Kesedihan tak berujung

Saat Leon masuk kedalam kamar dan melihat Sang istri yang sudah tertidur dengan sisa air matanya yang sudah mengering di pipinya, ia mendekati sang istri dan mengelus pipinya sambil berkata.

“Kamu menangis lagi sayang?” Ucap Leon dengan lembut  dan nada suara yang pelan sambil mengelus pipi sang istri yang sudah tertidur lelap.

Leon kemudian masuk kedalam selimut dan memeluk sang istri yang sudah tertidur.

“Kamu dari mana sayang?” Tanya Senja kepada sang suami.

Senja tiba-tiba terbangun dari tidurnya ketika merasakan kehadiran Sang suami yang datang dan langsung memeluknya.

“Apakah aku membangunkanmu? Tidurlah lagi, kamu masih dalam masa pemulihan sayang.” Ucap Leon kepada sang istri sambil terus memeluknya.

“Maafkan aku, maafkan aku karena tidak bisa menjaga anak kita.” Ucap Senja kepada sang suami sambil kembali menangis di pelukan sang suami.

Senja meminta maaf kepada Leon karena tidak bisa menjaga anak yang ada di dalam kandungannya, ia terus meminta maaf berulang-ulang kali karena merasa bersalah dengan sang suami dan calon anaknya, Senja terus menangis di pelukan suaminya dan tidak berhenti mengucapkan kata maaf kepada sang suami hingga tak terhitung berapa kali Senja mengucapkan kata maaf kepada sang suami.

Sementara Leon hanya diam dan terus memeluk tubuh sang istri denga erat, ia juga merasa sangat terpukul atas kehilangan sang anak namun ia harus tetap terlihat kuat di depan sang istri.

Satu bulan kemudian ...

Setelah sebulan masa berkabung itu, Leon sudah mulai aktif kembali bekerja untuk mengurus perusahaannya, sementara Senja masih terpukul dan terus merenungi kepergian sang buah hati di rumahnya, Semenjak ia kehilangan anak yang ada di dalam kandungannya, Senja lebih sering menyendiri di dalam kamar dan sesekali masih menangisi kepergian sang anak saat Leon tidak ada di rumah.

Walaupun hati Senja masih sakit dan terpukul atas kepergian sang buah hati, ia juga tidak bisa melupakan kewajibannya sebagai seorang istri, ia tetap berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk suaminya, ia tetap melayani Dan menyiapkan segala kebutuhan Leon di rumah, bahkan ia barus berpura-pura tegar dan kuat di depan sang suami agar sang suami tidak khawatir dengan keadaan sang istri.

Namun, pernah suatu hari Leon tidak sengaja memergoki sang istri sedang menyendiri di dalam kamar bayi yang Ia siapkan untuk sang buah hati, ia melihat sang istri sedang menangis dalam diamnya, Leon kemudian datang menghampiri sang istri dan langsung memeluknya dengan erat. Setelah itu Leon mengunci kamar bayi itu dan menyembunyikan kuncinya dari sang istri.

Walau masih sakit, tapi Leon harus selalu menguatkan hati sang istri agar istrinya tidak larut dalam kesedihan yang mendalam, walaupun sebenarnya ia juga masih terpukul atas kepergian sang buah hati. Leon selalu mencoba menghibur istrinya agar melupakan kejadian satu bulan yang lalu.

Sore itu Leon dan Senja sedang duduk di balkon rumah mereka sambil menunggu matahari terbenam sepenuhnya.

“Sayang bolehka aku kembali ke Restaurant?” Tanya Senja kepada sang suami yang sedang duduk di sampingnya.

“Hmmm?” Leon tidak langsung menjawab pertanyaan dari sang istri, dia hanya diam sejenak sambil berpikir.

“Aku ingin sedikit sibuk agar bisa mengalihkan pikiranku, bolehkan?” Tanya Senja lagi kepada sang suami yang masih diam.

“Tentu saja sayang, itu kebih baik saat ini untukmu, apakah kamu sudah yakin kalau kamu benar-benar sudah baik-baik saja?” Tanya Leon kepada sang istri.

“Hmmm, iya, Dokter juga bilang kalau sekarang aku sudah baik-baik saja.” Jawab Senja kepada sang suami.

“Baiklah, aku hanya ingin kamu tidak larut dalam kesedihan terus menerus.” Ucap Leon kepada sang istri.

Leon kemudian menarik sang istri kedalam pelukannya dan memeluk sang istri sambil menikmati pemandangan matahari terbenam di atas balkon rumah tempat mereka berdua tinggal.

Keesokan harinya, seperti biasa sebelum berangkat ke kantor Senja menyiapkan sarapan untuk sang suami dan makan bersama di meja makan.

“Apakah kamu pulang cepat hari ini sayang?” Tanya Senja kepada sang suami.

“Sepertinya aku pulang agak larut malam ini sayang, kamu tidurlah lebih dulu dan tidak perlu menungguku pulang. sedang banyak proyek baru di perusahaan jadi ada banyak berkas yang harus di periksa, maafkan aku sayang.” Ucap Leon kepada sang istri.

“Baikalah, kamu juga harus memperhatikan kesehatanmu sayang.” Ucap Senja mengingatkan sang suami.

“Tentu, aku pergi dulu, maaf karna aku tidak bisa mengantarmu.” Ucap Leon sambil mencium kening sang istri.

Usai menghabiskan sarapannya, Leon segera beranjak dari tempat duduknya dan berpamitan kepada sang istri, ia mencim sekilas kening dan bibir sang istri seperti kebiasaannya  setiap pagi sebelum ia berangkat ke kantor, ia juga meminta maaf karena tidak bisa mengantar sang istri ke Restaurant karena sedang terburu-buru.

Sementara Senja berangkat ke Restauran dengan mengendarai mobilnya sendiri, Senja mulai menyibukkan diri di Restaurant miliknya lagi dan sedikit melupakan tentang kesedihannya atas kepergian sang buah hati, sementara Leon juga sangat di sibukkan oleh pekerjaan di kantornya, ia sangat sibuk menyiapkan proyek barunya di kantor.

Suatu malam, Reno membawa Leon yang dengan keadaan mabuk berat pulang ke rumahnya, Senja yang melihat sang suami pulang dengan keadaan mabuk seperti itu sangat terkejut karena ini adalah pertama kalinya Leon pulang dengan keadaan mabuk seperti itu.

“Apa yang terjadi?” Tanya Senja kepada Reno yang membawa Leon pulang.

“Sepertinya kakak minum terlalu banyak hari ini.” Ucap Reno kepada Senja.

Senja kemudian menyuruh Reno masuk dan membawa Leon kedalam kamar, Reno memapah Leon yang sudah mabuk berat dengan susah payah masuk kedalam kamar dan menidurkan Leon di atas tempat tidur lalu kemudian pamit pulang kepada sang kakak ipar.

“Kalau begitu aku permisi dulu.” Ucap Reno kepada  Senja.

“Menginaplah, ini sudah larut malam.” Ucap Senja menyuruh sang adik ipar untuk menginap di rumahnya.

“Tidak apa-apa, aku akan pulang saja ke rumah papa.” Ucap Reno kepada sang kakak ipar.

“Hmmm, baiklah, terima kasih karena sudah mengantarnya pulang.” Ucap Senja berterima kasih kepada adik iparnya yang sudah mengantarkan suaminya pulang.

“Ini juga adalah bagian dari tugasku.” Ucap Reno kepada kakak iparnya sambil tersenyum.

Senja kemudian mengantar Reno keluar dan setelah melihat Reno sudah pergi ia menutup pintu Rumahnya dan kembali masuk kedalam kamar untuk melihat keadaan sang suami yang sudah tidak sadarkan diri akibat terlalu banyak meminum Alkohol, Senja lalu melepas sepatu dan kaos kaki yang di kenakan oleh sang suami agar sang  suami bisa tidur lebih nyaman, ia kemudian menarik selimut dan menyelimuti sang suami yang sudah tertidur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!