Ting Ting Ting
Suara dentingan sendok, ya kami sedang sarapan pagi. Aku sudah bersiap siap dengan seragam sekolah, sedangkan ayah sudah siap dengan seragam yang di gunakan nya untuk bekerja. Bunda masih menggunakan piyama, karena bunda tidak memiliki pekerjaan jadi dia hanya di rumah saja.
" Ki kamu berangkat nya sama ayah aja ya, bunda musti harus ikut antar gak?." Tanya bunda.
" Kalau bunda tidak sibuk, bunda bisa tidak mengantar Kia? karena Kia belum paham Step step nya." Jawab ku.
" Gausah dari pada bunda capek, mending bunda di rumah aja. Biar ayah yang ngantar sampai ke gerbang sekolah nya karena searah juga, " Ucap ayah me nyolot
" Tapi Kia belum inget bun ruangan kepsek nya masih agak lupa, kan kepala sekolah yang akan anterin Kia ke kelas yang akan Kia masuki." Ucap ku, sebenarnya aku juga tidak ingin berangkat berdua dengan ayah.
" Nanti ayah bisa nganterin kamu, kasihan bunda kamu capek nanti nya Kia" ucap ayah.
" Bunda gak capek kok yah, itung itung cari pergerakan" ucap bunda menjawab.
" Kamu di rumah aja sayang gak boleh capek capek loh" bujuk ayah.
" Yasudah Ki, biar ayah kamu yang nganterin kamu. Nanti nya ya gak papa kan sayang?" Tanya bunda padaku.
" G-gak papa kok bun" ucap ku terbata bata.
" Kamu kok jawab nya gitu, kan kamu sama ayah kamu bukan orang lain kok." Ucap bunda meyakin kan ku.
" Iya Ki kamu kan sama ayah tidak usah khawatir" ucap ayah.
" Yasudah bunda aku sama ayah saja." Aku pun tidak bisa menolak lagi.
" Yaudah yuk kita berangkat" ajak ayah.
Aku pun segera memakaikan sepatu ku, sebelum aku berangkat aku menyalam tangan bunda terlebih dahulu.
" Barang kamu udah gak ada lagi yang ketinggalan kan Ki, bekal sama minum nya gak tinggal kan?." Tanya bunda memperhatikan ku, sembari menerima jabatan tangan ku.
" Udah kelar kok bun" ucap ku.
" Yok berangkat nanti telat" desak ayah.
" Bun Kia berangkat dulu ya." Pamit ku.
" Iya sayang yang rajin belajar nya, mudah mudahan kamu menemukan teman yang baik. Yah kalau nyetir hati hati yah." Peringat bunda kepada ayah.
" Siap sayang"
Aku pun segera memasuki mobil, sebenarnya aku tidak nyaman karena mengingat beberapa hal kecil yang di lakukan ayah Anton kepada ku. Yang membuat ku sangat risih.
" Kamu pindah ke depan" perintah ayah, setelah jarak kami dari rumah sudah agak jauh. Kebetulan aku duduk di bangku belakang, dan ayah tiba tiba memberhentikan mobil.
" Tidak usah ayah aku disini saja." Tolak ku.
" Pindah atau ayah yang pindahin?" Ucap nya dengan tatapan seram.
Seketika nyali ku menciut, ketika melihat tatapan nya dari arah kaca menatapku dengan tatapan yang sangat tajam.
" Iya yah aku pindah." Aku segera membuka pintu dan pindah ke pintu depan.
" Nah dari tadi kek, ayah gak bakalan makan kamu gak usah takut " ucap nya dengan senyum miring.
Aku pun hanya diam tidak menanggapi ucapan ayah Anton, di saat aku sedang asyik melamun dan mengarahkan pandangan ku ke arah jalanan melihat kendaraan yang berlalu lalang. Tiba tiba aku merasa geli di bagian paha ku, dan ku arah kan pandangan ku ke paha ku, ku lihat tangan kekar ayah Anton berada di sana.
" Tangan ayah ko disitu?" Aku berusaha menyingkir kan nya.
" Biarkan saja cantik" ucap nya sambil mengarahkan pandangan nya ke depan,dengan menyetir menggunakan satu tangan.
" Geli yah aku tidak suka" ucap ku blak blakan.
" Masa geli sih sayang" ucap nya dan mengarahkan pandangan nya ke arah ku.
" Ayah lepas kan ayah aku tidak suka!" Ucap ku karena tangan nya sudah mulai naik ke atas.
" Biarkan saja cantik aku tidak akan berbuat lebih" ucap nya.
" Aku masih kecil ayah, aku tidak mengetahui apa pun jadi jangan seperti ini. Ayah sudah punya bunda Rike yang sangat cantik.
" Bagaimana kalau saya menunggu mu sampai dewasa?, Dan satu lagi kamu jangan sesekali menasehati saya. Suka suka saya mau berbuat apa, dan satu lagi jangan kamu beritahu kepada siapa pun tentang apa yang ayah lakukan pada mu. Sempat kamu membocorkan nya habis kamu di tangan saya, kamu harus sadar diri kamu hanya menumpang di rumah saya masih baik saya mau menampung mu. Anggap saja ini sebagai ganti nya ngerti kan cantik." Ucap nya menasehati, karena kebetulan kami sudah sampai di parkiran sekolah.
" I-iya ayah" ucap ku dengan tatapan takut.
Kami berdua pun turun dari mobil dan segera menuju ruangan kepala sekolah, ayah mendampingi ku untuk menemui kepala sekolah. Karena ayah tadi menolak bunda untuk mengantar ku, dengan alasan takut kalau bunda capek.
Seusai ayah mengantarkan ku ke ruangan kepala sekolah, ayah pun segera pergi menuju kantor. Aku di antar kan oleh kepala sekolah ke ruangan kelas, setelah ibu kepala sekolah mengantarkan ku. Bu kepala sekolah pun pamit dan meninggalkan ku karena aku akan menuntut ilmu.
" Oke murid murid kita kedatangan murid baru" ucap bu guru memberitahukan ku yang baru masuk.
" Cantik tidak bu?" Tanya para murid murid dan berteriak.
" Sutttt ibu harap semua tertib, silahkan masuk nak" ajak bu guru pada ku.
Aku pun segera masuk ke kelas dan berdiri di depan.
" Tidak terlalu cantik tapi tidak terlalu jelek." Ucap seseorang dari tempat duduk nya kepada ku.
Aku pun hanya diam, mendengarkan penilaian seseorang tersebut terhadap diri ku.
" Oke silahkan kamu memperkenalkan diri kamu" ucap bu guru.
" Terimakasih bu sudah memberikan ku waktu untuk memperkenalkan diri, halo teman perkenalkan nama saya Zaskia Mahendra. Mudah mudahan teman teman sekalian bisa menerima saya di kelas ini, dan kita bisa berteman baik. Jika saya memiliki kekurangan saya harap teman teman sekalian tidak mengucilkan ku, dan menghina ku, sebagaimana manusia itu tidak ada yang sempurna. Cukup sekian perkenalan singkat dari saya. " Ucap ku sembari memberitahukan terlebih dahulu kekurangan ku kepada mereka, supaya mereka mengetahui nya.
" Oke anak anak sekalian sudah mengetahui nama teman baru kalian kan?" Tanya ibu guru.
" Sudah bu.." Ucap mereka serentak.
" Nama nya siapa?" Tanya bu guru lagi.
" Zaskia mahendra buuuuu" ucap mereka serempak.
" Oke Kia kamu silahkan duduk di bangku kosong di pojok dekat laki laki yang di sana" ucap bu guru sambil menunjuk bangku yang akan ku duduki.
" Baik bu." Ucap ku Segera ku pergi ke kursi yang di tunjuk oleh bu guru tadi.
" Halo boleh kah aku duduk di kursi ini?" Tanya ku terlebih dahulu, ke orang yang akan menjadi teman sebangku ku.
" Hmm" ucap nya dengan singkat.
Karena sudah mendapatkan izin, aku pun langsung duduk di kursi tersebut. Ibu guru memulai pembelajaran,setelah ibu guru menerangkan pembelajaran nya bu guru pun memberikan tugas kepada kami.
" Baik anak anak ibu sudah menulis tugas untuk kalian, silahkan di kerjakan!" Perintah bu guru.
" Baik bu" ucap kami serentak, walaupun aku tidak tahu apa apa yang penting aku menjawab dengan baik.
" Kok bengong?" Tanya laki laki teman sebangku ku kepada ku.
" Hehe aku gak tahu." Ucap ku sambil menggaruk kepala ku yang tidak gatal.
" Dasar bodoh" ucap nya.
Aku pun tidak membantah ucapan nya karena aku sadar aku memang begitu.
" Nih" ucap nya sambil menyodorkan buku nya.
" K-kok" ucap ku bingung.
" Salin aja" ucap nya lagi
" Makasih" ucap ku, aku pun menyalin kalau hanya sekedar meniru tulisan aku sedikit paham.
Setelah aku selesai menyalin tugas nya, aku mengembalikan buku nya.
" Terimakasih ya" ucap ku.
" Hm"
"Yaelah singkat banget nge jawab nya tapi ganteng hihi" monolog ku.
Kring... Kring... Kring...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments