| 8

"Bang Samez, kenapa si dari tadi 'cak cek cak cek' mulu? Ngopi dulu, Bang ... atau jalan-jalan kemana gitu biar mood-nya naik. Bete amat dari tadi keliatannya," tukas teman seprofesi Uya. Gio namanya.

Hari ini, entah kenapa perasaan Uya tidak tenang. Bahkan hal itu berdampak pada pekerjaannya yang tidak selesai sedari pagi saat dia datang ke studio miliknya.

"Gua sih tau penyebabnya. Pasti karena enggak ditemenin gebetannya. Tingkerbell," tebak Nero yang membuat semua orang beralih menatapnya. "... Kemilau, siapa lagi ...," tandasnya memberikan jawaban atas nama tokoh animasi yang baru saja dia sebutkan untuk klien Uya.

"Bener gitu, Mas Surya?" tanya Vije penuh selidik.

Uya tidak merespon ucapan teman-temanya. Namun, entah mengapa apa yang dikatakan Nero terasa mendekati penyebab dari ketidak-tenangannya hari ini.

"Lagi apa ya dia?" batin Uya yang merujuk pada mantan pacarnya. Kemy. "Ah, Gua cabut duluan lah. Kayanya bener perkataan kalian." ucap Uya sambil membereskan peralatan menggambarnya.

"Perkataan siapa nih, Mas, yang bener? Gio apa Nero?" selidik Vije.

"Dua-duanya!" sahut Uya terdengar asal, kemudian berlalu meninggalkan ke tiga temannya didalam studio.

Mengendarai si hitam Ninja di hari minggu lumayan terasa. Sebab lalu lintas Jakarta terlihat lengang siang itu. Bahkan kecepatan kuda besinya dapat melaju sampai di titik 150km/jam. Lumayan membuat kegalauan tak tentu seorang Uya ternetralisir.

Berhenti dilampu merah Uya berpikir untuk masuk keparkiran di Mall depan. Dia butuh kopi seperti yang temannya--Gio bilang. Namun, dari kejauhan dia melihat sosok bertubuh mungil yang Nero bilang--'Tingkerbell' terlihat sedang kebingungan. Tak lama sosok itu malah duduk dipinggir trotoar seperti anak hilang.

Melihat hitungan mundur si lampu merah yang tak kunjung sampai, Uya jadi mengumpat kasar seperti orang kesetanan. Laki-laki itu hanya takut kehilangan jejak dari mantan pacarnya yang sekarang menjadi semi kliennya.

"Ngapain kamu disini?" tanya Uya setelah motornya berhenti di badan jalan tepat didepan Kemy duduk.

"Hem?" sahutan Kemy yang seperti orang linglung disertai matanya yang sembab membuat Uya yakin bahwa wanita itu tengah ada masalah.

"Yuk, Kakak anter cari Mama," goda Uya yang tak ditanggapi Kemy.

Tumben, pikir Uya. Biasanya kalau diledek seperti itu Kemy akan langsung protes dan bereaksi ketus padanya.

"Iya. Anterin aku ke Mama. Lebih tenang kalo aku mati aja nemenin Mama di kuburan,"

Uya terkejut mendengar sahutan Kemy yang tak biasa. Dia sungguh tak paham ucapan wanita itu. Kini Uya sangat yakin bahwa Kemy tidak dalam kondisi yang bisa menerima lawakan garingnya. Ya. Uya sadar jokesnya tidak lucu.

Dengan perasaan bersalah, pria yang hari ini memakai setelan casual pun langsung turun dari motornya, lalu menstandarkan si Ninja agar tak jatuh kemudian membuka helmnya. Uya berjongkok menghadap Kemy.

"Maaf kalo becandaanku keterlaluan. Tapi kamu jangan bilang kaya gitu. Mati? Kuburan? Apa maksudnya? Kalo ada masalah cerita, jangan duduk dipinggiran begini kaya gak punya tujuan," ujar Uya dengan lembut. Ini pertama kalinya Uya berbicara dengan intonasi normal. Penuh perasaan pada seorang perempuan.

"Aku udah nggak punya tujuan lagi. Aku ngerasa kaya manusia yang--"

"Maaf, Mas ... Dek. Jangan duduk disini, mengganggu pejalan kaki. Motor Mas-nya juga nggak boleh parkir sembarangan. Kalau ada masalah sama adiknya lebih baik bicarakan di dalam Mall aja, Mas. Ajak makan atau minum, biar tenang dulu,"

Kemy dan Uya kompak menatap seorang bapak-bapak berseragam Satpam dengan kumis tebal seperti Pak Raden yang sedang berbicara pada mereka.

"Mampus dah!" Dalam hati Uya hanya mengumpati perkataan si Satpam yang mengatakan Kemy anak kecil secara tidak langsung.

"Saya bukan anak kecil, Pak! Saya cuma cewe boncel yang diselingkuhin pacarnya!" cecar Kemy tanpa sadar.

Si Satpam terlihat tidak enak hati. "Oh, M-maaf, Mbak. Saya salah bicara," ujarnya pada Kemy. Lalu dia beralih menatap Uya dengan raut wajah geram. "Mas! Punya pacar imut kaya cibi-cibi gini malah diselingkuhin! Enggak bersyukur banget Jadi laki! Nanti kena karma baru tau rasa!"

Uya yang mendapat umpatan salah sambung itu hanya terbengong. Sedangkan Kemy menatap Uya dengan perasaan tidak enak. Dan yang membuat suasana menjadi horor adalah tatapan orang-orang sekitar pada ketiganya. Bahkan ada yang dengan kurangajar mengangkat ponsel mereka untuk memvideokan kejadian itu.

Uya menunduk untuk mendekatkan bibirnya ditelinga Kemy lalu berbisik, "Kemilau ..., disini gak aman. Banyak yang liatin. kita pindah, yuk? " bisik Uya yang langsung disetujui Kemy.

...----------------...

Kemy dan Uya terlihat sedang duduk di sebuah taman dekat perumahan. Sejak sampai di tempat itu, tidak ada yang memulai pembicaraan. Uya hanya memperhatikan Kemy yang sedari tadi menunduk dan memainkan seleting tasnya tanpa minat.

Sejak kenal dengan Kemy, Uya tak pernah melihat wanita itu bersikap seperti mayat hidup. Bahkan saat dulu Kemy memergoki Uya jalan bareng dengan Kely--teman sebangku Kemy saat SMP dulu, Kemy masih sanggup memaki Uya dengan berbagai macam kalimat pedas.

Prihal perkataan Kemy saat di trotoar tadi Uya jadi penasaran. Entah sadar atau tidak Kemy mengatakan tentang perselingkuhan. Ada apa sebenarnya? Apakah ini ada kaitannya dengan Dipta.

Jangan-jangan Kemy memergoki Dipta dengan Mariana?

Uya membuka tutup botol kemasan air mineral lalu menyodorkannya pada Kemy. "Nih, minum dulu!" kata lelaki itu.

Melirik ke arah tangan Uya dengan sebotol air mineral, Kemy langsung meraihnya dan segera menenggaknya.

Glup

"Apa aku sebegitu enggak menarik sampe harus diginiin?" gumam Kemy terdengar melantur. Tatapan matanya kembali kosong.

"Maksud kamu gimana?" Uya sudah bisa menebak maksud perkataan Kemy. Namun, dia butuh kejelasan.

Kemy menghela napas lelah, kemudian wajahnya mendongak menatap Uya dengan mata setengah basah. "Dulu ... waktu kamu selingkuhin aku dan lebih memilih Kely--temen sebangku aku untuk kamu pacarin, apa bener alesannya karena fisik aku yang nggak nafsuin?" tanya Kemy menatap kedua mata Uya yang juga sedang menatapnya.

Uya tidak menyangka bahwa Kemy akan bertanya tentang kejadian yang sudah sangat lama. Lelaki itu berpikir, Kemy sudah melupakan kejadian lalu yang mereka alami. Sebab Kemy terlihat biasa saja saat berkomunikasi dengan Uya. Layaknya teman lama.

"Kemilau ... saat itu kita masih sama-sama belum dewasa. Pikiran aku masih ngawur sampai asal bicara. Dan ak--"

"Ngawur??" sela Kemy dengan berdecih. "Semua perkataan yang kamu ucapin ke aku itu bikin aku trauma, tau nggak? Dan sekarang dengan gampangnya kamu bilang 'asal bicara'?!" Kemy yang sadar bahwa emosinya meluap-luap mulai menarik napas untuk menenangkan diri.

"Perkataan kamu begitu melekat di pikiran aku sampai menjadi sebuah ketakutan buat aku, Mas!" lanjut Kemy. Lalu wanita itu menunduk lesu. "Aku pikir Mas Dipta beda. Aku pikir dia real menerima aku tanpa pandang fisik dan menghargai aku dengan tidak melewati batas dengan sentuhan berlebihan. Tapi ... tapi saat aku liat dia dan perempuan itu pelukan mesra sampe cium-cium di tempat terbuka, aku merasa bahwa aku memang nggak semenarik itu buat diperlakukan sama. Aku merasa Mas Dipta selama ini bukan menghargaiku, tapi dia lebih karena nggak tertarik padaku. Dan aku nggak tau alasan dia macarin aku karena apa! Aku memang naif!" lanjutnya sesenggukan.

Kini Uya yakin. Bahwa Dipta telah kembali bersama mantan kekasihnya, Mariana. Dan menurut Uya, keberadaan Kemy hanyalah sebatas pengisi waktu luang saat sahabatnya itu menanti kedatangan sang mantan.

Dan Uya tidak menyangka, perkataan dan sikapnya sebelas tahun silam telah menorehkan luka panjang.

Bagaimana cara Uya memperbaikinya?

Bersambung

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

nah ini waktu nya untuk kamu Ya memperbaiki semua yg kamu lakuin ke Kemy,,,

2024-03-17

0

Itha Mustika

Itha Mustika

kan kannnn kaaannn.....????
huuuuuaaaaaa aq ikut sedih ni kk....
sabar y Tingkerbeel,,, ini ujian ny kk otor biyar kamu lbih tangguh lagiii......
semangat y imut nya uya....
noh abang iyaaa,,, coba brani jujur g lo sekarang,,, tntang masalalu y d paksa nyakitin Tingkerbeel????

2024-02-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!