Kekeliruan menutupi fakta

"Tapi, menjadi petualang itu impianku Yah!" jawab Mogi memohon.

"Kalian masih belum siap dan menjadi petualang sangatlah beresiko, pengalaman dan mental kalian masih belum cukup." tegas Roberto kepada anaknya.

Mogi terus berusaha meyakinkan ayahnya untuk menjadi petualang sampai Roberto kewalahan menghadapi anaknya yang pandai bicara dan setelahnya Roberto beralih bertanya kepada Reihan.

"Reihan!" panggil Roberto dengan tegas.

"Iya, ayah Robert." jawab Reihan tertegun.

"Dengan kondisimu yang seperti itu apa kamu yakin jadi petualang?" tanya Roberto dengan serius.

"Menjadi petualang adalah kemauanku sendiri untuk bisa mencari jalan pulang ke negeri asalku, jadi aku yakin akan keputusanku." jawab Reihan tegas.

Pernyataan Reihan pun tidak terbantahkan dan akhirnya Roberto menghela nafas yang panjang.

"Kamu sudah aku anggap anakku sendiri, jadi tentu saja seorang ayah memikirkan anak-anaknya bukan." ungkap Roberto dengan tenang memberikan keputusan.

"Sepertinya aku sudah tidak bisa menahan dua anak keras kepala ini."

"Baiklah!"

"Kalau itu mau kalian, tunjukkan cerita hebat dari petualangan kalian nanti dirumah." lanjut Roberto tersenyum pasrah.

Akhirnya mereka di izinkan Roberto untuk menjadi petualang dengan pengalaman yang pas-pasan.

Esoknya Reihan dan Mogi pergi ke kedai serikat untuk mendaftar menjadi petualang melalui Staf Serikat.

"Oh kamu orang yang dibicarakan itu ya, aku turut prihatin dengan kejadian yang telah menimpamu." ucap Staf kedai Serikat kepada Reihan.

"Jadi kamu ingin membuat kembali tanda pengenal mu yang suda hilang ya, tapi mohon maaf kamu akan mengulanginya dari awal karena penalti." lanjut Staf menjelaskan.

"Iya, baiklah." jawab Reihan dengan bingung.

Ditengah proses pendaftaran seorang wanita berpakaian penyihir dengan ornamen labu datang untuk memberikan laporan misi yang telah di selesaikan kepada Staf Serikat, sosok itu sangat tidak asing dimata Reihan.

Reihan langsung menghampiri wanita itu dan langsung berterima kasih kepadanya.

Ternyata dialah sosok yang menyelamatkan hidupnya selain Roberto, jika sebelumnya dia tidak ada mungkin Reihan sudah mati kehabisan darah sebelum sampai ke kota.

"Terimakasih nona telah menyelamatkanku hari itu!"

"Yah walaupun menyakitkan." ucap Reihan merasa ngilu.

Wanita itupun menatap Reihan dan tersenyum kecil.

"Syukurlah kamu sudah selamat. dan maaf karena aku, kamu jadi banyak disindir orang lain."

"Padahal aku berniat menjadikan kejadian itu sebagai peringatan untuk Pemula yang kurang memperhatikan perlengkapannya." kata wanita itu merasa bersalah.

"Tak apa, aku maafkan." Jawab Reihan singkat.

Wanita itu terkejut dengan respon Reihan yang begitu lugu, kini beban yang mengganjal dihatinya mulai terasa ringan.

"Namaku Reihan, Kalau boleh tau siapa namamu nona?" ajak Reihan berkenalan.

"Namaku Mona, Terimakasih telah memaafkan ku Reihan." jawabnya merasa senang.

"Sekarang kamu sedang apa?" tanya Mona penasaran.

"Aku dan Mogi sedang mendaftar menjadi petualang." jawab Reihan memperlihatkan bukti pendaftaran.

"Sepertinya para Bandit itu merampas semua barang miliknya termasuk tanda pengenal untuk menutupi jejak mereka, aku benci para bandit." ungkap Mona dalam hatinya begitu kesal.

Hutan tempat kejadian Reihan adalah sarangnya para Bandit dan juga Goblin yang suka menjarah barang milik petualang lemah yang biasa beregu kecil, mereka tidak akan segan untuk membunuh dan membuang tanda pengenal guna menutupi bukti dan jejak mereka.

Mona yang salah paham memberikan berita keliru kepada orang-orang sekitar tentang Reihan adalah seorang petualang yang tengah dirampok di dalam hutan.

"Baiklah bila kamu butuh pertolongan atau sesuatu kamu bisa mencari ku di kedai ini saat aku senggang ya Reihan." sahut Mona mengangkat jempolnya.

"Oke Mona, ku nantikan pertolonganmu." jawab Reihan ikut mengangkat jempol.

Selama ini hanya Mogi dan Roberto yang mengetahui kronologi Reihan yang berbeda dunia dari tempatnya berasal melalui penjelasan Reihan yang tengah sakit sebelumnya.

Staf Serikat telah kembali dari pengurusan berkas pendaftaran lalu memanggil Mogi dan Reihan untuk penerimaan tanda pengenal.

"Proses pendaftaran sebagai petualang telah selesai."

"Ini adalah kalung plat besi berukiran nama kalian sebagai pertanda petualang kelas pemula, mohon dikenakan dan selamat bergabung." tutur Staf tersebut dengan formal.

Setelahnya para Staf Serikat lanjut mengurus biaya pembayaran misi yang telah diselesaikan Mona.

Dua sebaya itu langsung mengenakan kalung itu dan resmi menjadi petualang dari Serikat kotanya berasal.

Sekarang mereka boleh mengambil misi kelas pemula yang terpajang di mading Serikat untuk menghasilkan uang atau menjual hasil buruan kepada Serikat.

Mogi langsung mengambil salah satu misi dan bergegas mengambil perlengkapan bersama Reihan untuk pergi bertualang.

Kini mereka sudah berada di padang rumput dekat danau yaitu lokasi untuk menjalankan misi mengumpulkan sepuluh biji jagung murka.

Bahan tersebut biasa diperlukan Koki atau pedagang kaki lima untuk membuat makanan manis yang banyak digemari kalangan umum namun tidak mudah untuk didapatkan karena berbahaya.

Oleh karenanya hanya para petualang yang berani mencarinya.

Terdapat dua pemula yang lebih dulu berada disana tengah menjalankan misi yang sama seperti Mogi dan Reihan.

"Sepertinya ini sudah cukup Goron." Ucap pemula pengguna tongkat sihir.

"Tas kita belum penuh loh yang benar aja, rugi dong!" protes Goron tak puas.

Mereka kembali berburu untuk memenuh kan tas bawaan tersebut agar mendapat bayaran lebih banyak dari serikat.

Reihan dan Mogi berniat bergabung mengumpulkan bahan tersebut, namun Goron menolak karena yakin akan kemampuan berpedangnya yang sekali tebas mengalahkan Monster jagung murka.

Akhirnya masing-masing regu membagi wilayah berburu agar tidak saling rusuh.

"Mereka itu sombong sekali ya Rei." sahut Mogi kesal.

"Iya nih, tapi setidaknya kita bisa leluasa berburu di sekitar sini tanpa gangguan mereka." balasnya ikut kesal.

"Kelihatannya Monster itu tidak terlalu berbahaya seperti yang di ceritakan ayah Robert, coba lihat mereka tadi dengan mudahnya mengumpulkan bahan untuk misi." ujar Reihan mengamati Mahluk kuning itu di balik ilalang.

Mogi teringat pesan Ayahnya sebelum berangkat berburu Monster jagung murka, mahluk itu harus dikalahkan dalam waktu singkat sebelum berubah menjadi merah karena akan berbahaya didekatnya bila emosi Monster itu memuncak apalagi waktu sekarat.

Beralih pada lokasi Goron dan temannya yang sedikit lagi tas mereka akan penuh.

"Aku sudah lelah Ron." keluh temannya sambil menembakkan sihir angin pemotong.

"Ayo Ririn, sedikit lagi nih!" sahut Goron bersemangat.

Karena daya sihir yang kurang alhasil sihir angin pemotong Ririn hanya memberikan luka ringan terhadap salah satu Monster jagung murka.

Ririn langsung membuat sihir pertahanan dengan sisa tenaganya untuk mengindari serangan Mahluk itu.

Kini Monster jagung murka itu semakin memerah dan tidak di duga malah menghampiri Goron yang tak jauh darinya.

"Awas Goron di belakangmu!" teriak Ririn panik.

Dengan wajah merah menyala penuh kedengkian mahluk itu kini sangat dekat dan tidak bisa lagi di hindari.

"Ah, sial!" ucap Goron menoleh kebelakang dengan pasrah.

Seketika Monster jagung murka meledak dan menghamburkan seluruh daging merah segar Goron yang mengenai pelindung yang dibuat Ririn.

"Tidaaak!" Jerit Ririn histeris.

Terpopuler

Comments

Emas

Emas

bingung mau komentar apa

2024-03-08

1

M Hidayat

M Hidayat

kasihan goron

2024-02-09

2

Robiansyah

Robiansyah

kasian mc nya, tapi kalau ceritanya diselipkan story yang lebih dark kek nya lebih bagus, soalnya dunianya serasa aman karena di kota maunya di kota pun juga ada masalah seperti pejabat yg korupsi, perbudakan, jambret kota, karena banyak warga yang susah ekonomi, blm lagi kerasnya kehidupan diluar untuk survey dari monster. kalau dibuat dark ceritanya kek nya bakal seru refrensi Re zero

2024-02-09

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!