Chapter 7

Rian yang mendengar suara tersebut tentu saja terkejut bukan main, ia segera menoleh kearah sumber suara tersebut, namun seberapa keras Rian mencari ia tidak kunjung menemukan sumber suara tersebut.

Ketika ia sedang berpikir kalau semua itu hanyalah mimpi tiba tiba saja seseorang menepuk pundaknya yang membuat Rian terkejut ketika merasakan ini.

"Aku disini !!"

Tentu merasakan ini ia segera menoleh dan melihat seorang pria menggunakan Kinagashi berwarna abu dengan corak segi empat sedang berdiri dihadapannya.

"Kau.. siapa kau !?" tanya Rian dengan wajah serius bercampur panik ketika melihat orang dewasa berdiri tepat dibelakangnya.

Tentu saja ia panik dikarenakan tubuhnya yang masih kecil itu tidak akan sanggup untuk melawan orang dewasa yang ada didepannya saat ini.

"Tenanglah.. aku tidak akan melukaimu, tujuanku kemari hanyalah untuk berterima kasih padamu, itu saja" ujar pria itu dengan senyum lembut diwajahnya.

"Berterima kasih ? untuk apa ?" tanya Rian yang mulai melepaskan kewaspadaannya pada pria tersebut.

"Tentu saja karena kau sudah mengubur tubuhku itu" lanjut pria itu yang masih mempertahankan senyumannya itu.

"A.. Apa ?" Rian tidak percaya dengan apa yang ia dengar saat ini.

"Sudahi basa basinya, aku kesini hanya ingin memberimu sesuatu yang cukup penting, karena kau memiliki apa yang aku miliki saat ini" ujar pria itu yang kemudian mengambil sesuatu dari balik lengan bajunya

"T.. Tunggu dengarkan aku terle-"

JLEEEBBB !!

Belum selesai dengan ucapannya tiba tiba saja pria itu mulai melempar sebuah sumpit dengan ujungnya yang begitu runcing hingga menancap tepat ditengah tengah keningnya Rian.

"Terima lah berkahku itu, aku yakin itu akan berguna untuk semua cerita yang akan kau buat nanti disana.."

"Rian Akayuki.." ujar pria itu dengan senyum diwajahnya.

Mendengar ini Rian terkejut dan mulai melebarkan kedua matanya.

Namun sebelum ia mengeluarkan suaranya tiba tiba saja sumpit yang ada dikeningnya itu mulai bercahaya hingga menutupi semua tempat tersebut.

***

"HAA !!" teriak Rian yang mulai menyadarkan dirinya, langsung saja ia mulai melihat lihat sekitarnya dengan panik.

'I.. Itu..'

Belum juga ia menstabilkan nafasnya tiba tiba saja kepalanya mulai terasa pusing seakan akan kepalanya mau meledak.

Semua informasi yang masuk kedalam dirinya dari pria itu membuat Rian harus mencerna semuanya secara satu persatu.

"Ugghh.. ini benar benar menyakitkan.." gumam Rian yang kemudian mulai duduk sila dan segera bermeditasi sesuai petunjuk yang ia dapatkan ketika pertama kali mendapatkan informasi dari pria tersebut.

Setelah cukup lama Rian bermeditasi ia segera membuka kedua matanya, mata biru berkilau miliknya mulai menunjukkan sinar biru yang membuat siapapun yang melihatnya akan terpukau.

"Ini.."

"Bagaimana bisa.."

Setelah memikirkan hal itu cukup lama, langsung saja Rian mulai melihat tangan kanannya dan mulai memasukkan sebuah energi kedalam tangannya.

Terlihat energi biru transparan mulai muncul disana dan secara perlahan energi itu mulai berubah menjadi sebuah pisau lipat seperti dikehidupan sebelumnya.

"I.. Itu berhasil, siapa yang akan menyangka kalau itu berhasil.." gumam Rian yang terkejut ketika melihat kalau ia berhasil membuat pisau lipat saat ini.

Bahkan ia sempat sempatnya memainkan pisau lipat itu dengan cukup lihainya.

Namun jika dilihat lebih dekat lagi kalau pisau itu terbuat dari Biji Admantium, merupakan salah satu biji besi yang cukup kuat didunianya dulu.

"Tunggu bukankah itu berarti aku bisa membuat itu ?"

Langsung saja Rian mulai memejamkan kedua matanya dan mulai merentangkan kedua tangannya tepat dihadapannya, dalam sekejap sebuah mana mulai terbentuk didepannya.

"Aku hanyalah manusia biasa.."

"Yang meminta Dewa Penempa dan Dewa Pencipta untuk membuat pedang atas izin dan juga restu kalian.."

'Sial.. ini memalukan, tapi mau bagaimana lagi' batin Rian dengan rona merah diwajahnya ketika ia menggumamkan sebuah mantranya saat ini.

Tepat ketika Rian sedang merapal mantranya tiba tiba saja beberapa mana itu mulai berkumpul tepat didepan tangannya dan mulai membuat bola mana bersinar dengan warna kuning keemasan yang terpancar dari bola mana itu.

"Sebuah pedang yang akan membantuku dalam keadaan sulit sekalipun"

"Bukan sebagai alat melainkan sebagai teman perjalananku.."

"Datanglah !!"

"Sword of Promised Victory !! "

"BALMUNG !!"

WOOSSSHH !!

Tiba tiba saja sebuah sebuah ledakan cahaya muncul tepat didepannya yang mana hal ini membuat ledakan tersebut menjulang hingga keatas langit.

Tentu apa yang dilakukan oleh Rian menyebabkan kericuhan dan kepanikan disetiap kerajaan.

Kembali lagi pada Rian terlihat kalau cahaya itu secara perlahan mulai redup hingga cahaya itu menunjukkan sebuah 2 bayangan yang muncul disana.

Terlihat sebuah pedang dan juga tameng berwarna putih dengan pola emas yang begitu serasi ketika melayang tepat didepannya.

"Ini.. a.. aku berhasil !!"

"Tapi.. perisai apa itu ? aku tidak pernah menulis jenis peralatan seperti itu sebelumnya.."

Namun sebelum Rian melakukan sesuatu pada kedua peralatan itu, tiba tiba saja kedua alat itu dengan cepat mulai berubah menjadi cahaya kecil dan terbang masuk kedalam tubuhnya.

"Eh ?"

Tepat setelah kedua peralatan itu mulai masuk kedalam tubuhnya dalam sekejap Rian mulai merasakan rasa sakit yang begitu luar biasa.

"Ughh !!"

Tubuhnya seakan akan tertusuk oleh beberapa pedang baik itu daging dan tulangnya, ia merasa kalau dirinya saat ini sedang ditusuk oleh ribuan pedang dari dalam.

Namun semua rasa sakit ditubuhnya itu jauh lebih sakit ketimbang tangan kanannya saat ini, seakan akan tangannya bisa meledak kapan saja.

Karena tidak bisa menahan rasa sakit yang luar biasa ini Rian dalam sekejap mulai terjatuh diatas tangan sambil memegang tubuhnya yang masih merasakan rasa sakit luar biasa itu.

"Ergghh.."

"ARGGGHHH !!"

Teriakan yang dikeluarkan oleh Rian tentu membuat beberapa hewan kecil mulai kabur, seakan akan mereka terintimidasi oleh teriakkannya Rian, sedangkan para monster yang ada dihutan ini pun memilih untuk menjaga jarak dengan suara tersebut.

Karena tidak bisa menahan rasa sakit yang parah itu dalam sekejap membuat Rian pingsan seketika dengan tangan kanannya yang masih bercahaya saat ini.

"Ha.. aku tidak menyangka kalau ia akan seceroboh ini dengan tubuhnya yang masih rentan ini" gumam pria yang Rian temui sebelumnya.

Terlihat kalau ia saat ini berdiri tepat dihadapan Rian yang saat ini masih pingsan.

Pria itu yang melihat ini hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mulai menyalurkan kekuatannya pada Rian dan mulai mengambil tongkat dan juga cincinnya.

Dalam sekejap tubuhnya Rian mulai melayang keatas dalam keadaan tidak sadarkan diri, dan secara perlahan sebuah cairan hitam mulai menyelimuti tubuhnya itu hingga berbentuk sebagai bola.

"Dengan ini seharusnya kau tidak perlu takut bila ada Monster dan beberapa hewan karnivora dihutan ini menyerangmu.."

"Aku akan menunggu ceritamu didunia ini.."

"Rian Akayuki.."

Terlihat kalau pria itu saat ini mulai berubah menjadi partikel cahaya dan segera menghilang dari tempatnya.

***

Disisi lain sekarang ini Veronica saat ini sedang berdiri didepan panti asuhan dengan lentera yang menyala tepat ditangannya.

Saat ini ia terlihat sedang menunggu seseorang datang dengan perasaan khawatir, ia saat ini benar benar khawatir dengan keadaannya Rian bahkan ia rela menunggu didepan panti asuhan hingga malam.

Ketika sedang menunggu tiba tiba saja 3 orang datang menghampirinya dengan tudung berwarna hitam dikepala mereka saat ini.

"Bagaimana ? apa kalian menemukannya ?" tanya Veronica yang melihat pria itu datang dengan berharap kalau ia mendapatkan informasi darinya.

"Ahh.. mengenai itu, kami masih belum menemukannya, Nona Veronica.." ujar pria tersebut yang kemudian membuka tudung dikepalanya.

Terlihat pria berambut pirang bermata hijau dengan wajahnya yang cukup tampan dapat dilihat oleh matanya Veronica, meskipun begitu Veronica tidak terlalu terpengaruh dengan wajah tampannya.

"Ha.. Rian.. semoga saja ia tidak apa apa.. aku khawatir padanya.." gumam Veronica dengan khawatir.

"Kali ini kami benar benar minta maaf Nona Veronica, atas kegagalan kami menemukan anak yang anda maksud itu.." ujar pria itu yang sedikit membungkukkan badannya pada Veronica.

"Tidak apa apa.. kalian sudah berjuang keras selama seharian ini.. kalau begitu terima ini.."

Langsung saja Veronica memberikan sekantung koin emas pada pria itu, tentu mereka yang melihat ini sempat terkejut dengan apa yang mereka lihat kali ini.

"I.. Ini.."

"Terimalah.. kalian pantas menerima uang itu" ujar Veronica dengan senyum diwajahnya.

"Te.. Terima kasih banyak Nona Veronica, kalau begitu kami permisi.." ujar pria itu yang segera pergi bersama temannya.

Melihat ketiga orang itu pergi Veronica hanya bida menghela nafas dan segera masuk kedalam karena sudah hari sudah malam.

Tepat ketika ia masuk kedalam terlihat kalau Aisha, Cain dan Ruby sedang berdiri disana, melihat ini Veronica segera bertanya pada mereka.

"Kalian bertiga ? sedang apa disini ? seharusnya kalian sudah tidur malam ini"

"A.. Anu.. Kak Veronica, bagaimana apa kau sudah menemukan Kak Rian ?" tanya Aisha yang mulai khawatir dengan kondisinya Rian.

Tentu mendengar ini Veronica hanya bisa memasang raut wajah sedih dan segera menggelengkan kepalanya.

Melihat ini Aisha mulai menundukkan kepalanya dengan raut wajah sedih, terlihat kalau ia seakan akan bisa menangis kapan pun ia mau.

"Ji.. Jika saja aku tidak mengatakan itu, pa.. pasti Kak Rian t.. tidak akan pergi dari sini.." ujar Aisha yang mulai menitikkan air mata.

Semenjak Rian menghilang Aisha mulai merasa bersalah, sebab ia tidak sengaja mengucapkan sesuatu yang membuat orang yang telah menolongnya pergi begitu saja karena keegoisannya.

"Aisha.." gumam Ruby yang mulai menggenggam tangannya Aisha, tentu Cain yang melihat ini hanya bisa menepuk nepuk punggungnya Aisha.

Sedangkan Veronica yang melihat ini mulai menghampiri mereka bertiga dan mulai memeluk mereka dengan penuh kasih sayang.

"Tidak apa apa, aku yakin Rian akan baik baik saja, besok aku akan mencarinya lagi"

"Sebaiknya kalian bertiga kembali kekamar kalian, besok kalian semua akan pergi ke Arcadia jadi beristirahatlah.. biar aku saja yang mencari Rian untuk kalian.."

Veronica yang mengatakan semua itu pada mereka bertiga sambil mengelus kepala mereka satu persatu.

"K.. Kak Veronica akan terus mencari Rian sampai ketemu, kan ? apa aku boleh ikut mencarinya ?" tanya Cain yang mulai khawatir dengan keadaan kakaknya.

"A.. Aku juga akan ikut membantu" ujar Aisha yang benar benar ingin mencari Rian saat ini juga.

"A.. Aku juga.." balas Ruby yang juga setuju dengan mereka bertiga.

"Tidak perlu, biar Kakak saja yang akan mencarinya, bila ketemu akan Kakak bawa dia ke Arcadia, bagaimana ?" ujar Veronica yang mencoba untuk membujuk mereka agar tidak perlu membantunya.

"Ta.. Tapi bagaimana dengan kakak ? dari kemarin kakak belum beristirahat, kau pasti kelelahan.." ujar Cain yang khawatir dengan kondisi kakaknya.

"Tidak apa apa.. kakak baik baik saja kok, sebaiknya kalian segera kembali ke kamar kalian dan beristirahat saja, sisanya serahkan pada kakak kalian" balas Veronica sambil mengelus kepala Cain dengan senyum diwajahnya.

"Kakak berjanji ?" tanya Ruby dengan raut wajah sedih.

"Hmm.. aku berjanji" balas Veronica dengan senyum diwajahnya.

Mereka yang mendengar ini hanya menganggukkan kepala mereka dan mulai kembali ke kamar mereka masing masing.

Veronica yang melihat mereka pergi hanya bisa menghela nafas sambil melihat keluar jendela dimana bulan malam ini begitu indah untuk dilihat.

"Rian.. semoga kau baik baik saja.."

Namun ketika ia akan menutup jendelanya tiba tiba saja sebuah pilar cahaya muncul hingga menjulang kelangit, hal ini tentu membuatnya terkejut ketika melihat ini.

Bukan ia saja bahkan seluruh penduduk pun juga terkejut ketika melihat fenomena ini, namun hal ini hanya berlangsung selama beberapa detik saja hingga cahaya itu secara perlahan mulai redup dan menghilang seperti debu.

"I.. Ini !!"

Terpopuler

Comments

ule_keke (IG: ule_keke26)

ule_keke (IG: ule_keke26)

semangat thor

2024-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 ( Arc 1 )
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55 ( Arc 2 )
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1 ( Arc 1 )
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55 ( Arc 2 )
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!