LEON ARGA WINATA

Leon Arga Winata merupakan seorang tuan muda dari keluarga Winata yang memiliki pengaruh besar di kota, dan sekarang Leon menjabat sebagai CEO di perusahaan milik keluarganya untuk menggantikan posisi ayahnya yang memilih untuk beristirahat dan menikmati masa tuanya.

Leon merupakan pebisnis yang sangat handal yang kemampuannya sudah di akui di mana-mana dan sangat di segani oleh semua orang karena ketegasannya dalam memimpin sebuah perusahaan. Walau usianya masih cukup muda, namun, pencapaiannya sudah terlihat sejak dia menjabat dan mengambil alih perusahaan milik keluarganya. Leon tanpa segan-segan menghancurkan karir dari perusahaan kolega bisnisnya yang berani macam-macam dengannya.

Leon memiliki seorang adik perempuan yang sangat dekat dengannya, walau Leon adalah CEO yang kejam dan berhati dingin, tetapi dia adalah seorang anak laki-laki yang memiliki sisi lembut dan penyayang kepada seluruh anggota keluarganya, dia sangat menyayangi mama dan adiknya, bahkan tidak segan-segan menghancurkan semua orang yang ingin mengganggu atau bahkan berniat untuk menghancurkan keluarganya.

Selain Memiliki keluarga yang harmonis dan menyayanginya, Leon juga memiliki seorang asisten pribadi bernama Reno, Reno bekerja sebagai tangan kanan Leon dan juga sebagai sahabat Leon, Reno sudah bersahabat dengan Leon sejak Leon masih kecil, bahkan Reno sudah di anggap seperti anak sendiri oleh kedua orang tua Leon.

Di dalam ruangan Leon ...

“Kakak..” Teriak seorang gadis.

Leon tersenyum ketika ia mendengar dan melihat siapa yang datang ke kantornya, Dia adalah Dinda adik Leon satu-satunya yang baru saja pulang setelah menyelesaikan sekolahnya di luar Negeri, setelah turun dari pesawat ia langsung pergi ke kantor Leon untuk menemui kakaknya yang sangat sibuk bekerja, Leon memang sangat menyayangi dan memanjakan adiknya itu.

“Kenapa kakak rajin sekali, sudah bekerja sepagi ini? Kak Reno juga harus sarapan” Ucap Dinda sangat manja pada Leon.

Leon hanya tersenyum sambil mengulurkan tangan meminta di peluk oleh adiknya, pasalnya, sejak Dinda keluar negri untuk bersekolah, Leon dan Dinda hampir tidak pernah bertemu secara langsung, mereka hanya bisa berbicara dan saling menyapa melalu telpon, hari ini, Leon bahkan tidak tau kalau adiknya pulang. Itu sebabnya ia sangat terkejut saat mendengar suara adiknya.

Sementara itu, di tempat lain di rumah Senja, Senja sedang duduk dan menikmati sarapan paginya bersama papa dan mamanya.

“Apakah kamu masih belum mau bergabung dengan perusahaan papa sayang? Papa rasa sekarang kamu sudah cukup bermain masak-masakannya.” Ucap Papa Senja sangat lembut.

Senja menghentikan makannya dan menatap papanya dengan tatapan kesal.

“Papa, aku tidak sedang main-main, papa bisa lihat sendirikan bisnisku sekarang seperti apa.” Jawab Senja sedikit kesal.

Mendengar jawaban dari putrinya itu, papa Senja hanya tersenyum, sebenarnya di dalam hatinya, papa Senja sangat bangga dengan putrinya yang begitu mandiri sekarang. Sementara itu Senja kembali menyantap makanannya.

“Apakah kamu masih menjalin hubungan dengan model itu?” Tanya papa Senja.

Senja terkejut mendengar pertanyaan dari papahnya dia kembali menghentikan makannya dan hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan dari papanya. Pasalnya, dulu ketika papanya bertanya seperti itu dan membahas tentang kekasihnya, Senja pasti akan membela kekasihnya habis-habisan di depan kedua orang tuanya. Melihat anaknya yang hanya diam, Mama Senja memberi kode kepada suaminya agar tidak menyinggung soal kekasih anaknya itu. Karena beberapa hari ini Mama Senja melihat anak gadisnya itu terlihat begitu murung.

“Aku sudah mengakhiri hubunganku dengannya pah.” Ucap Senja dengan nada pelan.

Ayah dan ibu Senja yang mendengar ucapan Senja barusan merasa sangat terkejut mendengar pengakuan yang keluar dari mulut anaknya yang begitu tiba-tiba, pasalnya, Papa dan Mama Senja sangat tau bahwa Senja begitu mencintai kekasihnya, ia bahkan selalu membela kekasihnya itu di depan kedua orang tuanya ketika papanya menentang hubungan mereka berdua.

“Apakah dia berselingkuh?” Tanya Mama Senja.

“Hmmm.” Ucap Senja hanya bergumam.

“Memang benar tebakan papa, dia itu memang bukan laki-laki yang baik.” Ucap papa Senja.

“Yah, terserah papa saja.” Ucap Senja yang tampaknya sudah malas untuk membahas mantan kekasihnya itu.

“Kalau begitu, papa akan mencarikan lelaki yang tepat untukmu.” Ucap papa Senja.

“Ahhhh... papa, berhentilah untuk menjodohkanku, aku akan menemukan sendiri pasangan yang cocok untuk diriku sendiri.” Ucap Senja Kesal.

“Terakhir kali papa membiarkanmu mencari sendiri, kamu malah berakhir di selingkuhi.” Ucap papa Senja mengejek.

“Ahh pokoknya aku tidak mau.” Ucap Senja.

Senja kemudian beranjak dari meja makan untuk berangkat menuju Restaurant miliknya.

“Pa, ma, aku pamit mau ke Restaurant dulu.”  Ucap Senja sambil mencium tangan dan pipi kedua orang tuanya.

“Sayang, habiskan dulu sarapanmu.” Ucap Mama Senja.

“Aku sudah kenyang ma.” Ucap Senja sambil berlari ke mobilnya.

“Kenapa papa harus membahasnya sekarang.” Ucap Mama Senja kesal kepada suaminya.

Namun, sang suami hanya menunduk diam dan melanjutkan kembali menyantap sarapannya.

Sementara itu, Senja menghabiskan waktunya seharian untuk mengurus restaurannya hingga sore, dan malamnya ia dan sepupunya pergi ke salah satu Club malam yang terkenal di ibu kota.

“Senja, ayo sini bergabung bersamaku.” Ucap sepupu Senja yang mengajaknya untuk menari.

“Tidak, malam ini aku hanya ingin duduk dan diam saja.” Ucap Senja menolak ajakan sepupunya.

“Ah nggak asik lo malam ini, ya sudahlah terserah kau saja, kalau begitu aku kesana dulu yah.” Ucap sepupu Senja kembali menari.

“Hmmm, oke, kabarin aku kalau ada yang ganteng yah.” Ujarnya bercanda.

Dan tanpa Senja sadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya sejak tadi, ya, Leon juga sedang berada di tempat itu bersama para rekan bisnisnya dan sedang memperhatikan Senja dari jauh.

“Kenapa aku bisa begitu tertarik dengannya.” Ucap Leon sambil terus memperhatikan Senja dari jauh.

“Lo lagi ngeliatin siapa? Ada cewek yang cocok buat lo ajak ke Ranjang?” Tanya Rei rekan bisnis Leon.

“Tidak, bukan untuk sekedar di nikmati tapi untuk dimiliki.” Ucap Leon sambil tersenyum.

Leon adalah tipe pria yang sangat berambisi, dia akan terus berusaha sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan.

Sementara itu, Senja sedang menikmati alunanan musik yang berada di dalam club malam, namun, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan ternyata orang yang menelfonnya adalah Manager restaurantnya. Setelah berbicara dengan Managernya melalu telfon begitu lama, Senja bergegas pergi dan buru-buru meninggalkan club, namun, sebelum itu, ia mencari keberadaan Sara sepupunya.

“Kemana dia? Apa dia sudah menemukan patner untuk bersenang-senang?” Ucap Senja terus mencari keberadaan Sara.

Senja mencari-cari keberadaan Sara namun tidak menemukannya, karena ia sangat terburu-buru, Senja kemudian menyampaikan pesannya pada barista club.

“Kalau ada seseorang yang mencariku, tolong katakan kalau aku harus pergi karena ada urusan mendadak.” Ucap Senja menitip pesan.

Senja kemudian meninggalkan tempat itu, padahal Senja juga sebenarnya tahu bahwa sepupunya itu pasti tidak akan mencarinya karena pasti  Sarah sudah mabuk dan akan kembali sadar besok pagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!