Liburan semester akhirnya usai, Amy kembali disibukkan dengan kegiatan kuliahnya. Rasanya baru kemarin dia masuk kuliah dan sekarang sudah memasuki semester dua.
Di semester dua ini lebih terasa vibes yang berbeda karena saat ini Ayah dan ibu nya berada di Indonesia, sebelum berangkat kuliah mereka menikmati sarapan bersama
"Ayah..ibu, seneng banget aku makan ada yang temenin gini"
"Uhhh..kasian biasanya makan sama mbak ya"
"iyaa sepi banget huft"
"yaudah dimakan rotinya nanti telat loh"
"iya nih masuk semester baru ada jadwal kuliah pagi banget, Amy rasa dosennya gabut deh haha"
Ibu dan ayah Amy hanya tersenyum menanggapi gerutuan anak perempuan semata wayangnya.
"Kamu mau berangkat sama ayah atau bawa mobil sendiri my ?
"Mmhh..Amy di jemput mas Eza yah"
"ohh..tapi inget batasan ya kamu juga punya tunangan jangan lupa"
"Belum deal, kan masih punya waktu 3 bulan toh"
Sambil mengunyah sisa makanan di mulutnya Amy bergegas pergi sebelum ayah nya berceramah.
"Arek gak nduwe aturan"
"Hush..ayah gak boleh gitu sama anak sendiri"
"Kita kan memang sudah sepakat begitu dengan Amy "
......................
Sesampainya di kampus Amy turun dari motor Eza, dia terlihat buru-buru karena waktu mata kuliah paginya dimulai lima belas menit lagi.
"Yang aku duluan ya, udah mepet waktune"
"Iya hati-hati kamu jangan lari-larian"
Setelah mengantarkan Amy, Eza pun langsung putar balik motornya untuk bergegas ke cafe nya. Saat hendak berputar suara bunyi klakson mobil terdengar dari arah belakang Eza.
Tiiinn..
Eza menengok memastikan siapa orang iseng yang berada dalam mobil tersebut, namun nampaknya dia tidak mengenali sosok yang ada didalam mobil. Tak lama setelah itu Eza kembali menyalakan motornya dan melanjutkan perjalanannya.
"Waahh..untung belum telat aku"
"Belom masih ada waktu 5 menit lagi"
"Iyo Shel, untung kamu standby dikelas bisa memastikan keadaan haha"
"makane bangun pagi biar gak mepet terus kamu itu datenge"
"Duh Shel Iki wes paling pagi aku, lagian dosene ae yang kebangetan gabut kasih jadwal pagi banget huuu"
"Dosen baru sih katanya ganteng My, pengganti nya pak Ridwan soalnya beliau udah pensiun"
"Aku baru tau, kemarin pas ambil SKS soalnya keterangannya masih Pak Ridwan di sistem"
"Iya mendadak sih pensiunnya alasan kesehatan"
Tepat jam 07.00 WIB dosen yang dirumorkan pengganti dosen sebelumnya datang, dengan setelan kemeja biru muda dan celana hitam chinos model anak muda jaman sekarang. Dosen tersebut terlihat sangat menarik, model rambut gaya oppa oppa Korea comma hair membuat semakin terlihat tampan. Tak hayal mahasiswi banyak yang bilang bahwa dosen baru sangat tampan.
Nyatanya memang dosen baru itu sangat tampan, kulitnya juga putih bersih. Badannya yang tegap dan tinggi terlihat lebih seperti model daripada seorang dosen. Kacamata yang dipakai pun membuat aura ketampanannya lebih keluar. Kalau mahasiswi bilang sangat cool.
"Wuah jancik, beneran guanteng pol asli My"
Shelly berbisik kepada Amy dia menyenggol sikut teman yang duduk disebelahnya itu. Spontan Amy langsung melihat ke arah depan, penasaran seperti apa dosen baru yang tampan itu.
Dan betapa kaget nya Amy saat melihat bagaimana paras tampan dosen tersebut. Amy berteriak "Hah.." membuat semua orang dikelas nya menengok ke arah Amy. Pak dosen tampan pun melirik karena mendengar suara Amy.
"Mahasiswi yang di sana, ada apa berteriak ? Apa anda terlalu kaget karena saya tampan?"
Semua orang dikelas tertawa mendengar candaan dosen tersebut. Mereka menyoraki Amy karena diledek dosen. Susana kelas menjadi ramai karena celetukan mahasiswa dikelas yang sedang meledek Amy.
"Edan..kok bisa sih om om satu ini jadi dosenku"
Amy menggerutu dalam hati karena saking kagetnya, dia tidak menyangka bahwa dosen yang baru itu adalah tunangannya, Zean. Entah ini kebetulan atau memang sudah rencana Zean untuk mengejar Amy. Rasanya jika memang ini adalah rencananya Zean, dia benar-benar sangat niat untuk mengejar Amy. Sampai bisa menjadi dosen di universitas tempat Amy kuliah.
"Eh ehmm enggak, maaf, tadi saya lihat cicak gede banget jadi kaget spontan teriak"
"Cicak gede? Cucak Rowo maksud anda ?"
"Huahahahhaha.."
Satu kelas menertawakan candaan Zean lagi, Amy benar-benar dibuat malu oleh Zean karena dia tidak hentinya meledek. Sepertinya Amy adalah sasaran empuk sebagai bahan ledekan oleh Zean, terlebih lagi saat ini di kampus status Zean adalah dosen yang tidak akan mungkin untuk Amy ngambek karena diledek Zean.
Zean tersenyum melihat wajah Amy yang memerah menahan malu, bagi Zean wajah malunya Amy sangat imut. Tetapi bagi Amy, senyuman Zean seperti orang yang sangat jahat karena sengaja meledek dan mempermalukan dia ke teman-teman satu kelasnya.
"Okay..Baik sudah ya breaking ice nya, mari kita mulai kelas kita hari ini, namun sebelum itu saya akan memperkenalkan diri saya dulu ya"
"Nama Saya Arufazean Faizi, kalian cukup panggil saya Zean"
"Saya disini dosen makul bisnis untuk menggantikan Pak Ridwan yang telah pensiun ya, ada yang mau ditanyakan ?"
"Pak mau tanya umur bapak berapa ?"
"Umur saya tahun ini 29"
"Wah masih muda yo, istri gimana istri pak?
"Ya gak gimana-gimana wong saya belum punya kok"
"Buka lowongan gak pak, saya masak bisa, nyuci bisa, nyapu bisa. Pokoknya bisa jadi apa aja yang bapak mau eaaaa..."
Teman-teman sekelas Amy sangat antusias ingin mengetahui Zean lebih jauh, karena ketampanannya banyak mahasiswi yang ingin mencoba menawarkan diri untuk jadi istrinya. Namun Amy yang sudah menjadi tunangannya justru terlihat tidak tertarik, sepertinya dia masih keki karena ledekan Zean.
"Mohon maaf..untuk yang menawarkan diri sebagai istri, saya tidak bisa"
"Loh kenapa pak siapa tau kita jodoh pak haha"
"Saya memang belum beristri tapi saya sudah bertunangan"
"Woahhh..wes ganteng, lucu, setia lagi dohh pak kabari ya kalo tunangannya batal, saya siap pak"
Jujur saja saat Zean menyatakan dia sudah bertunangan mata Amy tiba-tiba melotot, dia takut kalau Zean juga akan memperkenalkan dia sebagai tunangannya. Pasalnya Zean ini sangat jahil takutnya dia benar-benar akan mengatakannya agar semua orang tahu Amy adalah tunangannya.
"Wah..saya rasa walaupun tunangan saya beribu-ribu kali minta batal, saya gak akan mau membatalkan jadi mohon maaf anda tidak punya peluang"
"Ciyee..bucin, duh orang mana sih pak yang seberuntung itu jadi tunangan bapak"
"Hmm..dia berada dekat dengan saya kok, clue nya kita satu kampus"
Amy semakin melotot, Zean benar-benar gila dia sungguh memberikan clue yang diluar nalar. Amy sudah tidak tahan rasanya, dia takut kalau Zean akan terus mengatakan siapa tunangannya. Daripada hubungannya terungkap Amy akhirnya memutuskan untuk mengatakan sesuatu agar sesi perkenalan Zean berhenti.
"Pak..saya rasa cukup untuk sesi perkenalannya, udah 30 menit. Kita lanjut kelas pak"
"Ohh..baik, saya suka dengan mahasiswi seperti Anda. Pasti anda sangat suka belajar ya. Oke baik kita mulai sesi kuliah hari ini ya"
Akhirnya sesi perkenalan berhasil diputuskan oleh Amy. Kelas pertama Zean cukup menarik walaupun Amy sangat tidak suka dengan ledekan ya tetapi untuk cara gaya dia mengajar sangat fresh dan mudah dipahami. Kelas berjalan dengan lancar sampai waktu selesai.
"Eh my, menarik juga Yo dosennya. Wes orangnya ganteng pembawaannya juga enak nih mudah dimengerti"
"opo sih Shel, Iyo emang aku akui enak cara ngajarnya fresh tapi orangnya sok ganteng"
"Haha..itu emang karena kamu ae yang kena ledek jadi keki, dia emang ganteng My bukan sok ganteng"
"karepmu Shel"
"Eh tapi, aku penasaran kira-kira siapa ya tunangannya itu? katanya di kampus yang sama, siapa ya yang jelas pasti dosen atau mahasiswi tingkat akhir kan"
"Lapo sih ngurusin begituan Shel, kenapa kamu minat ta jadi tunangannya?"
"Yo enggak aku cuma penasaran My, kenapa sih jutek banget wuuu"
"Habise kamu bahas Pak Zean teros malesi, makan ae loh laper nih"
Shella pun berhenti membahas seputar tentang Zean karena sepertinya Amy tidak tertarik dengan bahasan Zean. Mereka pun pergi ke kantin untuk membeli makan siang bersama.
Tak lama setelah mereka selesai dengan makan siangnya, Shella bergegas untuk pergi karena dia sudah dijemput pacarnya. Sedangkan Amy masih duduk terdiam di bangku kedai soto kantin di kampusnya. Dia menunggu Eza yang sebelumnya sudah chat Amy ingin bertemu dan makan siang di kantin kampus. Namun belum sempat Eza datang tiba-tiba Zean datang menghampirinya.
"Udah makan ?"
Amy yang sedang memangku dagunya di tangan sontak kaget, tiba-tiba Zean sudah duduk dismping Amy dan bertanya sudah makan, sok akrab.
"Ngagetin aja..udah makan laah, laper menguras energi kebanyakan dibully sama dosen sok ganteng"
"Haha..bukannya emang aku ganteng?"
"Sstt..bisa gak sih gak usah kenceng ngomongnya, banyak mahasiswa Yo disini"
"Ya namanya kampus banyak mahasiswa.."
Seperti biasa tanggapan nyeleneh Zean yang selalu bisa menjawab dengan santainya. Sampai membuat Amy gregetan Karen kata-katanya yang terkesan menggampangkan walaupun memang benar.
Tak lama kemudian Eza nampak melambaikan tangan ke Amy mengisyaratkan dia sudah datang. Amy pun merespon balik lambaian Eza.
"Sayang..maaf aku agak telat tadi ngeroasting kopi dulu, lumayan rame kafeku"
"Gak apa sayang, kamu mau makan soto dulu atau gimana?
"boleh aku makan dulu ya baru anterin kamu pulang, kamu udah makan ?"
"Udah kok, aku tadi udah makan duluan sama Shella"
Zean yang duduk disamping Amy sangat gerah mendengar kata sayang panggilan mereka berdua. Bak seperti kambing congek Zean diabaikan begitu saja seperti sudah tidak lagi berada satu meja dengannya.
"Eheem..hemmm...ehemm"
Eza melirik ke arah Zean yang berdehem, dia bingung mengapa Zean terus berdeham. Seketika Eza pun langsung bertanya kepada Amy.
"Yang..disebelah kamu..? kamu kenal ?"
"Jelas kenal, kami sangat saling mengenal bukan begitu Amy"
"Hmm..siapa sayang kamu gak kenalin sih?"
"Perkenalkan saya Zean tu..."
"Eehhh..aaahhh iya ini Pak Zean, dosen sayang dia dosen aku yang baru"
Amy buru-buru menyerebot jawaban Zean sebelum dia memperkenalkan diri sebagai tunangannya. Zean langsung melirik Amy dia kesal Amy memotong pembicaraannya. Padahal ini kesempatan buat Zean memperkenalkan diri ke Eza.
"Ohh...ya ampun ternyata dosen, maaf ya pak saya gak tau, soalnya Amy gak bilang langsung"
"Iya gak apa"
"Tapi kalo boleh tau apa bapak dan Amy sedang membicarakan hal yang penting?"
"Ahh..itu tadi aku lagi bahas mata kuliah bisnis yang aku gak ngerti yang sama Pak Zean jadi kebetulan kami juga sama-sama sedang makan soto gitu deh..."
"Ohhh..begitu"
Zean melipat tangannya ke dada sambil melihat sinis Amy dan Zean, dia menahan kesal bisa-bisanya Amy pacaran didepan Zean yang jelas-jelas tunangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
YueYue
Terharu...
2024-02-08
0