" Ki kamu dah siap toh?? kita mau berangkat nih" tegur bunda Rike padaku, karena aku nyantai nyatai siap siap nya.
" Bentar bun tinggal make sepatu." Jawab ku, memang tidak ku pungkiri belum beberapa hari aku tinggal di rumah ini. Bunda Rike sudah membelikan baju dan segala perlengkapannya sebagaimana layak pakai untuk ku kenakan.
" Buru nanti ayah ninggalin kita" desak bunda Rike.
" Udah kok bun, yok berangkat"
Kami pun memasuki mobil ayah Anton, yang sudah menunggu kami di dalam mobil.
" Kok lama sayang?" Tanya ayah Anton sembari mulai menjalan kan mobil.
" Biasa, namanya juga perempuan yah ribet kayak gak tau aja. " Ucap bunda rike.
" Oh gitu, ngomong ngomong Kia kamu senang tidak, bisa sekolah?" Tanya ayah Anton pada ku, sambil melirik ku dari kaca.
" Senang banget Yah" jawab ku jujur, entah mengapa sejak perlakuan ayah Anton yang membuat ku risih. aku mulai menjaga jarak dari ayah Anton walaupun sebenarnya, aku tidak mengetahui maksud dan tujuan dari perlakuan nya.
" Bagus lah, kamu giat belajar nya biar bisa banggain ayah dan bunda" ucap bunda Rike nimbrung.
Setelah membutuhkan waktu 15 menit, kami pun sampai di tujuan kami yaitu sekolah SD negeri.
" Wah bagus banget sekolah nya" kagum ku melihat bangunan sekolah tersebut, setelah aku turun dari mobil.
" Yok masuk ki" ajak bunda.
Setelah berpamitan dengan ayah Anton kami memasuki gedung sekolah, dan ayah Anton pergi ke kantor nya.
" Selamat pagi bu" sapa satpam yang ada di sana.
" Pagi juga pak" ucap bunda menyapa balik.
" Ada urusan apa ya bu?" Tanya satpam itu dengan sopan.
" Ini pak mau mendaftarkan anak saya" jawab bunda Rike.
" Oh silahkan menemui kepala sekolah nya bu, ruangan nya ada di sana" jawab pak satpam, sembari menunjuk kan ruangan kepala sekolah.
" Terimakasih pak" ucap bunda.
Kami pun segera bergegas memasuki ruangan kepala sekolah, jangan tanya dengan ku. Aku hanya mengekor saja, karena jujur saja ini pertama kali nya aku menginjakkan kaki di bangunan elit seperti ini.
Tok Tok Tok
Bunda mengetuk pintu ruangan kepala sekolah.
" Silahkan masuk." Ucap seseorang dari dalam sana.
" Halo jeng" sapa bunda Rike dengan akrab.
" Eh jeng Rike, duduk dulu duduk!" Suruh kepala sekolah itu, kelihatannya mereka ini akrab.
" Ini jeng aku mau masukin anak aku ke sekolah ini." Jelas bunda Rike.
" Anak?" tanya ibu kepala sekolah itu, sembari mengkerut kan kening nya.
" Iya jeng aku dah punya anak liat nih cantik kan.." Antusias bunda Rike, sambil memperkenalkan ku kepada kepala sekolah itu alias teman nya.
" Sejak kapan Rike?" Tanya kepala sekolah itu masih dalam mode bingung nya.
" Kita bahas nya kapan kapan aja, atau lewat telfon juga bisa nge bahas nya.Kalau sekarang gak ada waktu saya jeng, kamu perkenalan sayang sama ibu kepala sekolah Kamu." Jelas bunda Rike kepada kepala sekolah, dan menyuruh ku memperkenalkan diri ku.
" Halo bu, perkenalkan nama saya Zaskia." aku pun menyalam tangan ibu kepala sekolah, bagaimana pun aku harus selalu sopan kepada yang lebih tua dari ku.
" Halo nak" sapa ibu itu balik sambil menerima jabatan tangan ku.
" Dia bisa kan jeng masuk di sekolah ini?" Tanya bunda Rike dengan penuh harapan.
" Boleh dong jeng, kayak sama siapa aja santai kali. oh iya dia masuk kelas berapa? kayak nya dia bukan kelas 1 SD lagi deh" tanya ibu kepala sekolah.
" Umur delapan tahun jeng, kisaran kelas 2 SD lah" jawab bunda.
" Oh oke lah besok dia sudah bisa masuk, biar saja datang ke ruangan ku terlebih dahulu. Supaya aku mengantarkan nya ke kelas nya" beritahu ibu kepala sekolah.
" Baik jeng, aku percayakan semua nya kepada mu" ucap ibu.
Setelah pendaftaran selesai, jami segera pulang ke rumah. Karena memang tidak memiliki urusan lagi di luar, kami pulang menggunakan taxi. Karena gak mungkin pula ayah Anton datang dari kantor nya untuk mengantarkan kami ke rumah, kalau begitu nama nya nge ribet in dunia persilatan.
Sesampai nya kami di rumah, aku segera mengganti pakaian ku. Rasa ku sudah sangat gerah, karena matahari di luar sungguh amat panas.
" Bunda oh bunda.. " Panggilku setelah aku selesai mengganti pakaian ku.
" Iya.. ada apa bunda di dapur" sahut bunda.
Aku pun menyusul bunda ke dapur.
" Bunda lagi ngapain?" Tanya ku setelah aku sampai di dapur.
" Ini bunda lagi mengupas buah, mau bikin es buah mumpung hari nya lagi panas. Enak kek nya makan es buah."
" Oh iya kah bun" ucap ku dan berinisiatif untuk membantu.
" Kamu ada apa tadi manggil bunda?" Tanya bunda sambil fokus dengan kerjaan nya.
" Heheh iya bun mau minta di ajarin shalat" ucap ku.
" Kamu gak pernah di ajarin shalat sama ibu mu Ki?" Tanya bunda, dan menghentikan pekerjaan nya.
" Enggak bun heheh, boro boro mau ngajarin. Kalau aku tanyain sesuatu, jawab nya selalu nge gas gak pernah santai nge Jawab nya." Ucap ku.
" Astagfirullah, yasudah ibu akan ajarin kamu nanti, walaupun bunda juga tidak terlalu paham." Ucap bunda.
Akhirnya es buah buatan bunda selesai juga.
" Kamu makan Ki enak banget segar tau." Ucap bunda.
" Iya bunda" setelah aku memakan buah itu, rasanya sangat enak dan aku suka.
Malam pun tiba, aku segera memasuki kamar setelah mempersiapkan segala peralatan yang akan ku butuhkan untuk sekolah besok. Rasanya aku sangat bersemangat untuk bersekolah, aku sudah berpamitan terlebih dahulu kepada bunda untuk beristirahat. sedangkan ayah Anton belum pulang dari tempat kerja nya.
" Oh iya aku gak pernah buka hp yang di kasih bu Ratna." Monolog ku, dan aku berinisiatif untuk mengambil nya dan menggunakan nya sebentar.
Ku raih hp tersebut, dan tangan ku mulai menari nari di atas layar hp itu. Aku pun sudah mulai paham sedikit demi sedikit menggunakan hp, karena bunda senantiasa selalu menyempatkan waktu nya untuk mengajari ku walau hanya sebentar sebentar saja.
Ku lihat nomor hp bu Ratna, aku pun punya ide untuk menghubungi nya karena aku sudah kangen dengan nya.
" Haloo bu Ratna." Sapa ku.
" Halo siapa??" Tanya bu Ratna, sepertinya belum mengetahui kalau itu nomer ku.
" Ini kia bu, Kia kangen banget dengan bu Ratna" ucap ku.
" Oh Kia kamu toh ibu kira siapa siapa, taunya kamu kabar kamu gimana di sana?" Tanya bu Ratna.
" Kabar baik kok bu, kabar bu Ratna gimana?" Tanya ku balik.
" Baik juga kok " jawab bu Ratna.
" Syukur lah, oh iya kia besok udah sekolah bu" ucap ku memberitahu.
" Wah bagus dong kayak nya kamu senang banget ya, semoga kedepannya kamu menjadi anak yang lebih baik soleha dan jadi anak yang pinter." Ucap bu Ratna.
" Aminn bu" ucap ku.
Setelah perbincangan kami panjang tadi telah usai, aku mematikan hp dan segera mengistirahatkan tubuh ku.
Tiba Tiba...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments