Sekitar 15 menit Amy menunggu di halte dekat kampus, akhirnya mobil Zean datang. Dia pun masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju toko buku.
"Lama ya nunggunya ?"
"Enggak kok cuma 15 menitan"
"Kamu mau cari buku apa sih ?bukannya kemarin udah ke Plaza XX buat beli buku?"
"Satu buku belum ketemu, kemarin aku cuma dapet yg 2 aja"
Zean merasa Amy sedikit tidak mood untuk ngobrol. Raut wajahnya seperti orang yang tidak punya semangat, berkali-kali Zean melihat ke arah Amy yang duduk disebelahnya. Tatapannya kosong, banyak melamun sepertinya dia sedang tidak baik-baik saja. Zean mencoba untuk bertanya kepada Amy.
"Kamu kenapa my? Kok lebih banyak diem"
"Enggak..gakpapa aku"
"Cerita aja..gakpapa kok, aku dengerin"
Amy mengalihkan pandangan kosongnya ke arah Zean. Dia melihat Zean yang sabar dan selalu memprioritaskan Amy, harusnya Eza yang sebagai pacar Amy bisa seperti Zean begitu pikirnya. Apa mungkin Eza sudah tidak cinta lagi dengan Amy ?
Amy membalikan kepalanya sambil menggigit bibirnya, pandangannya kembali kedepan kemudian bertanya kepada Zean
"Mas.."
"Hemm..kenapa my ?
"Mungkin gak sih cowok jatuh cinta sama sahabatnya sendiri?"
"Ya mungkin..kenapa enggak?"
"Kan mereka udah kenal lama, udah tau setiap harinya apa mungkin bisa ada rasa cinta?"
"Amy..kamu tau arti Witing tresno jalaran Soko kulino ?"
"Tau.."
"Ya terus, kalo setiap hari bareng masa iya gak ada rasa nyaman"
"Tapi kan si cowok udah punya cewek mas, masa tergoda sih..ckk"
"Kamu lagi ngomongin Eza ta?"
Amy melirik ke Zean dengan mata sinis, wajahnya terlihat kesal. Rupanya dia memikirkan perkataan Shella yang menduga ada hubungan tersembunyi antara Eza dan Tata. Zean yang disampingnya hanya tersenyum melihat wajah Amy yang tampak kesal. Dia menduga Amy mulai sadar, mungkin yang dimaksud Amy sahabat perempuan Eza adalah perempuan yang dibonceng mesra Eza kemarin.
Sejujurnya Zean sangat ingin mengungkap perselingkuhan Eza, tetapi dia tidak ingin dituduh menjelekkan Eza. Dia juga tidak ingin Amy kecewa dan terluka. Untuk saat ini Zean akan membungkam mulutnya, dia masih menunggu moment yang tepat untuk mengungkap bagaimana busuknya Eza.
Setelah 1,5 jam perjalanan Zean dan Amy sampai di toko buku tersebut. Jaraknya memang cukup jauh dan terpelosok, tetapi banyak toko buku yang berjualan di sana. Toko buku di sana tidak hanya menjual buku baru namun mereka juga menjual buku-buku bekas. Amy pun turun dan menyisir satu persatu toko buku untuk mencari buku yang dimaksud. Sudah 3 toko dia datangi tetapi belum juga mendapatkannya.
"Duh susah banget sih nih buku, gak ketemu juga"
Matahari yang mulai terik membuat Amy kepanasan, dia menggerutu karena lelah tidak menemukan buku yang dicarinya.
"Kalo ditoko buku itu aku gak nemu juga, wes pulang ae ya mas"
"Oke..semangat pasti ketemu"
Dia pun kembali berjalan ke toko buku selanjutnya, tokonya lumayan lengkap banyak buku-buku yang bertumpukan dijual di sana. Harusnya Amy bisa menemukan buku yang dicari di toko ini.
"Permisi pak, mau cari buku ini ada ?"
"Ada..tapi keluaran terbarunya cuma isinya sama kok beda cover aja"
"Boleh dilihat dulu pak"
"Boleh ini, Monggo.."
Amy membuka satu persatu halaman buku, dia mencocokan daftar isinya dengan foto yang diberi oleh dosennya. Ternyata buku itu benar sama sesuai daftar isi yang diberikan dosennya. Amy pun tak berpikir lama, dia langsung membeli 2 untuk Shella dan dirinya.
"Pak saya mau 2 ya jadi berapa ?"
"Jadi 84ribu dek"
Amy segera merogoh tasnya untuk mengambil dompet. Berulangkali di cek tasnya tetapi tak menemukan dompetnya. Amy tampak gelisah. Dia bahkan mengeluarkan semua isi tasnya tapi tak ditemukan dompet. Sambil mencoba mengingat kapan terakhir dia mengeluarkan dompet, setelah diingat ternyata dia lupa memasukan dompet yang ada di meja cafe Eza.
"Kenapa my..?"
"Kayaknya dompetku ketinggalan di cafe deh mas"
"Yaudah pakai uang aku aja"
"Oke..mana no rekening kamu aku transfer pake m-banking"
"Opo seh cuma 84 ribu doang my"
Sambil mengeluarkan uang 100rb dari dompet, Zean membayar buku yang dibeli Amy. Setelah itu mereka pergi masuk ke mobil dengan membawa bukunya, Amy pun berterima kasih kepada Zean dia telah menolongnya untuk membeli buku tersebut.
"Makasih ya mas, maaf ngerepotin udah anter aku bayarin bukunya juga pula"
"Iya sama-sama, eitts tapi itu tetep hutang ya"
"Lah tadi katanya cuma 84ribu, kamu nolak gitu loh mau tak transfer"
"Bayarnya gak pake uang"
Seketika pikiran Amy bergerilya, dia sontak menutup dadanya dengan kedua tangannya. Zean yang melihat tingkah lucu Amy karena ketakutan dirinya melakukan hal tak senonoh langsung berpikiran jahil. Zean sengaja mengunci pintu mobil dan memasang wajah seperti orang jahat yang ingin berbuat mesum kepada Amy.
Krrrekkk
Bunyi pintu mobil terkunci, Zean mendekat ke arah Amy. Sambil terus menutup dadanya dengan kedua tangannya Amy memasang waja panik. Dia takut kalau Zean melakukan hal yang macam-macam terhadap dirinya.
"Mas..mau ngapain kok dikunci pintunya"
"Mas ojok macem-macem loh Yoo"
"Masssss tak keprok ndasmu loh..massss"
Zean menahan tawa, sejujurnya dia ingin tertawa terbahak-bahak mendengar teriakan Amy yang ketakutan. Sambil menarik sabuk pengaman dan mengaitkannya ke tubuh Amy dia berbisik jahil.
"Kamu tambah imut kalo ketakutan"
"Iihhhh..kesel banget aku, ngapain sih nakutin gitu"
"Apa sih my, orang cuma bantuin pasang sabuk pengaman kok rame ae"
"Ya aku pikir kan kamu mau ngapa-ngapain aku"
"Jiahh..emangnya aku om om cabul"
"Iya emang, mukamu persis kok tadi"
"Lohh..mau aku kabulin ta"
"hiiyyh..tak keprok loh Yo"
Sambil melayangkan buku yang dia beli Amy mengancam akan memukul kepala Zean jika dia berani macam-macam. Zean hanya tertawa melihat tingkah Amy, dia senang menggoda nya. Setelah puas menggoda Amy, Zean pun menyalakan mobilnya dan berniat mengantar Amy pulang.
Dalam perjalanan, Amy meminta untuk diturunkan di cafe Eza. Dia berniat ingin mengambil dompetnya, Zean pun mengiyakan permintaan Amy. Sebelum sampai di cafe Amy mencoba menghubungi Eza tetapi tak ada satu pun panggilan teleponnya yang terjawab. Amy berpikir mungkin dia sedang sibuk karena banyak pelanggan. Kemudian Amy hanya mengirim pesan untuk memberitahukan bahwa dia akan ke cafe mencari dompetnya.
Sementara itu di cafe, Eza dan Tata nampak sibuk dengan semua pelanggan yang datang. Mereka bahkan tak ada waktu untuk istirahat. Eza dan Tata nampak kelelahan.
"Beb..aku istrahat duluan ya capek banget"
"Iya kamu keatas aja deh nanti biar aku yang jaga sampe closingan "
Tata yang sudah kelelahan akhirnya izin untuk istirahat dia pun naik ke atas untuk istirahat sebentar di kamar. Sesampainya dikamar Tata melihat handphone Eza rupanya tergelatak di kasur. Dia pun iseng mengecek handphone Eza.
Amy : Sayang, dompetku kayaknya ketinggalan di meja cafe deh bisa tolong smpenin, aku lagi mau ke cafe buat ambil.
_____________________________________________
Tata membaca notif yang muncul di handphone Eza. Dia terlihat cemburu, Tata sangat ingin hubungan mereka cepat berakhir agar Eza menjadi miliknya seutuhnya.
...----------------...
Akhirnya Amy tiba di halte dekat kampus dia turun disana dan berjalan kaki sekitar 100m untuk menuju cafe. Zean pun pergi setelah menurunkan Amy di halte. Namun Zean tetap lah Zean dia hanya berpura-pura tancap gas untuk pulang namun sebenarnya dia hanya putar balik dan menunggu di sekitar cafe Eza.
Setelah sampai di cafe, Amy pun langsung berjalan menuju Eza yang sedang sibuk di kasir. Dia menunggu Eza menyelesaikan pekerjaannya. Sekitar hampir 1,5 jam menunggu akhirnya Eza bisa menghampiri Amy.
"Sayang, kok kamu kesini gak kabarin dulu"
"Kamu yang sibuk aku telpon gak diangkat, aku chat gak dibales"
"Ohh iya..lupa HP ku di atas"
"Aku kesini mau nyari dompetku, kayaknya tadi ketinggalan"
"Loh masa..aku gak simpan yang, mungkin sama Tata, coba kamu ke atas aja di kamar ada Tata lagi istrahat tanya dia"
"Ohh oke aku ke atas ya tanya mbak Tata"
"Iyoo..naik aja, aku sekalia mau closingan beres-beres dulu ya sama bikinin kamu minum"
Amy mengiyakan perkataan Eza, dia langsung bergegas menaiki tangga menuju kamar di lantai 3. Saat mengetuk pintu kamar tak ada suara yang menjawab, kemudian dia mencoba untuk membuka pintunya. Terlihat Tata yang sedang tertidur di ranjang sepertinya sangat lelah, Amy pun tak tega membangunkannya.
Dia buru-buru menutup pintu kamar. Sesaat kemudian dia kembali membuka pintu kamar tersebut, terlihat monitor CCTV yang sedang menyala. Amy pun berinisiatif untuk menelusuri dimana dompetnya lewat CCTV. Di mulai masuk membuka folder CCTV yang telah terekam. Di lihatnya satu persatu file nya, sampai menemukan 1 file rekaman pada tanggal hari ini.
Amy memutar file tersebut, diawal tidak ada yang aneh. Di jam 06.00 pagi hari terlihat Eza yang turun dari tangga untuk bersiap-siap prepare buka cafe. Dia mempercepat rekamannya agar dapat menemukan dompetnya, namun hal yang tak terduga terjadi. Saat menit ke 40 dia melihat Tata memeluk tubuh Eza, Amy pun kaget tetapi dia mencoba untuk tenang. Dia tetap melanjutkan untuk menonton rekaman tersebut sampai akhirnya dia melihat Eza dan Tata melakukan hubungan suami istri di area kasir.
Tubuh Amy gemetar dia benar-benar shock berat. Air matanya perlahan menetes, hatinya seperti dicabik-cabik melihat isi rekaman itu.
Brukkk !!
Amy terjatuh dan tersungkur menangis sesenggukan. Kekecewaan dan rasa sakit hatinya tak terbendung, orang yang selama ini dianggapnya baik dan mencintainya ternyata tega menyelingkuhinya bahkan dengan orang yang dia kenal baik.
Tata yang sedang tidur pun terbangun, dia melihat Amy sedang sesenggukan dan tersungkur di lantai. Tata mencoba untuk membantu Amy untuk bangun, dia memegang kedua lengan Amy.
"Minggir..gak usah pegang aku, dasar lonte !!"
"Amy..kamu kenapa kok kasar gitu sama aku"
"Gak usah pura-pura polos mbak, aku wes tau Kabeh busukmu sama Eza"
Amy berlari kebawah dengan menangis sesenggukan. Dengan dada yang sesak dia menuruni anak tangga untuk membuat perhitungan dengan Eza
Tata yang masih didalam kamar melihat ke arah monitor yang menyala, rupanya Amy telah melihat rekaman CCTV nya begitu pikir Tata. Sesuai dengan rencana Tata, dia berhasil membuat Amy marah dan akan putuskan hubungannya dengan Eza.
"Ehh..gimana udah ketemu dompetnya yang"
"Srakkk..byuurrr" Amy menyiram minuman ke wajah Eza
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments