"Ada apa ini? Akiyama terus menerus berpindah tempat seakan sedang menghindari sesuatu, wahhh sepertinya ini merupakan pertandingan tingkat elite yang bahkan kita semua tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di sana" ucap pembaca acara.
"Aku tidak boleh mengenai bayangan Shadow Blinder milik Ayumi itu atau nanti aku tidak akan bisa bergerak" ucapku dalam hati.
Cukup lelah terus menerus menghindar, aku mulai menggunakan sihirku sekarang.
"Sihir penciptaan segel dewa sihir Magic Sword."
Aku menciptakan pedang sihir pertama ku. Karena untuk memotong sihir bayangan milik Ayumi aku benar benar membutuhkan pedang sihir yang bisa memotong sihir. Dan tanpa berlama lama setelah menciptakan pedang ini aku langsung menebas sihir Shadow Blinder milik Ayumi itu dengan lihainya.
SINGG.
SINGGG.
"Akiyama menggunakan sihir penciptaan? M—Magic Sword? Benar benar sulit di percaya."
"Apa!! Baru kali ini ada yang memotong sihir dewa kegelapan milik ku" ucap Ayumi shock.
Ayumi berusaha menjauh dari ku dan Yuna memperhatikan diri ku dengan serius. Mereka berdiri sejajar.
"Mereka tampak serius? Oh sepertinya aku tahu, tampaknya mereka ingin menggunakan sihir kombinasi!!" ucapku dalam hati.
Bersamaan dengan itu aku lalu mulai mengaktifkan mata refleksi dan mata dewa ku secara bersamaan. Mata refleksi berfungsi untuk membaca gerakan Yuna dan mata dewa berfungsi untuk melihat sihir Ayumi.
****
"Sihir cahaya dewa cahaya sihir Light Explosion."
"Sihir kegelapan dewa kegelapan sihir Dark Explosion."
"Magic Combination, Dimensions Crack."
Mereka berdua menciptakan retakan dimensi di sekeliling tempat ku sekarang.
SUTTT.
BOOMMMM.
Ledakan yang sangat kuat memberikan efek ledakan dari Dimensions Crack milik Yuna dan Ayumi yang berhasil menggetarkan kursi para penonton.
Yuna dan Ayumi terengah engah karena sihir kombinasi yang mereka gunakan sepertinya membutuhkan jumlah mana yang sangat besar.
"Apa kita berhasil?" ucap Yuna mencoba memastikan.
"Wow itu adalah sihir dimensi dan Yuna serta Ayumi menggunakan sihir dimensi yang konon katanya sihir ini sangatlah kuat, apakah kali ini Akiyama akan selamat atau tidak".
Sesaat setelah mereka menggunakan sihir dimensi, aku bergegas melakukan teleport ke arah luar Colosseum ini.
"Meski pun bisa di bilang bahwa ini adalah kecurangan tapi mau bagaimana lagi, sihir dimensi itu tidak bisa di tahan bahkan dengan shield dewa milik ku sekalipun, karena sihir dimensi bersifat merusak dimensi yang di targetkan jadi kalau aku menggunakan shield maka yang terjadi bukanlah benturan antara sihir shield dan sihir dimensi melainkan dimensi yang ada pada sekeliling ku di makan oleh sihir dimensi milik mereka."
Dari arah luar Colosseum aku berpindah ke area atas langit langit Colosseum. Dan di sana pikiran ku masih sibuk memikirkan mengenai mata mata dari anggota Rosemary itu.
"Dari buku yang pernah aku baca di sana di jelaskan bahwa raja iblis tidak berada di bumi melainkan berada di dimensi yang lain dan apakah mungkin jika Rosemary ini berencana menggunakan mereka berdua untuk membuka dimensi?".
Beberapa menit kemudian.
Aku memutuskan untuk turun atau terjun ke bawah.
WUSHHH.
Kecepatan yang aku lakukan membuat sebuah angin besar yang menciptakan debu debu yang hampir menutupi arena.
Semua orang yang berada di sana terkejut begitu juga dengan Yuna dan Ayumi yang sekarang menatap ku dengan tatapan tak percaya.
"A—Apa yang kamu lakukan? B—Bagaimana bisa" ucap Yuna.
"Baiklah sepertinya kalian sudah kehabisan mana" ucapku yang menyadari kondisi mereka berdua.
"Heh? kami tidak akan menyerah Yutaa!!!".
Aku tersenyum mendengarnya.
"Aku tidak meminta kalian untuk menyerah hanya saja".
Aku kemudian menodongkan tangan ku ke depan dan bersiap melakukan sihir ke arah mereka berdua.
"Sihir elemen sihir gravitasi Pulling Shock."
DUARR.
Sihir yang aku gunakan mampu mementalkan mereka berdua dengan sangat cepat hingga keluar dari arena ini.
Mereka berdua terlempar keluar arena dan tidak sadarkan diri.
Sebenarnya kalau mereka tidak kehabisan mana mungkin mereka masih bisa menahan serangan ku akan tetapi karena mereka kehabisan mana sihir kecil seperti inipun bisa menumbangkan mereka.
"B-Benar benar sulit di percaya, hanya seorang diri, Akiyama mampu mengalahkan keluarga dari Yoshino dan Sasaki yang berada di puncak kelas."
Penonton berdiri dan bersorak.
"Akiyama!! Akiyama ... Akiyama."
Aku bersyukur ini berakhir dan aku senang karena berhasil memenangkan pertandingan ini.
Namun tiba tiba.
"Sihir kegelapan dewa sihir Prison Of Darkness."
Mata mata Rosemary memporak porandakan seluruh arena Colosseum ini dengan sihir penjara kegelapan yang ia ciptakan. Di karenakan tekanan sihir yang begitu kuat, hampir seluruh orang yang berada di sini pingsan dan yang tersisa hanya aku dan tiga orang penyihir tingkat elite yang masih sadar. Dan ketiga penyihir elite tersebut pun menghampiri ku. Dan seolah berusaha untuk melindungi ku.
"Tetaplah di sini jangan melakukan sesuatu yang nantinya akan membahayakan" ucapnya.
Mereka adalah para penyihir elite sekaligus para kakak kelas dan bagian dari organisasi perlindungan penyihir di sekolah ini.
"Tapi Kak akan lebih baik jika kalian melindungi dan mengurus Yuna dan Ayumi terlebih dahulu, mereka sedang pingsan, target mereka adalah Yuna dan Ayumi!!".
"Bagaimana kamu tahu tentang mereka?" tanya salah satu dari penyihir elite tersebut.
Lalu tanpa sadar aku menunjukkan mata dewa ku yang membuat mereka berdua terkejut sekaligus langsung gesit berpindah tempat kearah Yuna dan Ayumi.
"Astaga, sepertinya aku masih mengaktifkan mata dewa ku dan mereka melihatnya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Aulia putri©®
panik pasti
2024-03-22
1