memberikan apapun yang kamu mau," Antonio masih belum menyerahkan untuk menjadikan Khaira pacarnya.

"Maaf, aku benar-benar tidak bisa," Khaira tetap menolak ajakan Antonio untuk pacaran. Dari aura bapaknya saat melihat Antonio, Khaira bisa melihat, kalau bapaknya tidak menyukai Antonio. Apalagi dirinya juga tidak menyukai Antonio. Mana mungkin Khaira menerima Antonio jadi pacarnya.

"Cih, jangan mentang-mentang cantik, kamu jadi sombong," Antonio nampak kesal, karena Khaira terus menolaknya.

"Banyak yang lebih cantik dariku. Aku hanya biasa saja. Lagipula, kecantikan tidak hanya dinilai dari paras dan rupa, tapi dari hatinya. Secantik dan setampan apapun wajah seseorang, kalau hati dan tingkah lakunya buruk, maka keelokan paras itu tidak akan berarti apa-apa," ujar Khaira yang memang tidak pernah membanggakan kecantikan wajahnya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Bunda windi❤ 💚

Bunda windi❤ 💚

antonio gak menyerah ternyata masih aja pengen deketin khaira gak kapok dia

2024-03-24

2

Erna

Erna

antoni sdh la khaira gak mau sama kamu

2024-03-17

2

Uyhull01

Uyhull01

smga aja indah tidak sperti ucapn Yoga,
dihhh si Antoni ini emng dya pikir Khaira haus akn harta gtu?

2024-02-23

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tidak Berani Tapi Berharap
2 2. Penuh Percaya Diri
3 3. Tes
4 4. Motor Jadul
5 5. Malu
6 6. OCPD
7 7. SEPISAUPI
8 8. Damai
9 9. Terusik
10 10. Belum Menyerah
11 11. Adik
12 12. Melabrak
13 13. Familiar
14 14. Hanya Menghindar
15 15. Jangan!
16 16. Berencana Melamar
17 17. Bertolak Belakang
18 18. Tipikal Idaman
19 19. Satu Kelas
20 20. Cemburu
21 21. Merasa Aneh
22 22. Tidak Yakin
23 23. Rumit
24 24. Tidak Sabar
25 25. Terkejut dan Kagum
26 26. Sekali Tinju
27 27. Semakin Kagum
28 28. Beradu Ilmu
29 29. Memenuhi Kriteria
30 30. Tidak Jadi
31 31. Kenapa di Usir?
32 32. Menghasut
33 33. Ancaman
34 34. Lampu Hijau?
35 35. Pertama Kali
36 36. Menohok
37 37. Kepo
38 38. Tak Sesuai Ekspektasi
39 39. Lebih Muda
40 40. Yakin
41 41. Spek
42 42. Bantuan
43 43. Tidak Menyangka
44 44. Merasa Heran
45 45. Prihatin
46 46. Pipis Gratis
47 47. Nggak Doyan
48 48. Nikah Arisan?
49 49. Moral
50 50. Kopi Tahlil?
51 51. Diremehkan
52 52. Merasa Bingung
53 53. Memohon
54 54. Menahan Emosi
55 55. Pilihan
56 56. Kiss My Heart
57 57. Kepo
58 58. Menggombal
59 59. Pangling
60 60. Tidak Peduli
61 61. Meminta Izin
62 62. Terasa Lambat
63 63. Bahagia
64 64. Positive Father Complex
65 65. Takut
66 66. Cemburu Kah?
67 67. Tidak Sebanding
68 68. Aroma Tengil
69 69. Heboh
70 70. Jujur
71 71. Always Together
72 72. Gegana Yang Hilang
73 73. Sisi Lain
74 74. Kagum
75 75. Makin Cinta, Makin Takut
76 76. Melongo
77 77. Potek
78 78. Terlalu Pintar
79 79. Was-was
80 80. Angkuh
81 81. Gas Beracun
82 82. Emosi
83 83. Berapa?
84 84. Memohon
85 85. Berbesar Hati
86 86. Apa Marah?
87 87. Teguran
88 88. Tersentil
89 89. Ari Baru Tahu
90 90. Yakin
91 91. Serius
92 92. Iseng
93 93. Belum Tentu Kembali
94 94. You Kissed My Heart
95 95. Sempat Minder
96 96. Meminta Bantuan
97 97. Tidak Berdaya
98 98.Salah Sangka
99 99. Merasa Bersalah
100 100. Menghindari
101 101. Sangat Yakin
102 102. Memilih Jujur
103 103. Kalah
104 104. Uncle
105 105. Serangan
106 106. Pulang
107 107. Tangan Kosong
108 108. Sumpah
109 109. Tipe
110 110. Yang Baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Tidak Berani Tapi Berharap
2
2. Penuh Percaya Diri
3
3. Tes
4
4. Motor Jadul
5
5. Malu
6
6. OCPD
7
7. SEPISAUPI
8
8. Damai
9
9. Terusik
10
10. Belum Menyerah
11
11. Adik
12
12. Melabrak
13
13. Familiar
14
14. Hanya Menghindar
15
15. Jangan!
16
16. Berencana Melamar
17
17. Bertolak Belakang
18
18. Tipikal Idaman
19
19. Satu Kelas
20
20. Cemburu
21
21. Merasa Aneh
22
22. Tidak Yakin
23
23. Rumit
24
24. Tidak Sabar
25
25. Terkejut dan Kagum
26
26. Sekali Tinju
27
27. Semakin Kagum
28
28. Beradu Ilmu
29
29. Memenuhi Kriteria
30
30. Tidak Jadi
31
31. Kenapa di Usir?
32
32. Menghasut
33
33. Ancaman
34
34. Lampu Hijau?
35
35. Pertama Kali
36
36. Menohok
37
37. Kepo
38
38. Tak Sesuai Ekspektasi
39
39. Lebih Muda
40
40. Yakin
41
41. Spek
42
42. Bantuan
43
43. Tidak Menyangka
44
44. Merasa Heran
45
45. Prihatin
46
46. Pipis Gratis
47
47. Nggak Doyan
48
48. Nikah Arisan?
49
49. Moral
50
50. Kopi Tahlil?
51
51. Diremehkan
52
52. Merasa Bingung
53
53. Memohon
54
54. Menahan Emosi
55
55. Pilihan
56
56. Kiss My Heart
57
57. Kepo
58
58. Menggombal
59
59. Pangling
60
60. Tidak Peduli
61
61. Meminta Izin
62
62. Terasa Lambat
63
63. Bahagia
64
64. Positive Father Complex
65
65. Takut
66
66. Cemburu Kah?
67
67. Tidak Sebanding
68
68. Aroma Tengil
69
69. Heboh
70
70. Jujur
71
71. Always Together
72
72. Gegana Yang Hilang
73
73. Sisi Lain
74
74. Kagum
75
75. Makin Cinta, Makin Takut
76
76. Melongo
77
77. Potek
78
78. Terlalu Pintar
79
79. Was-was
80
80. Angkuh
81
81. Gas Beracun
82
82. Emosi
83
83. Berapa?
84
84. Memohon
85
85. Berbesar Hati
86
86. Apa Marah?
87
87. Teguran
88
88. Tersentil
89
89. Ari Baru Tahu
90
90. Yakin
91
91. Serius
92
92. Iseng
93
93. Belum Tentu Kembali
94
94. You Kissed My Heart
95
95. Sempat Minder
96
96. Meminta Bantuan
97
97. Tidak Berdaya
98
98.Salah Sangka
99
99. Merasa Bersalah
100
100. Menghindari
101
101. Sangat Yakin
102
102. Memilih Jujur
103
103. Kalah
104
104. Uncle
105
105. Serangan
106
106. Pulang
107
107. Tangan Kosong
108
108. Sumpah
109
109. Tipe
110
110. Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!