Keesokan harinya terlihat kalau Rian saat ini sedang tertidur dengan nyenyaknya, bahkan ia terlihat sedang memeluk bantal yang ia pakai untuk sandaran kepalanya.
"Huehehe.."
Terlihat kalau Rian saat ini sedang mengigau dengan senyum diwajahnya.
Tepat ketika ia masih tidur tiba tiba saja pintu terbuka kamarnya terbuka dan menampilkan sosok biarawati berpakaian biru dengan pola berwarna putih masuk kedalam kamarnya.
"Rian !! bangun sudah waktunya untuk sarapan !!"
Biarawati itu tidak lain adalah Veronica yang memasuki kamarnya Rian, ketika ia sedang membangunkan Rian terlihat kalau dia sendiri masihlah tertidur dengan mimpinya itu.
Melihat ini Veronica hanya bisa menghela nafas saja atas tingkah anak yang satu ini ketika tidur.
Selama ia merawat anak anak dipanti asuhan ini bisa dibilang kalau Rian lah yang memiliki kesulitan bangun dipagi hari.
Melihat ini ia sedang duduk disampingnya dan segera menggoyangkan tubuhnya Rian supaya ia bangun.
"Rian.. bangun sudah waktunya sarapan"
"Jika kau tidak bangun nanti sarapannya keburu dingin.."
Tentu merasakan tubuhnya digoyang ia mulai membuka matanya dan segera duduk sembari mengucek matanya.
"Selamat Pagi, Rian.. akhirnya kau bangun juga.." ujar Veronica yang tersenyum ketika melihat Rian saat ini.
Mendengar ini Rian seketika melihat siapa yang sedang membangunkannya, terlihat kalau Veronica saat ini sedang menatapnya dengan senyum lembut miliknya.
Melihat ini tentu ia seketika mulai menjauh darinya hingga ia berhenti dipojokan dinding kamarnya.
"K.. Kak Veronica !! kenapa kau ada disini ?" tanya Rian dengan panik ketika melihat wanita cantik masuk kekamarnya.
"Hmm ? tentu saja membangunkanmu karena hari sudah pagi" ujar Veronica dengan bingung melihat tingkahnya Rian.
"P.. Pagi !?" teriak Rian yang kemudian melihat kearah jendela kalau sinar mentari mulai menyelimuti dunia ini.
'A.. Aku benar benar ketiduran kemarin !!'
'Dan yang jauh lebih penting lagi kalau kemarin itu bukan mimpi !!'
"Kalau begitu segera pergi kebawah dan sarapan bersama dengan yang lainnya, karena hari ini kita akan mendaftarkan kebangkitan kalian pada Gereja Pusat" ujar Veronica dengan senyum diwajahnya.
"Ge.. Gereja Pusat ?"
***
Saat ini terlihat dimeja makan beberapa anak anak sedang makan roti dan sup mereka dengan raut wajah bahagia disana, namun Rian tidak terlihat begitu.
Ia saat ini sedang memandang roti dan supnya itu, bukannya ia tidak senang namun karena roti dan supnya itu berbeda dari yang lainnya.
Sebab rotinya yang terlihat sudah berjamur dan juga supnya yang sudah dingin tersebut.
'Jelas jelas orang yang memasak ini mencoba untuk meracuniku' batin Rian dengan wajah datar dan keringat dingin ketika melihat sarapannya.
"Ada apa Rian ? kenapa kau tidak memakan rotimu ?"
Mendengar suara ini Rian seketika melirik kearah suara itu dan melihat seorang gadis berambut merah sedang menatapnya dengan bingung.
"Tidak ada.. aku tidak lapar.." ujar Rian yang mengetahui siapa gadis itu dan segera turun dari tempat duduknya.
Tentu gadis yang sedang diajak bicara dengannya adalah Ruby Rose.
"Ehh.. kenapa kau tidak memakannya ? nanti Kak Veronica marah tahu.." ujar Ruby dengan nada khawatir.
"Jika kau tidak ingin ia marah kenapa kau tidak memakannya saja ?" tanya Rian yang tidak peduli bahkan ketika seluruh pandangan tertuju padanya.
Setelah mengatakan itu ia segera keluar dari sana, tepat ketika Rian keluar dari sana beberapa anak anak mulai membicarakannya.
"Dia sungguh tidak tahu malu membiarkan makanan yang dibuat Kak Veronica begitu saja.."
"Benar, ia tidak tahu bersyukur atas makanan yang Kak Veronica buat untuknya.."
"Kenapa juga ia harus berada disini.."
Tentu pembicaraan yang mereka lakukan tidak dapat didengar oleh Ruby, Cain yang sedang makan disana.
Ruby dan Cain sendiri saat ini sedang melihat Rian pergi begitu saja tanpa memakan sarapannya terlebih dahulu.
Meskipun begitu pembicaraan anak anak panti itu sebenarnya dapat didengar oleh Rian yang saat ini sedang berdiri sambil bersandar pada pintu ia keluar sebelumnya.
"Hmm.. sepertinya aku dapat mendengar pembicaraan mereka walau mereka sedang berbisik saat ini.." ujar Rian yang mengusap dagunya.
"'Pasti ini berkat 'Observation' skill ku.."
Langsung saja ia segera pergi keluar panti asuhan ini tanpa ada seseorang yang menyadarinya keluar dari sana.
Terlihat kalau ia saat ini sedang berjalan di jalan yang terlihat penuh dengan beberapa orang orang dengan pakaian abad pertengahan mereka sedang melakukan aktivitas mereka masing masing.
Ada pedagang juga ada pembeli, lalu orang orang yang membawa belanjaan mereka, bahkan ada yang sedang bergosip saat ini.
'Mau berapa kali dilihat pun ini jelas jelas abad pertengahan..' batin Rian yang sedang melihat beberapa penduduk saat ini mengobrol sambil membeli bahan bahan pada kios kios yang tersedia disana.
"Sebaiknya aku cari sungai ditempat ini saja" gumam Rian yang mulai berjalan menuju luar desa.
Setelah berjalan cukup lama semabri menelusuri beberapa hutan ia kemudian melihat sebuah sungai terbentang luas disana.
"Ha.. akhirnya sampai juga.."
Langsung saja ia segera meminum air sungai itu dengan begitu cepatnya seolah ia benar benar haus setelah bekerja.
"Fuahh.. benar benar air yang menyegarkan.."
Tepat ketika ia akan mengambil airnya kembali ia kemudian tanpa sengaja melihat pantulan dirinya di sungai tersebut.
"Ini.."
Terlihat kalau Rian benar benar terkejut dengan penampilannya saat ini, rambut hitam acak acak dengan iris mata berwarna biru muncul dari balik pantulan air tersebut.
'Bukannya ini wajah asliku ?'
'Apa yang terjadi ?'
Tepat ketika ia terkejut akan apa yang ia lihat saat ini tiba tiba saja beberapa layar transparan muncul disekelilingnya.
'A.. Apa apaan ini ?'
"Mungkinkah.."
[ Sinkronisasi Selesai.. ]
"SYSTEM !!"
Fenomena Awakening / Kebangkitan akan terjadi ketika seseorang memperoleh tanda tanda perubahan pada usia dini sekitar 7 tahun keatas, di dunia ini itu disebut sebagai Enlightenment.
Dengan terjadinya Enlightenment kau akan dapat melihat Talent, Skill, Ability, Element dan lain sebagainya.
Dan juga kau dapat menjadi kuat dengan metode yang jauh lebih efisien dibandingkan sebelumnya.
Jadi singkatnya..
[ Name : Rian Akayuki
Age : 7 year old
Race : Human
Variable Atribute :
Strength : 5
Vitality : 5
Endurance : 4
Agility : 4
Ability Power : 3.2
Attack Power : 2.2
Invariable Atribute :
Intelligence : 4.7 / 10
Charisma : 3.8 / 10
Luck : 6.7 / 10
Talent : Observation, Browser, ???
SP : 100
Poin : 100 ]
Kau dapat melihat 'Status Window' kalian.
Namun hal ini berbeda dengan 'Status Window' milik Rian karena miliknya itu sama dengan Sistem yang beroperasi layaknya pada novel yang pernah ia baca sebelumnya.
Dimana penambahan status acak ataupun pasif dapat ia tambahkan bila ia melihatnya dengan rinci.
"Ohh.." gumam Rian yang sedikit terkejut ketika melihat ini.
"Untuk sekarang mari kita lihat satu persatu terlebih dulu"
***
"Hei.. Cain, apa kau merasa kalau Rian hari ini terlihat berbeda ?" tanya Ruby yang saat ini sedang membuat sesuatu menggunakan bunga bunga yang ada disekitar pegunungan.
Saat ini Cain dan Ruby sedang membuat bondu menggunakan bunga disekitar mereka untuk Kak Veronica yang terlihat sangat khawatir pagi ini.
Tentu mereka yang mengetahui kekhawatiran Veronica ketika mendengar Rian tidak memakan sarapannya ia segera mencarinya.
Baik itu di kamar maupun diseluruh panti asuhan ia tidak menemukannya, ia semakin khawatir dan mulai mencari Rian diseluruh desa hingga saat ini.
"Iya.. kau benar.. dan lagi kita tidak melihatnya dari tadi, kau tahu bahkan Kak Veronica sangat mengkhawatirkan dirinya ketika mendengar kalau Rian tidak sarapan pagi ini" jelas Cain yang juga ikut membuat ikat kepala yang sama seperti Ruby.
Tentu Ruby yang mendengar ini seketika menghentikan kegiatannya sambil memasang wajah sedih.
"Apa Rian akan baik baik, Cain ?"
"Aku khawatir kalau sesuatu terjadi padanya.."
Mendengar perkataan Ruby tentu membuat Cain juga seketika menghentikan kegiatannya sembari melihat ikat kepala yang terbuat dari bunga itu sudah selesai.
Langsung saja ia segera berdiri sembari menunjukkan ikat kepala yang terbuat dari bunga itu kepada Ruby.
"Kalau begitu ayo kita cari dia, aku yakin dia akan menyukainya"
Mendengar ini seketika Ruby mulai menatap Cain yang sedang tersenyum kearahnya sambil menunjukan ikat kepala itu padanya.
"Hmm.. baiklah kalau begitu aku ikut"
"Ayo kita pergi !!"
***
Kembali lagi pada Rian yang saat ini sedang bersandar dipohon sembari memakan buah apel yang jatuh keatas kepalannya ketika bersandar.
Saat ini ia sedang melihat lihat Status Window miliknya saat ini.
'Yang menarik perhatianku saat ini adalah ini..'
[ Rusty - - > Rian Akayuki
Sinkronisasi Berhasil ]
[ Rusty Inisialisasi Status dikonversi menjadi 37 SP dan 100 Poin ]
'Sinkronisasi dan Inisialisasi..'
"Aku tidak tahu apa itu sebenarnya, tapi aku yakin kalau wajah yang kugunakan sekarang ini, stats - ku yang turun jauh dari stats - nya Rusty adalah karena ini..."
"Tapi sebagai gantinya aku mendapatkan poin dari Inisialisasi tersebut" gumam Rian dengan wajah serius, langsung saja Rian mulai menggeser Window yang ada didepannya dan menggantinya dengan yang lain.
"Dan selanjutnya yang harus kuperhatikan adalah.."
[ Intervensi Jalan Cerita { Unique Authority }
Anda dapat menggunakan SP untuk menulis ulang atau mengedit target yang tidak hidup
Anda juga dapat menggunakan SP untuk menulis atau mengedit Stats, Talent, Masteries, dan Constitution yang terbatas pada Rian Akayuki ]
[ SP ( Story Poin ) : Semakin meningkatnya kepentingan Rian Akayuki pada dunia ini, maka semakin banyak SP yang akan didapatkan ( Dapat mengkonversikan 1 Poin menjadi 1000 SP )
Pertimbangan Pemula : Anda dapat membuat Talent senilai 10.000 SP ]
"Apa sebenarnya ini ? dan lagi aku tidak pernah menulis ability seperti ini" gumam Rian dengan raut wajah aneh ketika melihat Status Window miliknya.
" 'Semakin meningkatnya kepentingan Rian Akayuki pada dunia ini' ?" gumam Rian yang tertuju pada penjelasan ini.
"A.. Apa mungkin, aku harus meningkatkan kepentinganku dalan 'Novel' ini" lanjut Rian dengan wajah terkejut bukan main.
"Jadi alasan kenapa aku mendapatkan ability yang aneh aneh seperti ini adalah agar aku dapat ikut campur dalam cerita utama dunia ini ?"
"Omong kosong ap-"
Tepat sebelum Rian menyelesaikan perkataannya tiba tiba saja status window baru bersinar terang tepat disampingnya.
Tentu merasakan ini ia mulai menoleh kearah status window tersebut.
[ ??? ( Info Terkunci )
Akan terbuka setelah cerita utama selesai ]
"Jadi maksudmu adalah.. kalau aku mau mendapatkan petunjuk mengenai bagaimana caraku kembali ke dunia asalku, aku harus berhenti bicara dan mulai ikut campur dalam cerita, begitu ?"
Melihat status window tersebut tentu seketika membuat Rian kesal dengan beberapa urat muncul dikeningnya saat ini juga.
Melihat ini ia segera menghabiskan apel yang ada ditangannya dengan beberapa buah apel yang ada disebelahnya itu dengan cepat dan segera melihat kembali kearah status window miliknya itu.
'Itu benar.. tidak ada jaminan kalau aku akan kembali lagi ke dunia asalku'
'Bahkan meski aku tak melakukan apapun dan menunggu hingga sampai pada bagian aku berhenti menerbitkan novelnya'
'Meski informasi yang terbuka nantinya tidak sesuai dengan apa yang aku mau'
'Aku mungkin akan menemukan petunjuk mengenai cara melarikan diri dari dunia ini jika aku tidak terlibat dengan Sang MC ini'
'Untuk melakukannya.. aku harus menjadi cukup kuat agar aku bisa bertahan, dan untuk menghadapinya aku harus melewati semua cerita utama yang kutulis ini dengan seluruh usahaku'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Saiken
Mirip boleh, tapi jangan ke sering². Tambahkan hal² di dalam dan luar pikiran, apapun tak masalah asalkan jangan terlalu ekstrim. /Pray//Bye-Bye/
2024-11-04
0
XuanYi
coment kalo ada yang baca
2024-03-20
0