Seperti biasa seusai, ku berganti pakaian aku menghampiri bunda dan ayah ke ruangan makan untuk sarapan. Ayah juga sudah siap beres beres, untuk berangkat bekerja.
" Pagi cantik nya bunda kamu udah siap beres beres?'' Tanya bunda setelah aku duduk di kursi.
" Udah dong bun." jawab ku.
" Nih makan bunda masak ayam goreng buat kamu" ucap bunda.
" Makasih bunda"
Kami pun melanjutkan makan kami dengan tenteram, hanya dentingan sendok saja yang terdengar.
Selesai kami makan, aku pun memasukkan bekal yang sudah di buatkan bunda ke dalam tas ku.
" Yok berangkat Ki." Ajak ayah.
" Ayok ayah"
" Bun aku berangkat dulu ya, nanti aku belajar ke rumah Riko. Nanti aku suruh Riko telfon hp ku, untuk mengabari aku pulang jam berapa." Ucap ku memberitahu, sembari menyalam tangan bunda.
Setelah berpamitan, kami pun melanjutkan perjalanan kami. Sebelum aku masuk ke dalam mobil, ayah sudah memerintah kan aku duduk di depan. Aku pun langsung menuruti nya, karena sudah tidak berani lagi melawan ayah akibat perihal semalam waktu aku mau berangkat ke sekolah. Walaupun aku melawan tidak ada guna nya, karena apa yang di ucap kan harus di turuti.
Seperti biasa, tangan ayah selalu bergerilya di paha ku.
" Ayah kenapa berani seperti ini kepada ku, padahal aku masih kecil tidak tahu apa-apa" ucap ku.
" Bahkan seperti mu enak di i tuin" cengir ayah.
" Maksud ayah apa, ayah udah punya bunda Rike yang sangat cantik. Kenapa ayah masih begini,"
" Bosen gak hamil hamil"
Aku pun memilih diam saja, setelah lama berkelana dengan pikiran ku akhirnya aku berani membuka pembicaraan dengan ayah.
" Ayah tolong jangan rusak aku, sebelum aku menjadi orang sukses." Ucap ku.
" Kalau begitu ayah akan menunggu mu sampai kamu besar, awas saja kalau kamu ingkar janji."
" Iya yah" ucap ku asal asalan supaya lebih cepat, karena sudah bosen meladeni nya.
" Ayah akan begini begini saja kepada mu, hanya memegang paha mu saja tidak lebih karena paha mu mulus. Tapi nanti kalau kamu sudah besar, ayah sudah bisa berbuat lebih." Ucap ayah tiba tiba pada ku.
Aku pun tidak mengopen i nya lagi, sudah sinting ni orang pikir ku.
Akhirnya yang ku tunggu tunggu pun tiba, aku sampai di sekolah. Dengan langkah cepat aku keluar tapi tiba tiba.
" Eits kamu mau lari??" Tanya ayah.
" Tapi aku udah sampai ayah, aku buru buru" ucap ku.
" Kiss dulu," ucap nya sambil menunjuk pipi nya.
" Gak mau"
" Kiss atau kamu gak bakalan keluar dari mobil ini " ancam nya.
Karena tidak bisa melakukan apa pun, aku langsung mencium pipi nya dengan mata tertutup karena merasa jijik. Di saat ku memutar badan ku untuk keluar, tiba tiba dia menarik kembali tangan ku dan langsung mengecup bibir ku. Seketika aku mematung setelah tersadar, aku langsung keluar dari mobil. Ku lihat ayah terkekeh di dalam sana, sedangkan aku mengusap usap bibir ku yang di kecup nya.
" Sungguh tidak ramah" cibir ku.
Aku pun segera bergegas memasuki ruangan kelas ku, setiba nya aku di sana ku lihat Riko sudah duduk di kursi sembari memakan roti yang di bawa nya.
" Selamat pagi Riko." sapa ku.
" Pagi"
" Nanti jadi kan aku di boleh in kok sama bunda." Ucap ku antusias.
" Jadi" ucap nya sambil mengunyah roti yang di pegang nya.
" Oh iya tadi malam aku udah belajar abjad dari hp, aku sudah mulai bisa heheh." Ucap ku memberitahu.
" Bagus lah, nih" ucap nya, sambil menyodorkan roti yg masih ada di dalam kotak bekal nya.
Aku pun menerima pemberian nya.
" Ihh enwak bwangat." Ucap ku tidak jelas karena, sambil mengunyah roti yang di kasih.
" Habisin dulu" ucap nya.
" Hehehe"
Setelah aku menghabis kan nya, aku pun mengucap kan terimakasih kepada nya.
" Terimakasih kamu teman yang baik" ucap ku.
" Iya"
Bel pun sudah berbunyi, anak anak pun sudah ramai beruntun untuk baris. Sebagian ada yang telat, aku dan Riko pun segera memasuki lapangan untuk baris.
"Lah kok cewe itu bisa dekat dengan Riko?"
" Cantikan gue kali tapi kenapa Riko bisa dengan cewe jelek kayak Dia?"
" Ihh kok Riko bisa ber teman sama si bodoh itu?"
Kira kira begitu pertanyaan orang orang yang kami lewati, yang menjelek jelek kan ku.
Aku pun merasa heran kenapa Riko tidak mau berteman dengan mereka, dari pada aku mati penasaran mending aku bertanya.
" Rik kenapa lo gak mau temenan sama cewe cewe yang cantik, sedangkan gue cewe bodoh" ucap ku.
" Emang lo teman gue?" Tanya nya.
" Berarti lo gak nganggep gue teman?, tapi lo menawarkan roti lo ke gue, dan menawarkan diri untuk ngajarin gw." Ucap ku dengan nada kesal.
" Hanya kasihan" ucap nya.
" Halah kasian kasian kalau kasihan mah mending gausah cakap in gue." Ucap ku dengan nada kesal.
" Bercanda" ucap nya dengan tersenyum, muka nya datar saja udah ganteng, apalagi senyum gini nambah ganteng cok.
Akhirnya bel pulang pun berbunyi, aku dan Riko pulang bareng di gerbang. Sudah ada seseorang sepertinya asisten atau supir pribadi nya Riko, yang setia menunggu nya.
" Tuan sudah pulang siapa yang di samping tuan?" Tanya bapak bapak supir pribadi Riko.
" Teman" jawab Riko.
Entah kenapa kayak nya Riko susah banget mengeluarkan suara nya, bahkan sama bapak bapak pun dia begitu ngomong nya sangat singkat. Bagaimana pula dengan ayah dan ibu nya, ku berucap heran.
Kami pun berangkat ke rumah Riko, sesampainya di sana aku terkagum melihat keindahan rumah Riko. Sepertinya, ini bukan rumah tapi istana heran ku.
" Masuk." Ajak Riko sembari memukul punggung ku, karena aku asik melamun.
" Oh iya heheh"
" Bengong aja"
Pas kami masuk ke rumah nya Riko, ada seorang perempuan yang menyapa kami sepertinya ia adalah ibu nya riko
" Eh sayang nya momi sudah pulang?" Sambut wanita itu kepada Riko.
What momi nya Riko, sangat cantik ternyata makanya Riko bisa ganteng gini. Apalagi ayah nya juga pasti sangat ganteng, ucap ku terkagum kagum dengan keluarga Riko.
" Udah mom." Ucap Riko menyambut sapaan dari mommy nya.
" Eh dia teman mu yang kamu bilang kemaren ya Ko?" Tanya momi Riko sambil memandang ke arah ku.
" Iya mom" jawab nya.
" Oh iya nama kamu siapa cantik?" Tanya momi Riko pada ku.
" Nama ku Zaskia mahendra Tante." Ucap ku sambil menjabat tangan, kepada momi nya Riko.
" Nama kamu cantik kayak orang nya." Ucap momi Riko sembari menerima jabatan tangan ku.
Setelah percakapan dan selesai makan siang, kami pun segera melanjut kan untuk belajar.
Di tengah tengah ke asikan Riko mengajari ku, aku pun dengan asik nya memandangi wajah ganteng nya Riko.
" Apakah aku menyukai nya, tapi gak mungkin dia kan teman ku mana bisa aku menyukai nya lagian dia kulkas banget dah, eh tapi kan walaupun teman bisa juga suka." Ucap ku dalam hati.
Di tengah tengah keasikan ku memandangi wajah nya, Riko tiba tiba ia menyentil kening ku.
" Aduhhh sakittt" ringis ku.
" Fokus belajar bukan bengong." Ucap nya.
" Hehe sori"
Akhirnya setelah beberapa jam berlalu, aktivitas belajar kami telah selesai.
" Rik telfon nomer hp ku dong biar bunda jemput aku ke sini." Ucap ku membuka pembicaraan.
" Gak usah nanti aku yang nganterin sama supir" ucap nya.
" Nanti kamu nya kecapean tahu"
" B aja"
Akhirnya aku pun mengiyakan untuk di antar, sebelum aku pulang, aku pamitan dulu kepada momi nya Riko . Aku juga beruntung karena momi nya Riko menyambut ku dengan baik.
" Tante aku pulang dulu yah" pamit ku.
" Iya sayang hati hati yah, Rik kamu ikut kan nganterin kia awas kalau kamu kasih dia sendirian pulang" perintah momi Riko.
" Iya mom bawel"
Aku pun di antar Riko pulang ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments