Drttt Drtt Drttt
Suara hp bunda Rike.
" Halo kak" sapa bunda.
" Halo Rik, Kia di situ kan?" Tanya bu Ratna tiba tiba.
"Iya Kia ini kak lagi nonton, ada apa nyariin Kia?" Tanya bunda Rike.
" Iya tadi ibu kandung nya datang lagi ke rumah nyariin Kia, terus kakak kasih tau kalau dia udah pindah kota. Karena tidak memperlakukan anak nya dengan baik" ucap bu Ratna.
" Terus dia ngomong apa lagi ka?" Tanya Bunda Rike penasaran, ku lihat pembicaraan mereka serius. Aku pun menyibukkan diri ku dengan menonton, karena aku tidak mau menguping pembicaraan mereka.
" Dia sempat mau melaporkan kakak tapi kakak tidak semudah itu dong untuk di jatuh kan, kakak sanggah dong pembicaraan nya. Dan mengancam akan melaporkan tindakan nya, yang menyiksa dan mencari Kia hanya untuk menjual nya sebagai melunasi hutang nya." Ucap bu Ratna dari seberang, dengan nada kesal terhadap perilaku ibu kandung ku.
" Mampus dia tuh" ucap bunda ikut kesal juga.
" Iya dengar dengar katanya dia udah jadi wanita malam, karena tidak memiliki pekerjaan yang halal. Akhirnya dia di usir dari kontrakan nya." Beritahu bu Ratna.
"Oh dia pas di usir baru datang ke rumah kakak?gitu, mampus gelandangan gak tuh. Aku jadi ikut kesal dengar cerita kakak, kesal banget liat tingkah nya." Ucap bunda Rike.
Setelah percakapan mereka yang sudah panjang, akhirnya sambungan telfon nya terputus.
" Kia tadi bu Ratna yang telfon bunda, katanya ibu kamu di usir dari kontrakan nya. Karena melakukan pekerjaan yang terlarang." Beritahu bunda Rike pada ku.
" Astaga ibu, kok ibu ngelakuin itu terus ibu sekarang tinggal di mana ya sama Putri keadaan nya bagaimana." Ucap ku khawatir dengan keadaan mereka, setelah mengetahui info yang di berikan bu Ratna kepada bunda Rike dan di sampaikan bunda Rike pada ku.
" Kamu gak usah terlalu memikirkan nya, kalau menghawatirkan keadaan mereka itu hal wajar karena dia ibu kandung mu dan juga adik mu. Tetapi kamu jangan terlalu memikirkannya, bagaimanapun ibu mu mencari mu bukan karena perhatian kepada mu. Tetapi dia memiliki hal terselubung, kamu sudah mendengarkan secara langsung dari mulut ibu mu bahwa kamu ingin di jual. Bukan nya bunda mengotori pikiran mu untuk membenci ibu mu, tapi supaya kamu sadar dengan perlakuan ibu mu itu." Nasihat bunda pada ku.
" Iya bunda aku tahu" ucap ku dan sekarang pikiran ku sedang berkelana tentang ibu, bagaimana pun aku tidak boleh menyimpan dendam kepada ibu ku karena ibu lah yang melahirkan ku.
Malam pun tiba, ayah Anton juga baru pulang.
" Udah pulang yah, ayah pasti sudah capek kan?" Tanya bunda sambil mengambil alih tas bawaan ayah.
" Capek sedikit kok sayang"
" Mandi gih biar makan" suruh bunda.
" Iya sayang, Kia dimana?" Tanya ayah.
" Kia ada ko di kamar lagi belajar dia"
" Oh gitu ayah mandi dulu ya"
Di saat ayah sedang mandi, bunda mendatangi ku ke kamar.
Tok Tok Tok
" Ki ibu boleh masuk?" Tanya bunda.
" Masuk aja bun pintu nya gak di kunci"
" Wah kamu sedang belajar ya sayang?" Ucap bunda setelah membuka pintu dan menghampiri ku.
" Iya nih bun"
" Yok makan malam ayah sudah pulang" ajak bunda.
" Kia tidak makan dulu bun Kia masih kenyang." Ucap ku setelah mendengar bahwa ayah sudah pulang, setelah mendengar bahwa ayah pulang. Rasanya perut ku tiba tiba kenyang.
" Kok gitu sayang?" Tanya bunda.
" Kia gak lapar aja bun, Kia mau belajar dulu biar teman sekolah Kia gak mengejek Kia lagi."Ucap ku mencari alasan, supaya bisa menghindari ayah.
" Yasudah kalau begitu, bunda pergi dulu ya sayang takut nya ayah nanti kelamaan nungguin nya."
" Baik bun"
Setelah mendengar jawaban ku, akhirnya bunda pergi menyusul ayah untuk makan malam. Di saat ayah menyadari bahwa aku tidak ikut, ayah pun bertanya kepada bunda.
" Sayang Kia nya mana kok ga ada?" tanya ayah.
" Dia gak ikut makan yah, katanya dia gak laper mau lanjut belajar katanya. Biar bisa baca dan gak jadi bahan ejekan lagi." Jelas bunda.
" Lah Kia emang di ejek sama teman sekolah nya?"
" Iya yah tadi pas bunda jemput dia, Kia ceritanya katanya dia di suruh sama guru nya nge baca. Padahal dia gabisa, akhirnya teman teman nya meneriaki dia" jelas bunda.
" Oh gitu, hem apa kita buat dia les saja bun?" ucap ayah memberi ide.
" Katanya ada teman baru nya menawarkan untuk mengajari nya, rencana nya bunda mau melihat nya dulu ada perkembangan atau tidak. Kalau tidak ada perkembangan kita buat dia les saja " ucap bunda.
" Lah Kia kan masih baru kenal kenapa bunda bisa langsung percaya gitu pada orang. " Ucap ayah mengkerut kan kening nya, pasalnya bunda adalah tipikal orang yang teliti tentang teman di sekitar nya.
" Gak kok yah, bunda gak khawatir karena bunda tadi udah ngomong sama dia lewat telfon. Dia kasih alamat rumah nya sepertinya dia bisa di percaya," Ucap bunda lagi.
" Oh kalau itu yang terbaik buat bunda buat ayah juga itu yang terbaik"
Percakapan mereka pun sudah berakhir, mereka melanjutkan makan malam mereka dengan khidmat. Sebelum bunda Rike pergi tidur, ia memeriksa ku terlebih dahulu ke kamar.
" Eh sayang nya bunda belum tidur?" Tanya bunda setelah membuka pintu dan menghampiri ku.
" Belum bun hehehe, Kia lagi sibuk belajar tentang abjad. Kia sudah mulai bisa, berkat hp yang di berikan bu Ratna pada Kia." Ucap ku merasa bangga, karena memiliki sedikit perkembangan tentang diri ku.
" Wahhh bagus dong, anak bunda pinter bisa mempergunakan hp pemberian bu Ratna ke hal yang positif. Semoga kamu makin lancar, tapi belajar nya udah sampai sini ya. Kamu tidur udah jam berapa ini, besok kamu telat mau sekolah? " Beritahu bunda.
" Baik bun mata Kia juga udah mulai ngantuk" ucap ku.
" Yasudah bunda tinggal, ya bunda juga mau tidur selamat malam cantik."
" Malam juga bunda cantik"
Setelah bunda pergi dari kamar ku, aku menyusun buku yang ku gunakan ke tempat semula supaya terlihat rapi. Setelah selesai menyusun nya, bukan nya aku langsung tidur malah aku hanyut dalam lamunan ku.
" Sebenarnya besok aku semangat ke sekolah, tapi karena harus berangkat dengan ayah membuat ku tidak nyaman. Kenapa perlakuan ayah seperti ini pada ku, padahal aku masih kecil lagian bunda Rike udah sangat cantik kenapa ayah Anton tega melakukan ini. Ingin ku berkata jujur kepada bunda Rike, tapi aku takut ayah marah. Dan takut juga bunda Rike mengamuk dan malah tidak percaya pada ku, dan menyebab kan kerenggangan hubungan di antara kami. Lantas aku harus bagaimana?? bisa kah aku bertahan menghadapi nya?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments