15. Jangan!

Zayn benar-benar terlihat seperti orang yang tidak bisa ilmu beladiri. Terlihat kewalahan dengan serangan Antonio dan menghindar di detik-detik tubuhnya hampir kena hantaman tinju atau tendangan dari Antonio.

Hal itu sukses membuat Khaira benar-benar tegang dan khawatir pada Zayn. Gadis itu memilin jari tangannya sendiri dengan mata yang fokus menatap pada Zayn.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? A..aku harus bagaimana?" gumam Khaira semakin khawatir saja.

Sedangkan Yoga yang berada di tempat persembunyiannya masih diam dan menjalankan rencana yang di susun Zayn. Mata pemuda itu hanya fokus pada layar handphonenya.

"Hentikan! Apa yang kalian lakukan!" teriak seorang pria bersuara bariton yang terdengar menggelegar itu membuat Khaira dan Antonio terkejut. Sedangkan Zayn dan Yoga terlihat biasa saja.

Antonio yang tinjunya tinggal beberapa senti lagi akan mengenai wajah Zayn pun langsung terhenti. Tangan kiri Antonio masih memegang kerah baju kemeja Zayn, dan tinjunya berhenti tepat di depan wajah Zayn. Pemuda itu sangat terkejut mendengar suara bariton yang terdengar menggelegar itu

Seketika pemuda itu bergeming di tempatnya. Namun beberapa saat kemudian, dengan perlahan Antonio menatap ke arah suara tadi berasal. Pemuda itu menelan salivanya kasar, saat mengetahui bahwa suara tadi adalah suara kepala sekolah. Antonio semakin terkejut saat melihat murid-murid sudah bergerombol di belakang kepala sekolah dan beberapa orang guru.

Khaira yang tadi sempat terkejut, beberapa saat kemudian akhirnya merasa lega, "Syukurlah, akhirnya semua ini berakhir juga," gumam Khaira yang merasa senang dengan kehadiran kepala sekolah dan para guru yang menghentikan aksi Antonio.

"Wah, ini benar-benar seru," gumam Yoga nampak tersenyum, karena rencana Zayn berhasil.

Yoga di tugaskan Zayn untuk melakukan live streaming yang membuat teman-teman mereka semua tahu apa yang sedang dilakukan oleh Antonio. Bahkan ada yang langsung melapor pada kepala sekolah. Dan memang itulah yang diharapkan oleh Zayn, agar semua siswa, guru dan kepala sekolah tahu kelakuan Antonio.

Kenapa Zayn tidak menghajar Antonio? Jika Zayn menghajar Antonio, semua orang akan tahu ilmu beladiri yang dimiliki oleh Zayn. Pemuda itu tidak ingin banyak orang yang tahu tentang kemampuan ilmu bela dirinya. Selain itu, dilingkungan sekolah, tidak baik jika berkelahi bukan?

Ada lagi alasan Zayn tidak menghajar Antonio. Jika dirinya melawan Antonio dan menghajarnya hingga babak belur, maka yang nampak menjadi korban adalah Antonio. Padahal, Antonio lah yang ingin menghajar dirinya. Zayn tidak mau atau lebih tepatnya mengantisipasi adanya drama playing victim.

Playing victim terjadi ketika seseorang melemparkan kesalahan kepada orang lain, meski kesalahan tersebut adalah perbuatannya sendiri. Pelaku playing victim biasanya dilakukan oleh orang yang tidak ingin bertanggung jawab karena sudah melakukan kesalahan tersebut.

"Antonio, hentikan perbuatan kamu itu!" perintah kepala sekolah dengan tegas, karena Antonio belum juga melepaskan Zayn.

Sedangkan para siswa yang memang tidak suka dengan Antonio pun mulai bercuit.

"Mentang-mentang anak bupati, seenak jidatnya saja menghajar orang,"

"Sok jagoan,"

"Dia mau sekolah apa mau melecehkan gadis?"

"Anak bupati malah nggak punya akhlak,"

"Nggak guna, tampan, kaya dan anak bupati, kalau akhlaknya bejat,"

"Mana ada gadis yang suka sama cowok yang suka tawuran dan memaksa cewek,"

Kasak kusuk para siswa itu membuat rahang Antonio mengeras. Tangannya kanannya yang masih mengepal berbentuk tinju itu semakin mengepal dengan kuat, hingga buku-buku jari dan kukunya memutih. Tangan kirinya pun mencengkram kerah kemeja Zayn semakin kuat. Hari ini dirinya dihujat oleh semua teman-temannya.

"Lepaskan dia Antonio!" sergah kepala sekolah yang menjadi geram karena Antonio belum juga melepaskan Zayn.

Dengan wajah suram, Antonio melepaskan kerah kemeja Zayn, lalu berdiri. Zayn pun ikut berdiri.

"Kalian bertiga, ikut bapak ke kantor!" perintah kepala sekolah itu dengan suara yang terdengar datar menatap ke arah Antonio, Zayn dan Khaira bergantian.

Zayn, Khaira dan Antonio akhirnya mengikuti kepala sekolah. Murid yang lain pun bubar dari tempat itu. Mereka mulai bergosip tentang kelakuan Antonio barusan dan apa kira-kira hukuman yang akan diberikan oleh kepala sekolah pada Antonio.

Di ruangan kepala sekolah, Zayn, Khaira dan Antonio sudah duduk di hadapan kepala sekolah dan para guru.

Zayn terlihat biasa-biasa saja. Khaira duduk dengan wajah tertunduk, dan Antonio duduk dengan wajah yang terlihat kesal.

"Antonio, bapak benar-benar kecewa sama kamu. Kami masih menerima kamu yang di pindahkan ke sekolah ini, walaupun kamu dikeluarkan dari sekolah kamu sebelumnya karena tawuran dan berkelahi dengan teman-teman mu. Karena kamu berjanji akan berubah. Tapi, apa buktinya? Kamu mengulangi kesalahan yang sama seperti sebelumnya. Kamu berkelahi dengan teman kamu. Dan parahnya lagi, kamu berkelahi karena kamu ingin melecehkan teman kamu sendiri. Mulai besok, kamu jagan dulu sekolah. Bapak ingin bicara dulu dengan orang tuamu," ujar kepala sekolah terlihat kecewa.

Kepala sekolah akhirnya menyuruh mereka kembali ke kelas masing-masing setelah memberikan wejangan. Khaira merasa lega setelah keluar dari ruangan kepala sekolah.

"Zayn, apa kamu terluka?" tanya Khaira seraya memperhatikan Zayn.

"Tidak. Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan kamu? Apa tangan kamu masih sakit karena menahan pukulan Antonio tadi?" tanya Zayn seraya menatap tangan Khaira.

"Sudah tidak terlalu sakit lagi. Terimakasih, karena sudah mau menolong aku," ucap Khaira tulus.

"Nggak masalah. Yoga juga berjasa, karena dia telah merekam kejadian tadi, hingga kepala sekolah tahu tentang kejahatan Antonio," ujar Zayn memberitahu.

"Aku akan berterimakasih padanya," sahut Khaira tersenyum tipis.

Ke-dua siswa itu akhirnya sampai di kelas. Saat mereka masuk kelas, sontak saja mereka menjadi pusat perhatian seluruh siswa.

Baju Zayn nampak kotor karena jatuh di tanah tadi. Namun, tak sedikitpun pemuda itu terluka. Zayn dan Khaira pun duduk di bangku mereka masing-masing.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Cempaka dengan ekspresi khawatir saat Khaira baru saja duduk.

"Hum. Aku baik-baik saja," sahut Khaira tersenyum tipis.

Sedangkan Indah juga terlihat khawatir pada Zayn, "Apa..apa kamu baik-baik saja?" tanya Indah. Gadis itu menatap Zayn dari atas sampai bawah, memastikan apa Zayn baik-baik saja.

"Jangan khawatir. Aku tidak apa-apa. Terimakasih sudah mengkhawatirkan aku. Kamu seperti adik ku yang selalu saja mengkhawatirkan aku," ucap Zayn tersenyum lembut.

Indah nampak tersenyum lega melihat Zayn baik-baik saja, "Apa adik kamu perempuan?" tanya Indah.

"Hum," sahut Zayn tersenyum tipis.

*

Di sebuah gedung kosong, Antonio terlihat kesal. Si Kribo dan si Jabrik juga ada di tempat itu. Antonio tidak menyangka, kalau kejadiannya akan menjadi seperti ini. Hal ini benar-benar di luar prediksinya.

"Arghh! Sial! Sial! Sial! Akan aku hajar bocah bernama Zayn itu. Berani-beraninya dia mencampuri urusanku," Antonio menendang botol plastik bekas yang ada di sekitarnya da berteriak-teriak untuk melampiaskan rasa kesalnya.

"Bos, bos nggak akan dikeluarkan dari sekolah, 'kan, karena masalah tadi?" tanya si Kribo khawatir.

"Aku tidak tahu," sahut Antonio dengan nada ketus.

"Bos tidak ingin balas dendam pada anak itu? Kita harus memberinya pelajaran, Bos. Biar dia tahu, dia sedang berhadapan dengan siapa," si Jabrik malah memprovokasi.

"Jangan!" cegah si Kribo membuat Antonio dan si Jabrik langsung menatapnya.

"Kenapa? Kamu tidak berpihak padaku lagi?" tanya Antonio dengan tatapan tajam.

"Bukan! Bukan begitu, Bos. Kita harus tetap memberi anak itu pelajaran. Tapi, jagan sekarang. Sekarang ini, gerak gerik bos pasti akan diawasi oleh pihak sekolah dan juga bokap bos. Kalau bos memberi pelajaran pada anak itu sekarang, aku takut, bos bakal kena masalah lagi. Jika terjadi apa-apa pada anak itu, orang-orang pasti langsung akan menuduh bos. Karena itu, untuk saat ini kita jangan melakukan apapun pada anak itu. Setelah masalah ini reda, kita baru beraksi. Saat ini, bos hanya perlu membujuk bokap bos, agar dengan kekuasaannya, bos tidak dikeluarkan dari sekolah," jelas si Kribo panjang lebar.

"Kata-kata kamu masuk akal juga," sahut Antonio setelah mencerna setiap kata dari si Kribo, "setelah semua reda dan semua orang sudah mulai lupa dengan masalah ini, kita akan memberikan pelajaran yang tidak terlupakan pada bocah itu," ucap Antonio dengan senyuman licik di bibirnya.

Pemuda itu belum tahu, dengan siapa dirinya berhadapan. Dirinya hanya seekor lalat kecil, namun berani mengusik harimau.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

wahhhh si Nio..
Bocah teriak Bocah...
😀😀

2024-03-25

3

Bunda windi❤ 💚

Bunda windi❤ 💚

kalian bertiga itu yang lalat,, jangan tanya nanti kalo tau siapa sebenarnya Zayn

2024-03-24

4

Yanti Sejati

Yanti Sejati

blm kena batunya antonio

2024-03-02

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tidak Berani Tapi Berharap
2 2. Penuh Percaya Diri
3 3. Tes
4 4. Motor Jadul
5 5. Malu
6 6. OCPD
7 7. SEPISAUPI
8 8. Damai
9 9. Terusik
10 10. Belum Menyerah
11 11. Adik
12 12. Melabrak
13 13. Familiar
14 14. Hanya Menghindar
15 15. Jangan!
16 16. Berencana Melamar
17 17. Bertolak Belakang
18 18. Tipikal Idaman
19 19. Satu Kelas
20 20. Cemburu
21 21. Merasa Aneh
22 22. Tidak Yakin
23 23. Rumit
24 24. Tidak Sabar
25 25. Terkejut dan Kagum
26 26. Sekali Tinju
27 27. Semakin Kagum
28 28. Beradu Ilmu
29 29. Memenuhi Kriteria
30 30. Tidak Jadi
31 31. Kenapa di Usir?
32 32. Menghasut
33 33. Ancaman
34 34. Lampu Hijau?
35 35. Pertama Kali
36 36. Menohok
37 37. Kepo
38 38. Tak Sesuai Ekspektasi
39 39. Lebih Muda
40 40. Yakin
41 41. Spek
42 42. Bantuan
43 43. Tidak Menyangka
44 44. Merasa Heran
45 45. Prihatin
46 46. Pipis Gratis
47 47. Nggak Doyan
48 48. Nikah Arisan?
49 49. Moral
50 50. Kopi Tahlil?
51 51. Diremehkan
52 52. Merasa Bingung
53 53. Memohon
54 54. Menahan Emosi
55 55. Pilihan
56 56. Kiss My Heart
57 57. Kepo
58 58. Menggombal
59 59. Pangling
60 60. Tidak Peduli
61 61. Meminta Izin
62 62. Terasa Lambat
63 63. Bahagia
64 64. Positive Father Complex
65 65. Takut
66 66. Cemburu Kah?
67 67. Tidak Sebanding
68 68. Aroma Tengil
69 69. Heboh
70 70. Jujur
71 71. Always Together
72 72. Gegana Yang Hilang
73 73. Sisi Lain
74 74. Kagum
75 75. Makin Cinta, Makin Takut
76 76. Melongo
77 77. Potek
78 78. Terlalu Pintar
79 79. Was-was
80 80. Angkuh
81 81. Gas Beracun
82 82. Emosi
83 83. Berapa?
84 84. Memohon
85 85. Berbesar Hati
86 86. Apa Marah?
87 87. Teguran
88 88. Tersentil
89 89. Ari Baru Tahu
90 90. Yakin
91 91. Serius
92 92. Iseng
93 93. Belum Tentu Kembali
94 94. You Kissed My Heart
95 95. Sempat Minder
96 96. Meminta Bantuan
97 97. Tidak Berdaya
98 98.Salah Sangka
99 99. Merasa Bersalah
100 100. Menghindari
101 101. Sangat Yakin
102 102. Memilih Jujur
103 103. Kalah
104 104. Uncle
105 105. Serangan
106 106. Pulang
107 107. Tangan Kosong
108 108. Sumpah
109 109. Tipe
110 110. Yang Baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Tidak Berani Tapi Berharap
2
2. Penuh Percaya Diri
3
3. Tes
4
4. Motor Jadul
5
5. Malu
6
6. OCPD
7
7. SEPISAUPI
8
8. Damai
9
9. Terusik
10
10. Belum Menyerah
11
11. Adik
12
12. Melabrak
13
13. Familiar
14
14. Hanya Menghindar
15
15. Jangan!
16
16. Berencana Melamar
17
17. Bertolak Belakang
18
18. Tipikal Idaman
19
19. Satu Kelas
20
20. Cemburu
21
21. Merasa Aneh
22
22. Tidak Yakin
23
23. Rumit
24
24. Tidak Sabar
25
25. Terkejut dan Kagum
26
26. Sekali Tinju
27
27. Semakin Kagum
28
28. Beradu Ilmu
29
29. Memenuhi Kriteria
30
30. Tidak Jadi
31
31. Kenapa di Usir?
32
32. Menghasut
33
33. Ancaman
34
34. Lampu Hijau?
35
35. Pertama Kali
36
36. Menohok
37
37. Kepo
38
38. Tak Sesuai Ekspektasi
39
39. Lebih Muda
40
40. Yakin
41
41. Spek
42
42. Bantuan
43
43. Tidak Menyangka
44
44. Merasa Heran
45
45. Prihatin
46
46. Pipis Gratis
47
47. Nggak Doyan
48
48. Nikah Arisan?
49
49. Moral
50
50. Kopi Tahlil?
51
51. Diremehkan
52
52. Merasa Bingung
53
53. Memohon
54
54. Menahan Emosi
55
55. Pilihan
56
56. Kiss My Heart
57
57. Kepo
58
58. Menggombal
59
59. Pangling
60
60. Tidak Peduli
61
61. Meminta Izin
62
62. Terasa Lambat
63
63. Bahagia
64
64. Positive Father Complex
65
65. Takut
66
66. Cemburu Kah?
67
67. Tidak Sebanding
68
68. Aroma Tengil
69
69. Heboh
70
70. Jujur
71
71. Always Together
72
72. Gegana Yang Hilang
73
73. Sisi Lain
74
74. Kagum
75
75. Makin Cinta, Makin Takut
76
76. Melongo
77
77. Potek
78
78. Terlalu Pintar
79
79. Was-was
80
80. Angkuh
81
81. Gas Beracun
82
82. Emosi
83
83. Berapa?
84
84. Memohon
85
85. Berbesar Hati
86
86. Apa Marah?
87
87. Teguran
88
88. Tersentil
89
89. Ari Baru Tahu
90
90. Yakin
91
91. Serius
92
92. Iseng
93
93. Belum Tentu Kembali
94
94. You Kissed My Heart
95
95. Sempat Minder
96
96. Meminta Bantuan
97
97. Tidak Berdaya
98
98.Salah Sangka
99
99. Merasa Bersalah
100
100. Menghindari
101
101. Sangat Yakin
102
102. Memilih Jujur
103
103. Kalah
104
104. Uncle
105
105. Serangan
106
106. Pulang
107
107. Tangan Kosong
108
108. Sumpah
109
109. Tipe
110
110. Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!