Rasain Lu!

"Nata kira om.. eh maksud Nata, mamah dan papah akan menampar Nata. Nata sudah kotor mah pah, Nata menjijikkan."

Gadis cantik itu berseru sambil sesenggukan. Ia tak pernah menyangka jika keluarga Zev akan menyambutnya semudah ini.

Nata masih menunduk tak berani menunjukkan wajahnya.

"Mah pah, come on?" Seru pria murahan itu menengadahkan kedua tangannya. "Apa-apaan ini? yang benar saja? Oh god, I can't believe this!"

Reta dan Balwin masih tak menggubris si borokokok yang kini makin mondar mandir tak jelas di depan ketiganya.

Kedua orang tua bijak itu sangat mengerti dengan keadaan gadis yang baru saja kehilangan keperawanannya itu, yang pasti Shock dan tak berani memberi kabar pada kedua orang tuanya.

Balwin dan Reta masih memperhatikan dengan seksama, Nata yang masih saja sesenggukan sambil menggenggam erat ponsel jadulnya yang kehabisan batere.

"Sayang, charge dulu gih, pasti orang tuamu kawatir."

Nata kemudian menatap pelan wajah Reta bergantian ke wajah Balwin.

Balwin pun mengangguk 'Nggak apa-apa kami ada disini untuk mendukungmu.' Arti tatapan itu.

Gadis itu kemudian menancapkan charge ke hp bututnya.

Puluhan panggilan masuk dari Hanif ke ponselnya lalu chat hampir berjumlah ratusan dari Atikah dan Hanif bergantian.

"Neng, nginep di rumah non Vena ya?"

Setelah putus asa tak mendapat jawaban. Rupanya kedua orang tua Nata menganggap gadis cantik itu pasti menginap di rumah Vena karena kemalaman.

Reta mengangguk. "Iya kabarin orang tuamu dulu."

"Assalamualaikum." Suara Atikah dari balik gawai butut Nata.

"Waalaikumsalam."

"Alhamdulillah, neng? Kunaon atuh, lu dimana, neng geulisnya ibuk?"

"Neng nih, NFC lagi ngumpul di mari?" pekik Hanif sang ayah menggodanya.

"Loud speaker sayang." Bisik Reta di telinga Nata agar si Borokokok juga mendengarnya.

Terdengar riuh suara pelanggan Nata yang meneriakkan namanya.  "Dek Nata kok nggak antar Laundry mas,  mas Bara jadi turun gunung lo ini?"

"Ehh ngantri dong? dek Nata, Mas Tory juga sampe ambil sendiri Laundrynya, dek Nata kok tega sih?" Celetuk pelanggan lain yang malah demo ingin bertemu dengannya alih-alih laundrynya.

"Apa lagi itu?"

Zevan bergumam seraya mendekat ke arah sofa ruang tamunya dengan berkacak pinggang. Wajahnya makin mrengut karena penasaran. "Apa 'NFC'?" Serunya lagi.

"Nata Fans Club'." Pekik Balwin dan Reta kompak.

"What the hell?"

Nata sampai geleng-geleng. Bagaimana kedua orang tuanya sampai tahu hal yang paling tidak penting menurutnya.

Rasanya masih lekat diingatkannya wajah cantik yang memohon padanya untuk di bebaskan dari jerat obat luknut semalam.

Deru nafas keduanya yang bertabrakan. Membuat otak Zevan kini tentu  tak 'baik-baik' saja.

Apalagi gadis itu masih memakai dress sexy itu. Lubang  berbentuk hati di punggungnya membuat kulit mulus itu terpampang nyata.

Pria tampan itu pun membuka jasnya dan memakaikannya ke tubuh gadis itu yang masih terduduk bersama Reta dan Balwin.

Ketiganya masih  mendengar celoteh para NFC membuat pria tampan itu tak tahan untuk menutup telpon itu sepihak.

Tutututut!

"Eh kok di matikan? Nata kan belum selesai bicara?" Reta keberatan dengan tingkah anaknya.

"Berisik!" Bentaknya kasar. Zev tak tahan dengan celoteh beberapa pria yang mengelu-elukan nama muridnya itu. 'Heh norak sekali!' teriaknya dalam hati.

Nata kemudian mengangguk. "Nata sudah mengirim chat kalo Nata mau pulang mah."

Jantung Nata masih berdetak membuatnya menggigit bibirnya sendiri.

"Vena siapa sayang?" tanya  Reta sambil memicing.

"Vena mantan teman dekat Nata mah, dia datang ke ruko sambil membawakan dress ini dengan alasan minta ditemani ke ultah teman, nggak tahunya.."

Nata tak sanggup melanjutkan ceritanya. Belum kering, mata gadis itu tadi, kini berkaca-kaca lagi.

Pikiran negatif Zevan tentang gadis itu agaknya tak berdasar. "Nata di jebak Mah, syukur pak Zevan datang tepat waktu."

Reta dan Balwin pun bingung saling menatap satu sama lain.

Balwin dan Reta kini semakin ingin menghajar si bujang lapuk itu ditempat. Bisa-bisanya sebagai pria sangat dewasa, berpengalaman malah mengambil kesempatan dalam kesempitan. Bukannya mengantar gadis cantik itu pulang, eh malah melanjutkan perjuangan pria lain untuk mendapatkan madu gadis itu.

"Nggak mah, pah, Nata takut ayah dan ibu nanti malah shock, kalo mama dan papa datang sekarang. Nata naik ojek aja, Terima kasih, Nata pamit."

Nata meraih tangan kanan Balwin dan Reta lalu di sungkemnya kemudian.

Reta kemudian ingin menahan gadis itu lagi. Reta tak sampai hati kalo harus membiarkan gadis itu pulang sendirian.

"Pah, lihat hasil karya anakmu."

Reta melihat ada yang berbeda dengan cara jalan gadis belia itu. Sesekali dia berhenti lalu berjalan lagi sambil meringis. Langkah kaki Nata sedikit melebar dari biasanya dan nyaris terseok-seok.

"Ya ampun, dasar anak tak tahu diri!"

Pekik Balwin keras lalu menimpuk bantal sofa ke kepala Zevan yang berlagak tak peduli dengan kepergian Nata karena gengsi.

"Aaak! Okay okay aku antar."  Zevan terpaksa turun ke lobby appartemen itu untuk mengejar Nata sambil mengusap-usap tengkuknya sendiri karena pukulan bantal sofa dari sang ayah rupanya sedikit menyadarkan otaknya yang geser.

Zevan langsung menyalakan mobilnya dan mengejar arah kepergian gadis itu, lalu..

ckiiiitt!!

Mobil Zevan berhenti mendadak kala Nata sudah masuk kedalam mobil yang sangat familiar.  Yah lambo warna orange berplat nomor B. R4F 43L tak lain tak bukan adalah milik sang keponakan.

Rafael sampai turun untuk membukakan pintu Nata yang berpenampllan tak seperti biasanya itu.

"Daaaah om Zev, mau berangkat ke kampus kan? kita juga." Seru Rafael riang, tak seperti biasanya. Apakah akhirnya Rafael juga menyadari perasaaannya terhadap Nata?

Tenggorokan Zevan tecekat, Nata juga terpaksa menerima tawaran diantarkan oleh Rafael tadi karena tak mungkin gadis itu naik ojek dengan pakaian seperti itu.

"Sialan!" Umpat Zev sambil memukul setirnya sendiri. "Banyak sekali laki-laki yang berkeliaran di sekitarmu!"

To be continued..

Terpopuler

Comments

◌⑅⃝(꜆˘͈Chy˘͈꜀)⑅⃝◌

◌⑅⃝(꜆˘͈Chy˘͈꜀)⑅⃝◌

Dasar dosen pecinta lobang ubur-ubur

2024-02-20

0

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

lahh emang kenapa klo banyak yang nge fans kan emang nata cantik, situ juga banyak pengagumnya nata gak banyak komen kok, huh rasain panas panas deh🤭🤭🤭

2024-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Tampol Pake Kentut
2 Pasangan Gemoy tak kalah ngocol..
3 Ngembang Tapi Bukan Roti..
4 Munculnya Sang Mantan..
5 Mantan Teman Memakan Korban..
6 Tragedi..
7 Tolong Pak?
8 Wah..
9 Ons Itu Biasa..
10 Rasain Lu!
11 Balwin Geram..
12 Zevan Mengancam..
13 Buktinya Mana?
14 Marni Kepatok Ayam..
15 Kucingnya Nyari Perawan..
16 Panik..
17 N~nggak Nyangka..
18 Khawatirnya Hanif..
19 Zevan Berulah..
20 Gamon..
21 Ustadz Juga Berhak Bahagia..
22 Tontonan Menyakitkan..
23 Musibah Itu..
24 Gantian Yang Hilang..
25 Gemes..
26 Nu Bangun Gih..?
27 Setia Atau Tidak?
28 Syirik Terus!
29 Ngambek Langsung Keenakan..
30 Masih Ngambek?
31 Dimanapun Tak Masalah..
32 Rival Cinta..
33 Cantiknya..
34 Gamon Akut..
35 Kena Batunya..
36 Pamit..
37 Sabar..
38 Kutu Kupret..
39 Nata Tumbang..
40 Sudah Mantap..
41 Kepepet..
42 Open Bo..
43 Berduaan Dengan James..
44 Tak Sebanding..
45 Terpukul..
46 Aku akan menikahinya..
47 Kangen..
48 Loalah..
49 Kangen Gila!
50 Nyesel Kan?
51 Rehat Sejenak..
52 Sedikit Lagi..
53 Lu Ingat Kan?
54 Tenang.. ada mas..
55 Menyerang..
56 Nggak Percaya..
57 Nyamuk Nakal..
58 Tekad Bulat..
59 Pertemuan..
60 Perjanjian..
61 Kembali Ke Indo..
62 Haru..
63 Duo May..
64 Kangen..
65 Ibu-ibu PKK..
66 Kenangan..
67 Sepres..
68 Kuli Pemikat Zizah..
69 Naudzubillah Mupengan..
70 Lanjut Dramanya..
71 Harapan..
72 Temu Kangen..
73 Modus Mayang..
74 Persiapan Resepsi..
75 Mengakui..
76 Kebenaran..
77 Masuk Kantong...
78 Barisan Para Mantan..
79 Membuktikan Sendiri Perasaannya..
80 Panggil Aku Miley..
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Tampol Pake Kentut
2
Pasangan Gemoy tak kalah ngocol..
3
Ngembang Tapi Bukan Roti..
4
Munculnya Sang Mantan..
5
Mantan Teman Memakan Korban..
6
Tragedi..
7
Tolong Pak?
8
Wah..
9
Ons Itu Biasa..
10
Rasain Lu!
11
Balwin Geram..
12
Zevan Mengancam..
13
Buktinya Mana?
14
Marni Kepatok Ayam..
15
Kucingnya Nyari Perawan..
16
Panik..
17
N~nggak Nyangka..
18
Khawatirnya Hanif..
19
Zevan Berulah..
20
Gamon..
21
Ustadz Juga Berhak Bahagia..
22
Tontonan Menyakitkan..
23
Musibah Itu..
24
Gantian Yang Hilang..
25
Gemes..
26
Nu Bangun Gih..?
27
Setia Atau Tidak?
28
Syirik Terus!
29
Ngambek Langsung Keenakan..
30
Masih Ngambek?
31
Dimanapun Tak Masalah..
32
Rival Cinta..
33
Cantiknya..
34
Gamon Akut..
35
Kena Batunya..
36
Pamit..
37
Sabar..
38
Kutu Kupret..
39
Nata Tumbang..
40
Sudah Mantap..
41
Kepepet..
42
Open Bo..
43
Berduaan Dengan James..
44
Tak Sebanding..
45
Terpukul..
46
Aku akan menikahinya..
47
Kangen..
48
Loalah..
49
Kangen Gila!
50
Nyesel Kan?
51
Rehat Sejenak..
52
Sedikit Lagi..
53
Lu Ingat Kan?
54
Tenang.. ada mas..
55
Menyerang..
56
Nggak Percaya..
57
Nyamuk Nakal..
58
Tekad Bulat..
59
Pertemuan..
60
Perjanjian..
61
Kembali Ke Indo..
62
Haru..
63
Duo May..
64
Kangen..
65
Ibu-ibu PKK..
66
Kenangan..
67
Sepres..
68
Kuli Pemikat Zizah..
69
Naudzubillah Mupengan..
70
Lanjut Dramanya..
71
Harapan..
72
Temu Kangen..
73
Modus Mayang..
74
Persiapan Resepsi..
75
Mengakui..
76
Kebenaran..
77
Masuk Kantong...
78
Barisan Para Mantan..
79
Membuktikan Sendiri Perasaannya..
80
Panggil Aku Miley..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!