Pertemuan dua keluarga

Sebenarnya Leon tidak langsung pulang ke rumahnya setelah mengantar Senja pulang, ia pergi ke Markasnya untuk membereskan dua manusia yang telah berani mengusik ketenangan wanitanya. Sesampainya di markas, Leon langsung menemui Arina dan mantan kekasih Senja yang sudah ada didalam  Markas dengan tubuh mereka yang terikat di sebuah kursi.

“Kurasa, Senja sudah cukup baik karna membiarkan kalian berdua selama ini, kalian memang tidak tau terima kasih.” Ucap Leon dengan tatapan dingin.

“Keluarkan berita tentang mereka besok, dan masukkan mereka berdua kedalam penjara, serahkan semua bukti yang sudah kita kumpulkan.” Perintah Leon kepada anak buahnya.

“Jangan, tolong jangan rusak reputasiku, aku sudah berjuang sangat keras hingga sampai diposisi ini.” Ucap Mantan kekasih Senja.

Mendengar ucapan dari mantan kekasih Senja yang terus memohon kepadanya, namun, Leon menatap tajam laki-laki itu lalu berkata.

“Kalau begitu, bukankah seharusnya kau sadar sejak awal.” Ucap Leon pada mantan kekasih Senja.

“Hancurkan mereka berdua sampai mereka berdua merasa lebih baik mati dari pada harus hidup.” Perintah Leon kepada anak buahnya.

Setelah memberikan perintah kepada anak buahnya, Leon lalu pergi meninggalkan mereka berdua bersama Reno yang sejak tadi sudah berada disana menunggu Leon datang.

Keesokan harinya, muncul berita yang menggemparkan seluruh kota. Berita itu berisi tentang percobaan penculikan dan percobaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang model terkenal dan didalam berita itu juga terpampang dengan jelas foto wajah mantan kekasih Senja bersama  sahabatnya yang mengkhianatinya.

Saat melihat berita itu di televisi, Senja sudah bisa menebak ulah siapa itu, ia langsung tau kalau itu pasti perbuatan dari Leon. Dan

Setelah kejadian malam itu, papa Senja khawatir pada keselamatan anaknya jadi ia memberikan pengawalan ketat pada anaknya itu.

***

Sore itu Senja sedang bersiap untuk makan malam dengan papa dan mamanya di sebuah Restaurant privat, Senja berangkat dari Restaurantnya menggunakan mobil sport berwarna putih miliknya, sesampainya di restaurant tempat ia dan keluarganya untuk makan malam, tiba-tiba Senja tidak sengaja bertemu dengan Leon di depan pintu masuk Restaurant.

Mereka berdua sama-sama terkejut, namun, Senja lebih dulu berlalu melewati Leon begitu saja, ketika Senja hampir sampai di ruangan tempat ia dan keluarganya bertemu, Leon masih saja berjalan di belakang Senja.

“Kenapa kamu terus mengikutiku?” Tanya Senja sedikit kesal karena merasa sedang di ikuti oleh Leon.

“Aku tidak mengikutimu.” Jawab Leon dengan santai.

Tiba-tiba ponsel Leon berbunyi dan dia segera meninggalkan Senja untuk menerima panggilan telfon dari ponselnya.

“Dasar menyebalkan.” Ucap Senja dengan nada  pelan.

Senja kemudian berjalan ke ruangan tempat ia dan kedua orang tuanya bertemu, sesampainya disana, seorang pelayan membukakan pintu untuk Senja. Saat pelayan itu membuka pintu, Senja terkejut karna ternyata tidak hanya papa dan mamanya saja yang ada disana, Senja juga baru menyadari bahwa acara makan malam keluarga ini bukan acara makan malam keluarga biasa.

“Kakak.” Teriak seorang gadis dan ternyata gadis itu adalah Dinda adik Leon.

Mama Senja dan Mama Leon hanya tersenyum melihat ekspresi wajah Senja yang masih terkejut, tidak lama, Leon datang di belakang Senja dan Leon juga sama terkejutnya dengan Senja ketika ia melihat keluarganya dan keluarga Senja juga sedang berada disana.

“Kalian berdua masuklah.” Ucap mama Leon.

Ternyata Leon juga tidak mengetahui pertemuan dua keluarga ini, mama Leon itu memaksa anaknya untuk datang ke acara makan malam bersama keluarga kolega papanya dan mamanya tidak bilang bahwa kolega papanya yang di maksud itu adalah keluarga Senja.

Leon hanya tau bahwa ini adalah akal-akalan mamanya untuk menjodohkannya lagi, awalnya Leon menolak namun akhirnya Leon menerima permintaan mamanya setelah mamanya bilang  jika ini adalah terakhir kalinya  ia akan menjodoh-jodohkan anaknya, dan jika kali ini tidak berhasil, mama Leon berjanji untuk membebaskan anaknya untuk memilih jalan hidupnya sendiri.

Awalnya Leon berencana untuk mampir sebentar kemudian pergi dengan alasan ada urusan yang mendesak, karna saat ini telah ada seseorang di dalam lubuk hati Leon, dan dia berencana untuk mendapatkan gadis itu dan dijadikan sebagai seorang istri, namun, rencana yang sudah disusun oleh Leon sedemikian rupa seketika langsung batal begitu saja ketika melihat keluarga gadis impiannyalah yang saat ini sedang berada di hadapannya.

Sementara Senja sudah kehilangan selera makannya dan ingin cepat-cepat pulang saja.

“Jadi kapan kita akan meresmikan hubungan mereka berdua?” Tanya mama Leon.

Mendengar pertanyaan dari mama Leon, Senja langsung menegakkan kepalanya sambil menatap Leon yang saat ini juga sedang menatapnya.

“Mereka berdua bisa saling mengenal dulu.” Jawab mama Senja.

Sementara itu, papa Senja hanya diam saja karena sebenarnya di dalam hatinya yang paling dalam ia masih belum bisa merelakan anak gadisnya itu.

“Mereka bisa lebih saling mengenal setelah mereka menikah.” Ucap papa Leon.

“Kami akan menyerahkan sepenuhnya keputusan ini pada putri kami.” Jawab papa Senja.

“Lalu, bagaimana dengan Leon?” Tanya mama Senja.

“Aku tidak masalah jika kami bisa menikah secepatnya.” Jawab Leon tanpa ada keraguan.

Saat mendengar jawaban dari Leon, Senja menatap Leon dengan tatapan mata yang sangat tajam, namun, Leon hanya mengangkat bahunya dan tidak perduli dengan tatapan Senja kepadanya.

Dinda yang melihat ekspresi wajah kakaknya hanya tersenyum.

“Sepertinya kak Leon sudah benar-benar jatuh cinta kepada kak Senja.” Ucap Dinda.

Mereka semua kemudian melanjutkan makannya saat makanan yang mereka pesan sudah tiba dan setelah acara makan malam dua keluarga itu selesai, Senja pulang dengan mengendarai mobilnya sendiri.

Sesampainya dirumah, Senja sangat kesal dan tidak mau berbicara dengan kedua orang tuanya karena merasa telah dibohongi.

“Sayang, apakah kamu marah?” Tanya mama Senja kepada anaknya.

Namun, Senja hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan dari mamanya.

“Mama rasa, dia adalah laki-laki yang cocok untukmu sayang, dan kelihatannya Leon juga sangat menyukaimu, dia juga adalah laki-laki yang baik dan sudah mapan.” Ucap mama Senja meyakinkan anaknya.

Sementara papa Senja hanya diam mendengarkan perkataan istrinya yang terus membujuk anaknya.

“Kami hanya ingin yang terbaik untukmu nak, apalagi kami sangat khawatir melihat kejadian terakhir kali kau hampir saja diculik, bagaimana jika saat itu Leon tidak datang dan menyelamatkanmu.” Ucap mama Senja.

Mendengar ucapan dari mamanya itu, hati Senja sedikit luluh dan tidak lagi marah.

“Apakah mama dan papa akan senang jika aku bersamanya?” Tanya Senja.

“Papa dan mama akan mementingkan pendapatmu nak, kami akan senang jika kamu juga senang.” Jawab ayah Senja.

“Baiklah, akan aku pikirkan.” Ucap Senja.

Mendengar jawaban dari anaknya itu, mama Senja tersenyum bahagia karena itu artinya Senja tidak menolak perjodohan itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!