Kabar kehamilan Senja

“Sayang kamu sudah sadar? Apa yang kamu rasakan?” Tanya Leon setelah melihat istrinya membuka mata.

“Leon Pelan-pelan nanyanya.” Ucap mama Leon menegur anaknya.

Leon membantu Senja untuk bangun dan bersandar pada headbed. Dan tidak lama setelah Senja sadar, Dokter pun datang.

“Apa ada yang nyonya keluhkan akhir-akhir ini?” Tanya Dokter kepada Senja.

“Tidak ada Dok, hanya saja tadi, tiba-tiba saya merasa sangat pusing.” Jawab Senja.

“Baiklah saya akan memeriksa nyonya terlebih dahulu.” Ucap sang Dokter.

Dokter pun memeriksa Senja dan tersenyum.

“Bagaimana Dok, bagaimana keadaan istri saya?” Tanya Leon.

“Saya akan lakukan apapun jadi tolong, berikan yang terbaik untuk istri saya.” Ucap Leon masih sangat panik.

Senja pun memegang lengan suaminya, agar suaminya itu bisa tenang dan berhenti berbicara.

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tuan, Nyonya hanya mengalami gejala awal kehamilan.” Ucap Dokter pada Leon.

Semua orang yang ada di sana langsung terdiam setelah mendengar ucapan Dokter.

“Apa saya sedang mengandung Dok?” Tanya Senja kepada Dokter karena masih tidak percaya.

Dokter hanya mengangguk ketika mendengar pertanyaan dari Senja.

“Selamat untuk Tuan dan Nyonya, kalian akan segera menjadi orang tua.” Ucap Dokter itu kepada Senja dan Leon.

Semua yang ada di sana tersenyum bahagia ketika mendengar Dokter mengucapkan Selamat kepada Leon dan Senja, sementara Leon masih terpaku.

“Saya  akan meresepkan beberapa vitamin untuk menguatkan kandungannya, dan untuk memeriksa usia kehamilannya, nyonya bisa ke Rumah sakit untuk mengeceknya melalui USG.” Ucap sang Dokter.

“Kalau begitu saya permisi dulu.” Pamit sang Dokter.

Reno pun mengantar sang Dokter keluar dari kamar untuk pulang, sementara Senja yang melihat suaminya yang masih terdiam, langsung menggenggam tangan suaminya.

“Sayang, apa kau tidak senang? Kenapa kamu hanya diam saja?.” Tanya Senja pada Leon yang masih terpaku.

Leon langsung tersadar ketika Senja menggenggam tangannya dan mendengar ucapan dari sang istri.

“Ahh, tidak sayang, mana mungkin aku tidak senang, aku sangat senang hingga rasanya ini semua seperti mimpi.” Jawab Leon sangat bahagia.

“Tolong cubit aku sayang.” Ucap Leon masih tidak percaya.

Senja tidak mencubit suaminya tapi malah memukul lengan suaminya.

“Jangan bercanda.” Ucap Senja pada Leon.

Leon langsung memeluk sang istri dan menangis, Leon begitu terharu karena sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah, dan buah hati yang selama ini mereka nantikan akhirnya hadir di dalam perut sang istri.

“Terima kasih sayang, kamu telah menyempurnakan hidupku, aku berjanji aku akan menjaga kalian berdua.” Ucap Leon sambil terus memeluk sang istri dengan begitu erat.

Kedua orang Tua Senja dan Leon sangat senang mendengar berita baik ini, karena sebentar lagi mereka akan menjadi kakek dan nenek, Dinda dan Reno juga sangat senang karena sebentar lagi mereka berdua juga akan di panggil dengan sebutan Aunty dan Uncle.

Mereka semua pergi meninggalkan Senja dan Leon di kamar berdua, mereka memberi waktu kepada Senja dan Leon untuk berduaan, Sementara orang tua Leon mengajak besannya untuk makan malam bersama.

“Kamu harus jaga kesehatan sayang, kamu tidak boleh lelah, besok kita akan ke Rumah sakit untuk melihat baby yang ada di perutmu.” Ucap Leon tidak berhenti tersenyum.

“Ah, aku benar-benar sudah tidak sabar sayang, nama apa yang cocok untuknya? Dia akan mirip siapa yah nanti?” Ucap Leon begitu bersemangat.

Senja mendengarkan suaminya yang terus mengoceh lalu dia memotongnya.

“Sayang satu-satu, kita periksa dulu besok okey, lalu kita planning lagi pelan-pelan.” Ucap Senja pada suaminya.

“Ahhh, maafkan aku sayang, aku benar-benar sudah tidak sabar lagi.” Ucap Leon yang benar-benar sangat antusias atas kehamilan istrinya.

“Terima kasih sayang, karena kamu telah memberiku kesempatan untuk menjadi seorang ayah.” Ucap Leon pada sang istri.

“Maafkan aku karna membuatmu menunggu terlalu lama sayang.” Ucap Senja pada suaminya.

“Tidak apa-apa sayang, aku sudah cukup merasa senang jika bersamamu dan sekarang kita sudah bertiga.” Ucap Leon pada Sang istri.

Leon mengelus perut sang istri dan menciumnya berkali-kali, ia benar-benar bahagia saat mengetahui istrinya sedang mengandung anaknya.

“Aku akan mengambilkan makan malam untukmu.” Ucap Leon begitu memanjakan istrinya.

“Tidak usah, kita turun saja untuk makan.” Ucap Senja.

“Tidak, kamu harus istirahat sayang, biar aku yang ambilkan makan malam dan membawanya kesini untukmu.” Ucap Leon.

“Baiklah, terima kasih Daddy.” Ucap Senja.

Leon yang di panggil dengan sebutan Daddy oleh Senja merasa sangat senang, Leon keluar untuk mengambilkan istrinya makan malam, Leon menyuapi sang istri dengan begitu lembut, Leon sangat meratukan istrinya bahkan sebelum Senja hamil, Leon sangat menyayangi dan menghargai istrinya apalagi saat ini Senja sedang mengandung anaknya, sudah pasti Leon akan lebih menjaga dan memperhatikan Senja.

Malam itu, Leon tidur sambil memeluk dan mengelus perut sang istri yang masih rata dan keesokan harinya Senja dan Leon pergi ke rumah sakit milik keluarga Leon untuk memeriksa kandungan Senja. Leon benar-benar bersemangat pagi ini karena akan bertemu dengan calon buah hatinya yang sudah sangat lama mereka nantikan.

“Jadi, bagaimana Dokter?” Tanya Leon kepada Dokter yang sedang memeriksa kandungan istrinya.

Mata Leon berkaca-kaca ketika Dokter menunjukkan anaknya di dalam layar USG.

“Syukurlah semuanya sehat, Dan usianya saat ini sudah mulai masuk di minggu ke lima, apakah anda merasakan morning sicknes?” Tanya Dokter pada Senja.

“Sejauh ini, saya baik-baik saja Dokter, hanya mudah lelah saja.” Jawab Senja.

“Syukurlah kalau begitu, mudah lelah memang adalah hal yang wajar di awal kehamilan, namun, hal itu bisa saja terjadi kedepannya, jadi jika anda merasakannya, anda tidak perlu khawatir, saya akan meresepkan obat untuk meringankan rasa mualnya, karakter ibu hamil memang beda-beda tidak semua orang hamil merasakannya.” Ucap sang Dokter.

“Baik Dokter.” Ucap Senja.

“Apakah ada hal khusus yang harus di perhatikan Dokter?” Tanya Leon.

“Tidak banyak, hanya istirahat yang cukup, dan tidak boleh makan olahan yang mentah seperti shusi dan shasimi, juga tidak boleh melakukan hal berat karena awal kehamilan di trimester awal cukup rentan.” Ujar Dokter menjelaskan.

“Lalu bagaimana jika berhubungan intim Dok?” Tanya Leon lagi.

Dokter mengerti maksud Leon sementara Senja mencubit paha suaminya karena merasa malu.

“Aww, sayang kenapa kamu mencubitku.” Ucap Leon sedikit kesakitan.

“Iya, agar kamu bisa tersadar dari mimpi.” Ucap Senja kepada suaminya itu.

“Tidak apa-apa nyonya, hal seperti ini juga perlu untuk di tanyakan.” Ucap Sang Dokter.

“Karena kandungan nyonya cukup kuat, jadi cukup aman melakukan hubungan intim asalkan dilakukan dengan wajar dan pelan.” Ujar sang Dokter memberi penjelasan.

Leon mendengarkan penjelasan Dokter dengan sangat baik, karena ini menyangkut tentang kenyamanan istri tercinta dan keselamatan calon anaknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!