Hanif pun seorang laki-laki yang sangat yakin kalo si penyengat bibir putrinya tak lain dan tak bukan yaitu sang dosen sendiri.
"Baiklah kami permisi dulu." Zev pun melipir pergi terlebih dulu merasa inisiatif nya di tolak oleh sang camer. Tak lupa Reta yang tak tega jika harus meninggalkan sang catu di sana, tapi apa daya keduanya belum boleh tinggal bersama.
Keesokan harinya..
Persiapan pernikahan pun digelar dengan sederhana di dalam kediaman Maldini. Dekor khas pernikahan pun di pasang di sana sini.
"Oma, mau ada acara apa?" Tanya Raf penasaran. Tak biasanya rumah megahnya di hiasi dengan banyak bunga mawar dan melati seperti akan ada yang menikah.
"Iya, om kamu udah laku tuh calonnya."
Reta sengaja memamerkan karangan bunga dari koleganya yang sudah mengirimkan ucapan selamat atas pernikahan Zevan Maldini dan Natasha Ayundira Seroja.
"Apah, Oma bercanda kan?"
Rupanya Raf pun tahu siapa nama istri dari omnya dan tak percaya.
"Oma serius Raf, makanya kalo udah di Carikan jodoh ya jangan kelamaan, di serobot om kamu baru tahu rasa?"
Raf masih menganga tak percaya. Ingin hati memakan hidangan beraneka rasa disana tapi diurungkannya kemudian. Nafsu makannya seketika hilang tak tersisa.
"Hah?"
Raf pun terduduk dengan tatapan nyalang. Pemuda tampan itu merasa menang kemaren dan berkoar-koar kepada teman-temannya kalo Nata akan menjadi pacarnya tak lama lagi.
Tak tahunya takdir berkata lain. Entah kapan Zev mendekati sang jodoh tertundanya itu, hingga sampai ada pernikahan dadakan?
Raf tak tahan mengepalkan tangan kanannya, geram dengan apa yang terjadi. "Om kan udah tua, dasar pedofil!" Gerutunya dalam hati karena tak terima.
Pemuda itu berlalu pergi hingga menabrak para pekerja dekor yang sedang naik diatas tangga hingga jatuh berhamburan ke lantai. "Astaghfirullah aldhim!"
"Ehh copot copot copot mata matamu! Eh matamu!"
Marni yang sedang melintas dan hampir kejatuhan tangga pun mengomel latah lagi.
"Ada apa ini!" pekik Balwin hingga mengagetkan Marni lagi. Para pekerja yang jatuh tadi tak malah kesal tapi malah makin geli menertawakan pembantu wanita paruh baya yang lucu menurut mereka.
"Ehh ada apa apa... matamu!" Ceplos Marni lagi bertanya balik ke Balwin yang marah.
Marni memukul mulutnya sendiri. "Igh! Ma maaf tuan, tadi den Rafael yang menabrak!"
"Ada apa Ama tu bocah?"
"Yah gitu deh pa, si Raf sudah nyadar kalo ternyata ada bunga mawar indah di dekatnya tanpa dia sadari. Ehh keduluan kan sekarang?"
Keduanya lalu saling memeriksa persiapan dekorasi, juga catering sederhana, hanya untuk keluarga saja itu.
Sementara itu si calon manten malah sibuk joging dan melihat sebuah mobil yang sangat familiar sedang berhenti di pinggiran jalan.
Kedua penumpang mobil itu terlihat turun dan bersitegang.
"Sayang sudah aku nggak sengaja lihat, pasti itu cowok lain." Si perempuan yang ternyata sang mantan tampak pucat seperti kepergok memperhatikan laki-laki lain di belakang sang suami.
"Dengar Ver, udah aku bilang. Aku nggak akan maafin kalo kamu selingkuh dari aku!"
Si laki-laki yang tampak parno an setelah memakan sindiran Verell dan Shanaz mentah-mentah.
Tangan si perempuan pun di tarik paksa hingga memar dan menyulut emosi si borokokok. Yah mau tak mau pria tampan ini pun melerai pertikaian keduanya.
Tentu saja masih ada secuil harapan disana untuk si pematah hatinya.
"Hentikan!" Pekik Zevan dengan penampakan barunya super macho, six pack dan semakin hot di mata wanita mana pun, tak terkecuali sang mantan.
"Zev ternyata itu benar kamu.. ka.. kamu."
Wanita itu tak sadar sudah menunjukkan sisi terpesonanya kepada Zev di dekat sang suami yang ada di sebelahnya. Padahal sedari tadi Veronica sekuat tenaga menampik kecurigaan David kepadanya bahwa wanita itu masih belum bisa move on dari Sang mantan.
"Vero! Kenapa kamu masih menatap begundal ini seperti itu! Tatapanmu itu ah picik sekali!"
Lalu mata Veronica menoleh kepada sang suami dan dibandingkan lagi kepada sang mantan, yang tentu saja berbanding terbalik seperti langit dan bumi bahwa suaminya dengan segala kebuncitannya dan sang mantan dengan segala ketampanannya begitu perfect dan hot membuat sekujur tubuhnya meremang dan ada gelayar aneh yang muncul tiba-tiba.
Zev yang ingin sekali cuek pada kejadian itu pun pamit karena merasa hal ini bukanlah urusannya. "Sebaiknya urus saja urusan kalian di dalam rumah jangan membuat kehebohan di pinggir jalan!" Saran Zev kepada pasangan itu lalu melanjutkan berlari lagi.
Tanpa Zev sadari, Vero sudah menyelipkan sepotong kertas kecil di dalam saku Jogger pants milik Zev yang berisi catatan kecil.
Kedua pasangan itu pun terlihat semakin bersih tegang di dalam mobilnya yang dilihat hanya sepintas selalu saja oleh Zev.
"Nomer hpku masih sama, aku kangen kamu Zev, aku yakin kamu juga. Wanita yang masih mencintaimu."
~ Vero ~
Setelah membaca catatan kecil itu Zev pun mengumpat keras. "Erghhh!"
Kenapa hal ini harus muncul sekarang, saat dirinya akan melangsungkan akad nikah dengan gadis yang tak sengaja diganyangnya tanpa ampun, dan kini terpaksa harus dinikahinya.
Andai Veronica muncul sebelum ada kejadian ini mungkin mungkin ada secara harapan untuk menerima Veronica kembali. Begitulah sepatah dan seanjurnya hati Zev bertahun-tahun hilang dalam sekejap setelah mendapatkan rayuan kecil dari Sang mantan.
Disela perasaan gamangnya, Zev melotot mendelik tak berkedip melihat penampakan sang calon istri yang datang dengan kebaya putih lalu kerudung yang menutupi sanggulnya membuatnya bagai bidadari turun dari kayangan.
Gadis belia itu begitu cantik dengan kebaya yang sangat pas di tubuhnya memperlihatkan lekuk tubuh gitar Spanyol itu yang sukses membuatnya keranjingan. Namun perasaan nafsu ini tidaklah cukup untuk membuatnya merasakan perasaan cinta kepada gadis belia ini.
Zev hanya menganggap bahwa pernikahan ini adalah pernikahan pertanggungjawaban darinya tanpa adanya perasaan yang berarti di dalamnya.
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Natasha Ayunwandira Seroja bin Harsyam Mumtaz dengan mas kawin 10 gram logam mulia dibayar tunai."
Sekali lagi si dosen yang sudah biasa berbicara di depan forum ini sangat lantang dan sangat lancar mengucap ijab qobul hingga seluruh saksi pun memutuskan bahwa pernikahan itu adalah sah di mata agama dan hukum.
Tak lupa Balwin Maldini sudah memberi ultimatum kepada seluruh jajaran oknum yang hadir dalam acara itu juga saudara serta kerabat bahwa pernikahan ini dirahasiakan untuk umum.
Acara pun berlangsung dengan khidmat dihadiri semua yang ada di dalam rumah itu berikut pekerja dan pembantu serta Hanif dan Atikah yang tak henti-hentinya hujan tangis karena terharu.
Keduanya berharap bahwa Zev adalah suami yang tepat dan bisa melindungi sang putri dari rong-rongan sang paman selamanya.
Kini keduanya sudah berada di dalam kamar Zev. Entah apa yang terjadi sedari tadi wajah Zev begitu murung seperti biasanya wajahnya memang begitu dingin tetapi kali ini semakin terlihat menakutkan.
"Bacalah."
Tiba-tiba Zev mengeluarkan secarik kertas seperti ketikan surat perjanjian kepada sang istri.
"Apaaahh Cerai?"
"Yah cerai diam-diam, kita akan menikah sesuai perjanjian dan bercerai setelahnya."
Lagi-lagi manik mata hijau kebiruan itu pun berkaca-kaca seperti tertimbun longsoran batu dari gunung Himalaya begitulah kondisi mental gadis cantik itu saat ini..
To be continued..
Mau di kasih visual nggak?
Kaih ulasan dong kakak?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments