Satu minggu telah berlalu.
Yang artinya hari ujian pertarungan sihir sudah ada di depan mata dan besok adalah waktunya, beberapa sihir baru telah aku pelajari dengan baik dari buku buku sihir yang aku baca dan juga sebelumnya aku telah berbicara dengan para dewa untuk meminta saran kepada mereka tentang ujian pertarungan sihir nantinya.
Namun dewa sempat mengingatkan ku untuk hati hati terhadap seseorang dan aku sendiri di minta untuk menggunakan mata dewa supaya mencari tahu siapa orang yang di maksud oleh para dewa. Karena dewa tidak memberi tahu ku dan apakah aku bisa mencari orang yang di maksud oleh para dewa itu.
"Agh sudahlah kita lihat saja besok" lirih ku seraya langsung berbaring di atas kasur.
****
Keesokan harinya, di sekolah.
"Yuta!! Apa kamu sudah siap?" tanya Tadashi yang sekarang sudah berada di sebelah ku.
"Tentu, tenang saja Tadashi aku selalu siap."
"Tapi mengapa kamu terus terusan melamun Yuta? Apa yang kamu pikirkan?" tanyanya dengan ekspresi bingung.
"Tidak, tidak ada apa apa."
Sebenernya aku sedang memikirkan orang yang di maksud oleh para dewa.
"Yasudah, ayo tunggu apa lagi? Kita harus ke Colosseum sekarang Yuta untuk melihat pertandingan murid yang lainnya juga."
Aku dan Tadashi akhirnya bergegas pergi ke area Colosseum bersama dan sesampainya kami di sana, kami duduk di salah satu kursi penonton dan mencoba memperhatikan bagaimana pertarungan para penyihir yang sedang tampil sekarang ini. Sembari menunggu giliran kami sendiri di panggil.
"Hey Yuta lihat penyihir laki laki dan perempuan itu, setahu ku mereka berdua adalah sepasang adik kakak dari keluarga Akame dari kelas bintang 5, aku tidak tahu nama mereka tapi mereka berdua terlihat kuat dan serasi, perhatikan baik baik pertarungan mereka" ucap Tadashi membisikkan nya pada ku
...📢📢📢📢...
"Hadirin sekalian, di ujian pertarungan sihir kita di hari ini, ini adalah pertandingan pembuka kita yaitu di tim biru terlihat sepasang adik kakak dari keluarga Akame yang merupakan siswa dan siswi dari kelas bintang 5, merupakan seorang pewaris anugerah dewa elemen dan mereka berdua adalah sepasang adik kakak, lalu di tim merah terlihat 2 orang dari keluarga Kimura dari kelas bintang 4, merupakan seorang pewaris anugerah dewa perang. Baiklah karena mereka sudah berada di posisi mereka masing masing" ucap pembawa acara yang memimpin sesi acara pada hari ini.
"Who is Best Magician? Lets Fighttt!!!" sambung teriak dari pembawa acara.
TENGGG.
...⚔️⚔️⚔️⚔️...
Pihak dari Akame terlihat melakukan sihir terlebih dahulu.
"Sihir elemen tanah Mountain Rock."
Akame mulai menggunakan sihir tanah untuk membuat posisi mereka lebih tinggi di banding pihak Kimura karena mereka tahu penyihir perang lebih sering menggunakan kontak fisik.
Kemudian sang adik menggunakan sihir, "Sihir elemen air, Drifting Water!!".
Adiknya menggunakan sihir air yang membuat pihak Kimura sepertinya kesulitan bergerak karena kemampuan fisik seseorang akan berkurang ketika berada di air.
Aku yang melihat hal itu merasa bahwa mereka berdua terlihat lumayan juga ternyata.
Tim merah sampai saat ini belum melakukan gerakan ataupun perlawanan apapun, mengingat kondisi seperti ini sangat tidak di menguntungkan untuk pengguna kekuatan fisik seperti mereka. Namun, salah satu dari pihak Kimura akhirnya mulai melakukan sihir.
"Sihir penguatan Resonance Body!!".
"Woah, ini baru pertama kalinya aku melihat sihir itu, seperti tim merah/Kimura menggunakan sihir resonansi tubuh agar tubuhnya tak terpengaruh dengan air" gumamku pelan.
DUARRR.
Terdengar suara ledakan air dari tim merah dan terlihat di sana bahwa salah satu tim merah yang barusaja menggunakan Resonance Body mulai melesat ke arah kakak dari keluarga Akame itu, ia bersiap memukul sang kakak itu.
"Tunggu mengapa posisi tangannya seperti itu?" pikirku.
SLINGGG.
Dengan sekejap mata tim merah dari Kimura itu tiba tiba memunculkan sebuah pedang besar yang sekarang sudah berada di tangannya.
"I—itu, sihir pemindahan barang? Wah keluarga Kimura ini sepertinya lumayan kreatif juga dalam melakukan serangan" pikirku.
Tim biru/Akame yang melihat hal itu tak merasa takut dengan serangan yang akan di lakukan tim merah/Kimura, melihat serangan dari tim merah, sang kakak dari tim biru itu kemudian melompat ke arah air di bawah untuk menghindari tebasan dari tim Kimura dan, "Sihir elemen tanah Rock Bullet."
Batu yang di buat Akame untuk pijakan tadi hancur dan melesat ke arah Kimura dengan cepat, benar benar pertarungan yang seru.
Kimura pun terpental ke dalam air sihir milik adik Akame, pihak Akame sepertinya memenangkan pertarungan ini dengan cepat.
Sihir penghanyutan milik adik dari pihak Akame menyusahkan lawannya dalam melakukan pergerakan dan juga ketika aku melihat satu pihak dari tim Kimura yang sepertinya tidak bisa melakukan apa apa, sepertinya air itu melumpuhkan pergerakkan nya, sepertinya.
"Pemenangnya adalah Tim biru dari keluarga Akame!!!" teriak sang pembawa acara yang di balas sebuah tepuk tangan yang begitu meriah dari para penonton yang juga melihatnya.
"Yuta, mereka berdua menggunakan sihir yang aneh bukan?" tanya Tadashi kebingungan.
"Itu bukanlah sihir yang aneh Tadashi, sepertinya itu adalah sihir pelumpuhan biasa untuk orang orang yang tidak mengetahui sihir itu memang akan merepotkan jika tubuh mengenai atau menyentuh airnya."
"Begitu, arhh kita harus berhati hati kalau nanti berhadapan dengan kakak beradik dari keluarga Akame itu" ucapnya.
"Tenanglah Tadashi itu sudah aku pikirkan."
****
Di sela sela ujian pertarungan sihir ini, tak lupa juga aku selalu mencoba untuk memperhatikan sekitar secara seksama, dengan menggunakan kemampuan mata refleksi ini, aku harus berhati hati dan waspada pada seseorang yang mencurigakan entah dari gerak geriknya atau apapun itu.
Namun sepertinya jika hanya menggunakan mata refleksi ini, aku merasa hal ini tidak begitu efektif.
"Aku harus menggunakan mata dewa" ucapku dalam hati.
Mata dewa adalah mata yang mampu membaca kemampuan data seseorang, menembus objek dan meningkatkan penglihatan secara signifikan serta mampu melihat jumlah mana, aura dan melihat masa lalu dan masa depan seseorang.
Namun untuk ku, aku baru bisa melakukan penglihatan data seseorang saja melalui mata dewa ini, aku belum sampai ke tahap melihat masa lalu dan masa depan seseorang, tapi dengan melihat data seseorang saja menurut ku itu sudah cukup.
Setelah menggunakan mata dewa, aku mencoba untuk melihat sekeliling, memperhatikan colosseum ini namun aku masih tidak menemukan data yang bisa di bilang mencurigakan dari seseorang.
"Pertarungan selanjutnya, di tim biru, ada Yuna dari keluarga Hoshino dan Ayumi dari keluarga Sasaki, gabungan yang sangat baik dari tim ini mereka berdua dari kelas bintang 5 dan di tim merah terdapat keluarga dari Nakamura dan Nakagawa yang dua duanya juga berada di kelas yang sama yaitu dari kelas bintang 2. Semuanya sudah siap di posisi masing masing?".
"Who is Best Magician? Letssss Fight!!!".
TENGGG.
...⚔️⚔️⚔️⚔️...
"Sihir cahaya Light Bullet!!".
Yuna Hoshino langsung menyerang tim merah dengan brutal menggunakan tembakan cahaya miliknya itu, benar benar tak tertahankan, ledakan kecil maupun besar terus ia arahkan pada tim merah. Dan di saat tim merah sedang fokus menghindari serangan dari seorang Yuna Hoshino. Ayumi menggunakan kesempatan itu untuk ikut menyerang mereka.
"Sihir kegelapan Shadow Blinder!!".
Ayumi menggunakan pengikat bayangan yang langsung membuat tim merah terikat oleh sesuatu yang tak bisa di lihat. Karena Shadow Blinder memang tidak bisa di lihat tanpa menggunakan kemampuan mata khusus, sihir ini juga termasuk sihir tingkat elite maka dari itu tim merah yaitu Nakamura dan Nakagawa di nyatakan kalah tanpa perlawanan.
Dengan kombinasi Shadow Blinder untuk mengikat dan Light Bullet sebagai serangan, itu sudah cukup untuk mengalahkan tim merah dengan waktu yang terbilang sangat cepat.
"Benar benar luar biasa" ucapku seraya mengagumi kedua gadis tersebut.
"Dengan gabungan yang mereka lakukan itu akan membuat mereka cukup sulit untuk di kalahkan" ucap Tadashi.
Namun, sementara itu tiba tiba mata dewa ku memberitahu ku sesuatu bahwa ada satu penyihir yang tak terlihat di salah satu menara di dekat area Colosseum ini.
Aku mencoba menoleh ke sebuah menara dan aku melihat ada seseorang yang tampak berdiri santai di sana dan tampaknya ia menggunakan sihir tak terlihat, itu adalah sihir tingkat elite.
"Sepertinya dia bukan orang sembarangan, aku harus berhati hati" ucapku pelan.
Aku kemudian melihat data dari orang tersebut dan jumlah mananya adalah 700rb dan ia memiliki anugerah dewa kegelapan.
"Apakah ia dari organisasi Rosemary??" pikirku.
"Jika yang aku pikirkan benar, apa yang sebenarnya dia inginkan dari menonton pertarungan ini?".
Sembari memikirkan itu tiba tiba emosi ku sedikit naik karena teringat ibu yang pernah mengatakan pada ku bahwa organisasi Rosemary adalah organisasi paling berbahaya.
"Apa yang di inginkan orang itu? Apakah aku? Atau jangan jangan Yuna? Ayumi? Apakah orang itu menargetkan mereka berdua? Aghh wajar saja sepertinya karena mereka merupakan seorang pewaris anugerah dewa kegelapan dan dewa cahaya namun apa yang orang itu inginkan dari mereka berdua? Sial!! Aku masih kurang informasi tentang Rosemary itu, sebenarnya apa tujuan mereka, aku harus mencari informasi dari orang itu" ucapku ku dalam hati.
"Sihir penciptaan segel dewa sihir Micro Bug Invisible Refleksi!!" ucapku pelan.
Aku kemudian menciptakan sebuah serangga micro yang tidak bisa terlihat bahkan dengan kemampuan mata refleksi sekalipun. Karena dia salah satu anggota elite dari organisasi Rosemary, jadi aku harus berjaga jaga agar tidak salah langkah karena kemungkinan orang itu melihat ujian pertarungan sihir menggunakan mata refleksinya.
Hingga akhirnya serangga ku kemudian terbang ke arah orang itu namun apa yang di lihat dan di dengar dari serangga itu bisa aku lihat dan aku dengar. Dan tidak seorang pun yang akan menyadarinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
marrydiana
next thor, feedback juga di karya aku😍
2024-02-16
1