Kapan berubah anak ini pikir ku, karena ia tidak bisa terus terusan mengharapkan orang lain. Tapi apa boleh buat, karna ibu ku yang mendidik dia hingga menjadi anak yang seperti itu dan tidak pernah suka melihat ku.
Dengan terpaksa aku harus menyusun baju itu sendiri, baru mulai mencuci pakaian walaupun sudah malam aku harus mengerjakan nya kalau tidak bisa bisa aku di siksa ibu. Putri pun tidak bisa melakukan pekerjaan rumah, walaupun dia tahu mengerjakan nya dia bakalan tidak mau dia udah biasa di manjakan.
Setelah semua pekerjaan ku selesai, aku pun mengambil segelas air minum. Setelah aku habis meneguk nya rasa nya tenggorokan ku sangat segar. setelah duduk beberapa menit, Aku pun memutuskan untuk tidur karena mata ku sudah mulai mengantuk, aku pun memutus kan untuk tidur.
Jam sudah menunjuk kan pukul lima pagi, aku pun terbangun dari tidur ku. Seperti biasa aktivitas ku setelah bagun yaitu memasak terlebih dahulu, kulihat bahan bahan masakan tinggal beras saja.
" Yah tinggal beras yang ada, aku masak saja dari pada kami tidak makan. Di campur dengan kecap juga itu sudah enak" pikir ku.
Setelah aku selesai membereskan rumah, ku lihat jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Ku periksa ke kamar ternyata ibu belum pulang.
" Kok ibu belum pulang yah udah jam segini, mana aku tidak kerja lagi untuk makan kami apa ya." Ucap ku sambil berpikir.
pranggg
" Astagfirullah" kejut ku kebetulan aku duduk di teras rumah, aku pun segera masuk dan melihat apa yang terjadi, dan ternyata putri yang melempar tudung saji.
" Putri kenapa kamu lempar tudung saji??" Tanya ku menghampiri nya.
"Kakak ko gak becus sih, makanan apa ini cuma nasi sama kecap. Lauk nya mana?!" Teriak nya.
" Bahan bahan untuk lauk sudah habis, kebetulan kakak tidak kerja hari ini, jadi tidak pegang uang untuk belanja. ibu juga belum pulang" jelas ku.
" Dih banyak alasan, pokoknya aku gak mau makan kalau tidak ada lauk nya." Jelas nya.
" Astagfirullah Putri kita bukan orang kaya, kita gak punya bapak untuk membantu perekonomian kita. Bapak udah lama meninggal, kakak juga gak punya uang. Kamu liat sendiri kan setiap kakak pulang kerja, ibu langsung minta uang nya semua. Jadi kamu tolong lah pengertian" ucapku sambil meraih tudung saji yang di lempar nya.
" Halahhh gak usah bahas bahas yang udah mati, pokoknya lauk harus ada sekarang." Tegas nya lalu pergi ke kamar.
" Apa aku ambil uang yang sempat bu Ratna masuk kan ke kantong ku aja ya, dari pada Putri tidak makan kasian nanti kalau dia sakit. Apalagi dia masih kecil aku belikan lauk untuk dia saja, biar ada sisa nya nanti" monolog ku.
Aku pun pergi mengambil uang yang ku simpan di lipatan tikar lusuh yang aku gunakan tidur, kebetulan uang yang di kasih bu Ratna padaku sebanyak 50 ribu. Aku pun segera pergi ke pasar untuk membelikan lauk untuk makannya, kalau beli di warung mungkin harga nya berbeda. Walaupun perbedaan harganya tidak banyak uang seribu itu sangat berharga bagi ku, aku pergi ke pasar jalan kaki saja. Bisa saja aku naik angkot, tapi uang untuk ongkos udah bisa beli makan ku makanya aku memilih untuk jalan kaki saja hitung hitung olahraga.
" Bu aku mau beli ikan teri nya seperempat berapa ya bu?" Tanya ku.
" Mau ikan teri yang mana?, ikan teri beda beda harganya dek" beritahu ibu penjual itu.
" Ikan teri yang murah saja bu" jawab ku.
" Itu yang 10 ribu" tunjuk ibu itu.
" Itu saja bu" jawab ku.
Ibu itu pun membungkus kan ikan teri dan memberikan nya pada ku, lalu aku membayarnya.
" Ikan teri saja sudah cukup ya, tidak usah pakai sayur nanti aku pergi saja ke sawah sepeninggalan bapak. Mungkin sayur kangkung masih ada yang tumbuh di sana." Pikir ku.
Setelah aku selesai membelikan ikan tersebut, aku pun bergegas untuk pulang. Walaupun terik matahari aku sudah tidak merasakan panas lagi, karena sudah biasa merasakan terik matahari yang sangat panas setiap hari ketika berjualan dengan bu Ratna. Mungkin kalau orang lain memakai sendal yang ku gunakan, mungkin mereka sudah membuangnya karena sudah sangat tipis dan tembus ke aspal. Tapi tidak mungkin lah ku buang masih bisa kok aku pakai kalau ku buang nanti aku pakai apa??.
Waktu pun tidak terasa, aku sudah mau sampai ke rumah tetapi sebelum aku nyampai rumah, aku menyempatkan pergi ke sawah peninggalan bapak yang sudah tidak terurus lagi, mungkin sayur kangkung masih ada di situ.
Dan ternyata dugaan ku benar, sayur kangkung nya ada di situ. Aku memetik sayur nya dengan senyuman yang mengambang, walaupun sayurnya tidak terlalu segar lagi karena rumput sudah banyak bertumbuhan aku pun mengambil nya masih layak makan kok. Dari pada aku membelinya, kan menambah pengeluaran bukannya aku pelit tapi aku harus melihat keadaan ku.
Setelah aku selesai memetiknya aku pun segera pulang karena sudah siang mungkin Putri sudah lapar pasti dia sudah merepet di rumah karena aku lama.
" Put bukain pintu, Kakak pulang" panggil ku.
" Lama banget sih perut dah laper juga" tuntut nya.
" Yah namanya juga ke pasar lumayan jauh" sambil ku letak kan belanja ku ke meja, benar dugaan ku putri sudah merepet.
" Cepetan masak aku dah laper" paksa nya.
" Iya,, ibu belum pulang juga??" Tanya ku.
" Emang gak ada mata lagi ngeliat, udah di tengok juga gak ada disini pake nanya lagi" jawab nya.
Aku pun menghiraukan jawaban nya, segera ku masak ikan teri dan sayur. Sesudah aku selesai memasak, aku memanggilnya untuk makan.
" Putri udah masak makan gih" beritahu ku.
Tanpa menjawab, Putri sudah pergi ke dapur dan mengambilkan piring.
" Belanja kok ikan teri, beli daging lah" ucap nya.
" Ya Allah syukuri aja Putri itu masih bisa beli ikan teri kalau gak ada mau makan apa kamu" nasihat ku.
" Sok bilangin syukur syukur emang situ udah ngerasa bersyukur" ucap nya.
" Ya Allah tahu dari mana anak ini umur segitu udah bisa ngomong gitu pada ku." Ucap ku dalam hati.
Dari pada aku meladeni nya, mending aku membersihkan halaman depan dan belakang. Di saat aku membersihkan halaman depan, ku lihat ibu pulang dengan mata ngantuk.
" Ibu sudah pulang?" Tanya ku
Ibu pun tidak menghiraukan ku ibu langsung masuk ke rumah, aku pun hanya bisa melanjutkan kerjaan ku yang sempat tertunda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments