Setelah Resmi menikah

Setelah acara pernikahan yang sakral itu selesai, Senja kembali lebih dulu kekamar hotel tempat mereka melangsungkan pernikahan, sementara Leon masih menemui beberapa kolega penting dan menyuruh Senja untuk beristirahat lebih dulu.

Ketika Leon masuk ke kamar, ia melihat Senja yang sudah tertidur lelap, Leon mendekati Senja dan mencium keningnya lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu ia tidur disamping Senja dan menyusul masuk kedalam selimut lalu menarik Senja kedalam pelukannya. Leon tidur dengan sangat nyenyak sambil memeluk sang istri.

Keesokan paginya, Senja terkejut ketika melihat Leon yang masih tertidur disampingnya dengan tangan yang masih memeluk Tubuh Senja. Seketika Senja langsung tersadar bahwa ia dan Leon sekarang sudah menikah, Senja langsung mengecek kelengkapan pakaiannya.

“Hufffttt.” Ucap Senja menarik nafas lega saat melihat pakaiannya yang masih utuh.

“Kenapa kamu menghela nafas sayang? Apa kamu memikirkan hal lain? Kita bisa melakukannya pagi ini jika kamu mau.” Ucap Leon yang tiba-tiba terbangun saat mendengar suara nafas Senja.

“Ehh, kamu sudah bangun? Sejak kapan?” Tanya Senja terkejut saat mendengar suara Leon.

“Sejak kamu mengagumi wajahku.” Jawab Leon.

“Jangan kegeeran, lepaskan aku, aku ingin bersih-bersih, kita juga harus sarapan bersama keluarga pagi ini.” Ucap Senja.

“Sebentar lagi sayang, mereka pasti akan mengerti jika kita terlambat sedikit.” Ucap Leon sambil memeluk Senja dengan erat.

“Aku tidak enak dengan keluargamu.” Ucap Senja.

“Baiklah kalau begitu ayo kita mandi bersama agar menghemat waktu.” Ucap Leon menggoda istrinya.

“Ah tidak, aku tidak mau.” Ucap Senja menolak.

Leon tidak mempedulikan ucapan dari Senja dan langsung mengangkat Senja lalu membawa Senja kedalam kamar mandi. Dan hal yang tak bisa dihindari pun akhirnya terjadi. Setelah bercinta dan mandi bersama di dalam kamar mandi, mereka berdua berjalan ke Restaurant hotel untuk sarapan bersama.

“Sepertinya ada yang sangat bahagia pagi ini.” Ujar mama Leon menggoda anak dan menantunya.

Leon terlihat sangat bahagia dan hanya tersenyum saat mamanya menggodanya, sementara Senja hanya menunduk sambil mengambilkan sarapan untuk Leon.

“Terima kasih sayang.” Ucap Leon sambil terus tersenyum saat Senja mengambilkan sarapan untuknya.

“Heemmmm.” Ucap Senja

“Semoga cucu mama segera hadir.” Ujar mama Leon terus menggoda anak dan menantunya.

“Uhuk, uhuk.” Senja tersedak ketika mendengar ucapan dari mertuanya.

“Kamu tidak apa-apa sayang?” Tanya Leon ketika mendengar istrinya tersedak.

“Hemmm, tidak apa-apa.” Jawab Senja.

Sarapan pagi itu dipenuhi oleh godaan-godaan yang di tujukan pada sepasang pengantin baru itu, setelah sarapan bersama, Leon membawa Senja menuju rumah baru yang sudah Leon persiapkan untuk Mereka berdua tinggali.

“Maafkan aku sayang, kita tidak bisa langsung pergi untuk bulan madu.” Ucap Leon pada Senja.

“Tidak apa-apa, kita bisa melakukannya nanti.” Jawab Senja.

Leon membawa Senja kesebuah Rumah yang sangat megah dan mewah dan mereka berdua tinggal dirumah itu bersama banyak pelayan, Leon benar-benar sangat menyayangi istrinya dan sangat menjaga istrinya, mereka juga melakukan aktivitas seperti biasanya berdua, setiap pagi Leon mengantar Senja ke restaurant lebih dulu lalu berangkat ke kantornya.

6 bulan kemudian ...

Sudah enam bulan setelah Senja dan Leon menikah namun belum ada tanda-tanda kehamilan pada Senja, Senja mulai khawatir karena ia dan Leon cukup rutin untuk melakukan hubungan intim.

Malam itu. Senja sedang diatas balkon rumahnya sambil melihat keindahan langit pada malam hari, saat Senja sedang melamun, tiba-tiba Leon menghampiri Senja dan memeluk Senja dari belakang.

“Apa ada yang kamu cemaskan sayang?” Tanya Leon pada Senja.

“Tidak, aku hanya sedang menikmati angin malam.” Jawab senja.

“Itu tidak bagus untukmu, ayo masuk kita tidur ini sudah malam.” Ucap Leon pada Senja.

“Kamu tidurlah duluan, aku akan disini sebentar lagi.” Ucap Senja menyuruh Leon untuk tidur duluan.

Akhirnya Leon tidak masuk untuk tidur tetapi malah duduk disamping Senja dan menemani Senja untuk duduk diluar.

Saat Leon memeluk Senja, Senja baru menyadari bahwa perkataan mamanya memang benar, Leon adalah laki-laki yang baik, Dia sangat mencintai Senja dan selalu meratukan Senja, sikap Leon yang seperti itulah yang membuat hati Senja mulai luluh dan mulai menerima Leon sebagai suaminya.

“Bagaimana jika aku memang tidak bisa hamil?” Ucap Senja tiba-tiba mengeluarkan isi hatinya.

Leon terkejut mendengar perkataan Senja yang tiba-tiba itu

“Kita baru saja menikah, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, kamu pasti akan hamil di waktu yang tepat.” Jawab Leon sambil terus memeluk dan mengelus perut Senja.

“Tenanglah sayang, semua pasti akan baik-baik saja, percayalah padaku.” Ucap Leon menenangkan sang istri.

Senja hanya mengangguk mendengar ucapan Leon yang berusaha untuk menenangkannya.

Mereka berdua duduk di atas balkon sambil menatap langit yang dipenuhi oleh bintang-bintang. Saat hati Senja mulai tenang, ia mengajak Leon untuk masuk kedalam dan tidur, mereka berdua tidur dengan lelap dengan posisi tangan Leon yang terus memeluk istrinya.

Keesokan harinya Leon meminta Senja mendampinginya untuk menghadiri undangan kolega bisnisnya, dan ia akan menjemput Senja setelah pulang dari kantor karna kebetulan acara itu dimulai pada jam 7 malam. Pagi itu Senja tidak ke restaurant karena sedang malas ia memutuskan untuk pergi ke salon dan ke butik untuk membeli gaun yang akan ia kenakan malam nanti. Setelah mendapatkan gaun yang cocok, Senja ke salon untuk mempercantik diri lalu pulang kerumahnya.

Saat waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, Leon sudah berada dirumah dan segera mandi lalu mengganti pakaiannya. Ketika melihat Senja, Leon terpesona dengan kecantikan istrinya Senja nampak terlihat anggun mengenakan gaun berwarna putih dan sedikit terbuka dibagian punggungnya, lekukan badan Senja begitu menonjol hingga ia begitu terlihat seksi, Leon hampir tidak bisa berkedip di buatnya.

“Apa yang kau lihat?” Tanya Senja menyadarkan Leon yang sedang terpesona oleh kecantikan istrinya.

“Kamu cantik sekali sayang.” Jawab Leon langsung tersadar.

“Apa kamu sudah siap?” Tanya Leon pada Senja

“Iya.” Jawab Senja dengan singkat.

“Kalau begitu ayo kita berangkat.” Ucap Leon sambil menggandeng tangan istrinya.

Senja dan Leon berangkat bersama menggunakan mobil Leon dan sepanjang jalan Leon tidak berhenti memuji-muji kecantikan Istrinya. Hingga Tidak terasa mobil Leon telah berhenti dilokasi pesta itu di adakan, mereka berdua berjalan masuk sambil bergandengan tangan.

“Sayang, aku tinggal sebentar tidak apa-apakan? Aku tidak akan lama.” Ucap Leon meminta izin pada istrinya.

“Hmmm, pergilah.” Ucap Senja pada Leon.

Saat Leon pergi meninggalkan Senja sendiri, Senja duduk sendiri di sebuah kursi sambil menikmati makanan dan minuman yang tersedia di atas meja. Hingga tidak sengaja mata Senja melihat sosok seorang wanita yang sedang merayu Leon. Senja terbakar cemburu dan berjalan dengan elegant menuju kearah mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!