Ngembang Tapi Bukan Roti..

Seorang wanita membuka pintu megah itu, melempar senyum  sambil bertanya.

"Angkat tangan!"' Seru Nata usil pada asisten rumah tangga Zevan.

"Eh dooooor eh.. eh.. doooorr!" Pekik latah Marni dengan kedua tangannya diangkat keatas berulang-ulang.

"Pistolnya copot!" Pekik Nata lagi tak tahan menggodanya.

"Eh copot copot eehhh, ehhh, aduuuhhh neng geulis ahhh, suka godain bibik!"

Wanita itu sampai mengangkat kedua tangannya lagi sambil sedikit melompat saking kagetnya. Kemudian mengelus dadanya karena kaget.

Nata sampai memegangi perutnya sendiri sambil menahan tawanya.

"Neng geulis? Tumben kemari, aduhh bibik sampe copot ehh copot copott? Neng Nata teh meni geulis pisan, ada cucian aden ya?"

Marni, wanita paruh baya berusia 55 tahun, sudah 25 tahun mengabdi di keluarga Maldini sedari muda.

Ia bertugas membersihkan penthouse Zevan hingga siang hari saja, selebihnya Marni harus kembali ke kediaman Reta dan Balwin Maldini.

Seperti biasa wanita itu selalu kagum melihat penampakan gadis remaja di depan matanya dengan mata berbinar-binar.

Padahal Marni tak ubahnya seperti para penikmat wanita yang datang silih berganti ke apartemen Zev saking seringnya mereka keluar tepat di saat Marni akan beranjak dari penthouse mewah Zev di siang hari.

Wanita cantik, liar, menggeliat, ngesot, bahkan nungging dengan berbagai gaya, pernah di jabaninya. Ingin rasanya menghujat sai pria hidung belang penjajah wanita di dalam sana, tapi apa daya Marni hanyalah pembantu yang tak berhak melakukan tindakan lain kecuali pekerjaannya.

Jangankan menegur, menyapa saja Marni tak pernah, bagaimana tidak, Zev datang di saat Marni sudah pulang dan berangkat saat Marni sudah selesai membereskan kediamannya.

Sang dosen akan bangun tepat di jam 12 siang karena jadwal kuliah yang diambilnya hanya disiang hari kecuali hari ini.

Balas senyum dari Nata padanya. "Assalamualaikum bik? Cuma mau antar laundrynya bapak."

Tepat di saat gadis cantik itu membuka mulutnya keluarlah suara nyaring lebih mirip ke cempreng, khas remaja yang tak cocok dengan penampakan luar biasa wanita dewasa pada dirinya yang  sungguh mempesona.

Marni mulai memeriksa satu persatu  baju-baju Zev, yang hanya ada Kemeja, beberapa tuksedo dan Jaz mahalnya.

Sedangkan yang lebih mengkhawatirkan yakni ada sekitar dua belas G~ string warna-warni dengan berbagai ukuran.

Siapa yang melihatnya pasti akan tertegun dan membelalakkan matanya. Sebenarnya pria ini sudah menghabiskan malam dengan berapa banyak wanita sih, dalam sepekan?

Marni merangkul lengan Nata dan berkata..

"Neng, coba deh neng Nata aja yang masukin di almari den Zev, karena bibik trauma."

Marni khawatir bila kejadian tempo hari itu terulang kembali. Wanita paruh baya itu bolak balik memergoki Zev dan pasangan tidurnya masih mengaduk lendir bersama di siang hari bolong.

Bagaimana tidak, suara-suara desis, jeritan, lenguhan sering kali di dengarnya tiap kali melintas di walk in closet Zev dengan maksud  membereskan pakaiannya.

Kalau sudah begitu, Marni tak mau lagi menengok para koleganya walau kondisi mereka berantakan.

Kolega alias lemari, sapu, pel, meja kursi..

Entah, menurun dari mana, hingga pria itu tak ubahnya seperti binatang buas yang tak pernah puas menyalurkan nafsunya dengan satu wanita saja.

Marni pernah membatin. "Apa batangnya nggak bengkok kalo di asah terus begitu? Si Aden kuat amat yak?"

Firasat janda tak pernah salah. Maklum Marni juga pernah merasakan nikmatnya di pompa siang dan malam oleh almarhum suaminya. Terkadang ada Gelayar aneh dalam dirinya ingin berpasangan kembali agar bisa memenuhi hasratnya yang terus-menerus dimingi-imingi oleh Zev tiap hari.

Nata bereaksi.."Trauma?"

Marni mengangguk sambil menunjukkan puppy eyesnya pada gadis cantik itu. Nata pun iba,  kemudian menuruti perkataan Marni untuk menata celana dalam, yang  lebih mirip saringan tahu itu ke tempat yang di katakan oleh Marni tadi di lantai 2.

Nata mengira pasti Marni sudah di maki habis-habisan oleh si dosen killer lantaran mengganggu waktu istirahatnya.

Marni melepaskan rangkulannya, jarinya menunjuk ke lantai 2. "Neng hati-hati ya? Awas mupeng eh salah.. awas jangan berisik."

***

Sesampai di lantai 2, didengarnya sayup-sayup orang kesakitan. "Pelan-pelan aja sss.."

Suara desisan pria yang sepertinya merintih,  semakin terdengar bersamaan dengan Langkah kaki Nata. Gadis itu mendekat cepat ke walk in closet Zev. "Pasti ada yang mau ngelukain Pak Zevan tuh?" Omongnya pada diri sendiri.

"Hey! Lepas!"

"Bapak nggak papa?"

Nata tercengang bukanya malu menutup matanya malah melolok semakin memperjelas penglihatannya.

Benar kata Marni kejadian itu pun terekam di otaknya. Namun gadis yang berlagak lugu  ini malah menarik si perempuan yang sedang lesehan, memberi service pria itu dengan mulutnya tadi,  hingga pusaka pria itu mengacung  dan si wanita  terpelanting.

"Beraninya  kamu!"

Wanita itu marah, sambil mengusap bibirnya dengan tisu.

"Aaaak!" Umpat Zevan geram.

Zev kemudian memasukkan pedangnya ke dalam Zipper celana kantornya dengan tatapan tersiksa bagai menahan sesuatu yang ingin meledak dan ingin memuntahkannya pada wajah Nata sekarang juga.

"Honey? Whos this girl?" Tanya Erina sambil terengah.

"Sa saya tukang laundry." Jawab Nata polos setelah sadar bahwa tindakannya barusan salah. Nata sedikit membungkuk tak berani melihat ke arah  keduanya.

"Pergilah!" Pekik keras Zev dengan menunjuk ke pintu keluar.

"Ba baik pak maaf!"

Nata pun patuh merasa sudah salah sasaran. Kenapa adegan enak-enak tadi malah bubar jalan akibat ulahnya. Nata menggigit bibirnya sendiri sampai meringis, lalu nyelonong pergi.

Bayangkan apa yang akan terjadi pada gadis ini setelah ini? Apakah Nata akan selamat? Namun sebuah tangan gempal menghalau jalannya.

"Bukan kamu! Tapi dia!" Titah Zev tegas.

"But honey?" Erina mendekatkan bibirnya ke pipi Zev.

"Apa boleh tukang laundry secantik ini?" Bisik wanita itu di telinga Zev sambil sedikit memberi jilatan  di sana. Sontak pria itu bergidik jijik dan mengusap daun telinganya yang sudah basah dengan menyambar kain g~string layaknya saringan tahu dari kantong plastik Fancy Laundry.

Zev mengutuk kebodohannya sendiri, kenapa harus menuruti pinta manja Erina untuk melakukan pertempuran sekali lagi di WIC nya tadi?

Tangan Zev masih menunjuk ke arah pintu keluar sambil melotot ke arah wanita itu. Sementara itu si wanita malah tak ikhlas jika harus di usir dalam kondisi seperti ini alias kentang?

Nata menelan ludahnya kasar saat pusaka Zev masih sedikit menyembul di balik zipernya yang jadi mengembang.

Zev dengan sigap menangkap arah pandang gadis itu lalu menutupi penglihatan Nata dengan tangan kanannya.

"Hey dengar, apa kamu tahu sopan santun? main seruduk aja, kamu tahu akibat dari perbuatanmu tadi!" Marah Zev dengan berkacak pinggang. Zev tak sadar jika Ziper cembung miliknya terbuka lagi.

"Loh,  saya kan datang untuk nolongin bapak yang kesakitan, ehh nggak tahunya sakit karena it.. ituhh?" Celoteh Nata makin membuat Zev tersiksa Luar dalam.

To be continued..

Terpopuler

Comments

◌⑅⃝(꜆˘͈Chy˘͈꜀)⑅⃝◌

◌⑅⃝(꜆˘͈Chy˘͈꜀)⑅⃝◌

Buahahaha kapok koe cok awan2 malah ngreoggᥬ😜᭄ ᥬ😜᭄ ᥬ🤣᭄

2024-02-20

1

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

🤣🤣🤣🤣 lucu gak lucu gak ???🤣🤣🤣 aduhh lucu bangettt asli, bisa bisa nya aku ketawa pas baca bagian akhirnya 🤭🤭🤭

2024-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Tampol Pake Kentut
2 Pasangan Gemoy tak kalah ngocol..
3 Ngembang Tapi Bukan Roti..
4 Munculnya Sang Mantan..
5 Mantan Teman Memakan Korban..
6 Tragedi..
7 Tolong Pak?
8 Wah..
9 Ons Itu Biasa..
10 Rasain Lu!
11 Balwin Geram..
12 Zevan Mengancam..
13 Buktinya Mana?
14 Marni Kepatok Ayam..
15 Kucingnya Nyari Perawan..
16 Panik..
17 N~nggak Nyangka..
18 Khawatirnya Hanif..
19 Zevan Berulah..
20 Gamon..
21 Ustadz Juga Berhak Bahagia..
22 Tontonan Menyakitkan..
23 Musibah Itu..
24 Gantian Yang Hilang..
25 Gemes..
26 Nu Bangun Gih..?
27 Setia Atau Tidak?
28 Syirik Terus!
29 Ngambek Langsung Keenakan..
30 Masih Ngambek?
31 Dimanapun Tak Masalah..
32 Rival Cinta..
33 Cantiknya..
34 Gamon Akut..
35 Kena Batunya..
36 Pamit..
37 Sabar..
38 Kutu Kupret..
39 Nata Tumbang..
40 Sudah Mantap..
41 Kepepet..
42 Open Bo..
43 Berduaan Dengan James..
44 Tak Sebanding..
45 Terpukul..
46 Aku akan menikahinya..
47 Kangen..
48 Loalah..
49 Kangen Gila!
50 Nyesel Kan?
51 Rehat Sejenak..
52 Sedikit Lagi..
53 Lu Ingat Kan?
54 Tenang.. ada mas..
55 Menyerang..
56 Nggak Percaya..
57 Nyamuk Nakal..
58 Tekad Bulat..
59 Pertemuan..
60 Perjanjian..
61 Kembali Ke Indo..
62 Haru..
63 Duo May..
64 Kangen..
65 Ibu-ibu PKK..
66 Kenangan..
67 Sepres..
68 Kuli Pemikat Zizah..
69 Naudzubillah Mupengan..
70 Lanjut Dramanya..
71 Harapan..
72 Temu Kangen..
73 Modus Mayang..
74 Persiapan Resepsi..
75 Mengakui..
76 Kebenaran..
77 Masuk Kantong...
78 Barisan Para Mantan..
79 Membuktikan Sendiri Perasaannya..
80 Panggil Aku Miley..
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Tampol Pake Kentut
2
Pasangan Gemoy tak kalah ngocol..
3
Ngembang Tapi Bukan Roti..
4
Munculnya Sang Mantan..
5
Mantan Teman Memakan Korban..
6
Tragedi..
7
Tolong Pak?
8
Wah..
9
Ons Itu Biasa..
10
Rasain Lu!
11
Balwin Geram..
12
Zevan Mengancam..
13
Buktinya Mana?
14
Marni Kepatok Ayam..
15
Kucingnya Nyari Perawan..
16
Panik..
17
N~nggak Nyangka..
18
Khawatirnya Hanif..
19
Zevan Berulah..
20
Gamon..
21
Ustadz Juga Berhak Bahagia..
22
Tontonan Menyakitkan..
23
Musibah Itu..
24
Gantian Yang Hilang..
25
Gemes..
26
Nu Bangun Gih..?
27
Setia Atau Tidak?
28
Syirik Terus!
29
Ngambek Langsung Keenakan..
30
Masih Ngambek?
31
Dimanapun Tak Masalah..
32
Rival Cinta..
33
Cantiknya..
34
Gamon Akut..
35
Kena Batunya..
36
Pamit..
37
Sabar..
38
Kutu Kupret..
39
Nata Tumbang..
40
Sudah Mantap..
41
Kepepet..
42
Open Bo..
43
Berduaan Dengan James..
44
Tak Sebanding..
45
Terpukul..
46
Aku akan menikahinya..
47
Kangen..
48
Loalah..
49
Kangen Gila!
50
Nyesel Kan?
51
Rehat Sejenak..
52
Sedikit Lagi..
53
Lu Ingat Kan?
54
Tenang.. ada mas..
55
Menyerang..
56
Nggak Percaya..
57
Nyamuk Nakal..
58
Tekad Bulat..
59
Pertemuan..
60
Perjanjian..
61
Kembali Ke Indo..
62
Haru..
63
Duo May..
64
Kangen..
65
Ibu-ibu PKK..
66
Kenangan..
67
Sepres..
68
Kuli Pemikat Zizah..
69
Naudzubillah Mupengan..
70
Lanjut Dramanya..
71
Harapan..
72
Temu Kangen..
73
Modus Mayang..
74
Persiapan Resepsi..
75
Mengakui..
76
Kebenaran..
77
Masuk Kantong...
78
Barisan Para Mantan..
79
Membuktikan Sendiri Perasaannya..
80
Panggil Aku Miley..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!