Chapter 8

Disisi lain Rian saat ini sedang melayang tepat diruangan lain hingga kakinya mulai menapak walau ia tidak melihat lantainya sama sekali, ia juga dapat melihat kalau dirinya berada disebuah ruangan kosong berwarna putih saja.

"Ini.. dimana ?"

Ketika dirinya dalam keadaan bingung tiba tiba saja layar transparan muncul dihadapannya yang mana hal ini membuatnya terdiam ketika membaca pesan tersebut.

[ Selamat anda telah berhasil melewati Prolog 'Novel' ini !! ]

[ Selamat Anda telah berhasil merubah alur 'Novel' ini ]

[ Sebagai hadiah atas keberhasilan Anda ]

[ Maka Anda akan diberikan kesempatan untuk melatih seluruh kemampuan Anda sampai plot utama 'Novel' ini dimulai ]

"A.. Apa !! bagaimana bisa ?!" Rian yang terkejut ketika melihat notifikasi ini.

Sebelumnya ia sedang membuat pedang dari Sorcery miliknya, namun ia tak sadar dan sudah berada diruangan putih ini sendirian.

Kemudian ia menyadari kalau tubuhnya saat ini sudah tumbuh besar, yang mana sekarang ini ia terlihat seperti anak remaja berumur 17 tahun.

Hal ini tentu membuatnya semakin bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi saat ini, apalagi ketika ia membuat pedang milik Sang Raja Arthur seperti yang ada dinovelnya dengan khayalannya.

"Ehem.. tenanglah Rian.. ingat diri kau adalah seorang penulis handal, dengan pikiran tenang kau dapat menghadapi semua masalah dengan mudah ketika menulis"

"Ya.. kan ?"

"Ha.. jika diingat ingat lagi, aku menulis Novel ini dimana Cain dan Ruby akan bertarung sama lain, hingga Ruby tewas tepat ditangannya.." gumam Rian yang mulai menenangkan dirinya saat ini.

"Yang berarti jalan cerita Novel ini masihlah sangat sangat lama.."

"Sebab aku menulis genre Novel ini yaitu Reinkarnasi"

Benar, Novel dengan judul, The Chronicles of Inotia : Childen of Ainsworth adalah novel yang menceritakan reinkarnasi pertamanya Cain setelah ia gagal menyelamatkan nyawa Ruby.

Dan merupakan Novel yang memiliki prolog yang cukup panjang dari kebanyakan novel lainnya yang dimana membutuhkan 2 sampai 3 chapter.

Sedangkan Novelnya memiliki prolog sekitar 8 sampai 12 chapter yang terbilang cukup lama dari prolog yang lainnya, meskipun itu sudah ditambah timeskip didalamnya.

Cain akan melakukan Reinkarnasinya setelah ia mengalahkan Demon yang mengendalikan tubuhnya Ruby hingga menjatuhkan item drop langka, dan item drop itu adalah Glass Eden.

Glass Eden merupakan sebuah cawan perak dengan list emas yang akan mengabulkan semua permintaan pemiliknya walau hanya dapat digunakan sekali saja hingga cawan itu hancur tak terbentuk lagi.

Mendapatkan Glass Eden itu, Cain mulai menggunakan cawan tersebut hingga ia bereinkarnasi 2000 tahun kedepan untuk mencari jiwa Ruby yang bereinkarnasi 2000 tahun kedepan itu.

Mengapa ia mengetahui itu dikarenakan ia memiliki Talent yang bernama Precognition dimana skill tersebut dapat membuat pengguna dapat melihat masa depan.

Meskipun ia dapat melihat masa depan, Talent tersebut memiliki batas waktu, semakin jauh waktu yang ia pilih maka cooldown waktunya pun juga akan semakin lama.

Jika Cain menggunakan Talent tersebut selama 5 detik untuk masa depan sekarang, maka masa cooldownnya akan memiliki waktu sekitar 5 jam.

Namun jika ia menggunakannya untuk melihat apa yang terjadi di 2000 tahun kedepan, sebagai konsekuensinya maka ia akan kehilangan Talent itu untuk selamanya.

"Tunggu.. jika prolog dari novel ini selesai berarti mereka sedang memulai proses reinkarnasi mereka"

"Maka tubuhku ini-"

Tepat sebelum ia melanjutkan perkataannya tiba tiba saja sebuah suara misterius nan lembut mulai terdengar ditelinganya.

{ Selamat kepada Cain Ainsworth, Ruby Rose, dan Aisha Rhaa Silver karena telah menyelesaikan Dungeon Terakhir Rank SS }

{ Seluruh dunia akan mengalami perubahan }

{ Sebuah perubahan yang dimana seluruh penduduk dunia ini tidak akan memiliki yang namanya Talent, Skill, Element dan Edeya }

{ Semua akan digantikan dengan istilah baru yaitu Sorcery, yang akan dibagi menjadi beberapa bagian }

{ Mulai dari Magical Essense, Holy Essense, Curse Essense, Heart of Sagacity, Heart of Royalty, dan masih banyak lagi jenis Sorcery yang akan kalian dapatkan }

{ Sekian informasi yang bisa kalian dapatkan saat ini }

{ Memulai perubahan pada Dunia Inotia }

Tepat setelah suara tersebut mengatakan itu, tiba tiba saja tubuh Rian mulai dialiri aura aneh, bukan dia saja bahkan seluruh orang yang ada didunia ini mulai mengalami perubahan besar besaran.

Tepat ketika Rian mengalami perubahan pada auranya, aura yang telah mengalir padanya mulai berhenti.

{ Selamat memulai kehidupan baru.. }

{ Para Pribumi Dunia Inotia.. }

Setelah suara indah tersebut menghilang sepenuhnya, langsung saja Rian mulai menghela nafas lalu segera melihat tubuhnya lagi yang sudah tumbuh saat ini.

"Sepertinya aku koma ketika membuat pedang itu.."

"Tapi setidaknya aku masih memiliki peralatan yang Pria itu berikan padaku" gumamnya sambil melihat tongkat dan cincinnya saat ini sudah menghilang.

"...."

"Eh ? hilang !!" teriak Rian yang panik ketika kedua benda tersebut tidak ada ditangannya saat ini.

"Ba.. Bagaimana ini ?"

"Ditambah dunia sudah berubah.. apa yang harus aku lakukan ?"

[ Memulai pelatihan khusus 2000 tahun.. ]

"Ha ?"

[ Diharapkan Host untuk melatih Sorcery anda selama waktu yang ditentukan hingga jalan cerita berikutnya ]

[ Pelatihan Sorcery Heart of Creation akan dimulai ]

[ Seluruh Peralatan milik Host akan diambil untuk sementara ]

"Tunggu ? Apa ?"

Tepat ketika suara tersebut muncul secara perlahan sebuah cahaya mulai berkumpul dan membentuk seseorang memakai zirah sambil membawa pedang tepat ditangannya.

Terlihat kalau warna zirah itu berwarna silver dengan corak biru dengan helmnya yang seperti kepala singa.

Bukan itu saja bahkan Storage Ring milik Rian pun hilang begitu saja.

"...."

"Ehh.. entah kenapa aku merasa tidak asing ketika melihat dirinya.."

Ketika Rian sedang melihat siapa orang itu tiba tiba saja orang itu mulai menghilang dari pandangannya dan segera muncul tepat dihadapannya.

"!!!"

SLAAASHHH !!

Tentu Rian yang melihat kecepatan orang itu terkejut namun hanya sesaat kepalanya sudah lepas dari tubuhnya, bahkan ia bisa melihat tubuhnya saat ini.

Namun..

"HAAA !!"

Tiba tiba saja ia terbangun diruangan yang sama sambil memegang lehernya saat ini, ketika ia merasa kepalanya masih tersambung seketika membuatnya berkeringat dingin ketika mengingat kejadian tersebut.

"A.. Aku masih hidup ?"

[ Anda sudah mati.. ]

[ Jumlah kematian saat ini \= 1 ]

"!!!"

Melihat notifikasi ini tentu membuatnya terkejut, namun ketika ia sedang melihat notifikasi ini tiba tiba saja seseorang berpakaian zirah yang sebelumnya muncul dihadapannya lagi.

[ Diharapkan Host untuk melawan musuh anda dengan Sorcery anda ]

"Jadi.. kau bilang aku harus melawan orang ini dengan Sorcery ku, begitu.."

[ Diharapkan Host untuk melawan musuh anda dengan Sorcery anda ]

[ Semakin kuat Anda maka musuh anda akan semakin kuat juga ]

[ Diharapkan Host untuk melawan musuh anda dengan seluruh kemampuan anda tanpa mengandalkan kekuatan yang diberikan pada anda ]

"Cih.. ngomong saja tidak cukup sistem sialan.."

Dengan segera Rian mulai berdiri dan mulai membuat senjatanya menggunakan Sorcery miliknya, seketika muncul 2 bola mana dikedua tangannya hingga kedua bola itu mulai berubah menjadi sebuah belati.

"Lamban.."

"Meskipun lamban.. aku akan tetap berjuang.."

"Mau mati sebanyak 1000 kalipun aku tidak peduli"

Langsung saja Rian mulai mengambil posisi bertahan sambil menatap orang tersebut dengan matanya yang penuh dengan tekad.

"Tujuanku saat ini.. hanyalah menang darimu.."

"Ksatria Singa sialan.."

***

Disisi lain setelah Cain, Ruby, dan Aisha berhasil menyelesaikan dungeon tersebut, terlihat kalau Veronica saat ini sedang menelusuri Hutan Trellik seorang diri.

"Huff.. Huff.. setelah 30 tahun perjuanganku untuk menelusuri hutan ini sendirian.. akhirnya aku tiba dimana sumber cahaya itu berada"

Terlihat kalau Veronica saat ini sudah menginjak umur yang ke 47 tahun, meskipun begitu ia tetap terlihat sangat muda seperti seorang yang masih berumur 20 tahun.

Selama 30 tahun ini ia selalu berjuang menelusuri hutan ini sendirian, tentu tujuannya tidak lain adalah sumber cahaya yang ia lihat 30 tahun yang lalu sembari mencari Rian dihutan tersebut.

Mengapa sampai 30 tahun ? karena ia sering kali terkena ilusi aneh yang membuatnya menjauh dari sumber cahaya tersebut, bahkan ia beberapa kali menggunakan beberapa Artifact Anti-Ilusi agar bisa mencapai sumbernya

"Ini.."

Veronica dapat melihat Bola Hitam Raksasa melayang didepannya saat ini, dan lagi bola tersebut mengeluarkan aura yang begitu menghangatkan siapapun yang mendekati bola hitam tersebut.

"Ho.. sepertinya ada satu orang lagi yang selamat setelah memasuki hutan ini sampai tengah hutan"

"!!!"

Veronica yang mendengar ini tentu terkejut dan mulai menoleh kearah suara itu sembari mengarahkan gada miliknya kearahnya.

Namun ketika ia melihat siapa yang berbicara dengannya tentu membuat Veronica terkejut, sebab orang yang ada didepannya terlihat tenang dan lagi ia terlihat jauh lebih muda darinya.

"Kau.. siapa kau ?" tanya Veronica yang waspada akan keberadaan pria itu.

"Bukankah itu pertanyaanku Nona ? siapa kau ? kenapa kau kesini ? apa kau mau mengganggu ujian anak itu ?" pria itu bertanya balik tanpa menghilangkan senyuman diwajahnya itu.

Veronica yang mendengar ini terdiam sebab ia mendengar 'Anak' dari mulutnya itu, langsung saja ia bertanya pada pria itu tanpa meluputkan pandangannya sekalipun.

"Anak yang kau bicarakan itu.. apakah dia Rian ?" tanya Veronica dengan nada serius.

"Jika kau sudah tahu kenapa kau bertanya padaku ?" balas pria itu dengan sebuah pertanyaan.

Tentu melihat ini membuat Veronica semakin menjadi jadi hingga ia kesal dengan segera ia mulai berlari kearah pria itu dengan cepat dan mulai memukulnya.

BOOOMMMM !!

Pukulan yang diberikan oleh Veronica tentu membuat dampak yang sangat besar hingga seluruh area tertutupi oleh debu bekas serangannya.

Bahkan pepohonan yang ada disekitarnya pun ikut terhempas sejauh beberapa meter karena dampaknya.

Ketika debu itu menghilang terlihat kalau Veronica saat ini sedang mengarahkan gadanya pada pria itu, namun gada itu terlihat berhenti tepat beberapa inchi dari kepala pria itu.

"Kau tahu.. apa yang kau lakukan itu sungguh tidak sopan, apalagi kau tiba tiba menyerang seseorang yang sedang tidak memegang senjatanya saat ini"

'Apa !!' Veronica terkejut ketika melihat ini dan segera mundur, namun sebelum ia melakukannya tiba tiba saja tubuhnya terdorong hingga ia terjatuh ketanah dengan kencangnya.

KRAAAKKK !!

Terlihat tanah tempat ia terjatuh mulai retak karena tekanan yang ia terima saat ini, dan retakan yang dibuat oleh pria itu cukup besar hampir menghancurkan pohon disekitar mereka.

"ARRGGGGHHHHH !!"

Disisi lain pria itu yang melihat Veronica kesakitan karena tubuhnya tertekan terlihat biasa saja, dengan segera ia mulai berjalan kearah Veronica dan mulai menyentuh keningnya.

"Aku tahu kalau kau sedang mencari Rian karena rasa bersalahmu sebagai seorang Kakak bukan ?"

Tentu mendengar ini membuat Veronica terkejut, ia tidak menyangka kalau apa yang ia lakukan pada Rian adalah sebuah kesalahan besar selama hidupnya.

"Namun tujuan nak Rian kemari sudahlah benar, ia memiliki tujuan untuk menghilangkan mimpi buruknya karena dianggap lemah oleh orang orang seperti kalian"

"Karena ia memiliki tekad untuk berubah, maka aku tak segan segan memberikannya berkahku dan juga ujian padanya"

"Upps.. sepertinya aku terlalu banyak bicara, karena kau sudah mendengar semua yang kukatakan sebelumnya maka aku tidak punya pilihan lain selain menghilangkan dirimu dari dunia ini"

Veronica terkejut ketika ia mendengar perkataan pria itu, namun ketika ia akan mengeluarkan kata katanya tiba tiba saja sebuah kubus transparan terbentuk dan mulai mengelilinginya.

Bahkan setelah Veronica mengucapkan sepatah dua kata pun suaranya tetap tidaklah keluar dari mulutnya.

"Semoga kehidupan keduamu.. kau bisa menjadi kakak yang terbaik untuk mereka semua, Veronica.."

Tentu Veronica yang melihat gerakan bibir pria itu tercengang karena pria itu mengetahui namanya.

Tepat setelah pria itu mengatakan kata katanya pada Veronica tiba tiba saja kubus itu mulai bercahaya hingga memenuhi kubus itu.

Setelah kubus itu bercahaya, cahaya itu mulai terpecah dan menghilang bersamaan dengan tempat dimana Veronica berada saat ini.

"Aku harap kalian dapat melindungi dunia ini dengan cara kalian masing masing.."

Tepat setelah pria itu mengatakan sesuatu dari mulutnya ia segera menghilang dari tempat itu seakan akan ia tidak pernah berada disana sama sekali.

***

Pelatihan 2000 tahun milik Rian akhirnya dimulai.

Tiap tahun memang cukup sulit baginya untuk melawan Ksatria itu, sebab berapa kali ia mencoba pasti ia akan kalah dan mati dengan sangat cepat.

Bahkan ketika ia menggunakan pedang, tombak, dan belati sekalipun ia tetap saja kalah dikarenakan dirinya kurang pengalaman ketika ia melawan musuhnya.

Satu satunya pilihan yang bisa Rian ambil ketika melawan Ksatria hanyalah satu yaitu menyerangnya dari jarak jauh menggunakan busur.

Namun meskipun begitu ia tetap saja kesulitan karena ia harus membayangkan setiap senjata yang akan dia buat sembari menghindari setiap serangan Ksatria itu walaupun ia berakhir mati ditangannya lagi.

Dalam pelatihannya ini ia mulai menyadari kalau dia masihlah tidak cukup kuat dan kurangnya wawasan dalam menghadapi musuhnya kali ini.

Jadi pilihan yang ia ambil sebelum melawannya yaitu dengan memperkuat tubuhnya terlebih dahulu sembari membuat peralatan olahraganya dengan kemampuan imajinasi nya sendiri.

Bukan itu saja bahkan ia mengamati dan mulai mengingat setiap gerakkan yang akan diambil oleh Ksatria itu.

Setiap harinya Rian mulai berolahraga sambil mempelajari setiap senjata yang akan ia gunakan ketika ia menghadapi Ksatria itu nantinya.

Kematian dan kematian terus menghantui dirinya ketika ia beberapa kali dibunuh oleh Ksatria yang sama.

Bahkan Rian sendiri sudah hampir menyerah untuk melawannya karena kelelahan mental yang ia alami ketika bertarung dengannya.

Namun ia tetap melanjutkan latihan ekstrim miliknya itu ketika masa lalu terus menghantui dirinya hingga saat ini, mau tidak mau Rian harus terus melangkah maju sembari melupakan masa lalunya walau itu terasa berat baginya.

Sudah 10 tahun setelah Rian berlatih diruangan putih itu terlihat kalau penampilannya pun mulai berubah, yang mana rambutnya itu berwarna hitam menjadi berwarna putih dengan gradasi hitam saat ini.

Tubuhnya yang awalnya terlihat kurus kini telah berisi dan lebih berotot, namun terdapat luka bekas goresan disetiap lekuk tubuhnya itu yang disebabkan oleh Ksatria tersebut.

Meskipun ia terkadang melihat tubuhnya mengeluarkan cahaya setelah ia mendapati beberapa goresan ditubuhnya.

Selama 10 tahun Rian menyadari kalau tubuhnya secara perlahan sudah tidak membutuhkan asupan makan maupun minum.

Beberapa tahun lalu Rian mulai menggunakan kekuatannya untuk membuat sebuah makanan, namun sayang rasanya terlalu hambar yang mana membuatnya tidak bisa makan makananya itu.

Bahkan air pun yang ia buat sendiri dengan kekuatannya itu tidak berjalan dengan lancar karena air tersebut secara cepat mulai menguap dengan sendirinya.

Melihat hal itu tentu membuat Rian mulai putus asa setelah melihat hasil benda yang berupa bahan baku yang ia buat berakhir dengan kegagalan.

Bukan itu saja, tanpa dia sadari kalau ia mulai memiliki kemampuan regenerasi, yang pasti itu dari Tameng yang ia buat sebelumnya.

Namun tetap saja luka itu tidak bisa disembuhkan sepenuhnya karena ia memaksa membuat peralatan tersebut, yang mana hal itu tidak dapat menampung semua kekuatan peralatan itu ditubuhnya.

Seakan akan luka itu tidak diuntukkan hilang dari tubuhnya Rian.

Saat ini ia terlihat sedang berdiri tepat dihadapan Ksatria yang sudah membunuhnya puluhan kali.

Melihat ini langsung saja Rian mulai berlari kearah ksatria itu sambil membuat belati dikedua tangannya itu dan mulai menebasnya.

"HAAAA !!"

TRAAANNGG !!

Benturan dua senjata mulai terjadi terlihat percikan api diantara kedua senjata itu ketika beradu satu sama lain, tepat ketika mereka beradu senjata tiba tiba saja tanah yang mereka injak mulai retak dan membekas sejauh 10 meter.

Bahkan senjata mereka saat ini terlihat bergetar ketika mereka beradu senjata saat ini.

"Ayo kita selesaikan ini dengan cepat, Ksatria Singa.."

Langsung saja Rian mulai mendorong Ksatria itu sambil melempar belati yang ada ditangannya saat ini kearahnya.

Tentu Ksatria itu yang melihat belati mengarah padanya mulai menangkis belati tersebut dengan cepat, bukan hanya kedua belati itu saja bahkan beberapa belati lain ikut berdatangan kearahnya.

Melihat ini ia tidak punya pilihan lain selain menghindari belati belati itu, namun sebanyak apapun ia menghindari belati belati itu tetap mengikutinya.

Tidak punya pilihan lain dengan segera Ksatria itu mulai menangkisnya, namun ketika ia menangkis belati terakhir yang datang kearahnya tiba tiba saja Rian sudah ada dibelakangnya.

Terlihat kalau ia saat ini sedang memegang busur dan sudah bersiap untuk memanah Ksatria itu dengan mata pedang bor sebagai anak panahnya.

Ketika Ksatria itu menangkis belati terakhirnya langsung saja Rian mulai melepas anak panahnya hingga menembus Ksatria itu.

Yang mana serangan tersebut seketika membuatnya mulai berubah menjadi pecahan cahaya setelah ia berhasil mengalahkannya.

[ Selamat Host telah berhasil mengalahkan Ksatria Singa (Mudah) ]

[ Waktu yang diperlukan untuk mengalahkan adalah 10 tahun ]

[ Jumlah kematian saat ini adalah 1790 kali ]

Tepat setelah notifikasi ini muncul langsung saja Rian mulai menghilangkan busur itu.

"Jika melawan dia saja sudah memiliki tingkat kesulitan 'Mudah' , maka musuh selanjutnya pasti akan lebih sulit darinya"

Setelah Ia berhasil mengalahkan Ksatria itu tiba tiba sebuah partikel cahaya muncul dan mulai membentuk seorang wanita dengan tudung sambil membawa tongkat ditangannya saat ini.

"Sudah kuduga.."

[ Lanjut ketingkat berikutnya ]

[ Kalahkan Penyihir Sungai (Medium) ]

Ketika notifikasi itu muncul tiba tiba saja sebuah lingkaran sihir muncul dibelakangnya dan mulai menyerang Rian yang masih terdiam disana.

Langsung saja penyihir itu mulai menyerangnya dengan menembakkan beberapa bola cahaya kearahnya, namun ketika bola cahaya itu mengarah padanya Rian hanya menangkisnya menggunakan tangan kanannya saja.

Hingga bola cahaya yang ditangkisnya itu mulai meledak tepat dibelakangnya, terlihat sebuah ledakan cukup besar yang mana dapat membunuh siapapun yang berada didalam ledakan itu.

[ Diharapkan Host untuk melawan musuh anda dengan seluruh kemampuan anda ]

"Aku akan menyelesaikan ini dengan cepat.. "

"Dan aku harus terus bertambah kuat agar aku bisa cepat keluar dari sini.."

"Jadi.."

"MAJULAH !!"

Terpopuler

Comments

XuanYi

XuanYi

Membangkitkan Super Saiyan🗿

2024-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 ( Arc 1 )
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55 ( Arc 2 )
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1 ( Arc 1 )
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55 ( Arc 2 )
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!