"Assalamualaikum Ki." Salam bu Ratna pada ku.
" Walaikumsalam bu Ratna udah balik?" Tanya ku.
" Udah nih kamu ngapain tuh?" Tanya balik bu Ratna.
" Lagi bersihin guci sama lemari lemari yang berdebu bu" jawab ku.
" Rajin banget deh" kekeh bu Ratna.
" Oh iya aku tadi ketemu sama ibu mu" beritahu bu Ratna sambil meletakkan barang bawaan nya di meja.
" Dia bilang apa sama bu Ratna?" Tanya ku dengan nada panik.
" Dia tanyain ke ibu, kamu ada gak datang kerumah Trus ibu jawab gak ada. Hampir aja kami berdua berantem tadi di jalan sana." Beritahu bu Ratna.
" Astaga ibu ku, dari dulu taunya cari ribut mulu. taunya cari lawan heran deh" geram ku.
" Tau tuh lagian kenapa bisa tadi jumpa sama Mak lampir." Sebal bu Ratna.
" Syukur lah ibu gak langsung datang ke rumah ini." Ucap ku kalau ibu langsung mendatangi rumah bu Ratna bisa mati aku.
Drtttt Drttt Drttt suara getaran hp bu Ratna.
" Bentar Ki ibu mau ngangkat telpon".
" Iya bu" sambil ku melanjutkan aktivitas ku yang tertunda tadi.
" Halo Rik, gimana gimana?" tanya bu Ratna antusias, setelah mengetahui yang menelfon nya adalah adik nya.
" Kak suami ku mau katanya, kapan kami bisa jemput dia." Jawab Rike.
" Alhamdulillah, besok Kalian bisa datang ke rumah." tentukan bu ratna dengan wajah sumringah.
" Oke kakak, udah dulu ya kami mau tidur supaya bisa berangkat pagi. Untuk jemput Kia." Pamit Rike.
" Oke baik dik, selamat bobo" ucap bu ratna senang.
" Ki kamu akan tinggal di rumah adik ibu." Beritahu bu Ratna pada ku, dengan wajah penuh senyuman.
" Alhamdulillah akhirnya mereka mau nerima aku." Jawab ku.
" Eh kok kamu kayak gak senang gitu Ki, padahal ibu sangat senang karena kamu bisa lepas dari ibu kamu. Yang jahat itu." Tanya bu Ratna melihat raut wajah ku.
" Ada senang nya ada sedih nya juga bu" beritahu ku.
" Sedih kenapa sayang cerita sama ibu".
" Aku sedih nanti gabisa lagi di dekat bu Ratna, aku udah terlanjur sayang sama bu Ratna." Aku berucap jujur, karna aku udah sangat sangat sayang sama bu Ratna.
" Kamu tenang aja sayang, ibu bakal sering berkunjung ke sana untuk menemui Kamu." Bu Ratna pun mengusap rambut ku.
" Yang bener kan bu" tanya ku meyakinkan.
" Iya kamu tenang saja, nanti juga Kita bisa telfon kok kita bisa video call." ucap bu Ratna lagi meyakin kan.
" Tapi Kia gak punya hp bu untuk komunikasi dengan ibu".
" Tenang saja ibu akan belikan untuk mu sayang".
" Tidak usah bu, yang ada ibu buang buang uang nanti. lagian aku gak bakal ngerti cara memainkan nya" jujur ku.
" Tenang aja tante Rike yang ngajarin kamu nanti nya, lagian ibu gak buang buang uang untuk membelikan Kamu hp. Ibu udah menganggap mu juga sebagai anak ibu." Ucap bu Ratna.
" Makasih bu udah sayang sama Kia, aku akan selalu ingat bu ratna" ucap Ku.
" Sudah lah kenapa jadi sedih sedih gini sih, seharusnya Kita kan harus senang. Karena kamu bisa jauh dari ibu kamu, jadi gak ada lagi yang perlu kamu takut kan," Ucap bu Ratna.
" Oh iya juga yah" ucap ku lagi
" Yok kita nyiram bunga di depan, udah pada mau layu karna panas nya matahari. Udah sore gini masih aja Terik matahari nya," Ajak bu Ratna untuk melupakan kesedihan tadi.
" Yok bu" ucap ku meng iyakan ajakan nya.
Di saat Kami asyik menyiram bunga dan menyapu halaman pekarangan bu Ratna, tiba tiba ibu ku sudah berdiri di depan gerbang rumah bu Ratna. Aku pun takut dan langsung bersembunyi di belakang tong yang besar.
" Bu Ratna" teriak ibu ku.
" Ada apa lagi!" Ketus ibu Ratna dengan muka yang pucat, karena tiba tiba dia berdiri di depan gerbang.
" Aku gak yakin sama mu, kamu pasti menyembunyikan anak ku di rumah mu." Cerocos ibu ku.
"Gak punya sopan banget datang ke rumah orang main nyerocos aja, gak ada aku nyembunyiin anak mu. Sudah ku bilang dia gak ada satu harian ini datang kesini" elak ku, menghilangkan rasa gugup ku.
" Halah bohong kamu kan trus yang lari tadi dari sana siapa?" Tanya ibu ku menunjuk arah tong.
" Mana ada yang lari dari situ salah liat kali kamu" elak bu Ratna lagi.
" Mending kamu jujur dari pada aku lapor polisi" ancam ibu ku.
" Kamu cari seisi rumah ini pun kamu tidak akan menemukan nya di rumah ini, apa tadi lapor polisi??? hahaha lapor saja sana cepat." Bu Ratna yakin kalau Dania tidak akan berani melaporkan nya, karena dia belum memiliki bukti.
" Emang lo punya bukti, kalau Kia ada di rumah ini." Tanya bu Ratna lagi.
Dan ibu ku hanya diam, karena memang tidak memiliki bukti.
" Kok diam, jawab lah" sargas bu Ratna.
" Sudah lah, buang buang waktu nge ladenin orang kayak kamu." Ucap bu Ratna, meninggalkan ibu ku di pagar depan rumah dan memasuki rumah.
Sedangkan aku masih bersembunyi di balik tong , aku harus memastikan ibu ku tidak ada lagi disitu. Baru aku bisa keluar dari persembunyian ku.
Aku mencari cari keberadaan ibu ku di depan gerbang ternyata sudah tidak lagi, segera aku keluar dari persembunyian ku mengendap endap berjalan. Ternyata bu ratna juga udah mau keluar dari rumah untuk memanggilku, karena dari dalam rumah bu Ratna juga memantau ibu sudah pergi atau tidak.
" Ayo ayo masuk Ki cepat!" Bisik bu Ratna.
Aku pun segera berlari masuk ke rumah, bu Ratna langsung mengunci pintu.
Hoshhh hoshhh hoshhh
" Cape bu plus jantungan," Ucap ku dengan napas yang tidak beraturan.
" Tangan ibu juga dingin, karena kamu hampir ketahuan sama mak Lampir itu ." Tunjuk bu Ratna pada tangan nya yang dingin.
" Gak terbayang bu kalau aku tadi sempat ketahuan" ucap ku sambil termenung.
" Udah Ki gausah di pikirin, besok juga kamu udah gak di sini lagi kamu akan ke kota sebelah. Kamu jangan keluar dulu dari rumah, takutnya kejadian tadi terulang lagi. Mana ibu mu kayak kuntilanak lagi, tadi tiba tiba nongol di depan gerbang sana," Kesal bu ratna.
" Bener bu".
" Yok Kita makan malam biar tidur," Ajak bu Ratna.
Kami pun Makan dengan tentram, kini porsi makan ku sedikit karena aku terlalu memikirkan kejadian tadi.
" Ki nasi nya Jangan cuman di aduk aduk aja di makan keburu dingin nanti." Peringat bu Ratna.
" Aku udah kenyang bu".
" Loh loh loh kamu makan nya masih dua suap loh masih banyak sisa nya itu" komen bu Ratna.
" Maaf bu Aku gak bisa nge habisin nya," Ucap ku dengan rasa bersalah.
" Kamu gak usah terlalu mikirin kejadian tadi, besok kamu akan pergi dari sini. tenang saja tidak usah takut."
" Baik bu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments