Munculnya Sang Mantan..

Nata melirik ke kanan dan ke kiri seperti maling jemuran yang ketangkap basah.

Gadis itu ternyata mengerti apa yang sedang terjadi disana pada akhirnya. Nata tersenyum sambil menutup wajahnya yang malu.

"Saya pergi dulu pak, itu zippernya melorot lagi lo, awas masuk angin!"

"Saya halalin baru tahu rasa kamu!"

Zev baru tahu kalau langganan laundry keluarganya ternyata muridnya sendiri di jurusan teknik informatika.

Sungguh kejadian yang tak akan mudah dilupakan oleh gadis cantik yang diam-diam ternyata nakal itu.

"Biar penampakan nakal tapi dalaman kan masih original! Eh sembarangan mau halalin?" Gerutu Nata dalam hatinya sambil menitipkan kotak makan dari Reta tadi agar di bawa serta Marni ke ruko sekalian mengantar pakaian bernoda baru milik Zev.

Nata melesat langsung ke kampus. Agak kepagian memang masih jam 9.45 pagi. Lalu..

Brugghh!

Seorang pemuda tinggi berjalan bersama ke dua temannya sengaja menabrak Nata dengan kasar.

"Aaaaak!"

Nata merintih memegangi lengan kanannya karena kesakitan. Ketiga pemuda di depannya itu bukanlah tandingannya.

"Jadi ini Raf cewek yang di jodohin ama Lo?" Bisik salah satu temannya. Namun Rafael tak bereaksi.

Rafael menatap tajam Nata yang masih nyengir dan meringis tanpa menolongnya.

"Jangan suka menindas kaum lemah, beraninya cuma ama perempuan, malu tuh ama belalai gajah!" Pekik Nata sambil tersenyum miring.

Gadis bersuara cempreng itu pun membalas telak Rafael hanya dengan kata-kata saat salah satu temannya 'tegang' mendadak. Mungkin saja terpesona setelah melihat penampakan gadis cantik idola baru kampus Gunadarsa itu.

Jedeeeeeerr!

"Sial!"

Ketiga pemuda itu langsung menunduk setelah melihat arah tatapan Nata yang menjurus ke ziper pemuda sebelah kiri Rafael.

"Aduuhh malunya gue Raf!"

"Bodo' nggak kenal gue Ama lu!"

Ketiga teman Raf itu saling sikut karena kepergok cabul di depan Nata sungguh ingin mencakar muka sendiri. Saking malunya sampe pengen nyebur ke kolam ikan di taman kampus itu.

Tanpa menunggu permintaan maaf dari Rafael, Nata yang jengah hanya melewati ketiganya dengan santuy.

Sebagai penerima beasiswa Nata cukup tahu diri untuk tak banyak tingkah seperti tak memicu perkelahian misalnya?

Karena hal seperti itu bisa berakibat fatal pada pencairan beasiswanya yang dapat sewaktu-waktu dicabut jika Nata melanggar peraturan kampusnya.

"Dadaaaaah.."

Nata pun melambaikan tangannya karena merasa menang dan terhindar dari percobaan penindasan padanya. Heran, kenapa Rafael sebegitu bencinya sih ke dia.

Raf lu tuh calon sadboy, banyakin smile gih.. buat Nata kesengsem ama lu.. Tar di embat om lu baru nyengir Lo!

***

Pak Zev Dateng tuh."

"Ganteng beeuud."

Riuh para mahasiswi berbisik. Aura kejam Zevan  menyeruak tajam, membuat obrolan santai tadi berubah hening.

Zevan Maldini, pria blasteran Indonesia~Italy, yang selalu memukau siapa saja yang melihatnya. Biodata  diri pria ini, menjadi pencarian teratas di web kampus terutama statusnya.

Nama : Zevan Maldini

Lahir : Italy, 8-8-1983

Status : unmarried

Jeeeng Jeeeng!

Yak, statusnya single, walau usianya sudah terbilang cukup matang. Nata memperhatikan pria itu lekat yang sedang membuka laptopnya dari tempat duduk type stadium itu.

"Baiklah langsung saja saya mulai perkuliahan ini. Oh ya ada yang belum tahu nama saya?"

Pria macho itu berbicara dengan logat Jakartanya yang kental. Aku kira tadi dia akan membuka perkuliahan dengan memakai bahasa Inggris.

"Sudah tahu pak."

Kompak seisi kelas ini berteriak.

"Okay!"

"Pengertian Teknik Informatika.

Informatika atau dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai Informatics adalah ilmu yang membahas pemanfaatan komputer untuk mengelola serta menganalisis data bervolume besar, baik data ataupun informasi pada mesin berbasis komputasi. Dan bla..bla..bla..

Sesi tanya jawab pun dimulai hingga beberapa orang mahasiswa bertanya padanya. Lain halnya dengan Nata. Gadis cantik itu tiba-tiba tak fokus.

Kejadian tadi pagi yang membuatnya syok itu terngiang kembali di kepalanya. Tanpa sadar sebuah pulpen pun melayang tepat mengenai jidat Nata.

"Aaaaaa...!"

Nata mengaduh dengan mengusap-usap jidat mulusnya hingga berubah kemerahan.

"Heh! Ngelamun aja! Kamu maju ke depan!"

Jantung Nata  seakan mau copot. Nata pun turun dengan menunduk menghindar dari tatapan tajam sang dosen yang sepertinya ingin melahapnya hidup-hidup.

"Tarik kedua telingamu sendiri dan berdiri satu kaki!" Pekik Zevan pada Nata hingga mahasiswa dan mahasiswi di sana ikut merasakan aura kejam sang dosen killer.

Nata memutar bola mata nya jengah, sengaja menggoda Zevan dengan melangkah mendekat pada pria yang kini duduk di sudut mejanya itu. "Hmm.. apa bapak nggak ingat ama kejadian tadi pagi?"

"Saya kan... nggak ada rencana nyimpen rahasia bapak lama-lama?"

Nafas Zevan memburu lalu berdiri. "Cukup! Kenapa kamu nakal sekali!"

Walau terlihat kalem dan lugu, gadis itu bisa saja menggigit lawannya dari belakang jika dirinya terancam.

Nata tak lupa sedikit acting sedih agar Zevan terpengaruh. "Yah wajar kan kalo remaja seperti saya nakal? Yang tua aja nakalnya istiqomah!" Ucap gadis itu dengan menaik turunkan kedua alis indahnya.

Nata mengacungkan kedua  jarinya hingga membentuk huruf V sambil tersenyum. Sindiran Nata rupanya lumayan menohok sampai ke ulu hati Zevan.

Zevan mengehela nafas berjalan ke tengah dan menjentikkan jarinya. "Aaa...! Kepala saya makin pusing ngadepin kamu!"

"Nggak usah di adepin, saya maunya di kekepin?" Kata Nata lirih.

"Ayu! Kembali ke  tempatmu!"

Zev sampai geleng-geleng kepala kenapa tukang laundry nya ini begitu tengil. Salah minum obat kali tu anak?

Zev terbiasa mendengar nama Nata dari sang ibu yang getol menjodohkan gadis itu dengan Rafael sang keponakan.

Saking seringnya nama itu jadi bahan ghibah  di keluarganya sampai akhirnya Zev menyadari kalo gadis ini memang unik, ada aja ulahnya yang buat siapa saja gemas.

Hingga namanya melejit dan menempati tempat terindah di hati keluarganya tapi tidak dengan Zev.

Apalagi Reta. Tak henti-hentinya menceritakan sang tukang antar laundrynya tanpa Zev sadar kalo yang diceritakan selama ini adalah salah satu mahasiswi nya.

Nata pun berselebrasi dengan melompat kegirangan kala di bebaskan dari hukuman yang tak masuk di akal tadi. Zev akhirnya menyudahi perkuliahan itu untuk mengajar lagi di kelas berikutnya.

"Nat, kok pak Zev manggil lu Ayu sih?" Tanya Vena dengan tatapan curiga. Nata hanya tersenyum miring. "Mau mulai lagi dia?" Kata Nata dalam hati.

Awalnya Vena Lorena dan Nata bersahabat baik sejak SMP.   Vena yang anak orang kaya ini mulai memiliki teman-teman baru yang strata sosialnya sama, saat keduanya duduk di bangku SMA.

Vena lantas makin menjauhi Nata, yang malah sering keluyuran tak jelas untuk mengantar cucian pelanggan.

Apalagi Nata yang tumbuh menjadi gadis tercantik di SMA nya, perlahan memiliki banyak pengagum dan puncaknya si Delon bintang sekolah getol PDKT hingga sempat berpacaran walau singkat, karena banyaknya gangguan dari Vena dan teman populernya yang iri dan memusuhi Nata.

To be continued..

Terpopuler

Comments

◌⑅⃝(꜆˘͈Chy˘͈꜀)⑅⃝◌

◌⑅⃝(꜆˘͈Chy˘͈꜀)⑅⃝◌

Ayok gk usah diadepin maunya dikekepin bandot mesumᥬ🤣᭄ ᥬ🤣᭄

2024-02-20

0

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

🤭🤭🤭 makin lucu, lanjuttt

2024-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Tampol Pake Kentut
2 Pasangan Gemoy tak kalah ngocol..
3 Ngembang Tapi Bukan Roti..
4 Munculnya Sang Mantan..
5 Mantan Teman Memakan Korban..
6 Tragedi..
7 Tolong Pak?
8 Wah..
9 Ons Itu Biasa..
10 Rasain Lu!
11 Balwin Geram..
12 Zevan Mengancam..
13 Buktinya Mana?
14 Marni Kepatok Ayam..
15 Kucingnya Nyari Perawan..
16 Panik..
17 N~nggak Nyangka..
18 Khawatirnya Hanif..
19 Zevan Berulah..
20 Gamon..
21 Ustadz Juga Berhak Bahagia..
22 Tontonan Menyakitkan..
23 Musibah Itu..
24 Gantian Yang Hilang..
25 Gemes..
26 Nu Bangun Gih..?
27 Setia Atau Tidak?
28 Syirik Terus!
29 Ngambek Langsung Keenakan..
30 Masih Ngambek?
31 Dimanapun Tak Masalah..
32 Rival Cinta..
33 Cantiknya..
34 Gamon Akut..
35 Kena Batunya..
36 Pamit..
37 Sabar..
38 Kutu Kupret..
39 Nata Tumbang..
40 Sudah Mantap..
41 Kepepet..
42 Open Bo..
43 Berduaan Dengan James..
44 Tak Sebanding..
45 Terpukul..
46 Aku akan menikahinya..
47 Kangen..
48 Loalah..
49 Kangen Gila!
50 Nyesel Kan?
51 Rehat Sejenak..
52 Sedikit Lagi..
53 Lu Ingat Kan?
54 Tenang.. ada mas..
55 Menyerang..
56 Nggak Percaya..
57 Nyamuk Nakal..
58 Tekad Bulat..
59 Pertemuan..
60 Perjanjian..
61 Kembali Ke Indo..
62 Haru..
63 Duo May..
64 Kangen..
65 Ibu-ibu PKK..
66 Kenangan..
67 Sepres..
68 Kuli Pemikat Zizah..
69 Naudzubillah Mupengan..
70 Lanjut Dramanya..
71 Harapan..
72 Temu Kangen..
73 Modus Mayang..
74 Persiapan Resepsi..
75 Mengakui..
76 Kebenaran..
77 Masuk Kantong...
78 Barisan Para Mantan..
79 Membuktikan Sendiri Perasaannya..
80 Panggil Aku Miley..
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Tampol Pake Kentut
2
Pasangan Gemoy tak kalah ngocol..
3
Ngembang Tapi Bukan Roti..
4
Munculnya Sang Mantan..
5
Mantan Teman Memakan Korban..
6
Tragedi..
7
Tolong Pak?
8
Wah..
9
Ons Itu Biasa..
10
Rasain Lu!
11
Balwin Geram..
12
Zevan Mengancam..
13
Buktinya Mana?
14
Marni Kepatok Ayam..
15
Kucingnya Nyari Perawan..
16
Panik..
17
N~nggak Nyangka..
18
Khawatirnya Hanif..
19
Zevan Berulah..
20
Gamon..
21
Ustadz Juga Berhak Bahagia..
22
Tontonan Menyakitkan..
23
Musibah Itu..
24
Gantian Yang Hilang..
25
Gemes..
26
Nu Bangun Gih..?
27
Setia Atau Tidak?
28
Syirik Terus!
29
Ngambek Langsung Keenakan..
30
Masih Ngambek?
31
Dimanapun Tak Masalah..
32
Rival Cinta..
33
Cantiknya..
34
Gamon Akut..
35
Kena Batunya..
36
Pamit..
37
Sabar..
38
Kutu Kupret..
39
Nata Tumbang..
40
Sudah Mantap..
41
Kepepet..
42
Open Bo..
43
Berduaan Dengan James..
44
Tak Sebanding..
45
Terpukul..
46
Aku akan menikahinya..
47
Kangen..
48
Loalah..
49
Kangen Gila!
50
Nyesel Kan?
51
Rehat Sejenak..
52
Sedikit Lagi..
53
Lu Ingat Kan?
54
Tenang.. ada mas..
55
Menyerang..
56
Nggak Percaya..
57
Nyamuk Nakal..
58
Tekad Bulat..
59
Pertemuan..
60
Perjanjian..
61
Kembali Ke Indo..
62
Haru..
63
Duo May..
64
Kangen..
65
Ibu-ibu PKK..
66
Kenangan..
67
Sepres..
68
Kuli Pemikat Zizah..
69
Naudzubillah Mupengan..
70
Lanjut Dramanya..
71
Harapan..
72
Temu Kangen..
73
Modus Mayang..
74
Persiapan Resepsi..
75
Mengakui..
76
Kebenaran..
77
Masuk Kantong...
78
Barisan Para Mantan..
79
Membuktikan Sendiri Perasaannya..
80
Panggil Aku Miley..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!