| 12

"Kita udah selesai kok."

Baiklah, Kemy anggap perkataan Dipta turut mewakili hubungan mereka yang sudah berjalan hampir 17 bulan ini pun dianggap selesai.

Kedatangan wanita yang tampilan fisiknya jauh berbeda dengan Kemy dan menyematkan panggilan sayang pada sosok lelaki yang masih menjadi kekasih dirinya, membuat Kemy merasa tak dihargai. Dipta diam tanpa koreksi. Lelaki itu malah menyudahi pembicaraan mereka sebelumnya.

Tidak perlu berlama-lama agar tidak mendrama di tempat yang akan menjadi asing. Kemy harus angkat kaki dari Mediacore, pun dari kehidupan Dipta.

Bagi dua orang dewasa yang hanya berstatus sebagai kekasih tanpa ikatan resmi di bawah tiang agama dan lembaran kertas negara, Kemy rasa kehadiran wanita lain yang memanggil mesra kekasihnya adalah bentuk dari kata putus. Terlebih sang kekasih hanya bergeming dan malah mengusirnya dengan sikap pecundang.

Kemy tidak menangis. Air mata yang menggenang di dalam matanya yang bulat hanya bentuk dari rasa kecewa atas dirinya sendiri, karena lagi-lagi sudah tertipu oleh sikap palsu kaum Adam. Ya, Kemy sempat terhanyut dan lupa akan kisah-kisah masa lalu yang kini kembali menggores luka traumanya.

Pedih.

Tapi tenang saja, kali ini Kemy tidak perlu menagih kata untuk sebuah penjelasan. Kemy hanya ingin menjaga harga dirinya agar tak diinjak oleh lelaki yang telah dengan jelas mengkhianati dan melakukan playing victim terhadapnya.

Tidak perlu menangisi lelaki yang telah membuatmu menangis.

Tidak perlu merasa kehilangan lelaki yang dengan jelas memang sengaja melupakanmu.

Tidak perlu memprioritaskan lelaki yang tidak menaruhmu diurutan penting.

Tidak perlu berbalik untuk lelaki yang sudah membelakangimu.

Semua cita dan angan masa depan yang pernah Dipta janjikan pada Kemy, akan segera wanita itu kubur. Kemy akan tetap menjalani semua cita dan angan itu, tapi tanpa Dipta, atau lelaki manapun.

"Kemilau ...,"

Kemy menoleh ke arah suara dari lelaki di masalalunya yang beberapa hari belakangan mulai berani mengusiknya. Uya. Lelaki itu berdiri di luar pintu dengan tatapan menelisik. Seolah tatapan lelaki itu bermakna 'Kamu baik-baik aja?'.

Jelas Kemy tak mau menggubris sosok itu. Keduanya--baik itu Uya maupun Dipta ternyata satu frekuensi. Brengsek!

"Hey, Ya, ayo masuk do--eh, kalian saling kenal?"

Sosok wanita yang memanggil Bebs pada Dipta tadi tiba-tiba saja keluar tak berapa lama Kemy baru melangkah. Dan pertanyaan itu terdengar ditujukan pada Uya.

Wah. Kejutan untuk Kemy. Ternyata wanita itu pun mengenal Uya. Lucu sekali hidup Kemy. Sirkelnya tidak jauh dari mantan dan wanita selingkuhan yang ternyata berjarak berdekatan.

Tidak mau ikut dalam kegilaan. Kemy pun berjalan lurus tanpa menyahuti keduanya.

Semua sudah selesai. Baik itu dengan Suryakhan maupun dengan Pradipta. Oh maksud Kemy dengan Uya jelas sudah selesai jauh sebelum ini. Atas kejadian ini Kemy pastikan akan menutup kontak dengan lelaki itu, sebab Uya adalah sahabat Dipta. Kemy tidak mau dekat-dekat dengan tipe lelaki brengsek seperti mereka berdua. Dirinya benar-benar seperti dipermainkan.

Setelah ini, rasanya kepercayaan terhadap kaum sejenis Adam tidak bisa lagi membuat Kemy banyak berharap. Entah itu Ayahnya, Abangnya, Uya dan terakhir Dipta. Perlakuan mereka sudah berhasil menggoreskan luka yang dalam pada batin Kemy, sehingga Kemy perlu berjuang lebih keras untuk bisa menjalani hidup tanpa adanya lawan jenis. Lagi.

...----------------...

Kemy terbangun dari tidurnya saat mendengar suara ketukan tepat di depan pintu Kosnya.

Sudah berapa jam dia tidur?

Kedua netranya segera mendelik ke arah jam dinding. Waktu menunjukan, pukul 7 malam.

"Ya ampun!"

Kemy segera bangkit dari tidurnya. Hampir setengah hari dia tidur pasca kabur dari Mediacore.

Mendengar ketukan di pintunya semakin riuh, Kemy pun bergegas merapikan rambutnya lalu meminum segelas air mineral yang diletakkan di meja kecil didekat ranjangnya.

"Nak Kemilau! Nak Kemilau!"

Suara wanita paruh baya yang tiap awal bulan selalu Kemy beri uang terdengar panik. Jelas Kemy hapal suaranya. Ini masih pertengahan, belum saatnya Kemy setoran pikirnya.

Tanpa sempat membasuh wajahnya Kemy pun berjalan cepat ke arah pintu dan segera membukanya.

"Bu Silvi, ada ap--loh, kamu ngapain?"

Melihat tampang panik sang Ibu Kos membuat Kemy mengernyit, tidak biasa soalnya. Akan tetapi Kemy lebih dibuat bingung dengan keberadaan seorang lelaki yang berdiri tak jauh dari sang pemilik tempat Kemy tinggal. Lagi-lagi Uya.

"Syukurlah. Ibu Kira kamu pingsan," ungkap Ibu Kos Kemy terlihat lega.

"Maksudnya gimana, Bu?" tanya Kemy heran dengan respon wanita itu.

"Ini loh," tunjuk Ibu Kos Kemy pada lelaki dibelakangnya. "Kata si Mas nya, dia udah ngetuk sampe 30 menit tapi kamu enggak bukain pintu. Dia pikir kamu kenapa-napa. Makanya dia dateng ke tempat saya buat liat kondisi kamu. Saya pikir kamu masih kerja, tapi sepatu yang biasa kamu pakai ada di rak sana. Jadi saya ikut khawatir terjadi sesuatu sama kamu. Bisa-bisa timbul skandal aneh dan bikin tempat Kos saya tidak laku," ujar pemilik Kos mengutarakan kegundahannya.

Kemy tersenyum mendengarnya. "Saya cuma ketiduran kok, Bu. Maaf ya,"

"Ya udah, kalau begitu saya balik ke Rumah. Oh iya, ini si Mas nya kasih minum, dari tadi gedor pintu sampe suaranya serak manggil kamu. Lagian kamu tidur apa pingsan sih, kok suara gedoran sekenceng itu gak bangun-bangun." keluh pemilik Kos sambil berlalu meninggalkan keduanya.

Setelah memastikan Ibu Kos pergi, Kemy pun beralih menatap lelaki dengan hoodie hitam yang terlihat tak asing.

"Ada perlu apa kamu kesini?" tanya Kemy tanpa basa-basi, tidak ada ramah-ramahnya.

"Kamu enggak denger Ibu Kos kamu bilang tadi? Kasih aku minum, katanya,"

"Ck! Nyusahin." Walau berkata ketus kemy tetap masuk ke dalam dan segera kembali keluar untuk memberikan sebotol air minum berukuran 600ml kehadapan Uya. "Nih!" kata Kemy dengan ketus.

"Aku nggak disuruh masuk dulu gitu, numpang duduk buat minum,"

Sungguh. Hari ini Kemy malas berdebat. Terlebih suasana sudah semakin gelap. Kemy butuh lebih dari sekedar istirahat. "Aku minta tolong banget. Sumpah deh, aku lagi nggak mau nerima tamu. Jadi tolong pergi dari sini dan nggak usah balik lagi. Please!" pinta Kemy dengan tatapan memohon.

"Bukannya waktu itu kamu bilang boleh mampir dilain waktu?" ujar Uya menagih janji.

'Makasih ya, Mas, udah mau direpotin sama curhatan aku sampe nganterin aku kesini segala. Mampirnya lain kali aja ya,'

Kemy terngiang ucapannya sendiri saat beberapa hari lalu Abangnya datang, dan ya Kemy ingat, dia sendiri yang bilang seperti itu.

"Mau kamu apa sih sebenarnya?" tanya Kemy merasa risih.

Uya menenggak botol air yang Kemy berikan, lalu dia menatap wajah Kemy yang menatap benci pada Uya.

"Enggak ada yang mau kamu tanyakan?" tanya Uya pada Kemy yang memalingkan wajahnya.

Kemy mendengus kesal mendengar pertanyaan Uya yang secara tidak langsung membuat Kemy jadi terpancing untuk ingin tahu.

"Aku udah tau kok. Dia perempuan yang aku liat di Mall hari itu. Dan ternyata sahabat kamu lebih membela selingkuhannya dari pada aku yang udah 17 bulan ini bareng dia. Dan parahnya, ternyata kamu kenal juga sama dia," ungkap Kemy, lalu dia menatap Uya. "Hidupku bener-bener sial karena ada dilingkaran kalian!" ungkapnya terdengar ironi.

Uya melihat kedua mata Kemy yang tergenang oleh percikan air mata. Jelas tergambar rasa sakit dan kecewa yang dialami wanita mungil itu. Lelaki itu tak tega melihat Kemy tersakiti, tapi dia lebih tak mampu untuk memalingkan muka dari wanita yang masih memiliki tempat di hatinya.

"Perempuan itu bukan selingkuhannya," beritahu Uya. Kemy mengernyit ingin menyela. "Dia masih terikat hubungan dengan Dipta, bahkan jauh sebelum kenal kamu."

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ayu Kerti

Ayu Kerti

jdi yg selingkuhan itu...kemy

2024-02-28

1

Andy Mauliana

Andy Mauliana

gregetan nih
banyakin updetannya dong thor huhuhu

2024-02-28

1

Itha Mustika

Itha Mustika

nah.... jdi fix y.... kemy cmn jdi pelampiasan dong.....
blh ngumpat s dipta g siii thorr????
sumpahhhh,,, nyesekkkk,, gedekkk,,, dongkol aq ma dipta......
uuuhhh.... sabar kemmmm sabar y cantiiikkkk......
kakkk if... lanjut dong....!!!!

2024-02-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!