Chapter 15

< POV Freya >

Terlihat kalau didepan meja makan saat ini terdapat beberapa makanan kelas tinggi yang telah aku siapkan khusus untuk keluarga kami dengan bahan seadanya.

Tentu melihat masakan yang telah aku persiapkan memenuhi ekspetasiku, dimana kami semua makan bersama dimeja ini dengan senyum bahagia kami masing masing.

Memikirnya saja sudah membuatku tertawa dengan sendirinya.

"Hehehe.. melihat hasil buruan putraku, akhirnya kami bisa makan makanan enak lagi setelah sekian lama"

"Namun.. bagaimana caranya ia menangkap Burung Pkok itu ?"

Benar.. bagaimana bisa putraku itu memburu Burung Pekok ini sendirian, dan ketika aku memeriksa tubuh burung itu bisa aku pastikan kalau benda yang membunuh burung itu tidak lain adalah sebuah pedang.

Tapi yang menjadi masalahnya adalah dari mana ia mendapatkan senjata seperti itu ?.

Tidak, yang lebih penting lagi adalah betapa tidak normalnya putraku ini.

Seharusnya anak seumuran sepertinya bermain dengan penuh ceria bersama anak anak lain, namun putraku itu memilih untuk bermain dengan sebuah pedang ketika ia menginjak umur 7 tahun.

Aku tidak tahu dari mana ia mendapatkan motivasinya untuk belajar seni pedang seperti ayahnya itu, walau kondisi tubuhnya terlihat buruk waktu itu.

Atau jangan jangan ia ingin menjadi seorang pahlawan seperti yang ada dibuku cerita yang aku berikan padanya waktu itu ?.

"Aiyaahhh.. pantas saja ia terobsesi dengan seni pedang setiap harinya"

Kraaacckk !!

Ketika aku memikirkan itu tiba tiba saja pintu terbuka dan menunjukkan kalau orang yang membuka pintu rumah ini tidak lain adalah suamiku Evan dan putraku Criss.

Terlihat kalau Criss sepertinya saat ini sedang mengucek ngucek matanya, mungkin ia baru saja bangun dari tidurnya.

Namun yang menjadi masalah adalah Evan, ia terlihat serius ketika ia melihat Criss saat ini.

Tapi kenapa ?.

Ketika aku melihatnya kembali aku merasakan kalau Criss saat ini terlihat mengeluarkan aura dewasa walau tubuhnya saat ini adalah tubuh anak kecil.

'Apa mungkin..'

"Hmm ? wahhhh !! Ibu masaknya banyak sekali hari ini !!" teriak Criss yang staminanya mulai penuh kembali melihat ia bersemangat seperti sebelumnya.

Dengan segera ia duduk dikursi yang telah disediakan disana bersama Evan yang juga akan duduk tepat disebelahku tempat dimana aku duduki saat ini.

'Meskipun ia terlihat dewasa sebelumnya, namun tetap saja dia hanyalah anak anak' Aku yang hanya bisa tersenyum ketika melihat tingkah Criss saat ini dan segera duduk dikursiku.

"Hehe.. tentu saja hari ini merupakan hari yang spesial karena hari ini adalah hari pernikahan kita"

BRAAKK !!

Terlihat kalau Evan terjatuh dari kursinya sebelum ia akan duduk dikursinya.

"H.. Hari Pernikahan kita !?" tanya Evan dengan wajah panik.

....

Tunggu.. jangan bilang..

"Sayang.. jangan bilang kalau kau lupa ?" tanyaku dengan senyum bersahabat padanya, tentu Evan yang melihat senyum bersahabatku mulai merinding sembari menoleh kearah lain.

Tentu melihat tingkahnya ini membuatku semakin kesal.

"DASAR BODOH !!"

PLAAAKKK !!

***

"Huah.. masakan ibu memang masakan terbaik yang pernah aku makan sampai sekarang" ujar Criss dengan perutnya yang buncit itu setelah ia makan sebelumnya.

'Hehehe.. lucunya' aku yang gemas melihat ekspresi bahagianya Criss.

Ingin sekali ku cubit dan cium pipinya itu.

"Ugghh.. sa.. sayang.. apa kau masih marah ?" tanya Evan dengan nada canggung.

Namun meskipun begitu aku tidak akan pernah memaafkannya karena ia melupakan hari penting kita selama ini dan memilih untuk melihat betapa lucunya putraku yang satu ini.

Jika saja aku memiliki 2 anak mungkin suasana dirumah ini akan lebih ramai.

"Ibu.. bolehkan jika aku tidur sekarang ? aku sudah mengantuk.." ujar Criss dengan nada lelahnya, bahkan ia terlihat mulai mengucek matanya saat ini.

'KYAAA !! IMUTNYA !!' Aku yang ingin sekali mencubit pipinya itu.

"U.. Uhumm.. sebelum itu pergilah ke kamar mandi untuk buang air kecilmu, Criss.. kau tidak mau bukan kalau kasurmu itu basah ?" balasku dengan senyum ramah yang biasa ku pakai.

"Baiklah.." balas Criss yang mulai pergi ke kamar mandi dengan begitu lambatnya.

Setelah Criss pergi dari ruang makan aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak berteriak melihat keimutan putraku yang satu itu.

"KYAAAA !! sudah kuduga kalau putraku itu benar benar imut !!"

"Aku yakin dimasa depan nanti ia akan mendapatkan istri yang cantik !! KYAAA !! aku tidak sabar untuk melihat cucuku nantinya !!"

"Sa.. Sayang aku rasa kau terlalu berpikir jauh soal it-"

"Lebih baik kau diam saja, dasar tidak berguna.." potongku dengan tatapan dingin ketika Evan mengganggu momenku soal Criss.

"Ugghh !!"

Bisa kulihat kalau ia sepertinya ia terkena serangan mental setelah aku mengatakan sesuatu yang cukup buruk mengenai dirinya.

Entah kenapa sepertinya aku berlebihan padanya.

"Ayolah Sayang.. aku minta maaf soal itu, lagipula aku memang benar benar tidak mengingatnya"

"Hmph !! baiklah kali ini aku maafkanmu, tapi jika kejadian ini terulang lagi maka aku tidak akan memaafkanmu"

Evan yang mendengar ini mulai menghela nafas dan segera menganggukkan kepalanya, yang mana membuatku tersenyum ketika melihatnya.

"Ngomong ngomong Freya, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu"

Kali ini terdengar kalau nada suara Evan mulai lebih serius dari biasanya bahkan suasana sekitar ruang tamu pun ikut berubah akan keseriusannya, melihat Evan yang serius kali ini berarti ada suatu hal yang tidak terduga sedang terjadi.

"Apa itu ?"

"Ini mengenai Criss"

"Criss ?"

***

< POV Orang ke 3 >

Setelah makan malam spesial yang diselenggarakan oleh keluarga Criss selesai, ia mulai pergi kekamarnya dan mulai tidur dengan begitu nyenyaknya.

Namun setelah ia tertidur tiba tiba saja Criss sudah kembali ke tempat dimana Rian berada saat ini.

"Yo, Criss.. sepertinya kau sudah tiba"

Mendengar suara Rian ia mulai menoleh kearah suara itu dan mulai menghampirinya.

"Hmm.. tadi makan malamnya sungguh terasa nikmat loh Kak, jika saja Kakak disana aku yakin Kakak akan menikmati masakan ibu disana" ujar Criss dengan senyum diwajahnya.

"Kalau soal itu kau tenang saja.."

"Asalkan kau makan makanan apapun yang masuk kedalam tubuhmu itu maka aku pun juga dapat merasakan semua makanan yang kau makan itu" Rian mulai merangkul pundaknya Criss.

"Ehh !! benarkah !? hebat !!" teriak Criss yang tidak percaya akan apa yang ia dengar dari kakaknya itu.

"Tentu saja, tapi aku masih tidak menyangka kalau kau sebodoh itu baru bisa menyadarinya, jadi.. apa kau sudah memutuskannya ?" tanya Rian yang mulai serius soal melatih Criss sebelumnya.

Criss yang mendengar ini mulai berpikir keras dengan persetujuan yang diajukan oleh Rian padanya, melihat ini Rian tahu kalau Criss tidak akan punya pilihan lain selain menerima tawaran.

Karena dirinya sudah ikut berkontribusi dalam cerita novelnya itu, pilihan yang bisa ia pilih saat ini hanyalah satu dan itu adalah melatih Criss, jika Criss kuat maka ia pun juga akan ikut kuat sebab mereka berada dalam 1 tubuh yang sama saat ini.

Jika tubuh ini hilang maka mereka pun juga akan hilang dari dunia ini dan benar benar akan mati.

"Hmm.. baiklah aku setuju" balas Criss yang sepertinya sudah membulatkan tekadnya, mendengar ini Rian mulai menghela nafas karena Criss cukup pintar untuk tidak menolak tawaran ini.

"Tapi sebagai gantinya, aku ingin Kakak untuk bertemu dengan Ayah dan Ibu nanti"

"Aku yakin mereka akan senang jika mereka mengetahui keberadaan Kakak dan akan mengakui kalau kita adalah saudara nanti"

Mendengar permintaan Criss tentu membuatnya terdiam, sebab permintaannya itu bisa menjadi ancaman nyawanya.

Mengapa Rian berpikir seperti itu ? karena jika mereka berdua mengetahui kalau Rian memiliki niat buruk pada Criss maka kedua orang tuanya Criss tidak punya pilihan lain selain menghapus keberadaannya.

'Ughh.. apa ini tidak apa apa ?' batin Rian yang kembali melihat Criss dengan tatapan berbinar.

"Ha.. baiklah.." balas Rian dengan nada lelahnya.

"Yeaayy !!" teriak Criss dengan bahagia ketika rencana untuk menunjukkan keberadaan Kakaknya pada mereka.

Melihat ini Rian hanya bisa tersenyum dan mulai mengelus kepalanya.

"Karena sudah larut sebaiknya kau tidur dan kita akan lanjutkan besok saja"

"Baiklah !!"

Tepat setelah mengatakan itu Criss mulai menghilang dari gurun pasir itu meninggalkan Rian sendirian disana.

Melihat ia sendiri lagi ditempat yang membosankan ini Rian hanya bisa duduk sembari melihat langit sore yang ada di Reality Marbles miliknya itu.

"Semoga saja besok berjalan dengan lancar.."

***

Keesokan harinya dikamar terlihat kalau Criss saat ini masih tidur dengan posisi tidurnya yang acak acak, dimana bantalnya saat ini ia gunakan untuk menyandarkan kakinya.

Lalu selimutnya ia peluk layaknya guling itu sendiri, bahkan ekspresi yang ia tunjukkan ketika tidur pun menunjukkan kalau ia saat ini sedang bermimpi indah dalam tidurnya itu.

"Hehehe.."

Namun ketika ia masih tidur tiba tiba saja pintu kamarnya terbuka dan terlihat kalau yang memasuki kamarnya tidak lain adalah Freya, ibunya.

"Criss.. bangun sudah pagi waktunya sarapan" ujar Freya yang mulai menghampiri putranya yang masih tidur saat ini.

Tentu Criss yang mendengar suara ibunya mulai menggeram dan segera membuka matanya, dapat dilihat kalau ibunya saat ini sedang berusaha untuk membangunkannya kali ini.

"Ibu ? apa ini sudah pagi ?" tanya Criss yang mulai bangun dari tidurnya dan mulai duduk diatas kasur sembari mengucek matanya itu.

"Ya, ini sudah pagi, sebaiknya kau segera mencuci wajahmu, juga ada yang ingin ibu bicarakan denganmu" balas Freya dengan serius.

"???"

***

Setelah Criss mencuci wajahnya ia segera ke meja makan tempat dimana kedua orang tuanya menunggu saat ini.

Tepat ketika Criss tiba ia mendapati kalau saat ini tidak ada makanan diatas meja, melainkan kedua orang tuanya yang sedang duduk bersebelah sambil menunggunya.

"Ibu ? Ayah ? dimana makanannya ?" tanya Criss yang tidak melihat satupun makanan yang dimasak ibu saat ini.

"Criss.. bisakah kau duduk dulu, ada yang ingin Ayah bicarakan denganmu" balas Evan yang terlihat serius kali ini.

Melihat kedua orang tuanya sangat serius kali ini tentu Criss bingung dan mulai duduk didepan mereka dengan polosnya tanpa mengetahui apa yang mereka inginkan padanya.

"Criss, apa ada yang ingin kau tunjukkan pada kami ?"

"Hmm ?"

Mendengar ini tentu Criss bingung dengan maksud ayahnya itu, disisi lain Rian yang melihat ini mulai memasang wajah serius.

'Sepertinya mereka berdua sudah menyadari kejanggalan jiwa kami ditubuh ini' batin Rian yang merasa gugup saat ini.

Apalagi ketika ia melihat wajah orang tuanya serius kali ini, ia merasa bisa mati kapanpun bila ia salah ucap nantinya.

"Hmm.. ahh !! benar !! ikuti aku !!" teriak Criss dengan semangat keluar rumah meninggalkan Evan dan Freya yang bingung dengan situasinya saat ini termasuk Rian yang berada didalam tubuhnya.

"???"

"???"

Terpopuler

Comments

Ull Ullah

Ull Ullah

/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/

2024-03-29

0

XuanYi

XuanYi

bagus ceritanya

2024-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 ( Arc 1 )
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55 ( Arc 2 )
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1 ( Arc 1 )
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55 ( Arc 2 )
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!