Sepertinya aku mulai paham dan mengerti apa yang di maksudkan oleh roh angin sebenarnya.
"Sihir dewa elemen angin dewa segel sihir Wind Blast."
Dan,
BOOMMM.
Gunung yang berada tak jauh dari ku itu mulai berlubang.
"Mengubah mana ku menjadi angin, Apakah aku benar? Aku mengubah mana ku menjadi angin tapi kamu tidak" tanyaku seraya menghadap dirinya.
"Iya, benar sekali Tuan Yuta."
Jadi roh angin sebenarnya memang menggunakan mana untuk sihirnya tapi ia sama sekali tidak mengubah mananya menjadi angin/elemen angin. Dia hanya memanggil angin itu sendiri.
"Roh angin, sekarang serang aku seperti tadi tapi setelah aku mengangkat tangan ku ini."
Roh angin mendengarkan ku dan mulai bersiap siap.
Dengan perlahan, aku juga mulai memfokuskan mana ku dengan padat di mata ku ini lalu memberikan aba aba pada roh angin dengan mengangkat tangan ku agar ia mulai menyerang.
"Woww, aku melihatnya!! Aku bisa melihat angin yang mulai mengarah pada ku tetapi roh angin masih terlihat belum bergerak sama sekali, apakah inilah kemampuan penglihatan mata dewa?" gumamku.
Aku lalu menghindari serangan anginnya itu dengan penuh ketangkasan dan percaya diri.
"Tuan Yuta kamu berhasil!!" teriaknya dari kejauhan.
Roh angin mulai kembali mendekat kearah ku dan ia mengatakan.
"Padahal aku telah menggunakan sihir angin yang sangat cepat tapi Tuan Yuta berhasil menghindarinya, benar benar luar biasa" puji roh angin.
Mendengar pujian dari roh angin aku merasa sedikit senang dan bersyukur bahwa aku bisa melakukannya dengan baik.
Namun, tiba tiba.
CRAKKK.
Terdengar dengan jelas bunyi retakan pada mata ku, dan itu membuat mana yang begitu padat pada mata kanan ku mulai berhamburan dan membuat mata kanan ku sekarang menjadi tampak kabur/buram, ini seperti yang di katakan oleh para dewa.
"Aghhh" aku merasa sangat tidak nyaman.
Lama kelamaan kabur di mata kanan ku menjadi menghitam dan aku mengalami kebutaan total.
"Tuan Yuta!!".
"Tuan!! Apa kamu baik baik saja??" tanyanya dengan ekspresi terkejut serta khawatir.
"Tidak apa apa aku baik baik saja."
"Absolute Healing."
Aku langsung menggunakan sihir penyembuhan untuk mengembalikan mata kanan ku dari kebutaan ini.
Dan benar saja, setelah aku membuka mata kanan ku perlahan lahan, aku bisa kembali melihat dengan jelas menggunakan mata kanan ku ini. Penggunaan mana pada sihir Absolute Healing benar benar bisa mencapai 1 milyar mana, ini cukup berbahaya.
"Baiklah waktunya menganalisis."
"Aku menggunakan mata dewa untuk melihat masa depan sekitar 10 detik jadi aku masih bisa melihat masa depan di atas 900 detik dan Absolute Healing bisa ku gunakan sekitar 999 detik."
"Roh angin coba lakukan hal apa saja di atas 15 menit dari sekarang, coba dengan menghancurkan gunung yang sudah berlubang itu tapi setelah aku mengangkat tangan."
Roh angin memahami apa yang ingin aku lakukan, ia mulai memandangi gunung yang telah berlubang karena ulah ku itu.
"Baiklah ini waktunya aku memfokuskan mana ku dengan padat di mata kanan ku dan mengangkat tangan ku."
"Absolute Healing."
Dengan menggunakan penyembuhan mutlak untuk mengcover kerusakan pada mata dewa ku agar penglihatan masa depan ku tidak batal ketika sudah mencapai batas waktunya. Dan benar saja, aku melihat 15 menit di masa depan gunung itu telah hancur, di hancurkan oleh roh angin.
"Keren sekali, sihir yang di lakukan oleh roh angin mampu menghancurkan gunung sebesar itu dengan sekali serang, eh tunggu!! Apa yang aku lakukan sekarang, aku harus membatalkan mata dewa dan Absolute Healing ini karena sudah melebihi waktu 15 menit."
"Hahh ... Hahh."
Keringat ku mulai bercucuran, lalu kemudian tak lupa aku langsung mengecek jumlah mana ku dan benar apa yang aku khawatirkan dari tadi.
"Karena menggunakannya melebihi waktu 15 menit, mana ku hanya tersisa 10rb saja sekarang, sial ini pertama kalinya mana ku hampir mendekati 0, bahkan sekarang rasanya mulai pusing."
Rasanya aku akan pingsan sekarang.
Di sisi lain.
Para dewa yang melihat ku sedang melatih mata dewa itu terlihat memberikan respon mereka masing masing.
Ada yang tampak panik, tersenyum bahkan terlihat bangga bahwa aku sudah bisa menggunakan nya.
"Anak itu berhasil menggunakan penglihatan masa depan, dia benar benar berbakat mungkin suatu saat dia bisa menjadi dewa seperti kita kalau masa hidupnya sudah berakhir" ucap dewa segel sihir.
****
"A—Apa yang terjadi!!" aku terbangun dari pingsan dan langsung melihat sekeliling.
Saat mata ku melihat sekeliling, terlihat di sana bahwa gunung yang sebelumnya aku lihat di masa depan sudah hancur itu, sekarang benar benar telah hancur seperti yang aku lihat di masa depan.
"Tuan!! Tuan sudah bangun."
"Oh sepertinya aku hampir kehabisan mana dan pingsan, roh angin kenapa kamu tidak pergi?" tanyaku karena melihat dirinya masih berada di dekat ku.
"Pergi? Pergi kemana Tuan?" ucapnya balik bertanya.
"Eh, bukannya roh jika sudah di panggil dia akan pergi sendiri?".
"Tidak Tuan, ketika aku telah di panggil oleh seseorang maka aku akan selalu mendampingi Tuan yang telah memanggil ku itu."
"Apa? Jadi kamu akan selalu bersama dan berada di samping ku begitu? Bagaimana jika orang lain melihat mu?".
"Mereka tidak bisa melihat ku Tuan, hanya Tuan lah yang bisa melihat ku karena Tuan lah yang telah memanggil ku."
"Oh baiklah kalau begitu."
"Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang Tuan?" tanyanya.
"Pulang ke rumah" sahutku.
"Ke rumah??".
"Iya karena sekarang aku sudah sangat lapar."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Dayat
gunung berlubang dong wkwkwk
2024-04-17
1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
kenapa gw tiba-tiba jadi ingat jelangkung
2024-04-17
0