Pertemuan setelah malam yang panas

Di Rumah Senja ...

Senja pulang ke Rumahnya setelah ia pergi dari kamar hotel itu meninggalkan Leon dan Reno yang juga berada di sana. Sesampainya di rumah, Senja langsung buru-buru masuk kedalam Kamarnya.

“Kenapa dia meninggalkan jejak banyak sekali, dan tubuh bagian bawahku juga terasa perih di buatnya.” Ucap Senja sambil melihat tubuhnya yang di penuhi oleh bekas seperti memar.

Senja duduk di kasur tempat tidurnya sambil merenungkan kesuciannya yang sudah hilang, kesuciannya yang ia jaga selama ini untuk suaminya kelak telah dirampas, dan lebih parahnya lagi, Senja bahkan tidak mengenal laki-laki yang sudah merampas kesuciannya itu, Senja hanya tau bahwa laki-laki itu adalah kakak dari gadis yang ia tolong beberapa hari yang lalu dan sialnya laki-laki itu juga berasal dari keluarga Winata yang keberadaannya tidak pernah luput dari pemberitaan media, hal yang paling Senja hindari.

“Untung saja papa dan mama belum kembali, aku harus siap-siap pergi ke Restorant, tapi rasanya aku tidak bersemangat hari ini.” Ucap Senja sambil membaringkan badannya di atas kasur.

Beberapa hari setelah kejadian itu ...

Setelah kejadian Malam yang panas itu, Senja melakukan aktivitasnya dengan normal seperti biasa dan hari ini Senja sedang berada di Restaurant untuk memeriksa laporan mingguan, Senja begitu senang bekerja hingga ia lupa waktu dan tidak menyadari bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.

“Ahh, aku bekerja tanpa mengingat waktu lagi.” Ujar Senja sambil melihat jamnya yang sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Senja kemudian bergegas membereskan semua pekerjaannya dan bersiap untuk pulang. Ketika Senja berjalan menuju mobilnya, ada seseorang yang tiba-tiba menyekap mulutnya dari belakang, Senja memberontak dan refleks menendang bagian vitalnya hingga dekapan orang itu terlepas dan senja buru-buru lari menuju mobilnya.

“Siapa sebenarnya orang itu, kenapa dia mengincarku?” Ujar Senja sambil terus berlari.

Namun, pria itu berlari dengan sangat cepat hingga ia kembali berhasil lagi menarik Senja, Senja terus memberontak dan melawan pria itu hingga tiba-tiba pria itu jatuh tersungkur akibat pukulan dari seorang laki-laki yang tiba-tiba menarik Senja kebelakang tubuhnya, Senja tidak bisa melihat dengan jelas wajah laki-laki yang menolongnya itu, karena laki-laki itu membelakanginya. Setelah itu, datang segerombolan pria yang menyusul dan langsung menangkap pria yang mencoba untuk menculik Senja.

“Bawa dia ke markas!” Perintah laki-laki yang menolong Senja kepada segerombolan pria yang baru saja datang itu.

Setelah Senja mendengar suara dari laki-laki itu, ia baru tahu siapa laki-laki yang berada di depannya itu.

“Pak, kami juga sudah menangkap pelaku lainya.” Ucap salah seorang dari gerombolan pria itu sambil membawa seorang wanita.

Senja terkejut ketika melihat bahwa wanita yang dibawa oleh pria itu adalah Arina sahabatnya, emosi senja semakin memuncak saat ia juga mengetahui bahwa pria yang mencoba menculiknya tadi adalah mantan kekasihnya.

(Beraninya mereka melakukan ini padaku, apa jangan-jangan kejadian yang terakhir itu juga ulah mereka?). Ucap Senja dalam hati.

“Segera bawa mereka pergi!” Ucap laki-laki yang menolong Senja.

Setelah itu, laki-laki itu menarik Senja dalam pelukannya. Ternyata Laki-laki yang menyelamatkan Senja itu adalah Leon.

“Kamu tidak apa-apa?” Tanya Leon sambil memeluk Senja dengan erat.

Senja hanya mengangguk tanpa menolak pelukan dari Leon. Leon kemudian bersikeras untuk mengantar Senja pulang, Senja sempat menolak tapi Leon terus bersikeras hingga Senja tidak bisa menolak permintaan dari Leon untuk mengantarnya pulang. Leon membawa Senja masuk ke mobilnya dan mereka berdua pergi meninggalkan tempat itu.

“Terima kasih karna lagi-lagi sudah menolongku.” Ucap Senja berterima kasih pada Leon.

“Hemmm.” Ucap Leon dengan singkat.

“Tapi bagaimana kamu bisa ada di sana?” Tanya Senja.

“Aku sudah mengetahui rencana mereka berdua dan telah mengawasi mereka dari jauh.” Jawab Leon.

Setelah Reno menyelidikinya, Reno menemukan rencana yang akan mereka lakukan malam ini, dan Leon sudah berada di sana untuk mengawasi Arina dan mantan kekasih Senja yang akan menjalankan rencana jahat mereka berdua.

“Kalau kamu tau dari awal, kenapa harus menunggu mereka menyekapku.” Tanya Senja sedikit kesal.

“Kita perlu bukti jika kita ingin menghancurkan mereka.” Jawab Leon.

Senja masih saja tetap kesal dan tidak memperdulikan jawaban dari Leon, Senja juga masih sedikit terkejut dan gemetar saat mengingat kejadian yang menimpanya tadi.

“Hyaaakkkk kenapa jadi kau yang kesal, aku sudah menolongmu.” Ucap Leon.

Namun, tiba-tiba Leon melihat ke arah tangan Senja yang terlihat masih gemetar dan kemudian menggenggam tangan Senja sangat erat agar Senja tidak gemetar lagi. Senja terkejut dan menatap Leon yang tiba-tiba menggenggam tangannya dan terlihat begitu khawatir padanya.

“Aku tidak apa-apa, aku hanya sedikit terkejut saja.” Ucap Senja menenangkan Leon yang sepertinya khawatir.

Namun, Tiba-tiba Leon berkata.

“Senja, jika kamu berubah pikiran, aku benar-benar akan datang menemui papamu.” Ucap Leon.

Mendengt perkataan Leon, Senja kembali menatap Leon dan berkata.

“Kamu tidak perlu melakukannya, kita sudah sepakat untuk menganggap tidak ada  hal apapun yang terjadi di antara kita.” Ucap Senja sambil memalingkan pandangannya.

“Lebih tepatnya hanya kamu, jika kamu berubah pikiran, datanglah kepadaku, aku akan langsung datang menemui papamu.” Ucap Leon dengan tegas.

Senja hanya diam dan tidak terasa mobil yang dikendarai Leon telah sampai dan berhenti di depan rumah Senja. Leon turun dari mobilnya untuk membukakan pintu mobil untuk Senja.

“Terima kasih sudah mengantarku.” Ucap Senja berterima kasih.

“Hmmm.” Jawab Leon dengan singkat.

Ternyata papa Senja sedang menunggu Senja yang belum pulang dengan sangat khawatir di depan pintu Rumah. Hingga papa Senja melihat Senja yang pulang dengan di antar oleh Leon.

“Papa.” Ucap Senja terkejut saat melihat papanya.

“Selamat malam Tuan Dirga.” Sapa Leon kepada papa Senja.

Papa Senja hanya diam sambil menatap dengan tatapan penuh curiga kepada Leon dan Anaknya itu. Senja yang mengerti dengan tatapan dari papanya langsung menjelaskan pada papanya bahwa ini tidak seperti yang papanya sedang pikirkan.

“Ini tidak seperti yang papa pikirkan, dia menyelamatkanku dari orang-orang jahat tadi.” Ujar Senja menjelaskan.

“Apa!  Kamu tidak apa-apa sayang?” Tanya papa Senja langsung mengecek anaknya kemudian langsung memeluk Senja.

Senja yang juga merasa sangat terkejut dengan kejadian tadi langsung membalas pelukan dari papanya dengan erat.

“Aku baik-baik saja pah.” Ucap Senja sambil terus memeluk papanya.

“Terima kasih Tuan, karena telah menyelamatkan anak saya.” Ucap papa Senja berterima kasih pada Leon.

“Bukan hal yang besar Pak Dirga, kalau begitu saya permisi pergi dulu.” Pamit Leon sambil masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan rumah Senja.

Setelah kepergian Leon, Senja dan papanya juga masuk kedalam rumah. Senja menceritakan semua kejadian tadi dari awal, termasuk kejadian saat Ia memergoki mantan kekasihnya yang berselingkuh dengan sahabatnya dan mereka berdua bahkan tega melakukan rencana jahat untuk menculik Senja tadi. Papa Senja terkejut mendengar cerita Senja dan tidak menyangka bahwa Arina sahabat Senja ternyata tega mengkhianati Senja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!