| 18

...⚠️...

...Bab ini mengandung kata-kata kasar yang bisa menganggu kenyamanan pembaca. Jika ada yang terkena sensor, nanti akan saya perbaiki....

...----------------...

"Kamu bilang apa?"

Dipta sungguh tidak terima dengan perkataan yang dilontarkan wanita bertubuh kecil didepannnya itu.

Bagaimana bisa wanita yang dulu sangat memujanya dan begitu penurut, kini malah mengatai dirinya 'Maling'.

"Kamu bener-bener enggak merasa bersalah, ya?" desis Kemy tertuju pada pria berwajah oriental didepannya. "Kamu enggak ada jelasin ke aku tentang perbuatan selingkuh yang kamu lakuin. Seenggaknya kamu selesaikan urusan kita dulu, baru kamu bebas menjalin dengan perempuan manapun!" pekik Kemy tertahan.

Uya mengusap bahu Kemy. "Kemilau ... kita sedang ada di tempat umum, banyak yang memperhatikan," bisik Uya.

Outlet pakaian yang tak terlalu ramai membuat beberpa gelintir pengunjung penasaran atas interaksi yang tak lazim yang dilakukan antara Uya, Dipta dan Kemy. Bahkan para Pegawai pun tak mau melewatkan drama siang yang akan tayang secara langsung di Outlet itu.

Seketika Kemy tersadar bahwa reaksinya sudah diluar nalar. Padahal sebelumnya Kemy berjanji jika dia bertemu dengan Pradipta kedepannya, dia tidak akan berkata apapun.

Sikap dan perkataan Dipta yang telah mengorek luka Kemy seolah membuat gadis itu gatal untuk berujar.

Dipta tertawa remeh. "Bukan aku yang harus menjelaskan lebih dulu," kilah Dipta. Lalu kedua matanya intens menatap Kemy dan Uya secara bergantian . "Tapi Kalian! Kalian yang sudah menusuk Gua dari belakang!" tuduhnya. "Jadi yang pantas disebut 'Maling teriak maling' itu siapa? Hm?"

Kemy dan Uya sontak saling pandang setelah mendengar ucapan Dipta.

"Hah! Kaget kan kalo Gua tau bahwa kalian ada main dibelakang?" ujar Dipta lagi yang merasa benar.

Manipulatif, playing victim, licik, egois, mungkin semua kata-kata itu tidak cukup untuk menggambarkan bagaimana prilaku Dipta sekarang ini. Begitu lihai lelaki itu berspekulasi tentang semua tuduhannya pada Uya dan Kemy.

Setelah memutus pandangannya dengan Kemy, Uya berjalan selangkah demi selangkah mendekati temannya yang sudah dia kenal sejak di bangku Kuliah dulu.

"Main apa yang lo maksud?" ledek Uya dengan tatapan tak suka. Lalu dia sedikit menunduk untuk berbicara tepat didekat telinga Dipta. "Main kuda-kudaan sama cewek yang ternyata belom Lo putusin dan nyakitin cewek lain yang udah mergokin Lo mesra-mesraan di tempat umum?" bisik Uya terdengar sarkas.

"Bangsat!" maki Dipta mengepalkan tangannya.

"Apa Mariana tau kelakuan Lo yang kaya banci gini, Bro?" tanya Uya dengan wajah tak acuh.

"Ini bukan salah Gua sepenuhnya!" kilah Dipta dengan angkuh. "Seandaianya dia--" tunjuk Dipta pada Kemy. "... enggak ngebosenin dan terlalu jual mahal dengan sikap sok alim yang nolak ajakan tidur dari Gua. Gua juga gak akan nge-sex sama Maria--Ah!"

Bugh!

Uya langsung menghantamkan bogemnya tepat di mulut Dipta sebelum lelaki itu menyelesaikan ucapannya.

"Dia bukan perempuan murahan!" desis Uya dengan gigi terkatup.

"Kalo dia bukan cewek murahan, kenapa dia nggak nolak ajakan Lo dan menerima perlakuan lo yang bisa disalah pahami. Padahal dia tau bahwa lo adalah temen Gua! Kalo buka murahan apa namanya? Kegatelan?!" cerca Dipta.

"She deserves a better Man than you, asshole!"

"Dan Gua juga berhak mencampakkan cewek naif yang gak punya value macam dia!"

Mendengar kalimat ironi yang diucapkan dengan penuh penghinaan, Uya tak bisa lagi menahan diri. Dengan satu langkah lebar mendekati Dipta, Uya sekali lagi menghantarkan kepalan tinjunya tepat di pipi pria itu.

Bugh!

Kali ini pukulan itu membuat Dipta sedikit terlempar dan tergeletak pasrah di atas lantai outlet. Uya menatap remeh ke arah Dipta di bawah sana, lalu berkata,

"Kalo lo merasa Kemilau nggak punya value, gua harap lo jangan lagi ganggu dia seperti sekarang ini! Hal itu menandakan bahwa lo yang belum bisa menerima kalau hubungan kalian udah berakhir."

Semua orang tidak ada yang berani mendekat atau sekedar melerai. Mereka semua takut kena salah sasaran. Dan Kemy masih terpaku berdiri melihat dua lelaki yang pernah berstatus sebagai kekasihnya saling adu jotos.

Tatapan Kemy sangat datar ketika menyaksikan kejadian itu. Semua rasa sedih, sakit hati dan kecewanya menguap sudah bersama semua kebaikan yang pernah Dipta berikan kala mendengar semua perkataan menyakitkan yang keluar dari bibir pria itu.

Kemy sungguh tidak menyangka bahwa Dipta ternyata sebejat itu. Dan dia merasa bersyukur karena hantaman Uya seperti telah mewakili rasa sakit hatinya.

Sampai tibalah dua orang penjaga keamanan yang melerai pertengkaran itu, barulah Kemy bergerak untuk mendekat.

...----------------...

Dipta, Uya dan juga Kemy kini berada dalam ruangan Staf keamanan yang berada didalam Mall itu.

Setelah keributan yang mereka buat di salah satu Outlet pakaian tadi, pihak dari pegawai toko itu memanggil Security setempat sampai keduanya diamankan.

Dan kini baik Dipta, Uya serta Kemy sedang duduk untuk di interogasi.

"Kami tadi sedang berbelanja, Pak," beritahu Kemy. "Lalu orang itu tiba-tiba datang dan mengganggu kami dengan kalimat tidak menyenangkan. Bapak bisa tanyakan pada salah satu pegawai disana, atau lihat saja bukti cctv," jelas Kemy.

"Tapi dengan Mas nya yang sudah memukul lebih brutal, itu sama saja sudah melanggar hukum, Mbak," kata salah satu petugas keamanan Mall.

"Jangan salahkan Dia yang punya otot kawat tulang besi, Pak. Lelaki itu saja yang letoy. Teman saya hanya membela harga diri saya yang sudah dikatai perempuan murahan sama lelaki itu! Bayangkan jika anak perempuan atau istri Bapak dikata-katai dengan kalimat merendahkan, apa bapak akan diam saja dengan menunggu keadilan datang? Apa yang terjadi pada kami bisa dirujuk oleh pasal perbuatan tidak menyenangkan, loh, Pak! Ada KUHP nya juga," pungkas Kemy yang membuat semua orang terdiam.

"Jadi masalah ini mau dibawa ke jalur hukum atau damai ditempat?" tanya salah satu Security itu.

"Saya mau dia minta maaf pada saya dan jugz berlutut di tempat tadi dimana dia menganiaya saya ... Kalau tidak, saya terpaksa akan melibatkan Pengacara," sahut Dipta yang mengarah pada Uya.

Uya terlihat tidak bereaksi dengan ancaman Dipta. Lelaki itu bahkan tidak peduli. Yang ada dibenaknya sekarang ini adalah kalimat yang Kemy katakan tadi tentangnya.

Otot kawat tulang besi ...

Artinya Kemy mengakui kegagahan seorang Suryakhan Semesta, bukan?

Dari panjangnya kalimat yang Kemy utarakan, hanya kalimat itu yang bisa Uya tangkap.

"Kamu pikir cuma kamu aja yang bisa melibatkan Pengacara?" kemy mengolok-olok sikap pengecut Dipta.

"Memang kamu bisa apa? Tinggal di Kos kumuh dengan kerjaan sebagai penulis amatir memangnya bisa menyewa Pengacara, hm?" kata Dipta penuh cemooh dengan tatapan hina.

Kemy tersenyum. "Wah, mulut kamu ternyata nggak ada filter!" rutuk Kemy. "Jangan nyesel ya atas perkataan kamu barusan?!" ancamnya kemudian.

Kemy sungguh tidak terima bahwa tempat tinggal yang dia bayar dari hasil jerih payahnya sendiri di olok-olok. Kemy akan mengadukan hal ini pada Ibu Silvi--pemilik Kos yang bisa berubah menjadi Singa jika ada yang menyinggung.

Dan perkataan Dipta yang secara tidak langsung telah mengatakan penghasilannya rendah karena pekerjaannya sebagai seorang penulis, tentu akan Kemy balas nanti.

Tanpa ragu Kemy merogoh ponselnya dari dalam tas kecil miliknya yang diselempangkan di tubuhnya. Dia mengusap layar ponsel itu, jari telunjuknya mengarah pada buku kontak untuk kemudian dia sentuh.

Tap

Sebuah nama yang sudah sangat lama sekali tidak Kemy hubungi. Bahkan pesan terkahir pada chat Whats App maupun teks pesan seluler dari nomor itu belum juga dibuka dan terlanjur Kemy blokir.

Dengan menghela napas perlahan, Kemy pun membuka blokiran nomor kontak itu lalu men-tap nya untuk melakukan panggilan telepon.

["Halo ..."]

Kemy menelan salivanya susah payah saat mendengar suara yang sudah sangat dia rindukan selama ini.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

ternyata si Dipta ga punya etika,,,
laki" banci dan pencundang,,,

2024-03-17

0

Itha Mustika

Itha Mustika

lanjut kak...

2024-03-10

2

Ayu Kerti

Ayu Kerti

siapakaah? ada pemain cowok lgi kah?

2024-03-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!