BAB 14 KAKEK KRITIS

Kebahagiaan yang sedang dirasakan Zean tiba-tiba berubah menjadi kesedihan. Baru saja Zean dan Amy bercanda tawa namun kini Zean merasa sedih dan cemas.

Setibanya Zean di rumah sakit, dia langsung bergegas menghampiri kamar dimana kakek dirawat. Langkahnya tergesa-gesa dia takut kakeknya pergi meninggalkannya. Amy yang juga ikut bersama Zean ke rumah sakit ikut cemas, dia merasakan kesedihan Zean. Ketika sampai di depan kamar, dokter dan perawat sedang memeriksa keadaan sang kakek. Perawat pun menyuruhnya menunggu di luar kamar sampai proses pemeriksaan selesai.

Zean akhirnya duduk diruang tunggu, dia terlihat bingung dan cemas. Amy yang berada di sampingnya mencoba menenangkan Zean yang sedang kalut. Dia memegang erat tangan Zean dang mengusap punggungnya.

"Sabar Yo mas..kakek pasti bisa melewati masa kritisnya, kita doakan terus"

Zean menatap Amy, ekspresi wajahnya benar-benar menyedihkan. Rasanya dia tidak sanggup menerima kenyataan jika nanti ternyata kakeknya pergi meninggalkannya duluan. Amy kemudian memeluk tubuh Zean, laki-laki yang terlihat tangguh itu pun akhirnya meneteskan air matanya di pelukan Amy. Dia tidak sanggup membendungnya lagi.

Sampai akhirnya dokter telah selesai memeriksa keadaan kakek. Dokter terlihat keluar dari ruangan kakek, Zean yang melihatnya langsung menghampiri dokter tersebut untuk menanyakan keadaan kakeknya.

"Dok, gimana kakek saya ?"

"Syukurlah mas Zean, kakek bisa melewati masa kritisnya"

Zean lega mendengar dokter mengatakan bahwa masa kritis kakek dapat dilewatkannya.

"Tetapi mas, kakek harus segera di tindak operasi jika tidak segera beliau mungkin sudah tidak akan bisa tertolong"

"Saya akan menyetujui apapun itu asal kakek saya sembuh dok, saya akan upaya kan agar kakek mau melakukan tindakan"

"Baik mas, kalau bisa dalam Minggu ini kakek harus sudah melakukan operasi"

Setelah memberikan penjelasan dokter berlalu pergi, Zean segera memikirkan cara bagaimanapun kakek harus mau di operasi. Zean dan Amy masuk ke dalam kamar untuk menemui kakek. Di ranjangnya kakek masih terbaring lemas. Zean duduk kemudian memegang tangan kakek, dia menempelkan kepalanya ke tangan kakek dan mencium tangan yang sudah keriput itu.

Amy yang juga berada di dalam kamar rawat inap, berdiri di samping Zean. Berulang kali Amy mengelus punggung Zean yang sedang bersedih, dia berupaya untuk menguatkan Zean. Meski sudah melewati masa kritisnya tetapi kakek belum sadarkan diri.

Kruyuukkk...kruyyuuukkk..

Disaat suasana melankolis, tiba-tiba suara perut Amy bunyi. Cacing-cacing diperutnya tidak bisa diajak kerjasama, mereka sudah meronta ronta ingin makan. Amy sontak mundur menjauh dari samping Zean sambil memegang perutnya. Zean yang mendengar suara perut keroncongan Amy langsung melihat ke arah Amy. Dia baru sadar setelah bertemu dengan Eza di taman mereka belum sama sekali mengisi perutnya. Saking paniknya Zean saat mendengar kakeknya kritis dia langsung pergi ke rumah sakit dengan membawa Amy.

Wajar saja jika cacing-cacing dalam perut Amy meronta-ronta. Dia memang belum makan apapun dan menemani Zean yang sedang kalut akibat kakeknya kritis.

"maafin aku ya, aku sampe lupa kamu belum makan dari tadi. Tunggu sini dulu ya aku cari makanan dulu di luar"

"Mas..gak usah gak apa aku gak begitu laper kok"

Kruyuukkkkk...kruyuuukkk

Sepertinya cacing dalam perut Amy mendengar bahwa Amy berbohong, saat Amy bilang tidak lapar mereka sengaja berbunyi agar Zean mengetahuinya bahwa Amy berpura-pura tidak lapar. Zean yang mendengar suara cacing dalam perut Amy yang sedang demo lalu tersenyum. Dia tahu Amy sebenarnya lapar namun dia sengaja menahannya karena tidak ingin merepotkan Zean.

"Gak usah ditahan, aku juga laper kok. Tunggu sebentar ya aku beliin makan dulu"

Karena terlanjur malu dan takut perutnya akan berbunyi lagi, akhirnya Amy tidak menolak lagi. Zean pun pergi keluar untuk membeli makanan. Tinggalah Amy dan kakek di kamar itu. Amy duduk disamping kakek sambil merapikan selimut yang menutupi tubuh kakek. Dia menatap kakek yang sedang tidur, hidungnya diberi bantuan nafas oksigen. Amy tidak tega melihat kakek seperti itu.

Dia membayangkan bagaimana takutnya Zean jika kakek yang adalah keluarga satu-satunya Zean pergi meninggalkannya, pasti dia kn sangat sedih. Amy bahkan baru saja melihat Zean menangis dipelukannya saat kakek sedang dalam masa kritisnya. Dia menyadari betapa tulusnya rasa sayang Zean kepada kakeknya, makanya dia rela melakukan apapun demi kesembuhan kakeknya.

Tak lama kemudian Zean kembali dengan membawakan makanan dan minuman untuk mereka makan. Mereka makan malam bersama di dalam kamar tempat kakek di rawat. Sambil mengobrol sedikit Zean dan Amy menikmati makan malamnya.

Saat menikmati makan tiba-tiba handphone Zean berdering. Ternyata telpon dari ibunya Amy.

"Hallo Nak Zean, Ibu mau tanya apa Amy ada sama kamu ?"

"Ohh..iya maaf Bu lupa kabarin Amy di rumah sakit sama saya"

"Rumah sakit ? Siapa yang sakit nak ?

"Kakek Bu..tadi kondisinya sempat drop tapi sekarang sudah melewati masa kritisnya kok"

"Loalah..ibu turut prihatin ya, kamu yang sabar ya le. Ibu doakan kakek segera pulih kembali kesehatannya. Aamiin"

"Aamiin makasih Bu..ohh iya nanti setelah makan saya akan antar Amy Bu, gak usah khawatir"

"Gakpapa nak, Amy disitu saja temani kamu ibu izinkan kok. Boleh ibu bicara dengan Amy dulu"

"Boleh Bu..tunggu sebentar ya"

Zean pun memberikan handphonenya kepada Amy, dia mengatakan bahwa ibu Amy menelponnya dan ingin berbicara langsung dengan Amy.

"Hallo Bu.."

"My..ibu sudah dengar, kamu malam ini gak usah pulang dulu gakpapa. Temenin mas Zean di rumah sakit jaga kakek"

"Iyaa Bu..Amy temenin Mas Zean disini"

"Besok pagi ibu sama ayah kesana buat jenguk kakek sekalian jemput kamu ya"

"Iya oke Bu, yaudah"

Ibu Amy menutup telponnya lalu Amy memberikan kembali handphone Zean kepadanya. Amy mengatakan bahwa dia di izinkan untuk menemani Zean malam ini untuk jaga kakek di rumah sakit. Dan kebetulan besok hanya ada mata kuliah yang di ajarkan Zean jadi tidak masuk pun tak apa. Karena sudah pasti Zean juga akan izin karena kakeknya masih memerlukan dirinya untuk menjaga.

Mengetahui Amy akan menginap di rumah sakit untuk menemaninya, Zean pun senang. Selagi ada Amy dia merasa lebih kuat untuk menghadapi cobaan yang sedang dia hadapi. Aura positif Amy yang selalu memberikan semangat padanya membuat kesedihan yang dirasakan Zean menjadi tak terlalu menekannya. Mungkin itu sebabnya mengapa Tuhan memberikan rencana sejak awal pertunangan ini terjadi. Zean dan Amy memang saling melengkapi.

"Kamu tidur di sofa aja duluan My, aku nanti tidur di bangku dekat kakek"

"Iya mas.."

Amy pun merebahkan badannya di sofa yang ada di dalam kamar rawat inap kakek. Dia menyandarkan kepalanya di atas bantal sofa, sambil terus memandangi Zean yang sedang duduk dibangku menjaga kakek, mata Amy perlahan sayu dan terpejam. Rupanya Amy sangat lelah, dia sudah mengantuk dan tertidur di sofa.

Pelan-pelan Zean menghampiri Amy yang sudah tertidur di sofa. Dia menyelimuti Amy dengan Jasnya. Sambil memandangi Amy yang sedang tidur, tangan Zean mengelus kepala Amy perlahan dan mengecup kening Amy. Zean pun kembali ke tempat duduknya dan tidur di dekat kakek. Saat Zean dan Amy tertidur pulas rupanya kakek tersadar, dia hanya melihat Zean dan Amy yang tertidur. Tanpa membuat suara dan gerakan kakek memandangi mereka sambil tersenyum.

Episodes
1 BAB 1 PERTUNANGAN MASA KECIL
2 BAB 2 KENCAN BUTA
3 BAB 3 PERTEMUAN KELUARGA
4 BAB 4 MENGEJAR AMY
5 BAB 5 FIRST DATING
6 BAB 6 RASA INI MULAI MUNCUL
7 BAB 7 SESUATU YANG TIDAK AMY KETAHUI
8 BAB 8 LAPOR PINTU 1 SUDAH TERBUKA
9 BAB 9 PRASANGKA BURUK
10 BAB 10 KENYATAAN YANG PAHIT
11 BAB 11 ALUR YANG DIATUR TUHAN
12 BAB 12 KUDETA CINTA
13 BAB 13 ZEAN VS EZA
14 BAB 14 KAKEK KRITIS
15 BAB 15 TERDESAK
16 BAB 16 MELAMAR AMY
17 BAB 17 MENIKAH KONTRAK ??
18 BAB 18 LAKI-LAKI PENGUNTIT
19 BAB 19 MARRY ME !
20 BAB 20 PERNIKAHAN
21 BAB 21 PINDAHAN
22 BAB 22 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
23 BAB 23 GOSIP
24 BAB 24 MERRY'S CRUSH
25 BAB 25 CUMA AMY
26 BAB 26 OBSESI MERRY
27 BAB 27 AIB TATA
28 BAB 28 FOTO MISTERIUS
29 BAB 29 CEMBURU
30 BAB 30 TERUNGKAP
31 BAB 31 KONTRAK PERJANJIAN KERAHASIAAN
32 BAB 32 SIMBIOSIS MUTUALISME
33 BAB 33 PERMINTAAN TOLONG
34 BAB 34 PERJALANAN BISNIS
35 BAB 35 RENCANA BUSUK
36 BAB 36 MATA-MATA
37 BAB 37 SIASAT LICIK MERRY
38 BAB 38 ZEAN IS MINE !
39 BAB 39 UNPLANNED HONEYMOON
40 BAB 40 COUPLE BRACELET
41 BAB 41 MABUK
42 BAB 42 RENCANA BALAS DENDAM MERRY
43 BAB 43 CURIGA
44 BAB 44 PERTIKAIAN KECIL
45 BAB 45 AMY KABUR
46 BAB 46 GALAU YANG DIKALAHKAN OLEH GENGSI
47 BAB 47 AKU MASIH DISINI DENGAN KESETIAANKU
48 BAB 48 FAKTA YANG TERSEBAR
49 BAB 49 PREMAN BAYARAN
50 BAB 50 MUSIBAH MEMBAWA HIKMAH
51 BAB 51 MENAMBAH PERSOALAN HIDUP
52 BAB 52 SELURUH DUNIA TAHU KAMU MILIKKU
53 BAB 53 KLARIFIKASI
54 BAB 54 PENGUNDURAN DIRI
55 BAB 55 SEBELUM TRAGEDI
Episodes

Updated 55 Episodes

1
BAB 1 PERTUNANGAN MASA KECIL
2
BAB 2 KENCAN BUTA
3
BAB 3 PERTEMUAN KELUARGA
4
BAB 4 MENGEJAR AMY
5
BAB 5 FIRST DATING
6
BAB 6 RASA INI MULAI MUNCUL
7
BAB 7 SESUATU YANG TIDAK AMY KETAHUI
8
BAB 8 LAPOR PINTU 1 SUDAH TERBUKA
9
BAB 9 PRASANGKA BURUK
10
BAB 10 KENYATAAN YANG PAHIT
11
BAB 11 ALUR YANG DIATUR TUHAN
12
BAB 12 KUDETA CINTA
13
BAB 13 ZEAN VS EZA
14
BAB 14 KAKEK KRITIS
15
BAB 15 TERDESAK
16
BAB 16 MELAMAR AMY
17
BAB 17 MENIKAH KONTRAK ??
18
BAB 18 LAKI-LAKI PENGUNTIT
19
BAB 19 MARRY ME !
20
BAB 20 PERNIKAHAN
21
BAB 21 PINDAHAN
22
BAB 22 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
23
BAB 23 GOSIP
24
BAB 24 MERRY'S CRUSH
25
BAB 25 CUMA AMY
26
BAB 26 OBSESI MERRY
27
BAB 27 AIB TATA
28
BAB 28 FOTO MISTERIUS
29
BAB 29 CEMBURU
30
BAB 30 TERUNGKAP
31
BAB 31 KONTRAK PERJANJIAN KERAHASIAAN
32
BAB 32 SIMBIOSIS MUTUALISME
33
BAB 33 PERMINTAAN TOLONG
34
BAB 34 PERJALANAN BISNIS
35
BAB 35 RENCANA BUSUK
36
BAB 36 MATA-MATA
37
BAB 37 SIASAT LICIK MERRY
38
BAB 38 ZEAN IS MINE !
39
BAB 39 UNPLANNED HONEYMOON
40
BAB 40 COUPLE BRACELET
41
BAB 41 MABUK
42
BAB 42 RENCANA BALAS DENDAM MERRY
43
BAB 43 CURIGA
44
BAB 44 PERTIKAIAN KECIL
45
BAB 45 AMY KABUR
46
BAB 46 GALAU YANG DIKALAHKAN OLEH GENGSI
47
BAB 47 AKU MASIH DISINI DENGAN KESETIAANKU
48
BAB 48 FAKTA YANG TERSEBAR
49
BAB 49 PREMAN BAYARAN
50
BAB 50 MUSIBAH MEMBAWA HIKMAH
51
BAB 51 MENAMBAH PERSOALAN HIDUP
52
BAB 52 SELURUH DUNIA TAHU KAMU MILIKKU
53
BAB 53 KLARIFIKASI
54
BAB 54 PENGUNDURAN DIRI
55
BAB 55 SEBELUM TRAGEDI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!