Hari anniversarry pernikahan

Setelah sampai di rumah sang mertua untuk menjemput sang adik ipar, Senja segera masuk  untuk menemui mama mertuanya yang ternyata sudah menunggunya, Kedatangan Senja ke Rumah sang mama mertua di sambut dengan hangat oleh sang mama mertuanya.

“Kamu sudah datang sayang?” Tanya sang mama mertua sambil memeluk dengan hangat sang menantu yang baru saja tiba.

“Iya ma, apakah mama sehat?” Tanya Senja kepada sang mama mertua.

“Tentu saja sayang.” Jawab sang mama mertua dengan sangat lembut.

“Dimana papa?” Tanya Senja menanyakan keberadaan sang papa mertua saat ia tidak melihat keberadaan sang papa mertua.

“Ahhh, papa sedang keluar untuk bermain golf bersama dengan teman-temannya.” Jawab sang mama mertua.

“Lalu, kenapa mama tidak ikut dengan papa?” Tanya Senja lagi kepada sang mama mertua.

“Ahhh, mama terlalu malas mendengarkan para lelaki jika terus berbicara tentang bisnis.” Jawab sang mama mertua.

Senja yang mendengar jawaban dari sang mama mertuanya langsung tertawa karena mendengarkan orang berbicara tentang bisnis itu memang sangat membosannkan bagi wanita.

“Kenapa kalian jarang sekali datang kerumah mama?” Tanya sang mama mertua kepada menantunya.

“Maafkan kami ma, sekarang Leon sedang sibuk dengan proyek barunya.” Jawab Senja kepada sang mama mertua.

“Benarkah? Tapi papa tidak ada mengatakan apa pun kepada mama tentang proyek baru.” Ucap sang mama mertua.

“Mungkin proyek baru yang masih harus di persiapkan ma.” Ucap Senja kepada sang mama mertua sambi tetap berpikiran positif.

Dinda yang sudah bersiap pun segera turun untuk menghampiri Sang kakak ipar dan sang mama yang sedang asyik mengobrol.

“Kalian mau kemana?” Tanya Sang mama kepada menantu dan anak gadisnya yang sudah terlihat rapi itu.

“Kami mau pergi untuk menghabiskan uang kakak ma.” Jawab Dinda dengan wajah yang bersemangat.

“Ayo kak, hari ini aku benar-benar bersemangat, aku akan membantu kakak untuk menghabiskan uang kakakku itu.” Ucap Dinda kepada sang kakak ipar dengan begitu bersemangat.

Senja dan sang mama mertua tertawa melihat Dinda yang begitu bersemangat untuk pergi menghabiskan uang sang kakak kandung.

“Baiklah, ayo kita pergi.” Ucap Senja kepada sang adik ipar.

“Kami pergi dulu ma.” Pamit Senja kepada sang mama mertua.

“Iya, hati-hati sayang.” Jawab sang mama mertua.

Senja dan sang adik ipar akhirnya pergi meninggalkan rumah sang mertua. Senja pergi dengan mengendarai mobilnya sambil membawa sang adik ipar kesebuah mall untuk bersenang-senang dan berbelanja sesuka hati mereka.

Sesampainya di pusat perbelanjaan, Senja dan sang adik kemudian berkeliling untuk melihat lihat berbagai macam produk bermerek yang di pajang di pusat perbelanjaan itu.

Sementara sang adik ipar sengaja memfoto sang kakak ipar diam-diam dan mengirimnya kepada kakaknya. Sementara Leon yang tiba-tiba mendapat kiriman gambar sang istri dari adiknya, menatap foto sang istri yang begitu terlihat bahagia ketika sedang memilih sebuah barang, Leon mengelus gambar wajah sang istri yang ada di dalam ponselnya.

“Pak, sudah saatnya.” Ucap Reno yang tiba-tiba datang menemui Leon.

“Baiklah.” Jawab Leon sambil menyimpan ponselnya di dalam saku jas yang ia kenakan lalu beranjak dari sofa tempat ia duduk.

“Jangan sampai istriku tau tentang hal ini.” Ucap Leon kepada Reno saat ia berjalan di sampingnya dengan nada suara berbisik.

Reno yang mendengar perkataan dari Leon hanya diam dan tidak menjawab.

Sementara Senja dan sang adik ipar masih memilih-milih barang yang mereka ingin beli, dan tidak Sengaja Senja melihat sebuah dasi yang ia pikir dasi itu cocok untuk sang suami jadi Senja ingin membeli dasi itu untuk sang suami sebagai kado anniversary satu tahun pernikahan mereka.

“Kakak sedang melihat apa?” Tanya Dinda kepada sang kakak ipar.

“Hmmm, hadiah untuk kakakmu, hari ini adalah hari jadi pernikahan kami.” Ucap Senja kepada sang adik ipar.

“Ahhhh, benarkah? Pantas saja kakak memilih dasi ini dengan sangat bersungguh-sungguh.” Ucap sang adik ipar.

Senja hanya tersenyum kepada sang adik ipar dan setelah Senja membeli hadiah untuk sang suami, dan sang adik ipar juga sudah puas berbelanja, Senja mengajak sang adik ipar untuk makan siang di salah satu restaurant miliknya.

“Aku ke toilet dulu sebentar yah.” Ucap Senja kepada sang adik ipar.

“Iya kak.” Jawab sang adik ipar.

Ketika Senja berjalan ke toilet, tanpa sengaja ia menabrak seorang pria.

“Ahh, maafkan saya Tuan.” Ucap Senja meminta maaf kepada pria yang ia tabrak itu.

“Iya, tidak apa-apa.” Ucap pria itu.

Pria itu sempat terpaku melihat kecantikan Senja sebelum ia kemudian berlalu meninggalkan Senja. Setalah pria itu pergi, Senja juga pergi dan melanjutkan niatnya untuk pergi ke toilet.

Namun ternyata pria itu menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Senja ketika Senja berjalan masuk kedalam toilet.

“Jantungku tiba-tiba berdetak kencang ketika aku melihat wajahnya, sepertinya aku sudah gila, mencium aroma tubuhnya saja langsung membuatku candu.” Ucap Pria itu ketika berbalik melihat Senja.

Pria itu kemudian pergi ketika ia tidak lagi melihat Senja.

Tidak lama kemudian, Senja keluar dari toilet dan kemudian pergi menemui sang adik ipar dan menyantap makan siang mereka bersama, dan setelah makan siang bersama sang adik ipar, mereka berdua pun pulang. Senja mengantar sang adik ipar ke rumah sang mama mertua terlebih dahulu, setelah itu ia langsung pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, ternyata mobil Leon sudah terparkir di depan halaman rumah mereka, ternyata Leon pulang cepat hari ini.

“Ahhh, bukankah katanya dia pulang larut hari ini?” Ucap Senja sambil berjalan turun dari mobilnya.

Dan begitu Senja masuk kedalam rumah, sang suami sudah menyambutnya dengan senyuman sambil membawa sebuah buket bunga mawar yang cukup besar.

“Happy anniversary sayang.” Ucap sang suami dengan senyum manisnya sambil memberikan sebuah buket bunga kepada sang istri.

Senja yang mendapat kejutan dari sang suami langsung tiba-tiba menjadi sangat bahagia dan terharu karena awalnya ia mengira bahwa sang suami telah lupa dengan hari jadi pernikahan mereka yang ke satu tahun, namun ternyata ia telah salah menduga, ternyata sang suami tidak lupa dan malah memberinya sebuah kejutan yang tidak ia sangka-sangka.

“Aku kira kamu lupa.” Ucap Senja sambil mengambil bunga yang diberikan oleh sang suami padanya.

“Ahahaha, maafkan aku sayang.” Ucap Leon kepada sang istri.

“Aku ingin mencakar wajahmu jika kamu benar-benar melupakannya.” Ucap Senja kepada sang suami.

“Mana mungkin aku berani, maafkan aku sayang, tapi aku memang tidak ingat kalau hari ini adalah hari jadi pernikahan kita, untung saja ada Reno yang mengingatkanku.” Ucap Leon dengan jujur kepada sang istri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!