Tragedi..

Grup perusahaan elektronik terbesar di negeri ini hingga memasukkan Balwin Maldini menjadi orang terkaya ke 3 di indonesia.

Kembali ke Zev..

Erina di sebelah kanan melumat bibir merahnya. sedangkan LC sebelah kiri memuaskan tongkat sakti Zev yang sudah setinggi Monas.

Ke tiga LC lainya malah menari striptis untuk memuaskan otak khayalan sang client yang sudah berada di awang-awang.

"Fancy Laundry" malam hari..

"Neng lu udah antar laundry mas Bara?" Tanya Atikah dengan senyumnya sambil mengambilkan segelas es teh untuk Nata di dalam kamar kecil di belakang ruang setrika.

"Ya neng? Kalo belum biar Ayah antar." Hanif menimpali sambil melipat sisa setrikaan yang belum kelar.

"Ehh nggak, Ayah  diruko aja, Biar aku anterin sekarang." Kekeh Nata Seroja Ayuwardhani ini memaksa.

Gadis cantik itu pun mengambil kunci motor Hanif, dan  diraihnya sebuntelan kresek milik Bara dan ditaruhnya di tengah-tengah motor.

Lalu saat Nata akan berangkat.."Lo non Vena, tumben atuh, uda lama ngga pernah main di mari?"

Vena dengan binar di matanya pun langsung meraih tangan kanan Atikah dan Hanif lalu membungkuk dan sungkem.

"Iya bunda, Yah, Vena sibuk." Ucapnya sambil nyengir kuda lalu menoleh ke arah Nata yang melengos.

"Udah yah, bund aku berangkat."

"Hati-hati neng jangan lama-lama di rumah Mas Bara, dia itu duda. Tar dia naksir Ama lu?"

"Ogah, aku lebih demen ama pak Suratman." Pekik Nata dengan melajukan motornya tanpa menengok lagi ke arah orang tuanya dan Vena.

"Begimane pak Suratman kan engkongnya mas Bara Yah?"

"Elu si bund ada ada aja?"

Keduanya lalu nyengir kuda sambil geleng-geleng melihat Nata dari depan ruko, malah sudah menghilang tanpa peduli dengan kehadiran Vena di sana.

"Lah non Vena ada perlu apa kemari?" Tanya Atikah sambil menjamu Vena dengan Segelas es teh juga seperti milik Nata tadi.

Vena tersenyum sambil meminum seteguk es teh didepannya, walau jijik, tapi Vena sekuat tenaga menahan dan  berakting haus.

"Itu bund, teman sekelas ada yang ultah, aku mau jemput Selin biar berangkatnya barengan bund."

"Ooh, tapi apa neng Nata udah di kasih tahu non?" Tanya Atikah serius dengan menaruh kedua tangannya di atas dengkul.

"Hmm bunda yang bantu ngomong ya? Please?"

"Iyahh biarin aja, kasihan dia, biar healing sekali-kali bund." Seru Hanif dari ruang setrika memotong.

"Tapi nggak apa-apa ya non? Nunggu neng Nata kayaknya agak lama?"

"Ahh nggak apa-apa bund, aku tunggu aja?"

Setelah satu jam menunggu, Nata pun datang dengan membawa se karung cucian kotor milik Bara juga tak lupa hadiah sekotak coklat dari Paris oleh-oleh dari keluarga Bara untuknya.

Nata tertegun, kok Vena masih di sana menunggunya? Mau apa lagi sih nih cewek? Niat amat menunggu Nata sampai larut malam?

"Neng udah sono diajak tuh ama non Vena."

"Mau ada acara apa sih? Nanti kamu ketularan penyakit Lo, kalo deket-deket aku?" Bisik Nata agar Vena batal mengajaknya.

"Jadi kamu masih belum maafin aku ya?" Celoteh Vena agar Nata tak menolak ajakannya kali ini.

"Gimana ya?"

"Udah nih, aku bawain gaun buat kamu, pake dulu sonoh, aku tunggu!"

Nata menatap paper bag itu curiga. Dilihatnya gaun itu sepertinya normal. Ah sudahlah mungkin Vena nggak punya maksud jelek.

"Okay?"  Jawab Nata tetap dengan tatapan waspada.

Vena lalu menyalakan mobilnya saat Nata sudah berganti dengan dress hitam bling-bling sexy 'mini' yang menunjukkan kaki jenjangnya.

Vena sampai nggak berkedip melihat penampilan Nata yang berubah total.

Nata bak model terkenal yang siap melakukan foto shoot.

"Yuk gass keun!"

Atikah dan hanif pun melambaikan tangannya dari halaman ruko. "Jangan malam-malam neng." Teriak Atikah

Keduanya lalu melaju ke suatu tempat yang tak pernah di sangka oleh Nata.

Yah sampailah mereka di sebuah club' Malam tempat para hidung belang datang untuk 'jajan'

Suara dentuman musik DJ pun berkumandang.

"Udah yuk masuk?" Seret Vena dengan effort agar Nata tak lepas lagi kali ini.

"Ini pasti ada yang nggak beres!" Mata Nata memicing karena curiga.

Vena membawa Nata untuk masuk ke dalam ruangan luas penuh kaca lalu dentuman musik diluar tadi pun perlahan berganti.musik klasik di dalam.

"Wow jadi ini bidadari kita malam ini?" Ucap suara bariton pemuda tambun si boss acara malam itu.

"Halo?" Sapa pemuda itu sambil meraih tangan kanan Nata dan menciumnya.

"Ih! Bukan muhrim!" Pekik Nata menolak dengan menarik tangan kanannya.

"Sengaja ya?" Seru Nata agak teriak di telinga Vena dengan tatapan kecewa.

Vena pun tersenyum miring menunjukkan sifat aslinya.

"Gaun yang mas beli pas banget sih ama kamu?" Bisik Gavin ditelinga Nata. Usut punya usut ternyata Gavin adalah pemuda tajir yang suka buat acara untuk mentraktir para cewek populer ini nongkrong di mana saja.

Gavin sudah lama mendamba sosok Nata. Bahkan pemuda itu mau membelikan gaun mahal untuk Nata agar Vena mau menjebaknya datang ke acaranya.

Tampak, Jenifer, Naura, Alexa, Tamara anggota geng Vena sudah berada disana juga berpakaian kurang bahan. Tentu saja dengan para pria 'bayaran' yang rela meluangkan waktu untuk keempatnya dengan sukarela.

"Cekokin dia!"

Cheeeers!

Ke 9 orang di sana sudah mengangkat gelas berisi minuman yang tak pernah seumur-umur dilihat oleh gadis itu.

"Sorry aku mau pulang!" Seru Nata sambil berdiri dari sofa itu dengan wajah marah.

"Eits mau kemana?" Jenifer mencegahnya lalu memaksa Nata menenggak minuman haram itu dengan mencekiknya.

"Aaaaak! Brengsek! Uhuk!"

Sesloki 'tequila' dengan kadar alkohol 40% sukses masuk ke tubuh gadis cantik itu hingga membuatnya oleng.

Prok! Prok! Prok!

"Bitch! Rasain lu!"

Tenggorokan Nata pun panas. Kepalanya pusing lalu.. "Nih tambahin lagi!"

"Udah di siapin kan kamarnya?"

"Aaaakkk, aamm.. pun!" Teriakan Nata yang minta tolong pun tak dipedulikan oleh musuhnya.

Mereka malah menyuruh Gavin untuk bersiap didalam kamar untuk menyudahi hasrat terpendamnya pada sang bidadari kampus saat ini juga.

Gavin pun menggila melihat tubuh tak berdaya gadis incarannya sudah ada di depan mata. Pemuda tambun  ini mulai menciumi bibir Nata. ia memagut bibir tipis dan mungil itu dengan kasar.

Rasa dahaga yang selama ini di pendamnya kini terbayarkan. Nata hanya bisa menatap buram pria yang meramu tubuhnya itu dengan lemas.

Hasrat yang keluar dari dalam diri pria ini begitu memburu apalagi alkohol 40% memicu gairahnya menjadi semakin tak tertahankan.

Suara rintihan dari dalam kamar terdengar jelas sekali hingga membuat Geng populer di depan kamar pun tergelak.

Ke limanya tertawa terbahak-bahak, menertawakan tingkah Nata yang malah pasrah di jadikan santapan oleh Gavin.

To be continued..

Terpopuler

Comments

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

iihhh anj**** nnggggg banget gak tuh, jahara banget 🤬🤬🤬🤬aduhhh kesel asli kesel banget gimana tuhhh, apa nata bakalan di perkaos apa ada yang nyelametin ya 😥😥😥

2024-02-07

2

lihat semua
Episodes
1 Tampol Pake Kentut
2 Pasangan Gemoy tak kalah ngocol..
3 Ngembang Tapi Bukan Roti..
4 Munculnya Sang Mantan..
5 Mantan Teman Memakan Korban..
6 Tragedi..
7 Tolong Pak?
8 Wah..
9 Ons Itu Biasa..
10 Rasain Lu!
11 Balwin Geram..
12 Zevan Mengancam..
13 Buktinya Mana?
14 Marni Kepatok Ayam..
15 Kucingnya Nyari Perawan..
16 Panik..
17 N~nggak Nyangka..
18 Khawatirnya Hanif..
19 Zevan Berulah..
20 Gamon..
21 Ustadz Juga Berhak Bahagia..
22 Tontonan Menyakitkan..
23 Musibah Itu..
24 Gantian Yang Hilang..
25 Gemes..
26 Nu Bangun Gih..?
27 Setia Atau Tidak?
28 Syirik Terus!
29 Ngambek Langsung Keenakan..
30 Masih Ngambek?
31 Dimanapun Tak Masalah..
32 Rival Cinta..
33 Cantiknya..
34 Gamon Akut..
35 Kena Batunya..
36 Pamit..
37 Sabar..
38 Kutu Kupret..
39 Nata Tumbang..
40 Sudah Mantap..
41 Kepepet..
42 Open Bo..
43 Berduaan Dengan James..
44 Tak Sebanding..
45 Terpukul..
46 Aku akan menikahinya..
47 Kangen..
48 Loalah..
49 Kangen Gila!
50 Nyesel Kan?
51 Rehat Sejenak..
52 Sedikit Lagi..
53 Lu Ingat Kan?
54 Tenang.. ada mas..
55 Menyerang..
56 Nggak Percaya..
57 Nyamuk Nakal..
58 Tekad Bulat..
59 Pertemuan..
60 Perjanjian..
61 Kembali Ke Indo..
62 Haru..
63 Duo May..
64 Kangen..
65 Ibu-ibu PKK..
66 Kenangan..
67 Sepres..
68 Kuli Pemikat Zizah..
69 Naudzubillah Mupengan..
70 Lanjut Dramanya..
71 Harapan..
72 Temu Kangen..
73 Modus Mayang..
74 Persiapan Resepsi..
75 Mengakui..
76 Kebenaran..
77 Masuk Kantong...
78 Barisan Para Mantan..
79 Membuktikan Sendiri Perasaannya..
80 Panggil Aku Miley..
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Tampol Pake Kentut
2
Pasangan Gemoy tak kalah ngocol..
3
Ngembang Tapi Bukan Roti..
4
Munculnya Sang Mantan..
5
Mantan Teman Memakan Korban..
6
Tragedi..
7
Tolong Pak?
8
Wah..
9
Ons Itu Biasa..
10
Rasain Lu!
11
Balwin Geram..
12
Zevan Mengancam..
13
Buktinya Mana?
14
Marni Kepatok Ayam..
15
Kucingnya Nyari Perawan..
16
Panik..
17
N~nggak Nyangka..
18
Khawatirnya Hanif..
19
Zevan Berulah..
20
Gamon..
21
Ustadz Juga Berhak Bahagia..
22
Tontonan Menyakitkan..
23
Musibah Itu..
24
Gantian Yang Hilang..
25
Gemes..
26
Nu Bangun Gih..?
27
Setia Atau Tidak?
28
Syirik Terus!
29
Ngambek Langsung Keenakan..
30
Masih Ngambek?
31
Dimanapun Tak Masalah..
32
Rival Cinta..
33
Cantiknya..
34
Gamon Akut..
35
Kena Batunya..
36
Pamit..
37
Sabar..
38
Kutu Kupret..
39
Nata Tumbang..
40
Sudah Mantap..
41
Kepepet..
42
Open Bo..
43
Berduaan Dengan James..
44
Tak Sebanding..
45
Terpukul..
46
Aku akan menikahinya..
47
Kangen..
48
Loalah..
49
Kangen Gila!
50
Nyesel Kan?
51
Rehat Sejenak..
52
Sedikit Lagi..
53
Lu Ingat Kan?
54
Tenang.. ada mas..
55
Menyerang..
56
Nggak Percaya..
57
Nyamuk Nakal..
58
Tekad Bulat..
59
Pertemuan..
60
Perjanjian..
61
Kembali Ke Indo..
62
Haru..
63
Duo May..
64
Kangen..
65
Ibu-ibu PKK..
66
Kenangan..
67
Sepres..
68
Kuli Pemikat Zizah..
69
Naudzubillah Mupengan..
70
Lanjut Dramanya..
71
Harapan..
72
Temu Kangen..
73
Modus Mayang..
74
Persiapan Resepsi..
75
Mengakui..
76
Kebenaran..
77
Masuk Kantong...
78
Barisan Para Mantan..
79
Membuktikan Sendiri Perasaannya..
80
Panggil Aku Miley..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!