6. OCPD

Buntala sudah selesai menyusun barang-barang di toko sembakonya. Beberapa orang ibu-ibu yang beli gado-gado juga membeli sembako. Warung gado-gado Nawang memang ramai, karena rasa gado-gadonya memang enak. Selain enak, kebersihan juga menjadi salah satu alasan orang-orang menyukai gado-gado buatan Nawang. Gorengan dengan es juga tersedia. Warung sembako mereka juga ramai, karena harganya memang lebih miring dari toko sembako yang lain.

Mata Buntala nampak melotot saat melihat sepasang sandal ibu-ibu yang sedang membeli gado-gado naik di atas lantai keramik rumahnya. Lantai yang selalu di pel Buntala menggunakan pembersih lantai setiap hari.

Tanpa berkata apa-apa, Buntala langsung mengambil sepasang sandal jepit yang sudah mengotori lantainya itu. Dengan geram Buntala melempar sepasang sandal jepit itu sekuat tenaga.

"Plak"

"Aduh! Sialan! Sandal siapa yang sudah lancang naik ke lantai?" teriak seorang pria yang sedang lewat di depan rumah Buntala seraya mengusap kasar wajahnya yang baru saja dicium sepasang sandal jepit dengan mesra. Padahal jarak antara rumah Buntala dengan jalan di depannya sekitar sepuluh meter. Karena rumah Buntala menjorok ke dalam. Tapi sandal itu bisa melayang sampai ke jalan.

Ibu-ibu yang mendengar suara teriakan pria di depan rumah Buntala itupun langsung menoleh. Semua ibu-ibu langsung menatap sandal yang berjejer di bawah keramik. Ingin memastikan, kalau bukan sandal mereka yang sudah tebang mengenai muka pria yang tidak lain adalah Pak RT.

Ya, mereka semua sudah tahu betul dengan sifat Buntala yang akan melempar sendal yang naik di atas lantai keramiknya. Tapi yang namanya manusia, kadang bisa saja lupa bukan?

Salah seorang ibu-ibu nampak menyengir bodoh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Menyadari bahwa sandalnya lah yang telah terbang. Sudah dapat dipastikan, kalau sandalnya sudah naik ke lantai keramik Buntala. Karena itu sandalnya bisa mendarat cantik di wajah Pak RT yang kebetulan lewat.

"Untung bukan sendal saya,"

"Untung juga bukan sandal saya,"

"Untung saya tidak lupa meletakkan sandal saya di bawah keramik,"

Ujar ibu-ibu yang lain merasa lega, karena bukan sandal mereka yang telah dilemparkan oleh Buntala.

"Sial! Mimpi apa aku semalam, hingga siang ini terkena lemparan sandal," gerutu Pak RT seraya berlalu pergi setelah sempat melotot ke arah ibu-ibu yang tadi menatapnya. Sudah bisa dipastikan, dirinya apes siang ini karena kelalaian salah satu di antara ibu-ibu itu.

Sedangkan Buntala? Pria yang gila kebersihan dan kerapian itu wajahnya terlihat biasa saja. Tanpa dosa. Walaupun sendal yang dilemparkan olehnya telah mendarat cantik di wajah Pak RT. Pria satu anak itu malah sudah mengambil sapu dan kain pel. Menyapu lantainya yang kotor karena sandal salah seorang ibu-ibu tadi, lalu mengepelnya.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa sandal siapa saja yang naik di atas lantai keramik Buntala pasti akan langsung terbang melayang ke jalan, jika terpergok oleh Buntala. Sudah banyak orang yang keluar dari warung Buntala dengan bertelanjang kaki. Namun, tak satupun dari mereka yang marah pada Buntala.

Dan yang terkena sandal melayang seperti Pak RT pun bukan hanya Pak RT saja. Sudah beberapa orang yang menjadi korban sandal melayang. Tapi mereka semua tidak ada yang marah pada Buntala. Mereka malah marah pada si empunya sandal yang sudah lancang menaikkan sandalnya di lantai keramik bersih milik Buntala.

Obsessive compulsive personality disorder (OCPD), itulah yang diidap oleh Buntala. Gangguan kepribadian yang merupakan kondisi di mana penderitanya memiliki kepribadian yang sangat perfeksionis dan terobsesi dengan kesempurnaan dalam semua aspek hidupnya. Mereka melakukan suatu hal secara fokus dan mendetail sebagai suatu cara untuk meningkatkan efisiensi.

Karena itu pulalah, pria paruh baya satu anak itu masih terlihat muda, sehat dan bugar dengan tubuh atletis bak iklan pakaian dalam pria. Pria paruh baya itu sangat disiplin dalam segala hal.

Begitulah manusia. Semua manusia memiliki kekurangan dan kelebihan bukan? Karena yang sempurna hanya judul lagu dan Tuhan pencipta alam semesta dan seluruh isinya.

*

Istirahat kedua jam pelajaran telah berbunyi. Para siswa pun keluar dari kelas. Namun, lagi dan lagi Indah teman sebangku Zayn hanya berdiam diri di bangkunya. Membaca buku yang dipinjamnya dari teman sekelasnya.

"Kamu tidak mau ke kantin?" tanya Zayn pada Indah.

"Tidak," sahut Indah tersenyum tipis pada Zayn.

Indah adalah gadis yang pendiam. Karena saking pendiamnya sampai-sampai dijuluki Queen of silence oleh teman-teman sekelasnya.

"Ayo, bro, kita ke kantin," ajak Yoga seraya menarik tangan Zayn. Zayn pun mengikuti Yoga keluar dari kelas mereka meninggalkan Indah sendirian di dalam kelas.

"Si Indah itu nggak lapar apa? Dia nggak pernah ke kantin dan aku lihat juga nggak bawa bekal. Padahal kita full day school," ujar Zayn yang penasaran dengan Indah.

Full day school merupakan sekolah sepanjang hari, atau proses belajar mengajar yang dilakukan mulai pukul 06.45-15.00 dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali. Dari hari Senin sampai Jumat.

"Kamu perhatian banget sama si Indah. Jangan-jangan...kamu naksir, ya, sama si Indah?" celetuk Yoga memicingkan sebelah matanya menatap Zayn.

"Tidak. Cuma.. aku penasaran aja sama dia. Dia nggak pernah pergi ke kantin dan hanya berdiam diri di kelas mengerjakan tugas atau merangkum buku yang di pinjam dariku atau teman-teman lain. Kalau enggak di kelas, pasti membaca buku di perpustakaan. Hidupnya seperti monoton. Tapi aku yakin, dia pekerja keras. Selain itu, dia seperti minder. Dari tatapan matanya, aku bisa melihat dia menyimpan kesedihan yang mendalam. Dia juga terlihat tertekan. Entah mengapa aku merasa kasihan padanya," ujar Zayn yang duduk sebangku dengan Indah dan mengamati gerak gerik indah.

"Wiihh..bicaramu sudah seperti psikolog aja, bro," celetuk Yoga yang selalu terlihat santai tanpa beban.

"Itu hanya penilaianku saja," sahut Zayn tersenyum tipis.

Dua orang siswa itu terus berjalan menuju kantin sekolah. Suasana kantin sekolah tampak ramai, karena jam istirahat baru saja di mulai.

"Brugh"

"Akhh"

Zayn terkejut saat melewati deretan meja dan kursi kantin. Karena tiba-tiba ada siswi yang beranjak dari duduknya dan tak sengaja menabrak Zayn. Namun dengan sigap Zayn langsung memegang lengan dan pinggang siswi itu agar tidak terjatuh.

Mata Zayn dan siswi yang menabraknya itu sontak saling bersirobok ( saling bertemu pandang ). Tiba-tiba saja jantung Zayn berdegup kencang saat menatap mata bulat nan jernih gadis di pelukannya yang tidak lain adalah Khaira. Gadis cantik yang bapaknya galak, protektif dan posesif.

Khaira juga tertegun menatap pemuda di depannya. Gadis itu melihat mata di balik kacamata tebal itu terlihat tajam, hitam pekat bak langit malam yang seolah akan menenggelamkan dirinya. Entah mengapa jantung Khaira juga berdegup kencang saat bersirobok dengan mata Zayn.

Zayn, adalah siswa baru di kelasnya yang sejak hari pertama masuk kelas terlihat biasa saja saat bertemu dirinya. Tidak seperti siswa lain yang berusaha mendekati dirinya atau tebar pesona padanya.

"Hei! Sampai kapan kalian berdua akan berpose seperti itu?" celetuk Cempaka menyadarkan dua orang yang saling menatap dalam ketertegunan itu.

Sedangkan Yoga nampak tersenyum penuh arti melihat adegan di depan matanya itu.

Zayn pun melepaskan tangannya dari lengan dan pinggang Khaira. Pemuda itu memastikan Khaira tidak akan jatuh jika dirinya melepaskan pegangannya.

"Maaf! Aku tidak sengaja. Aku kurang berhati-hati. Baju kamu jadi basah," ucap Khaira yang tadi memang memegang cup plastik berisi es teh manis dan tumpah karena menabrak Zayn.

Zayn menatap kemejanya yang basah di bagian perut. Sedangkan Khaira buru-buru mengeluarkan tisu dari saku roknya hendak mengeringkan kemeja Zayn yang basah.

"Greb"

Zayn memegang tangan Khaira saat gadis itu hendak mengusap kemeja Zayn dengan tisu. Gadis itu menatap Zayn dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Tidak, perlu. Kamu keringkan bajumu saja. Aku akan mengeringkan bajuku sendiri," ucap Zayn tersenyum tipis, lalu melepaskan tangan Khaira.

Khaira tertegun di tempatnya berdiri menatap Zayn yang membalikkan tubuhnya berjalan menuju toilet.

"Zayn ini malah menyia-nyiakan kesempatan," gumam Yoga lirih seraya berjalan pergi memesan makanan.

"Hei! Khaira! Kamu kenapa?" tanya Cempaka membuat Khaira tersadar dari tertegun.

"Ah, a..aku ke toilet dulu," ucap Khaira tergagap, kemudian bergegas pergi ke toilet.

Cempaka mengernyitkan keningnya menatap punggung Khaira yang semakin menjauh. Khaira berjalan dengan memori yang terus mengingat tatapan mata Zayn. Belum lagi tangan Zayn yang memegang lengan dan pinggangnya tadi. Seumur hidup, putri kesayangan Buntala itu belum pernah di sentuh seorang pria seintens tadi selain bapaknya.

"Kenapa jantungku jadi berdebar-debar dan selalu teringat tatapan matanya?" gumam Khaira dalam hati.

...🌸❤️🌸...

Seorang bapak gila kebersihan yang istrinya jualan gado-gado dan sandal melayang karena naik keramik. Ini beneran ada.

Aku terinspirasi cerita ini dari tetangga ku di kontrakan lama. Semoga saja orangnya nggak suka baca novel, hingga nggak bakal baca novel aku ini.😂

Akan banyak kisah-kisah nyata yang bertebaran di dalam novel ini.

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Lili

Lili

astaghfirullah. ngakak aku, pas baca dicium sandal jepit dengan mesra🤣

2024-04-19

2

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

keran cerita nya

2024-05-06

1

Ade Restu

Ade Restu

ohh kayak mama zila yang dari animasi boboiboy yaa🤣🤣

2024-04-12

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tidak Berani Tapi Berharap
2 2. Penuh Percaya Diri
3 3. Tes
4 4. Motor Jadul
5 5. Malu
6 6. OCPD
7 7. SEPISAUPI
8 8. Damai
9 9. Terusik
10 10. Belum Menyerah
11 11. Adik
12 12. Melabrak
13 13. Familiar
14 14. Hanya Menghindar
15 15. Jangan!
16 16. Berencana Melamar
17 17. Bertolak Belakang
18 18. Tipikal Idaman
19 19. Satu Kelas
20 20. Cemburu
21 21. Merasa Aneh
22 22. Tidak Yakin
23 23. Rumit
24 24. Tidak Sabar
25 25. Terkejut dan Kagum
26 26. Sekali Tinju
27 27. Semakin Kagum
28 28. Beradu Ilmu
29 29. Memenuhi Kriteria
30 30. Tidak Jadi
31 31. Kenapa di Usir?
32 32. Menghasut
33 33. Ancaman
34 34. Lampu Hijau?
35 35. Pertama Kali
36 36. Menohok
37 37. Kepo
38 38. Tak Sesuai Ekspektasi
39 39. Lebih Muda
40 40. Yakin
41 41. Spek
42 42. Bantuan
43 43. Tidak Menyangka
44 44. Merasa Heran
45 45. Prihatin
46 46. Pipis Gratis
47 47. Nggak Doyan
48 48. Nikah Arisan?
49 49. Moral
50 50. Kopi Tahlil?
51 51. Diremehkan
52 52. Merasa Bingung
53 53. Memohon
54 54. Menahan Emosi
55 55. Pilihan
56 56. Kiss My Heart
57 57. Kepo
58 58. Menggombal
59 59. Pangling
60 60. Tidak Peduli
61 61. Meminta Izin
62 62. Terasa Lambat
63 63. Bahagia
64 64. Positive Father Complex
65 65. Takut
66 66. Cemburu Kah?
67 67. Tidak Sebanding
68 68. Aroma Tengil
69 69. Heboh
70 70. Jujur
71 71. Always Together
72 72. Gegana Yang Hilang
73 73. Sisi Lain
74 74. Kagum
75 75. Makin Cinta, Makin Takut
76 76. Melongo
77 77. Potek
78 78. Terlalu Pintar
79 79. Was-was
80 80. Angkuh
81 81. Gas Beracun
82 82. Emosi
83 83. Berapa?
84 84. Memohon
85 85. Berbesar Hati
86 86. Apa Marah?
87 87. Teguran
88 88. Tersentil
89 89. Ari Baru Tahu
90 90. Yakin
91 91. Serius
92 92. Iseng
93 93. Belum Tentu Kembali
94 94. You Kissed My Heart
95 95. Sempat Minder
96 96. Meminta Bantuan
97 97. Tidak Berdaya
98 98.Salah Sangka
99 99. Merasa Bersalah
100 100. Menghindari
101 101. Sangat Yakin
102 102. Memilih Jujur
103 103. Kalah
104 104. Uncle
105 105. Serangan
106 106. Pulang
107 107. Tangan Kosong
108 108. Sumpah
109 109. Tipe
110 110. Yang Baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Tidak Berani Tapi Berharap
2
2. Penuh Percaya Diri
3
3. Tes
4
4. Motor Jadul
5
5. Malu
6
6. OCPD
7
7. SEPISAUPI
8
8. Damai
9
9. Terusik
10
10. Belum Menyerah
11
11. Adik
12
12. Melabrak
13
13. Familiar
14
14. Hanya Menghindar
15
15. Jangan!
16
16. Berencana Melamar
17
17. Bertolak Belakang
18
18. Tipikal Idaman
19
19. Satu Kelas
20
20. Cemburu
21
21. Merasa Aneh
22
22. Tidak Yakin
23
23. Rumit
24
24. Tidak Sabar
25
25. Terkejut dan Kagum
26
26. Sekali Tinju
27
27. Semakin Kagum
28
28. Beradu Ilmu
29
29. Memenuhi Kriteria
30
30. Tidak Jadi
31
31. Kenapa di Usir?
32
32. Menghasut
33
33. Ancaman
34
34. Lampu Hijau?
35
35. Pertama Kali
36
36. Menohok
37
37. Kepo
38
38. Tak Sesuai Ekspektasi
39
39. Lebih Muda
40
40. Yakin
41
41. Spek
42
42. Bantuan
43
43. Tidak Menyangka
44
44. Merasa Heran
45
45. Prihatin
46
46. Pipis Gratis
47
47. Nggak Doyan
48
48. Nikah Arisan?
49
49. Moral
50
50. Kopi Tahlil?
51
51. Diremehkan
52
52. Merasa Bingung
53
53. Memohon
54
54. Menahan Emosi
55
55. Pilihan
56
56. Kiss My Heart
57
57. Kepo
58
58. Menggombal
59
59. Pangling
60
60. Tidak Peduli
61
61. Meminta Izin
62
62. Terasa Lambat
63
63. Bahagia
64
64. Positive Father Complex
65
65. Takut
66
66. Cemburu Kah?
67
67. Tidak Sebanding
68
68. Aroma Tengil
69
69. Heboh
70
70. Jujur
71
71. Always Together
72
72. Gegana Yang Hilang
73
73. Sisi Lain
74
74. Kagum
75
75. Makin Cinta, Makin Takut
76
76. Melongo
77
77. Potek
78
78. Terlalu Pintar
79
79. Was-was
80
80. Angkuh
81
81. Gas Beracun
82
82. Emosi
83
83. Berapa?
84
84. Memohon
85
85. Berbesar Hati
86
86. Apa Marah?
87
87. Teguran
88
88. Tersentil
89
89. Ari Baru Tahu
90
90. Yakin
91
91. Serius
92
92. Iseng
93
93. Belum Tentu Kembali
94
94. You Kissed My Heart
95
95. Sempat Minder
96
96. Meminta Bantuan
97
97. Tidak Berdaya
98
98.Salah Sangka
99
99. Merasa Bersalah
100
100. Menghindari
101
101. Sangat Yakin
102
102. Memilih Jujur
103
103. Kalah
104
104. Uncle
105
105. Serangan
106
106. Pulang
107
107. Tangan Kosong
108
108. Sumpah
109
109. Tipe
110
110. Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!