"Shella.."
"Eh udah sampe kamu"
"Iyaa nih maaf Yo Shell agak telat tadi macet"
"Lah pacarmu mana kok gak ikut"
"Enggak tadi aku dianter sama masku, pacarku gak bisa anter"
"Kamu punya mas bukane anak semata wayang"
"Ehhmm..ada itu anak om ku"
"Oalah..tak kiro mas kandung"
Shella dan Amy pun mulai mencari buku yang mau dibeli, mereka menyusuri satu persatu rak buku yang ada didalam toko. Beberapa buku yang dicari sudah ketemu namun ada satu buku yang tidak ada di toko buku yang mereka kunjungi saat ini.
"Shell, tinggal 1 buku lagi belum ketemu nih"
"Iyoo my..cari dimana ya ?"
"Aku wes muter tapi gak nemu , kamu tau toko buku lagi selain di sini ta?"
"Ada sih tapi agak jauh dari sini, gak mungkin juga bisa sekarang kesana soale dia tutup jam 4 sore "
"Hmm..yaudah besok ae ke sananya"
"Tapi aku gak bisa my, besok aku pulang ngampus mau ke rumah mbakku"
"Gampang aku nanti minta anter mas Eza ae"
Akhirnya Shella dan Amy pun pergi meninggalkan toko buku di Plaza XX. Sebelum pulang mereka pun mampir ke restaurant cepat saji untuk makan. Namun hal yang tidak disangka terjadi. Shella melihat Eza pacar Amy sedang bersama dengan perempuan lain.
"My..my, iku bukane pacarmu my ?"
"Mana..?gak mungkin lah orang mas Eza lagi jaga cafe"
"Itu liat dulu ta lah.."
Amy pun menengok kearah yang ditunjukan oleh temannya itu. Benar saja orang yang sedang duduk di food court depan adalah Eza. Dia nampak sedang asyik makan dengan perempuan. Amy pun mencoba menghampirinya, dia penasaran siapa perempuan yang sedang makan bersama Eza.
Pikirannya seketika carut marut, sebab sedari tadi Eza sama sekali tidak membaca pesan WA nya. Amy berpikir dia sedang sibuk mengurus cafe namun saat melihat dia asyik makan bersama perempuan lain hatinya pun terasa dicabik-cabik. Mengapa Eza tega membohonginya ?
"Mas Eza.."
"Cewek ini sia.."
Belum sempat menyelesaikan pertanyaannya, cewek yang berada didepan Eza pun menengok ke arah Amy. Dan ternyata cewek ini adalah senior yang dia kenal baik
"Eh..Amy"
"Ohh..mbak Tata, aku kaget kirain mas Eza sama siapa"
"Ahh..hehe iya maaf ya Eza nya aku pinjam dulu"
"Iya sayang..aku sama Tata nih mampir makan tadi abis cek mesin kopi hehe"
Suara Tata dan Eza nampak terbata-bata mereka seperti menyembunyikan sesuatu. Hal ini disadari oleh Shella teman Amy yang juga berada di sana.
"Kamu darimana my ?"
"ohh aku tadi dari toko buku mbak, ini mampir makan dulu sama Shella"
"Ohh gitu, terus kesini tadi sama siapa?"
"Aku tadi dianter sama masku"
"Mas yang mana ?"
Eza langsung memotong pembicaraan obrolan Amy dan Tata. Pasalnya dia tahu betul Amy tidak punya saudara laki-laki.
"Mas sepupu, anaknya omku"
"Aku baru tau kamu punya mas sepupu yang"
"iya dia emang baru pulang dari Paris, nanti kapan-kapan aku kenalin"
Amy pun berupaya untuk membuat Eza tidak curiga. Dia takut kalau soal Zean ketahuan olehnya.
"Kalo gitu lanjutin deh mas sama mbak Tata, aku pergi dulu sama Shella ya"
Amy pun meninggalkan Eza dan Tata berdua, dia lebih memilih untuk pergi makan bersama Shella. Sebenarnya Amy sangat ingin bisa gabung makan bersama Eza dan Tata. Namun mengingat ekspresi wajah Eza yang curiga dengan Amy, akhirnya dia mengurungkan niatnya agar tidak banyak pertanyaan yang tidak bisa dia jawab nantinya.
"My, kok kamu malah milih pergi sih sama aku bukane gabung aja sama pacarmu ?"
"Iyo..gak apa Shell, aku cuma gak mau ganggu mereka lagi bahas bisnis"
"Yakin kamu? Emange kamu gak takut apa cwokmu diambil sama cewek itu?"
"Gak lah..aku tau banget Shell mbak Tata sama mas Eza itu gimana. Mereka emang deket banget tapi cuma sebatas teman"
"Kok aku merasa diantara mereka gak sesederhana itu ya my"
"Hallaaah..perasaan kamu aja itu. Udah ayok kita makan aku laper"
Dengan perasaan janggal, Shella pun menuruti perkataan Amy untuk menyantap makanannya. Walaupun demikian, Shella tetap berpikir bahwa antara Eza dan Tata pasti ada hubungan spesial.
Setelah selesai menyantap habis makannya Shella dan Amy pun pulang, mereka berpisah di pintu lobby Plaza XX. Amy pun membuka Handphonenya berniat untuk memesan taxi online. Belum sempat memesan handphonenya berdering, ternyata panggilan dari Zean.
"Hallo.."
"Tunggu di lobby aku kesitu"
Tanpa ada kata lain Zean hanya mengatakan Amy untuk menunggu. Amy pun bingung karena Zean langsung menutup telponnya. Rupanya sedari tadi Zean sengaja menunggu Amy dia diam-diam mengikuti Amy di dalam mall. Setelah terlihat Amy dan Shella akan berpisah untuk pulang Zean segera menuju parkiran untuk menjemput Amy. Sigap, tanggap dan benar-benar dapat diandalkan, itu lah Zean.
Tak lama kemudian mobil Zean sudah terparkir di lobby, Amy pun masuk ke dalam mobil Zean. Eza dan Tata yang berada didalam mall yang sama sempat melihat Amy masuk kedalam mobil. Dia hendak mengejarnya tetapi Tata menahan Eza.
"Mau ngapain ?"
"Kamu liat kan itu Amy masuk kedalam mobil sama cowok"
"Ya terus kenapa, biarin aja kamu lupa lagi sama aku?"
Wajah Eza terlihat kesal tetapi dia tidak dapat berbuat apa-apa melihat Amy pergi dengan cowok lain.
"Mau sampe kapan Za, aku ini juga pacarmu ya"
Benar saja seperti dugaan Shella, Eza dan Tata mempunyai hubungan spesial. Diam-diam ternyata Eza selingkuh dengan Tata. Selama ini Eza selalu beralasan sibuk urus cafe ternyata dia sedang sibuk dengan Tata. Entah apa yang ada dipikiran Eza, mengapa dia tega menyelingkuhi Amy. Sedangkan Amy selalu berusaha untuk mempertahankan hubungannya dengan Eza walaupun rumit dengan drama pertunangannya
...----------------...
"Kok kamu bisa tepat waktu jemput mas ?padahal aku kan gak bilang mau pulang ja segini"
"Kebetulan aja tadi pas aku mau masuk lobby aku liat kamu didepan makanya langsung aku telpon"
"Ohh..terus udah selesai ambil berkasnya"
"Udah kok beres, hmm..abis gini mau kemana lagi my ?
"Aku gak ada rencana sih, kayaknya mau pulang aja deh"
"oke kalo gitu aku anter kamu langsung pulang ya"
Zean pun mengantarkan Amy pulang, kondisi jalan di Minggu sore sangat lah tidak bersahabat. Banyaknya kendaraan membuat padat lalu lintas dan berujung macet, hampir dua jam setengah mobil Zean stuck dijalan.
Amy terlihat sangat lelah, berulangkali mulutnya menguap karena ngantuk. Zean yang memperhatikan Amy yang mengantuk langsung mengambil bantal leher di bangku belakang.
"Pake ini.."
"Hah..hmmm iya makasih ya mas, ngantuk banget aku"
"Iya gak apa, tidur aja nanti kalo Uda sampe aku bangunin"
"Maaf ya, aku tidur dulu ya"
Sambil mengusap kepala Amy, Zean mempersilahkan Amy untuk tidur. Dia pun kembali fokus dengan mobilnya dan mencoba menerobos kemacetan. Zean pun sebenarnya sudah sangat lelah dengan kondisi jalanan sore ini namun demi tunangan nya dia rela mengorbankan waktu istirahatnya.
Untuk menghilangkan rasa lelahnya, beberapa kali Zean mencuri pandang untuk melihat wajah Amy yang sedang tidur. Wajahnya yang imut sangat lucu saat sedang tidur, membuat tangan Zean ingin menjamah pipinya yang terlihat mengembung karena tertekan bantal
Tetapi sesaat sebelum Zean melakukannya, tiba-tiba terlihat dibalik kaca sosok orang yang dia kenal. Ya, dia Eza pacar Amy yang pernah dia lihat sekali saat bertemu di kedai soto kantin kampus. Mata Zean langsung memperhatikan baik-baik apa benar itu Eza, sebab dia nampak berboncengan mesra dengan seorang perempuan. Padahal dia tahu betul, Amy adalah pacarnya.
Zean pun tak ingin melewatkan kesempatannya dia berupaya untuk mengabadikan moment tersebut dengan kamera handphonenya
Ckrekk..ckreekk..
Tak disangka justru Amy terbangun karena mendengar suara kamera handphone Zean. Dia mengira Zean sedang memotret wajah dirinya yang sedang tidur.
"Ihhh..ngapain sih mas foto-foto, sini hapus gak fotonya"
Amy berupaya untuk mengambil handphone Zean dari tangannya. Zean pun yang gelagapan takut foto-foto mesra Eza dilihatnya menarik kembali handphone yang sedang dirampas Amy. Sampai akhirnya handphonenya terjatuh dan Amy pun tak sengaja mencium bibir Zean.
Amy dan Zean yang sama-sama kaget mereka pun langsung bertindak salah tingkah. Wajah mereka memerah dan malu, jantung mereka juga berdegup kencang. Kejadian itu sangat cepat membuat mereka bingung harus bagaimana.
Amy sempat diam karena malu, tetapi sesaat kemudian sebelum sampai dirumahnya dia mencoba memberanikan diri untuk mengatakan sesuatu ke Zean.
"Yang tadi itu maaf aku gak sengaja"
"Hah..ohh iya aku juga minta maaf jadi bikin kamu kepleset mau jatoh"
"iiyyaa..gak apa, tapi janji tolong foto aku dihapus"
"Ohh..iya oke nanti aku hapus"
"Yaudah..aku turun ya, makasih udah anter jemput aku hari ini mas"
"oke, sampai ketemu besok dikampus"
Amy pun mengangguk, kemudian dia buru-buru masuk ke rumah. Wajah merahnya masih terpancar di pipinya, kejadian tadi benar-benar membuatnya malu setengah mati. Masalahnya walaupun dia sudah cukup lama pacaran dengan Eza, dia sama sekali belum pernah ciuman dengan Eza tetapi diluar dugaan justru malah ciuman pertamanya tidak sengaja diberikan kepada Zean.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments