Kring....Kring....Kring....
Bunyi bel istirahat pun berbunyi, aku hanya duduk di kursi ku dan tidak berniat untuk keluar dari kelas. Karena aku juga bawa bekal untuk apa aku ke kantin, mending uang jajan ku aku tabung saja.
" Makan yo, eh nama kamu siapa" niat ku mengajak teman sebangku ku untuk makan, tapi karena aku tidak mengetahui nama nya aku bertanya terlebih dahulu kepadanya.
" Riko" ucap nya tanpa mengalih kan pandangan nya dari buku yang di pegang nya.
" Oh Riko toh kenapa tidak keluar" tanya ku.
" Gak suka" ucap nya singkat.
" Oh gitu ayo makan" ajak ku.
" Makan aja."
" Oke deh."
Aku pun makan dengan lahap, di sela sela makan ku dia pun menegur ku.
" Nasi yg di mulut" ucap nya.
" Hah apa" tanya ku bengong karena tidak mengetahui dengan siapa dia berbicara, karena tidak menyebut nama.
Tanpa basa basi dia pun mengambil nasi yang ada di sela bibir ku, dan beralih kembali dengan buku yang di pegang nya tanpa memperdulikan muka merona ku.
Seusai aku menghabis kan makan ku, aku segera menyimpan bekal Ku ke dalam tas ku.
" Enak ya kalian bisa membaca dan menulis dengan lancar" ucap ku tiba tiba karena merasa iri dengan mereka.
" Maksudnya?" Tanya nya.
" Iya ku lihat tadi kamu lancar banget membaca buku yang kamu pegang, dan juga lancar menulis tugas yang di berikan bu guru. Sedangkan aku masih tidak bisa membaca, dan menulis, dengan lancar." Ucap ku jujur.
" Kenapa bisa" tanya nya dan mengalihkan pandangan nya dari buku, dan mulai memerhatikan ku.
" Ini awal aku sekolah dan langsung masuk kelas dua karena waktu aku dengan ibu kandung ku, aku tidak di sekolahkan, aku hanya di paksa bekerja. Tetapi setelah dengan bunda Rike aku di sekolah kan oleh bunda Rike" jelas ku.
" Ohh mau aku ajarin?" Tawar nya mungkin merasa kasihan kepada ku.
" Emang kamu ada waktu?" Tanya ku lagi.
" Ada tapi pulang sekolah" jawab nya.
" Aku tanya bunda dulu kalau di boleh kan aku kabari besok ya."
" Ok."
" Nomer hp ada?" Ucap nya bertanya lagi.
" Ada kok untuk apa" ucap ku bertanya balik.
" Tulis" ucap nya sambil menyodorkan selembar kertas.
" Aku tidak ingat hehe" ucap ku.
Dia pun menuliskan sesuatu, mungkin itu nomer hp nya.
" Ni" ucap nya dan menyodorkan kertas tersebut kepada ku.
" Apa itu?" Tanya ku menerima lembaran kertas.
" Banyak tanya, nomer hp " ucap nya seperti nya dia jengah dengan segala pertanyaan ku.
" Oh nomer hp toh, aku minta tolong sama bunda aja buat simpan nomer mu. Aku gak tau soalnya" ucap ku.
" Cerewet" ucap nya.
Bel masuk berbunyi, aku menghentikan mulut ku yang cerewet ini untuk berbicara. Mulai fokus dengan pengajaran bu guru.
Tiba tiba bu guru menyuruh ku membaca yang di tulis nya di papan tulis.
" Saskia coba kamu baca yang ini." Ucap nya sambil menunjuk kalimat yang aku baca.
Aku hanya diam, karena tidak bisa membaca nya.
" Kok diam?" Tanya bu guru.
" Aku gak tahu baca bu" jawab ku.
Hu Hu Hu Hu
" Gak bisa baca masuk kelas dua SD..." Ucap mereka meneriaki ku.
Aku pun hanya menunduk karena malu.
" Suttt ibu harap semua diam" ucap bu guru akhirnya mereka berhenti berteriak.
" Yasudah silahkan kamu yang baca." Ucap bu guru menunjuk cewe yang duduk di depan. Kelihatan nya dia murid yang pintar.
Aku hanya diam karena sudah di teriaki mereka.
" Ko diam?" Tanya Riko
" Aku malu karena gak bisa baca" jawab ku.
" Oh belajar aja biar bisa" ucap nya menyemangati ku.
" Makasih" ucap ku.
Akhirnya jam pulang sudah tiba, aku bingung cara nya aku pulang bagaimana, alamat rumah juga aku tidak mengetahui. Di tengah tengah pikiran ku yang buntu, tiba tiba ku dengar suara bunda memanggil ku.
" kia sini nak." Ucap bunda.
" Bunda..." Teriak ku dan menyusul bunda ke gerbang dan menyalami tangan bunda.
" Udah lama nunggu?" Tanya bunda sembari menerima jabatan tangan ku.
" Belum bun, aku hanya bingung cara pulang karena belum hapal jalan sama alamat rumah." Ucap ku.
" Oh kalau kamu pulang sekolah kan bunda bisa jemput kamu, tapi tadi macet makanya bunda telat sedikit tadi." Ucap nya memperjelas.
" Oh gitu ya bunda, pulang yok bun" ucap ku.
" Yok sayang" kami pun segera menuju taxi online yang di gunakan bunda tadi.
" Gimana sekolah nya hari ini?" Tanya bunda memulai pembicaraan.
" Aku malu bun karena gak bisa baca, tadi bu guru menyuruh ku untuk membaca tapi karena aku tidak bisa aku di teriaki teman teman ku. Tapi ada satu laki laki teman sebangku ku yang menyemangati ku, dia baik tapi juga singkat banget kalau ngomong." Ucap ku menceritakan insiden yang terjadi di sekolah.
" Kamu tidak usah minder, kamu juga bisa belajar lebih giat lagi." Ucap bunda menyemangati ku juga.
" Baik bunda, oh iya bunda teman sebangku ku menawarkan diri nya mengajari ku, tapi pulang sekolah bun apa aku bisa bun?" Tanya ku meminta izin.
" Jangan mudah percaya sama orang nak, kamu baru kenal dengan nya" ucap bunda was was.
" Tidak bun dia orang baik kok, dia mengasih nomer hp nya kalau ada apa apa bisa hubungi aku katanya. Aku minta tolong bunda simpan nanti nomer di hp ku ya bun" ucap ku.
" Iya sekalian bunda mau ngomong nanti sama dia."
Setelah membutuhkan beberapa waktu, kami pun telah sampai di depan rumah. Aku langsung turun dari mobil, sedangkan bunda membayar ongkos kami.
" Kamu ganti baju dulu trus susul bunda ke dapur nanti" ucap bunda.
" Baik bunda."
Aku pun segera ke kamar untuk mengganti pakaian ku, dan segera menyusul bunda ke dapur.
" Yok makan" ajak bunda.
" Belum laper bun karna Kia makan bekal yang bunda siap kan sampai ludes" ucap ku.
" Oh nanti saja kita makan nya."
" Bun masukin nomer Riko dong ke hp Kia" ucap ku.
" Sini bunda masukin biar sekalian bunda telfon"
Bunda pun menyimpan nomer Riko, dan menelfon nya langsung.
Tut Tut Tut
Pertanda telfon tersebut tersambung.
" Halo " sapa bunda.
" Halo dengan siapa?" Sapa seseorang dari seberang.
" Saya bunda nya Zaskia Mahendra, katanya kamu teman nya" beritahu bunda.
" Oh iya tante ada apa?" Tanya nya.
" Katanya kamu nawarin mau ngajarin Kia waktu pulang sekolah?" tanya bunda.
" Iya tan" jawab nya.
" Sebelum nya saya berterimakasih kepada mu, karena sudah memperkenankan diri untuk mengajari nya. Tapi apakah saya bisa mem percayakan anak saya kepada mu?" Tanya bunda memastikan.
" Bisa tante" jawab Riko.
" Oke baiklah terimakasih, rencana nya kalian belajar di mana?" Tanya bunda.
" Di rumah ku tante nanti aku share lock" ucap nya.
" Oke makasih ya nak, sudah dulu ya."
" Oke tante."
Akhirnya sambungan telfon pun terputus.
" Besok kamu bisa belajar bersama dengan nya, kelihatan nya dia bisa di percaya sama bunda. Dia juga sudah share lock lokasi nya, supaya bunda dengan mudah menjemput mu." Ucap bunda sembari memberikan hp kepada ku.
" Makasih ya bun udah memberi kia izin" ucap ku.
" Iya sama sama sayang."
Di sela sela pembicaraan kami, tiba tiba dering hp bunda Rike berbunyi dan yang menelfon adalah bu Ratna.
Kira kira bu Ratna mau ngomong apa ya guyss, mari kita baca kelanjutan cerita nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments