"WOOAHHH!!!" semua penonton terkesima dengan pertarungan yang mereka lakukan itu.
"Pemenangnya adalah tim biru Yuna dan Ayumi dari kelas bintang 5" teriak sang pembawa acara menginformasikan kepada kami semua.
"👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻" semua penonton memberikan tepuk tangan mereka untuk sang pemenang di pertarungan kedua ini.
****
"Pertandingan selanjutnya, di sisi biru keluarga yang terkenal dengan kemampuan matanya keluarga Kaneko dari kelas bintang 4 dan di sisi merah dari keluarga Shibata kelas bintang 2, bersiap di posisi masing masing!!".
"Who is best magician??!!".
"Letssss Fighhtt!!".
TENGGG.
"Yang benar saja!! Setelah pertarungan Yuna dan Ayumi selesai, seperti dugaan ku orang itu telah pergi. Apakah benar orang tadi adalah anggota Rosemary? Untuk saja serangga ku masih terus mengawasinya, dengan begitu aku bisa mengetahui atau mendapatkan informasi lebih banyak lagi mengenai organisasi Rosemary. Semoga saja ia tidak menyadari serangga milik ku itu" ucapku dalam hati seraya melamunkan seseorang yang sebelumnya berada di kejauhan sana.
"Yuta? Mengapa kamu melamun seperti itu? Apa ada sesuatu yang sedang kamu pikirkan? Mengapa terlihat begitu cemas? Apakah kamu takut dengan ujian pertarungan sihir ini?."
"Tidak Tadashi, aku tidak takut hanya saja ada sesuatu yang sedang aku pikirkan."
"Fokus Yuta!! Setelah pertandingan ini adalah giliran kita" ucap Tadashi mengingatkan.
"Pemenangnya adalah tim biru dari keluarga Kaneko!! Dari kelas bintang 4."
Semua orang memberikan selamat dengan tepukan tangan yang begitu meriah.
"Apa!! Sudah selesai? Heyy aku belum melihat pertandingannya aghhh."
"Hahaha lagian itu salah mu Yuta, pertandingan sudah berjalan dari tadi tapi kamu malah tidak fokus dan malah fokus memikirkan hal lain."
"Pertandingan selesai dengan begitu cepat hingga aku tidak sempat untuk melihatnya."
"Ya begitulah Yuta, kamu benar pertandingannya memang terasa begitu cepat, sepertinya karena kemampuan mata sihir itu benar benar sangat langka di dunia ini dan sepertinya wajar saja jika tim Shibata di kalahkan hanya dengan tatapan mata itu" ucap Tadashi mengiyakan.
"Bukankah sekarang giliran kita? Ayo aku sudah tidak sabar!!" ucapku dengan semangat yang bergejolak.
"Benar, aku juga tidak sabar Yuta!!!".
"Tunggu apa lagi? Ayo kita melompat kesana" ajak ku.
"Tunggu, apa!! Hey Yuta yang benar saja!! Tidak ada orang yang akan melompat dari kursi penonton kesana" sahut Tadashi tidak habis pikir.
...🎙️🎙️🎙️🎙️...
"Pertandingan selanjutnya ini akan menjadi pertandingan terakhir kita, di sisi biru. Dari keluarga Yamanaka dan Yamamoto dari kelas bintang 5, ini menarik, mereka merupakan anak dari Raja Negeri ini dan anak dari si kepala sekolah, berikan tepuk tangan yang meriah kepada mereka berdua" sambut meriah dari si pembawa acara.
Yang di sambut antusias oleh para penonton dan mereka memberikan tepuk tangan yang juga tak kalah meriahnya.
"Dan di sisi merah, terdapat keluarga Akiyama dan Yamazaki dari kelas bintang 1."
Para penonton sontak tiba tiba langsung terdiam dan seolah tidak tertarik sama sekali.
"Hahaha Yuta, lihatlah reaksi mereka semua ketika keluarga dan kelas kita di sebut, sepertinya mereka tidak menyukai kita berdua" ucap Tadashi dengan tawanya yang terdengar pahit.
"Kamu benar Tadashi, dan apakah kamu juga mendengarnya? Pembawa acara mengatakan bahwa ini akan menjadi pertandingan terakhir, yang artinya hanya terdapat 8 tim saja yang mengikuti ujian pertarungan sihir ini. 16 orang dari 100, bukankah itu terlalu sedikit? Kemana yang lainnya, apa mereka tidak tertarik untuk ikut pertarungan seperti ini?" ucapku merasa bingung.
"Yuta!!! Lawan kita sekarang adalah seorang anak Raja di negeri ini dan juga anaknya kepala sekolah!! Mengapa kamu malah memikirkan hal seperti itu, lawan kita ini cukup kuat Yuta, jadi berhenti lah memikirkan hal yang lain, kita harus berhati hati" oceh Tadashi.
"Lalu? Memangnya kenapa Tadashi? Tadashi hal yang perlu kamu ingat adalah bahwa status seseorang tidak bisa membuktikan bagaimana kekuatan dan kemampuannya, lalu jangan pernah mengganggap diri mu lemah kepada orang yang memiliki kuasa dan status tinggi dari dirimu, teruslah jadi diri sendiri dan lakukan yang terbaik untuk itu."
Tadashi tampak terdiam sejenak.
"Kamu benar Yuta, ayo kita lakukan ini bersama sama dan mencoba yang terbaik!!!" sahutnya.
"Hahaha, aku menyukai semangat mu, ayo kita lakukan."
"Who is Best Magician??!!".
"Letsss Fightt!!!".
TENGGG.
Keluarga Yamanaka langsung menggunakan sihirnya, "Sihir elemen Api Fire Ball."
Bola bola api yang panas itu mulai melesat ke arah kami berdua. Tadashi yang menyadari sihir Fire Ball dari Yamanaka juga langsung menggunakan sihirnya.
"Sihir elemen Tanah Mountain Rock."
Tadashi memunculkan sebuah bendungan atau tumpukan batu tinggi untuk menghadang Fire Ball dari Yamanaka itu namun karena kualitas sihir dari Yamanaka lebih kuat di banding kualitas sihir Tadashi sendiri, hingga lama kelamaan. Sihir elemen Tanah Mountain Rock yang di buat oleh Tadashi pun hancur.
DUARRR.
"Yuta!! Sihir pertahanan yang aku buat tidak ada apa apanya di bandingkan dengan serangan mereka, bagaimana ini? Jika seperti ini terus menerus kita pasti akan kalah" ucap Tadashi dengan ekspresi yang begitu panik.
Tadashi kembali membuat bendungan atau tumpukan batu tinggi itu kembali.
Seakan tidak ingin memberi jeda, sekarang Yamanaka kembali bersiap untuk mengeluarkan sihirnya lagi namun kali ini ia melakukan nya bersama dengan Yamamoto.
"Kalian berdua, dari kelas bintang 1? Kalian tidak pantas untuk ikut dalam ujian pertarungan sihir seperti ini, kalian terlalu lemah dan aku akan bereskan ini secepatnya" ucap Yamamoto seraya memandang rendah kearah kami berdua.
"Sihir Elemen Angin Dewa Sihir Wind Blast."
WHUSSS.
Sebuah ledakan angin melesat ke arah kami berdua. Anginnya tidak terlihat dan tiba tiba.
DUARRRR.
Mountain Rock yang kembali di bangun Tadashi itu kembali hancur.
"WOWWW SIHIR ANGIN TINGKAT DEWA BENAR BENAR MENGEJUTKAN KITA SEMUA" ucap pembawa acara mengatakannya dengan begitu antusias.
"Arghhh."
Tadashi dan aku terlempar sampai menabrak tembok arena, "Tadashi!! Apa kamu baik baik saja!! Biar aku bantu" ucapku bergegas bangkit dan membantu Tadashi.
"Yuta ... Yuta tangan ku sepertinya patah" ucapnya dengan wajah khawatir.
"Tadashi!! Kamu jangan banyak bergerak sekarang, biar aku saja yang melanjutkannya kamu beristirahatlah dan tunggu saja aku di sini."
Aku tidak bisa membiarkan dirinya dalam bahaya hanya karena mengikuti ujian pertarungan ini.
"Apa!! Tidak Yuta, aku masih bisa bertarung, aku tidak akan membiarkan mu bertarung sendiri!!!".
Mendengar hal itu membuat ku begitu tersentuh.
Tanpa memperdulikan apa yang di katakan Tadashi, aku kembali kearea tengah pertarungan.
"Hahaha Yamanaka, apa kamu melihatnya? Ternyata masih ada orang yang selamat dari Wind Blast milik ku, Hey bocah hingusan. Sebaiknya menyerah saja, mana mungkin mana mu yang hanya 170rb itu bisa menghadapi kami berdua."
Yamamoto mengatakan itu dengan wajah sombongnya.
"Begitukah? Huh sulit di percaya bahwa anak dari Raja di negeri ini dan juga anak dari kepala sekolah ternyata mempunyai sifat sombong seperti itu" ejek ku.
"Aku akan menunjukkan pada kalian, apa itu sihir."
"Kamu? Bocah hingusan? Dari keluarga Akiyama? Wilayah yang lemah itu, ingin mengajari ku sihir? Hahaha yang benar saja!! Lucu sekali!!".
"YUTA BERJUANGLAH!!!" teriak Tadashi dari sana.
Tak hanya Tadashi, aku juga mendengar suara seseorang yang menyemangati ku dari arah kursi penonton. Mereka adalah Yuna dan Ayumi.
Melihat mereka yang menyemangati ku seperti itu sungguh benar benar tak terbayangkan betapa baiknya mereka pada ku. Mungkin bagi mereka aku pasti akan kalah melawan dua orang yang sekarang ada di depan ku ini.
"Sudahlah ini membuang buang waktu kita saja, ayo kita akhiri ini Yamamoto!!" ucap Yamanaka yang di setujui langsung oleh Yamamoto.
Mereka berdua mulai menggunakan sihir secara bersamaan.
"Sihir elemen Api Dewa Sihir Fire Ball."
"Sihir elemen Angin Dewa Sihir Wind Blast."
"Combination Magic Tornado Fire."
"Selamat tinggal Akiyama" ucap mereka kompak.
Fireball dan Wind Blast di gabungkan sehingga membentuk tornado api yang begitu kuat dan itu mulai mengarah kepadaku.
"WOW INI PERTAMA KALINYA SIHIR KOMBINASI DI LAKUKAN OLEH DUA ORANG DAN SIHIR YANG DI PAKAI ADALAH SIHIR TINGKAT DEWA" ucap pembawa acara terkesima.
Penonton bersorak tiada hentinya.
Aku sendiri tidak akan tinggal diam, aku lalu mulai menggunakan sihirku.
"SHIELD."
DUARRR.
Tercipta ledakan yang begitu besar dari serangan Tornado Fire milik Yamamoto dan Yamanaka. Semua penonton pun bahkan bisa merasakan angin yang begitu kuat dari sana.
****
Di sisi lain.
"Yuna, apa menurut mu Yuta akan kalah?" tanya Ayumi pada Yuna yang sedang fokus memperhatikan.
"Kita lihat saja, aku sangat yakin Yuta mempunyai kemampuan yang begitu besar, karena aku bisa merasakan aura mananya itu dan entah kenapa itu benar benar hampir sama dengan yang aku lihat sewaktu aku kecil" sahut Yuna.
"Kamu benar, aku juga seakan bisa merasakannya Yuna, sepertinya Yuta memanglah bukan orang sembarangan."
Masih di tempat yang sama. Ledakan yang di ciptakan dari kombinasi mereka berdua itu benar benar begitu besar.
"Hahaha tamatlah riwayatmu Akiyama!!".
Mereka berdua tampak tertawa tanpa henti seolah merayakan kemenangan mereka sendiri. Namun, bagaimana bisa.
"Aku Yuta Akiyama, pewaris anugerah dewa, tidak akan kalah semudah itu" gumam ku seraya tersenyum sinis.
"HAHHHHHHH" semua penonton kompak terkejut dengan ekspresi bingung mereka masing masing.
"Y—YUTA? IA BERHASIL MENAHAN SERANGAN KOMBINASI DARI YAMANAKA DAN YAMAMOTO?" ucap pembawa acara tak kalah terkejutnya dengan para penonton.
"Apa!!" Yamamoto yang menyadari hal itu sontak juga ikut terkejut.
"B—bagaimana bisa!! Bagaimana bisa sihir lemah Shield itu menahan serangan kombinasi kita berdua!! Hey bocah hingusan bagaimana kamu melakukannya!! Siapa kamu sebenarnya!!" tanya Yamamoto dengan nada kesalnya.
"Aku? Aku hanyalah orang lemah seperti yang kamu katakan sebelumnya."
Aku lalu menyodorkan tangan ku ke depan dan langsung menggunakan sihir.
Wusshhh Wushhh Wushhhh.
Bola bola api dan angin yang begitu kuat aku keluarkan dari badan ku dan itu melesat kearah Yamamoto dan Yamanaka.
"Ayumi!! Apa kamu melihatnya!! Itu adalah sihir tanpa rapalan, sudah ku duga tenyata ia memang bukan orang sembarangan" ucap Yuna.
"Kamu benar Yuna, sihir tanpa rapalan itu hanyalah mitos legenda tapi Yuta bisa menggunakan sihir tanpa rapalan itu!! Benar benar tidak bisa di percaya."
DUARRR.
DUARRR.
Ledakan tanpa henti terus berada di sekitar Yamamoto dan Yamanaka. Aku sengaja tidak langsung mengarahkan nya ke badan mereka karena aku ingin memberi pelajaran kepada mereka.
"Sial!! Apa apaan bocah hingusan itu!! Bagaimana bisa ia menggunakan sihir tanpa rapalan, aku tidak percaya itu pasti hanyalah sebuah trik murahan" sindir Yamamoto.
"Trik murahan? Cukup sudah kalian berdua!! Kita akhiri sampai di sini saja!! Kalian berdua pewaris anugerah dewa elemen bukan? Angin dan api, biar aku beri tau kalian apa itu sihir elemen!!".
"Sihir Elemen Api Sihir Elemen Angin Segel Dewa Sihir Giga Fire Tornado."
Aku menggunakan sihir kombinasi yang sebelumnya juga sudah di gunakan oleh mereka.
"Apakah kalian tidak tahu? Bahwa sihir itu bukan hanya sekedar siapa pewaris anugerah dewa dan siapa yang bisa menggunakan sihir itu, melainkan kualitas dari sihir itu sendiri."
WUSHHH.
BOOMMM.
DUARR.
Serangan sihir Giga Fire Tornado milik ku membuat satu arena benar benar sedang di landa badai api bahkan arena Colloseum ini sampai ikut bergetar di buatnya.
"ARGHHHHH" Yamanaka dan Yamamoto berteriak seraya menghindari itu namun mereka tidak bisa menghindarinya.
"Sihir Cahaya Dewa Segel Sihir Explotion Light."
Aku yang berniat ingin menggunakan sihir cahaya tingkat dewa tiba tiba, "Yuta!! Cukup!! Jangan gunakan sihir itu!!" teriak Yuna sambil berdiri dari kursi penonton itu.
"Astaga, aku hampir kebablasan, sihir itu tidak untuk di gunakan anak anak seumur SMA seperti kami!! Untung saja Yuna menyadarkan ku."
"Y—Yuta, B—bagaimana bisa? Sebenarnya kamu siapa?" tanya Tadashi seraya menghampiri ku dengan jalannya yang masih sedikit sempoyongan.
"Pertandingan berakhir dan pemenangnya sangat tidak di sangka sangka, selamat kepada tim merah Yuta Akiyama dan Tadashi Yamazaki."
Semua penonton berdiri dan bertepuk tangan, bersorak pada kemenangan kami berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
nina_alyno
setuju
2024-05-14
1
Zulvika_Z
keren yutaa kelazzz
2024-02-21
0