Hoammm
Aku terbangun, ku lihat jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi.
" Ya Allah aku telat bangun" monolog ku.
Aku pun segera ngacir ke dapur menemui bu Ratna, ku lihat bu Ratna sedang duduk nyantai sambil menikmati secangkir kopi.
" Eh dah bangun Ki?" Tanya bu Ratna.
" Udah bu, maaf ya telat bangun heheh" ucapku merasa tidak enak.
" Santai aja, ibu sengaja tadi gak bangunin kamu. karna gak ada kerjaan juga kok." Beritahu bu Ratna.
" Oh gitu bu, ada gak kerjaan buat Kia entah jemur baju atau apa gitu." Ucap ku tidak enak.
" Gak ada Ki, eh mata kamu kok bengkak gitu?" Tanya bu Ratna menyadari mataku bengkak.
" Eh ga-k gak papa kok bu hehe, i-tu hanya kemasukan binatang kecil saja, jadi mata nya berair bengkak deh." Ucap ku berbohong, padahal yang menyebabkan mata ku bengkak karena banyak menangis semalam.
" Kamu gak bisa bohong sama ibu Ki, ibu udah tau kok. Kamu yang sabar ya, makan gih ibu udah duluan tadi" suruh bu Ratna.
" Iya bu".
Aku pun makan dengan lahap karna perut ku sudah lapar juga, aku makan di temani oleh bu Ratna.
Tin Tin Tin terdengar suara klakson mobil.
" Eh mobil siapa itu ya pagi pagi dah bertamu?" tanya bu Ratna bingung, pasal nya jarang orang datang bertamu ke rumah bu Ratna pagi pagi.
" Gak tau juga bu" jawab ku karna memang tidak mengetahui nya.
" Bentar ibu bukain dulu kamu lanjut makan ya Ki."
" Baik bu bos".
Setelah bu Ratna pergi ke depan untuk melihat siapa yang datang, aku pun melanjutkan makan ku.
"Haii sayang gimana kabar nya?" Sapa seseorang tiba tiba , ternyata yang datang tante Rike dan suami nya.
" Eh tante Rike kabar baik tan, tante sendiri gimana?" Aku bertanya balik sambil menyalam tangan tante Rike dan suami nya.
" Kabar tante sama im baik ko" jawab tante Rike.
" Duduk dulu Rik, Ton biar aku buatin teh nya" pinta bu Ratna.
" Oh iya gak gausah repot repot kak, kami baru juga sarapan ko," Jawab tante Rike.
" Oh Kalian sudah sarapan di luar toh, kebetulan kakak masak nya gak banyak. Kalian sih gak ngabarin katanya mau berangkat sore, eh pagi pagi buta dah nyampe." Ucap bu Ratna sambil mengerucutkan kan bibir nya merasa kesal kepada adik nya, yang tidak mengabari kalau mereka sudah menuju rumah bu Ratna.
" Gak usah cemberut gitu kak, setelah aku minta persetujuan dari kuami ku. Suami ku dah gak sabar katanya mau jumpa sama Kia, makanya kami langsung kesini kata mas Anton sekalian surprise katanya hehe." Jelas tante Rike, Anton itu suami nya Rike ya man teman.
" Oh gitu tapi bisa juga chat atau telpon, biar aku bisa masak makanan kesukaan kalian gitu." Ucap bu Ratna.
" Gausah kak, yang ada kakak capek nanti nya" ucap tante Rike memberi pengertian.
Setelah perdebatan kecil tadi selesai bu Ratna, tante Rike, om Anton, pindah ke ruang tamu berbincang bincang. Sedang kan aku, memasuki kamar untuk menyusun pakaian ku.
Huftttt
Aku pun menghembuskan nafas ku dengan kasar.
" Di satu sisi aku senang bisa pergi dari kota ini, dan aku di terima baik orang yang ingin mengasuh ku. Di sisi lain aku juga merasa berat hati untuk meninggalkan bu Ratna, karna aku sudah sangat menyayangi bu Ratna." Monolog ku, sambil menyusun barang barang yang akan ku bawa.
Setelah aku mempersiapkan barang bawaan ku, dan membersihkan tubuh ku aku pun menemui Mereka.
" Dah beres bu" ucapku memberitahu.
" Dah siap ya Ki, kami berangkat sekarang ya kakak" ucap tante Rike pada bu Ratna.
" Iya Rik, kalian hati hati. Anton kamu pelan pelan bawa mobil nya jangan ngebut," Peringat bu Ratna.
" Baik kakak bos" kekeh om Anton.
" Ki kamu baik baik di sana ya sayang, ibu akan sering berkunjung kesana untuk menemui mu." Ucap bu Ratna pada ku sambil mengusap rambut ku.
" Bu ratna sebenarnya aku gak mau pergi dari dari sini, aku mau nya nemenin ibu karna ibu juga sendirian disini. Pasti ibu kesepian tapi karena keadaan aku tidak bisa berbuat apa apa bu, makasih banyak ya bu atas kebaikan ibu selama ini. Kia akan selalu ingat itu" tangis ku sambil memeluk bu Ratna.
" Gausah nangis sayang ga boleh sedih kita kan bakal ketemu juga, oh iya ibu ada sesuatu buat Kia tunggu sebentar ya." Seru bu Ratna.
" Apa itu bu??" Tanya Ku.
" Ada deh".
Bu Ratna pun ke kamar nya, ku lihat di tangan bu Ratna ada sebuah kotak.
" Tada ibu mau ngasih ini sama kamu." ucap bu Ratna sambil menyodorkan kotak tersebut
" Apa ini bu?" tanya ku sambil menerima kotak tersebut.
" Itu hp buat Kia biar bisa komunikasi sama ibu" beritahu ibu.
" Astaga ibu ini kan barang mahal, kenapa ibu belikan buat Kia. Uang ibu jadi habis kan." Ucap ku haru.
" Uang ibu gak habis kalau hanya membelikan ini".
" Terimakasih banyak ya bu, atas kebaikan ibu selama ini sama Kia." Ucap ku sambil memeluk bu Ratna.
" Rike kamu ajarin dia nanti make nya ya dia belum paham soalnya" beritahu bu Ratna.
" Baik kakak cantik" ucap tante Rike.
Akhirnya kami pun berangkat menuju kota sebelah, sepanjang perjalanan aku hanya melamun. Kalau orang lain melihat mungkin di pikiran mereka, aku lah manusia yang paling terbebani di dunia ini. Tapi kenyataan nya ya memang begitu, aku sedang memikirkan nasib ku kedepannya akan bagaimana. Karena aku juga belum terlalu yakin kalau tante Rike dan om Anton akan memperlakukan ku dengan baik, aku juga memikirkan bu Ratna yang ku tinggal kan seorang diri. Karena asyik Nya melamun aku tak sadar kalau aku sudah tidur.
" Ki Kia.." Panggil tante Rike membangunkan ku, sambil menggoyang kaki ku.
" Oh iya tante ada apa?" kejut ku.
" Enak banget tidur nya ya?" Tanya tante Rike.
" Oh kecapean mungkin tan hehe".
" Kita dah nyampe" beritahu tante Rike.
" Oh iya kah." Ku perjelas penglihatan ternyata hari sudah gelap.
" Yok masuk" ajak tante rike.
Ku lihat bangunan rumah tante Rike sederhana tapi mewah, aku pun melangkah kan kaki ku memasuki rumah tersebut sambil menenteng tas bawaan ku.
" Taro aja tas nya di kamar depan" perintah bu Ratna pada ku.
Setelah ku taro tas nya di kamar depan, aku pun menyusul tante Rike ke dapur ku lihat tante Rike sedang memasak.
" Masak apa tuh tan biar Kia bantuin" tawar ku.
" Oh iya kamu kupas kan bawang itu sama sayur nya di potekin ya".
" Baik bu".
Kami pun mulai sibuk dengan kerjaan kami.
" Mas, mas telpon dulu kak Ratna beritahu kalau Kita sudah sampai." Teriak bu Ratna pada om Anton.
" Baikk" jawab om Anton.
Setelah masakan kami selesai, kami pun bersiap siap untuk makan.
" Kia kamu panggilkan om Anton gih, mungkin lagi di ruang tamu biar tante menyendok nasi nya dulu." Perintah tante Rike.
" Baik tan".
Aku pun menuju ruang tengah untuk memanggil om Anton.
" Om di panggil tante mau makan katanya" beritahu ku.
" Oh kamu ki iya om nyusul mau beresin ini dulu" ucap om Anton, sambil menatap ku entah tatapan apa itu dan mesti nya membuat ku risih.
" Kok tatapan om Anton gitu ya, apa ada yang salah di tubuh ku?" Monolog ku sambil berlari kecil ke dapur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments