Setelah selesai dengan kencan menontonnya Zean mengantarkan Amy pulang. Hubungan mereka menjadi lebih baik setelah melakukan kesepakatan. Amy terlihat lebih lepas bercerita kepada Zean, dia mulai menganggap Zean bukan orang yang menganggu lagi. Zean pun merasa lebih lega upaya pendekatan Amy pun sedikit mulai ada harapan.
Tepat jam 10 malam mobil yang dikendarai Zean sampai di depan rumah Amy. Zean pun membukakan pintu mobil untuk Amy turun. Dia mengantar Amy sampai depan pintu, Ibu Amy yang ternyata sudah menunggu mereka tiba di rumah membukakan pintu untuk mereka.
"Waahh..anak dan calon mantu ku udah sampe"
"Apa seh Bu, ketauan kan ibu ya yang atur semua"
Sambil senyum jahil ibu Amy menanggapi omongan Amy.
"Kalo gitu saya pamit pulang ya Bu, My"
"Loh gak mampir dulu toh Nak Zean, minum dulu sebentar"
"Gak usah Bu, sudah malam juga biar Amy istirahat capek seharian nemenin saya"
"Yaudah kalo gitu hati-hati dijalan ya Nak"
"Iya Bu, mari.."
Zean pun pergi meninggalkan rumah Amy, ibu Amy memberikan isyarat Amy untuk mengantarkannya sampai depan gerbang.
"Mas..makasih ya untuk hari ini sudah diantar pulang juga"
"Aku yang makasih my, sudah mau nemenin nonton dan makan malam. Yah walaupun harus dengan cara nipu hehe.."
"Oke..lain kali gak boleh nipu yoo awas"
"Eheem iya..btw aku boleh minta WA mu?"
"Boleh sini..tapi jangan cari kesempatan dalam kesempitan yeee"
"Hahaha..enggak siap boss"
Amy pun memasukan no WA nya ke handphone Zean. Dia memberikan namanya sendiri dengan nama "Amy Cantik Banget" dikontak WA Zean dan memberikan handphone nya kepada Zean kembali.
Setelah itu Zean pun pergi mengendarai mobilnya dan pulang. Sepanjang perjalanan Zean senyum-senyum sendiri, dia senang akhirnya pelan-pelan Amy bisa menerimanya. Walaupun tidak langsung secara terang-terangan mengakuinya sebagai tunangan setidaknya Amy masih mau memberikan kesempatan Zean untuk membuktikan bahwa dia pria yang bisa diandalkan untuk menjadi suaminya kelak.
Setelah sampai di rumah Zean membuka handphonenya. Dia mencari kontak Amy dan berniat untuk chat mengabari Amy kalau dia sudah sampai rumah. Betapa lucunya saat melihat kontak Amy dengan nama kontak "Amy Cantik Banget" spontan Zean pun tersenyum karena Amy sangat percaya diri memberikan nama itu. Namun memang Amy cantik, Zean juga mengakuinya.
✓Zean : Hallo Amy Cantik Banget, aku sudah sampe rumah 😀
______________________________________________
Pesan sudah terkirim ke Amy, namun sepertinya Amy sudah tidur. Zean sempat menunggu setengah jam balasan chatnya, tetapi Amy tak kunjung membalasnya. Akhirnya dia pun memutuskan untuk tidur.
......................
Keesokan harinya, Amy bangun mendengar bunyi Alarm. Hari ini memang hari Minggu tetapi dia sudah berjanji ingin pergi bersama Shella untuk membeli buku. Dia pun bangun mematikan alarmnya dan cek handphonenya. Ada 3 notifikasi pesan dalam handphonenya.
✓Zean : Hallo Amy Cantik Banget, aku sudah sampe rumah 😀
✓Zean : Pagi my..Udah bangun blm ??
______________________________________________
✓Eza : Sayang maaf hari ini aku gak bisa anter kamu ya cafe lagi rame bgt 🥹🤕
______________________________________________
✓Shella : My ketemuan langsung di Plaza XX jam 2 siang aja ya
______________________________________________
Amy membuka satu persatu chat di handphonenya dia juga membalas semua pesannya. Tentu chat Eza yang paling prioritas dibalas karena Eza adalah pacar tercinta. Walaupun sebenarnya belakangan ini Amy merasa Eza berubah dia sering beralasan cafe rame dan tidak seperti dulu yang selalu sigap menemani Amy kemanapun.
Padahal dulu sesibuk dan serame apapun cafe yang dikelolanya Eza tidak akan pernah menolak ajakan Amy. Namun Amy mencoba untuk berpositif thinking, mungkin memang karena rekan Eza sedang sibuk urus skripsi jadi Eza yang harus menjadi tumbal mengurus cafe alhasil waktu untuk ketemu dengannya menjadi berkurang.
✓Eza : Sayang maaf hari ini aku gak bisa anter kamu ya cafe lagi rame bgt 🥹🤕
✓Amy : iya oke yang, semangat ya kerjanya. Love u 😘
______________________________________________
✓Zean : Hallo Amy Cantik Banget, aku sudah sampe rumah 😀
✓Zean : Pagi my..Udah bangun blm ??
✓Amy : Pagi..baru bangun nih..
_____________________________________________
✓Shella : My ketemuan langsung di Plaza XX jam 2 siang aja ya
✓Amy : Oke Shel 👌
_____________________________________________
Setelah membalas satu persatu pesannya Amy bergegas untuk mandi dan bersiap-siap.
Sementara itu di rumah Zean yang baru saja selesai gym, membuka pesan di handphonenya. Dia hanya tersenyum kecil melihat balasan Amy yang bilang baru saja bangun, benar-benar tuan putri pikirnya. Sudah jam 10 pagi tetapi dia baru saja bangun sementara Zean sudah selesai gym.
Zean pun membalas pesan Amy dengan candaan.
✓Zean : Duh tuan putriiii Amy..Jam 10 loh ini baru bangun, sana mandi terus sarapan
_____________________________________________
Tidak seperti semalam Amy pun cepat langsung merespon pesan dari Zean
✓Amy : Bawel nih om om, ini udah mandi mau sarapan
✓Zean : Hahaha..om lagi, kemarin udh mas panggilnya. Btw abis gini mau kemana ?
✓Amy : Habis bawel, aku mau ke plaza XX beli buku
✓Zean : Sama Eza ?
✓Amy : Enggak, dia hari ini jaga cafe. Aku berangkat sendiri nanti ketemuan sama Shella di sana jam 2
✓Zean : Aku anter aja kebetulan aku juga mau ke arah sana nanti ku jemput jam 12 siang ini ya
✓Amy : Oke deh
_____________________________________________
Sambil siul-siul gembira Zean bergegas untuk mandi bersiap untuk menjemput tuan putri Amy tercinta. Setelah selesai mandi dia pun memilih baju terbaik yang cocok untuknya. Tak lupa menyisir rambutnya dengan style rambut comma hair, menyemprotkan wangi parfum maskulin dan juga memakai sunscreen untuk menjaga kulit wajahnya yang tampan.
Tampilan dengan jaket jins dan sepatu boots yang dikenakan Zean membuat auranya lebih menarik, tampilan seperti itu lebih terlihat seperti pria yang masih berumur 25 tahun. Visual Zean yang memang mendukung sangat cocok dengan style baju yang dikenakannya saat ini, lebih terlihat casual dan santai.
...----------------...
Tok..tok..
Zean mengetuk pintu rumah Amy, mbak asisten rumahnya pun membukakan pintu untuknya. Tak lama kemudian Amy datang dengan setelan baju cuttingan leher sabrina warna putih dan rok sebetis berwarna coklat. Dipadukan sendal flat casual yang membuat nya lebih terlihat anggun.
Rambut panjang Amy yang Curly wave tergerai membuat tambah kesan cantik mempesona. Zean yang melihat Amy sempat terpaku karena terpukau dengan cantiknya sang tunangan.
"Yuk..berangkat"
"ohh..iya ayok"
Mereka pun keluar bersama dari rumahnya Amy, seperti biasa Zean selalu membukakan pintu mobil untuk Amy. Dia memperlakukan Amy layaknya seorang putri. Setelah Amy masuk ke mobil, Zean pun masuk dan duduk dibangku supir untuk mengendarai mobilnya.
Namun sebelum berangkat, Zean menyadari Amy sepertinya lupa memakai sabuk pengamannya. Segera tanpa basa basi Zean mengambil sabuk pengaman untuk memakaikannya ke Amy.
Amy sempat kaget dan terdiam, dia berpikir Zean akan melakukan sesuatu yang tidak senonoh. Namun ternyata dugaannya salah, Zean hanya ingin membantunya memakaikan sabuk pengaman. Kendati demikian pada saat wajah Zean tepat di depan Amy, jantung Amy pun berdegup sangat kencang. Hal ini kembali terulang, tetapi Amy berpikir ini hanya reaksi spontan karena kaget.
"Hmm..kamu emang mau kemana mas ?"
"Aku mau ke kantor ada berkas yang aku harus ambil"
"Loh..kamu ngantor juga? Bukannya cuma dosen?"
"Dosen cuma sambilan aja, sebenernya aku juga kerja"
"Ohh..aku tau kamu pasti kerja di perusahaan peninggalan papamu ya ?"
"Hmm..enggak, perusahaan itu baru akan jadi milikku kembali kalau kita menikah nanti"
"begitu toh pantes kamu semangat banget ngejar aku, karena perusahaan ya"
"Ehh..Enggak ini murni bukan karena perusahaan, itu gak ada hubungannya sama perihal aku ngejar kamu"
"Halah gambluss..."
"Loh..beneran my"
Amy tampak sedikit kecewa, dia berpikir Zean mengejarnya dan tidak mau memutuskan pertunangan karena memang ingin mengambil kembali perusahaan itu. Tetapi sesaat kemudian dia berpikir lagi, ini justru akan menjadi alasan bagus untuk tidak melanjutkan pertunangan ini. Bukankah memang sejak awal Amy ingin semua tidak berlanjut ?
Namun mengapa perasaan kecewa muncul dalam benak Amy. Apa mungkin Amy sudah mulai tertarik dengan Zean ?
"Enggak..kenapa aku mesti kecewa, haruse aku seneng toh ini bisa jadi alasan untuk batalin tunangan ini" dalam benak Amy berkata.
Sepanjang perjalanan Amy dan Zean tidak banyak mengobrol, Amy sibuk memikirkan rasa kecewa yang seharusnya tidak dia rasakan sedangkan Zean memikirkan cara bagaimana Amy yakin bahwa sebenarnya Zean benar-benar tulus ingin menikahinya.
Sampai tidak terasa mobil sudah memasuki area lobby Plaza XX, Amy pun bersiap untuk turun. Dia mengambil tasnya dibangku belakang dan kemudian turun dari mobil.
"Makasih ya mas sudah anter aku"
"Iya sama-sama my, nanti kalo udah selesai WA aku aja biar ku jemput lagi"
"Gak usah nanti aku pulang naik taxi aja, g perlu repot-repot"
Belum sempat Zean menyelesaikan obrolannya Amy buru-buru langsung masuk ke Plaza XX. Zean pun akhirnya pergi mengendarai mobilnya keluar lobby. Dia sadar sepertinya Amy salah paham dengan omongannya soal perusahaan yang akan menjadi miliknya jika mereka menikah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments