Kemarahan Senja yang memuncak

Namun, saat Senja beranjak pergi dan sudah sampai di depan pintu kamar hotel, tiba-tiba Arina berteriak kepada Senja hingga membuat Senja menghentikan langkahnya.

“Kenapa! Memangnya apa yang salah dengan apa yang kulakukan? Memangnya kenapa aku tidak bisa memiliki apa yang kau miliki sekarang? Kenapa kau selalu merasa menjadi satu-satunya pusat perhatian padahal aku juga selalu ada di sisimu, kenapa cuma kau yang selalu di utamakan? Kenapa?” Ucap Arina sambil berteriak dengan keras.

Teriakan Arina membuat Senja membalikkan badan dan berjalan kembali mendekati Arina yang masih berlutut di lantai, setelah sampai di depan Arina, Senja berjongkok untuk mensejajarkan badannya dengan badan Arina yang masih berlutut di lantai.

“Kau mau tahu kenapa itu bisa terjadi?” Ucap Senja dengan nada suara yang pelan.

Arina hanya terdiam mendengar ucapan Senja dan matanya terus menatap Senja dengan tatapannya yang penuh dengan kedengkian, namun, Senja tidak mau kalah, Senja menatap balik mata Arina dengan tatapan mengintimidasi lalu kemudian membisikkan sebuah kata pada Arina yang membuat Ariana tidak mampu untuk berkata-kata.

“Karna mereka tahu membedakan mana barang yang berkualitas dan mana barang bekas.” Ucap Senja sambil berbisik di telinga Ariana.

Arina terkejut mendengar perkataan Senja, sementara Senja hanya tersenyum puas melihat ekspresi wajah Arina yang begitu terkejut. Lalu Senja beranjak pergi sebelum akhirnya terdiam lagi ketika dia mendengar teriakan dari mulut Arina kembali.

“Hyaaakkk... dasar j*lang, seharusnya kamu sadar, kalau selama ini kau itu hanya di manfaatkan dan tidak ada satu orang pun yang mau tulus berteman denganmu, mereka semua itu hanya menginginkan uangmu, kau ini terlalu polos Senja atau kau bodoh, kau terlalu mengagung-agungkan pekerjaanmu itu sampai kau bisa berada di posisi ini.” Ucap Arina kembali berteriak.

Mendengar ucapan Arina, Senja benar-benar tidak bisa menahan amarahnya lagi, ucapan Arina barusan membuatnya Senja tidak bisa menahan amarahnya lagi, Senja sangat marah hingga ia kembali mendekati Arina yang berdiri dari tempatnya berlutut dan dengan cepat Senja menampar Arina dan menarik rambutnya hingga Arina merontah dan berteriak kesakitan oleh ulah Senja.

“Lepaskan aku dasar j*lang.” Teriak Arina sambil memberontak karna kesakitan.

“Ohhh, siapa yang harusnya berteriak j*lang di sini? Apakah kau masih belum sadar juga? Ternyata aku memiliki teman yang Bodoh selama ini, kau masih belum sadar dengan kekuasaanku rupanya, apakah aku harus mengingatkanmu tentang kebaikanku kepadamu dan keluargamu? Dengarkan, aku tidak akan mengulangnya dan hanya akan mengatakannya sekali saja. Selama ini aku baik padamu karna kau adalah sahabatku, aku membantumu memenuhi semua kebutuhan keluargamu itu karna aku menganggap kau itu adalah sahabatku, tetapi sekarang tidak lagi, aku akan mencabut semua fasilitas yang aku berikan kepada kau dan keluargmu terima selama ini, awalnya aku tidak ingin melakukan ini, tapi kau benar-benar tidak sadar dengan posisimu, kau dan aku itu sangat berbeda jadi jangan coba-coba untuk memprovokasiku” Ucap Senja sangat tegas.

Arina terkejut mendengar perkataan dari Senja dan merasa bahwa ia telah salah berbicara, pasalnya, hampir semua kebutuhan keluarga Arina itu  di penuhi oleh Senja dan selama ini hanya Senja yang berbaik hati membantu sahabatnya untuk memenuhi semua keperluan keluarga sahabatnya itu. Namun Arina tidak sadar dan bahkan tidak mengingat kebaikan Senja selama sebelas tahun ini, Arina sangat menyesal dengan ucapannya, ia seharusnya tidak memprovokasi Senja, ia benar-benar menyesal tetapi apa boleh buat, semuanya sudah terlambat sekarang, nasi sudah menjadi bubur itu semua karena Senja sudah gelap mata saat ini. Arina terdiam karena bingung bagaimana jika Senja benar-benar menarik semua fasilitas yang di berikan kepada keluarganya, Arina bahkan tidak lagi merasa sakit walau Senja terus menarik rambutnya dengan keras, Arina merasa sangat bodoh karna tidak bisa menahan emosinya dan melontarkan kata-kata yang membuat Senja semakin marah padanya.

Sementara itu, Senja tidak melepaskan tangannya dari rambut Arina dan terus menarik rambut Arina lalu menyeretnya untuk keluar dari kamar hotel, setelah Sampai di depan pintu kamar hotel, Senja menghempaskan tubuh Arina dengan begitu kasar hingga Arina terlempar dan tersungkur di lantai depan pintu kamar hotel.

“Seharusnya kau tahu diri ketika aku masih bersikap baik padamu, kau harus banyak belajar lagi jika kau ingin melawanku, aku bukanlah orang yang mudah kau provokasi dan kau jatuhkan begitu saja.” Ucap Senja sangat marah dan kecewa.

Setelah melempar Arina keluar dari kamar hotel, Senja juga kembali kedalam dan mengusir mantan kekasihnya yang masih ada di dalam untuk keluar dari kamar hotel itu. Mantan kekasih Senja begitu terkejut saat melihat prilaku Senja kepada Arina saat marah, pasalnya ia belum pernah melihat Senja seperti ini sebelumnya, ia selalu menganggap bahwa Senja adalah seorang gadis yang lemah lembut dan polos serta mudah untuk di manfaatkan, ia benar-benar tidak mengira bahwa Senja memiliki sisi-sisi yang kejam seperti ini.

Dan tanpa Senja sadari, ada seorang penghuni hotel yang memperhatikan Senja ketika Senja marah dan mengusir sahabat dan mantan kekasihnya itu untuk keluar dari kamar hotel.

“Sepertinya aku menemukan gadis yang tepat, cari tahu tentang dia.” Perintah Seorang pria kepada asisten pribadinya.

Sementara itu, Senja yang tidak menyadari keberadaan pria itu, melanjutkan aksinya untuk mengusir kedua manusia yang tidak tahu malu itu.

“Pergilah, dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku.” Ucap Senja sambil berlalu meninggalkan sepasang manusia pengkhianat itu.

Senja pergi dengan hati yang sangat kecewa karena pengkhianatan yang dilakukan oleh sahabat dan kekasihnya itu, karena mau bagaimanapun juga, Senja sangat mencintai kekasihnya dan untuk Arina ia sudah bersahabat dengannya sudah sangat lama hingga Senja menganggap Arina sebagai saudaranya Sendiri. Mereka berdua adalah orang yang sangat berarti di hidup Senja.

Sementara itu, di tempat lain, seorang pria telah mencari tahu tentang identitas Senja.

“Namanya adalah Senja Dirgantara, sangat sulit mencari tahu tentang identitasnya, dia adalah purtri semata wayang dari bapak Dirgantara dan pemilik restaurant yang sangat terkenal di kota ini.” Ucap Seorang pria.

Leon sangat terkejut mendengar informasi terakhir yang di sampaikan oleh asisten pribadinya.

(Dia cukup mandiri untuk ukuran putri seorang pengusaha kaya raya). Ucap Leon dalam hati.

“Apakah hanya itu?” Tanya Leon kepada Roni asisten pribadinya.

“Dia juga mempunyai kekasih yang berprofesi sebagai seorang model tapi sepertinya sudah berakhir semenjak kejadian terakhir kali anda melihatnya di hotel.” Ucap Roni.

Leon mengangguk-anggukkan kepalanya. Hari itu, Leon sedang berada di hotel dan tidak sengaja melihat Senja. Saat melihat Senja pertama kali, Leon langsung tertarik untuk mengenal Senja lebih jauh.

Terpopuler

Comments

Rey

Rey

eheummm Leon.
hai kak aku mampir, ayo saling mendukung kak, saling berbalas membaca setiap part'nya, saling berbalas like serta komen 🤗

2024-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!