4

Jakarta, Indonesia.

Malam hari yang begitu indah dengan sinar Bulan yang begitu terang dan juga udara yang sejuk menjadikan malam tampak begitu tenang. Di sebuah warung yang sepertinya memang sudah di jadikan tempat tongkrongan untuk perkumpulan para remaja itu terlihat begitu ramai. Ada yang sedang bercanda tawa, makan, tidur dan ada juga yang bermain game di Ponselnya.

Ting..

Ting..

Ting..

Drtt Drtt....

"Rel hp lo bukan sih? Dari tadi berisik banget" kata salah satu cowok yang bernama Bian. Dia adalah salah satu sahabat Karel.

Karel Arga Dirgantara. Cucu terakhir dari keluarga Dirgantara, anak dari Dion Arya Dirgantara dan Clarissa Yunita Dirgantara. Selain itu dia adalah saudara sepupu Lona dan Ellen. Karel sendiri sangat menyayangi kedua kakak sepupunya dan akan menjadi sangat penurut saat mereka berdua sudah bersikap serius, karena bagi Karel mereka berdua akan sangat menakutkan saat marah. Jadi Karel pikir menjadi adik penurut adalah pilihan terbaik daripada memancing kemarahan mereka.

"Emang punya gue?" yang di tanya malah balik bertanya karena sibuk dengan makanannya.

"Iya bego!! Dari tadi bunyi terus. Mending angat deh siapa tau penting." jawab Andra Sahabat Karel yang satu lagi.

Giandra Aditama. Sahabat Karel yang tingkahnya suka random, anak dari keluarga Aditama. Memiliki perusahaan yang cukup besar dan terkenal. Selain itu keluarga Andra juga menjalin kerjasama dengan keluarga Karel.

Mengerutkan keningnya sebelum mengangkat panggilan dari penelepon karena merasa asing dengan nomor yang menghubunginya.

"Ehh kok nomor baru siapa yaa. Masa iya nomor gue pasaran sih" bukannya langsung di angkat malah bertanya pada temannya.

"Udah angkat aja dulu siapa tau penting." balas Bian tidak sabaran.

Abian Tama Maheswara. Sahabat Karel yang tidak bisa di tebak kelakuannya kadang jadi pendiam kadang juga banyak tingkah. Bian adalah anak dari Darania Maheswara yang mempunyai usaha di bidang fashion. Mampunyai Butik yang cukup terkenal di Jakarta. Bian hanya tinggal berdua dengan ibunya. Dara sendiri menjadi tulang punggung keluarga sejak 8 tahun yang lalu setelah Ayah Bian meninggal.

"Hallo siap-"

"Lama banget sih angkat telfon doang!!! Kaya artis aja lo yaa!!" Teriak orang di sebrang sana dengan kesal.

"Ehh buset kaget gue" ucapnya sambil mengelus dada.

"Lo siapa sih? Sok kenal banget pake teriak-teriak lagi, bikin sakit kuping gue aja." lanjut Karel sambil mengusap kuping.

"Gue Ellen! Lupa lo sama gue!! Bibi Lucy bilang lo yang bakal jemput gue, katanya dia juga udah kasih tau lo kalau gue bakal pindah ke indo terus kenapa sampe sekarang belum jemput gue juga" jawab Ellen dengan menggebu-gebu.

Oh ayolah sudah lama sekali ia tidak bicara panjang lebar seperti ini tapi lihatlah sekarang, baru beberapa jam tiba disini saja dia sudah menguras tenaganya karena kelakuan Karel, adik sepupunya itu.

"Astaga kenapa gue bisa lupa" berteriak heboh seperti orang kesetanan sampai membuatnya di tatap tajam oleh teman-temannya.

"Lebih dari 30 menit ga sampe sini gue tendang lo ke Laut!!" Setelah mengatakan itu Ellen langsung mengakhiri panggilannya.

"Mati gue. Kenapa bisa lupa sih." masih seperti orang kesetanan kini Karel malah mondar mandir tidak jelas.

"Lo kenapa sih Rel? berisik banget dari tadi" kesal Andra sejak tadi tidak bisa fokus bermain game karena kehebohan Karel.

"Mending Lo diem dulu deh Ndra, ini menyangkut hidup dan mati gue njir"

"Kak Lona?" tanya Bian ikut penasaran.

"Bukan. ini sih lebih mengerikan dari kak Lona." masih sibuk sendiri entah apa yang Karel cari.

"Kunci mobil gue dimana sih elahh" mengacak rambutnya frustasi.

"Bantuin cari woy jangan diem aja" kesal Karel karena dari tadi temannya hanya melihat saja tidak membantu sama sekali.

"Bang ada yang liat kunci mobil Karel ga?" tanya Bian pada yang lainnya.

"Yang ini bukan" tanya Bara mengangkat kunci di tangannya.

Elbara Darren Welington. Anak pertama dari pemilik WG Company. Selain menjadi CEO ayahnya juga memiliki beberapa Showroom Mobil. Bisa kita bayangkan betapa kayanya keluarga Bara. Bara sudah berteman dengan Keenan sejak kecil karena keluarga mereka sering bekerja sama. Selain dirinya, ia juga memiliki satu adik perempuan, Elara Disya Welington namanya. Biasa di panggil Ara, yang saat ini masih kelas 1 SMP.

"Lah iya kok bisa di sana sih" kata Karel sambil berjalan untuk mengambil kunci di tangan Bara.

"Hidung Lo kalo ga nempel pasti juga ilang" kata Bara asal.

"Bwahahahaha" yang lain malah menertawakan Karel.

"Ga nyangka Mas Bara bisa lawak juga" kata Juna yang masih sibuk tertawa.

Padahal Bara mengatakan itu dengan wajah datarnya lalu darimana letak kelucuannya sampai Juna tidak berhenti tertawa.

Dewangga Arjuna. Ayahnya pemilik bengkel yang cukup besar. Apalagi setelah bekerja sama dengan Ayah Bara, bengkel itu jauh lebih maju dan terkenal, juga memiliki beberapa cabang. Walaupun tingkahnya diluar nalar dan paling berisik, Juna selalu bisa membangkitkan suasana saat terjadi sesuatu diantara mereka.

"Najis!!" jawab Bara menatap malas pada Juna membuat yang lainnya tertawa.

"Geli banget bego!! Pake manggil Mas segala. Sadar Jun lo itu cowok, sini gue tampol pala lo mumpung belum kejauhan beloknya." kata Aksa

"Enak aja ngatain gue belok, Gue masih suka cewek kali. Ngajak ribut aja lo Sa." balas Juna tidak terima seraya melipat lengan bajunya menantang Aksa.

Aksa Pratama. Ayahnya seorang CEO sedangkan ibunya memiliki beberapa cabang cafe yang selalu ramai setiap harinya. Entah takdir atau apa, mereka seperti terikat satu sama lain karena kerja sama yang orang tua mereka lakukan. Yang awalnya mengenal karena anak dari rekan bisnis lama-lama membuat mereka lebih dekat sejak masuk SMP sampai saat ini. Kecuali Bara dan Keenan yang sudah berteman sejak kecil.

"Emang nggak ada yang bener. Gila dua-duanya" ucap Arkan geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya.

Arkan Garendra. Teman Keenan yang terkenal playboy cap badak. Suka sekali menggoda perempuan dan juga sering kali bergonta ganti pacar. Ayahnya adalah seorang CEO dari GD Company, Yang memiliki usaha di bidang Elektronik. Keluarga Arkan juga menjalin kerjasama dengan keluarga Bara.

"Gue pergi dulu ya Bang" pamit Karel langsung berlari keluar.

Keenan yang baru saja kembali dari toilet bingung melihat Karel berlari keluar.

"Kemana?" tanya Keenan pada yang lainnya

Keenan Ersan Ivander. Keluarganya mempunyai usaha di bidang perhotelan yang memiliki banyak cabang. Entah berapa banyak hotel dan villa yang mereka punya, jadi tidak usah di tanyakan seberapa kaya keluarga mereka. Ada tiga perusahaan besar yang biasa mereka sebut perusahaan pusat yang hanya di kelola oleh anggota keluarga. Kakeknya masih menjadi CEO di perusahaan utama. Ayah Keenan memiliki satu Kakak laki-laki yang saat ini mengurus perusahaan kedua, sedangkan ayah Keenan sendiri mengurus perusahaan ketiga. Mereka sama-sama menjadi CEO. kabarnya perusahaan pertama yang akan di wariskan kepada Reynand, selaku cucu pertama, tapi kini beralih pada Keenan dan itu membuatnya di benci Tantenya karena ia berpikir Keenan adalah cucu terakhir, jadi ia pikir itu tidak cocok di bandingkan dengan Anaknya selaku cucu tertua dari keluarga Ivander.

"Apanya yang kemana Ken. Ngomongnya jangan setengah-setengah napa" jawab Juna yang senang sekali menggoda Keenan.

"Ck. Karel kemana"

"Ga tau Bang. Katanya sih ada urusan penting, dari tadi heboh sendiri kaya orang ketempelan." jelas Andra ikut pusing melihat tingkah Karel.

"Hooh Bang kata Karel sih lebih parah dari kak Lona" Bian ikut menimpali ucapannya Andra.

Ilona Kyra Dirgantara. Model cantik pendatang baru. Dia adalah kakak sepupu Karel dan juga Ellen. Cucu pertama keluarga Dirgantara. Semua teman Karel memang mengenal Lona dan bagaimana sifatnya, tidak jarang Lona datang ke tempat mereka, kadang juga para sahabat Karel yang main di kediaman Dirgantara, karena itu mereka mengetahui bagaimana mengerikannya Lona jika sudah marah.

"Ya udah habis ini semua langsung pulang, besok kalian juga ada MPLS kan" tanya Keenan pada Bian.

"Iya Bang. gue sama Andra balik sekarang aja, kayaknya Karel juga gak bakal balik lagi" jawab Bian sekalian berpamitan pada yang lainnya. Satu persatu dari mereka juga pulang ke rumahnya masing-masing.

Karel, Bian dan Andra adalah adik kelas Keenan dan teman-temannya waktu SMP dan sekarang mereka juga mendaftar di SMA Tunas Bangsa yang sama dengan Keenan. Selain itu, Tunas Bangsa juga sekolah milik Ayah Karel. Sekolah itu termasuk sekolah favorit yang biayanya tidaklah murah, jadi bisa di bilang yang bersekolah di sana adalah anak-anak orang kaya, tapi Ayah Karel juga sering memberikan banyak Beasiswa pada murid yang benar-benar mampu dan mau bersungguh sungguh.

Libur panjang setelah ujian kenaikan kelas telah berakhir dan besok pagi mereka akan mulai Bersekolah kembali. Termasuk Ellen, gadis itu akan menjalani kehidupan barunya dengan suasana yang baru juga.

Terpopuler

Comments

Agus Tina

Agus Tina

Baru mau SMA dah bawa mobil?

2024-04-15

0

Jayrbr

Jayrbr

Membuatku terinspirasi.

2024-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!