Perayaan hari jadi perusahaan Leon

Di Rumah Leon ...

Leon juga menatap adiknya yang baru saja tiba tapi juga ikut berkomentar dan memojokkannya.

“Kenapa kamu juga ikut-ikutan? Bagaimana jika calon kakak iparmu galak dan menjauhkanku darimu.” Ucap Leon pada adiknya.

“Tidak akan, aku tau kakak pasti akan memilih seorang wanita yang baik.” Jawab Dinda sambil tersenyum.

Leon hanya terdiam mendengar ucapan dari adiknya, karena adiknya memang benar, Leon pasti akan memilih seorang gadis yang baik dan juga menyayangi keluarganya untuk di jadikan seorang istri.

Beberapa hari kemudian ...

Tanpa terasa waktu acara perayaan hari jadi perusahaan terbesar di ibu kota milik keluarga Leon telah tiba. Banyak pejabat yang menghadiri acara itu, tidak hanya pejabat, tetapi juga seluruh pemimpin perusahaan yang berada di luar maupun di dalam kota juga turut hadir di sana. Termasuk juga perusahaan milik keluarga Senja yang telah menjalin kerja sama dengan perusahaan milik keluarga Leon, namun, hari itu papah Senja tidak bisa hadir di acara tersebut karena sedang keluar Negri bersama istrinya, jd dengan sangat terpaksa Senja yang datang untuk menghadiri acara tersebut.

“Ehhh, kakak, ternyata kakak juga hadir di sini?” Tanya Dinda saat tidak sengaja bertemu dengan Senja.

Senja yang melihat kehadiran Dinda di acara itu sempat kaget, pasalnya ia tidak tahu bahwa gadis yang ia temui beberapa hari lalu di Restaurantnya itu adalah putri dari keluarga Winata. Keluarga yang menjadi tuan Rumah acara yang sedang ia hadiri.

“Kalian berdua saling kenal?” Tanya Leon yang sedang berada di samping adiknya.

Sementara papah dan mamah Leon yang juga berada di samping kedua anaknya itu hanya memperhatikan anaknya yang sedang berinteraksi dengan seorang gadis yang sangat cantik.

“Iya kak, dia adalah kakak yang menyelamatkanku dari seorang wanita yang menuduhku sebagai selingkuhan dari suaminya.” Jawab Dinda.

“Benarkah?” Ucap Leon, papah dan mamahnya serentak kaget.

“Siapa wanita itu, aku akan menghancurkannya sampai titik yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, berani sekali dia, apakah terjadi sesuatu padamu? Kenapa kau tidak cerita padaku kalau pernah ada kejadian seperti itu menimpamu.” Ucap Leon sangat marah.

“Hehehe, aku lupa. Tidak apa-apa kak, aku hanya di siram dengan segelas coklat dingin.” Jawab Dinda sambil tersenyum.

“Yhaakkk, Dinda Winata! Bagaimana kau bisa lupa dengan hal seperti ini.” Teriak Leon sedikit kesal pada adiknya.

“Terima kasih nak, karena telah membantu putri kami.” Ucap Mamah Leon berterima kasih kepada Senja.

“Dia baru saja pulang dari luar Negri setelah menyelesaikan pendidikannya tapi ia malah terkena hal sial seperti ini.” Ucap Mamah Leon.

“Tidak apa-apa nyonya, itu sudah menjadi tugas saya, dan saya hanya bersikap netral hari itu.” Ucap Senja dengan sopan.

Kedua orang tua Leon sangat menyukai sikap Senja yang sangat sopan dan rendah diri. Sementara itu Leon tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Senja, dan mamah Leon menyadari pandangan anaknya itu yang tidak bisa berpaling dari Senja sedikitpun.

“Kamu dari keluarga mana nak?” Tanya mamah Leon.

“Saya dari keluarga Dirgantara Tuan, nyonya, kedua orang tua saya sedang berhalangan hadir, dan saya yang menggantikan mereka, tolong maafkan ketidak sopanan sikap saya nyonya.” Ucap Senja terus merendah.

(Dia terlihat semakin cantik jika di lihat dari dekat). Ucap Leon dalam hati sambil terus memperhatikan Senja.

“Ahh, itu tidak apa sayang, itu adalah hal yang sangat biasa dan kamu sangat profesional.” Ucap Mamah Leon sambil tersenyum.

Kedua orang Tua Leon sangat menyukai Senja yang terlihat sangat sopan dan selalu merendah, mereka juga berniat untuk menjodohkan Senja dengan Leon putra mereka yang masih setia menjomblo.

Namun, tanpa Senja sadari, Ada seorang wanita yang sedang memperhatikan Senja dari kejauhan, orang itu adalah Arina sahabat Senja yang mengkhianati Senja yang kebetulan juga sedang berada di acara itu.

“Aku akan menghancurkanmu Senja, aku akan memberimu pelajaran karena telah membuatku menjadi seperti ini.” Ucap Arina sambil menatap Senja dari kejauhan.

Ternyata mantan pacar dan sahabat Senja itu masih belum bisa terima atas perlakuan Senja kepada mereka berdua saat mereka berada di hotel beberapa minggu yang lalu dan mereka berdua telah merencanakan hal jahat kepada Senja dan ingin menghancurkan reputasi Senja, mereka berniat membuat Senja tidak sadar dan membawa Senja kepada seorang pria hidung belang.

Mantan kekasih Senja juga tau kalau Senja masih menjaga kesuciannya hingga  saat ini, dan tidak mau berhubungan intim sebelum adanya ikatan pernikahan, mantan kekasih Senja itu menganggap Senja terlalu kuno karena masih memiliki pola pikir seperti itu.

Sementara Itu, Senja memisahkan diri dari keramaian, dan lebih memilih berdiri sendiri di pojokan hingga ada seorang pelayan yang datang menghampiri Senja dan menawari Senja segelas minuman, Senja pun mengambil minuman yang di berikan oleh pelayan dan meminumnya, namun, setelah Senja meminumnya, Senja mulai merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, tubuhnya mulai merasa panas dan dia tidak bisa lagi mengendalikan dirinya sendiri.

Senja masih setengah sadar atas apa yang terjadi pada tubuhnya dan saat kesadarannya masih bisa di kendalikan, Senja mencoba untuk keluar dari tempat acara itu berlangsung. Senja keluar sambil berjalan sempoyongan dan akan jatuh, namun tiba-tiba ada seseorang yang dengan cepat menopang tubuhnya.

“Tolong aku Tuan, kumohon.” Ucap Senja dengan pandangannya yang sudah mulai kabur.

Orang yang menolong Senja itu adalah Leon, kebetulan Leon sedang berada di luar untuk menerima telpon dari kolega bisnisnya di luar Negri, namun, saat ia telah selesai menelfon dan ingin kembali masuk ke dalam tempat acara, ia melihat Senja yang berjalan dengan sempoyongan dan hampir saja terjatuh, untung Leon dengan sigap menopang tubuh Senja yang hampir saja terjatuh. Leon menyadari apa yang terjadi kepada Senja.

(Apa ada seseorang yang ingin menjebaknya?). Tanya Leon dalam hati.

Leon menggendong Senja dan membawanya ke dalam kamar hotel yang sudah ia pesan sebelumnya, karena kebetulan acara yang di gelar oleh keluarga Leon, di adakan di sebuah hotel jadi Leon sudah memesan kamar sebelumnya untuk tempat dia beristirahat setelah pesta selesai.

Leon membaringkan Senja dia atas tempat tidur, dengan akal sehat Leon yang sedang di permainkan sekarang. Karna Leon tidak ingin merusak Senja, dia ingin pergi meninggalkan Senja sendirian di dalam kamar tetapi Leon juga tidak tega meninggalkan Senja yang masih merintih karena merasa tidak nyaman.

“Tolong aku tuan.” Ucap Senja sambil memegang ujung jas yang di kenakan oleh Leon.

“Tolong lakukan apapun agar rasa ini hilang, aku benar-benar tersiksa.” Ucap Senja memohon.

Leon mencoba menguatkan imannya, namun, iya mulai tergoda saat melihat gaun Senja yang tersingkap ke atas tapi ia dengan buru-buru menarik selimut untuk menutupinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!