Chapter 19

Fani terbang mengarah ke arah pulau lombok di sebelah bali, dia bertekad membuktikan kalau kekuatannya bisa bekerja di luar pulau atau tidak karena dia mau mengambil keputusan yang menentukan dia bisa pergi dari pulau atau tidak.

“Coba gue ke mataram...semoga gue kaga nyebur ke laut, gue kaga bisa renang,” ujar Fani dalam hati.

Walau nekat, dia merasa deg degan juga karena dia baru pertama kalinya terbang jarak jauh dan menuju tempat lain. Lagipula kalau kekuatannya tidak bekerja, otomatis dia akan jatuh kelaut dan tidak mungkin selamat, jadi bagi Fani ini percobaan pertama dan terakhir. Setelah terbang selama 15 menit, Fani sudah bisa melihat batas pulau bali, dia langsung mempercepat laju

terbangnya untuk mengalahkan rasa takut yang mulai hinggap di hatinya.

Fani sudah sampai di pantai, dia menarik nafas dan memejamkan matanya sambil menambah kecepatan terbangnya. Semenit berlalu, lima menit berlalu, lima belas menit berlalu, Fani memberanikan diri membuka sebelah matanya dengan perlahan. Dia melihat dirinya sudah berada di atas lautan, dia membuka kedua matanya. Jantungnya terasa benar benar mau copot ketika dia melihat dirinya melayang di atas air. Dengan perlahan, dia menoleh melihat ke belakang,

“Sudah jauh, gue bener bener udah di tengah laut....belom boleh girang kan.....lanjut,” ujar Fani berusaha memperkuat dirinya karena dia masih setengah percaya akan hasilnya.

Lima belas menit lagi berlalu, garis pantai mataram mulai terlihat, karena sudah tidak sabar, dia memacu kembali terbangnya supaya cepat sampai, hatinya benar benar berdebar debar sampai terasa sedikit menyakitkan. Akhirnya Fani terbang di atas kota mataram, dia langsung mengarah ke mall terbesar di tengah kota. Setelah sampai, dia langsung mendarat di atapnya dan duduk di lantai dengan nafas terengah engah.

“Gila berhasil hehe...berhasil....udah boleh girang kan hehehehehe,” ujar Fani.

Dia menarik nafas panjang dan menghembuskannya berkali kali sambil duduk di atap. Setelah melepas lelahnya, dia berdiri. Kemudian dia berjalan ke tepi atap dan melihat ke bawah, ternyata dia berada di atap yang lumayan tinggi, Fani mengangkat kedua tangannya dan mulai melompat lompat kegirangan, senyum lebar tergambar di wajahnya yang senang dengan mata berbinar. Tapi tiba tiba dia teringat sesuatu,

“Hmm coba deh sedikit,”

“Plop,” Fani melepas kepalanya yang langsung melayang di udara, kemudian dia berputar putar di atas atap,

“Hehehehe berhasil...berhasil....gue bisa pakai kekuatan di luar pulau....gue mau kuliaaaaaaah,” ujar Fani girang.

Dia langsung kembali lagi ke tubuhnya, tapi dia langsung merasa lemas, ternyata terbang barusan benar benar menguras energinya, kulitnya yang awalnya kuning langsat berubah kembali menjadi pucat dan matanya yang hitam berubah menjadi merah. Fani terduduk bersender di dinding tepi atap, dia mulai berpikir bagaimana caranya dia pulang atau dimana dia bisa mendapatkan darah untuk mengisi energinya. Awalnya dia berhenti di mall karena mau sekalian jalan jalan di bawah, tapi sekarang tidak bisa karena dia nampak seperti mayat hidup.

“Duh gimana nih ? coba lihat smartphone, dimana gue bisa dapet darah disini, di rumah sakit bisa ga ya ?” tanya Fani.

Tangannya mengambil smartphone dari sakunya dan dia mulai mencari cari rumah sakit yang berada di dekat dengan mall tempat dia sekarang berada. Selagi kepalanya pusing mencari jalan keluar, “Traaat.” terdengar suara tembakan senapan mesin di bawah dan “Kyaaaaa,” terdengar suara jeritan di bawah. Fani berdiri dan mengintip ke bawah, dia melihat tiga buah mobil mini bus berhenti dan dari masing masing mobil keluar lima orang yang memakai topeng, membawa senjata kemudian langsung lari masuk ke dalam mall.

“Wow...penjahat ? hmmm kalau pakai darah mereka boleh kan ya ?” tanya Fani dalam hati.

Dia terus melihat ke bawah, beberapa saat kemudian, “Blak,” Pintu atap di buka kencang, seorang pria bertopeng kain melewati pintu yang di buka sambil menodongkan senapan ke segala arah mencari ada orang tidak di atap. Pria itu melihat Fani yang sedang bertengger di dinding tepi atap,

“Hei...” Panggil pria itu.

Fani menoleh dan berbalik, kemudian dia berjalan menuju pria yang menodongkan senapan ke arahnya.

“Kenapa ada anak sma disini ? ngapain lo di sini ?” tanya pria itu.

Fani tidak menjawab, dia tersenyum dan berjalan dengan perlahan menuju pria itu, tentu saja pria yang melihat Fani itu menjadi sedikit takut, dia pun mundur,

“Oi jawab...” balas pria itu sambil mundur.

“Blee..” Fani membuka mulutnya, lidahnya yang panjang terjulur keluar membuat pria itu semakin ketakutan dan “Drat...drat...drat...drat,” langsung menembaki Fani dengan senapannya. Bagai ada pelindung di depannya, semua peluru yang di tembakkan terlihat berhenti di depan Fani dan “Krosak,” semuanya jatuh ke lantai.

“Hiii...hantuuuu...” teriak pria itu sambil berbalik dan lari.

Tapi ketika lari, tiba tiba pundaknya terasa berat, pria itu menoleh dan kepala Fani sudah menempel di pundaknya,

“Waaaaaaa hantuuu...” teriak pria itu.

“Salah...bukan hantu....tapi mayat hehehehe...hauup,” balas Fani dengan suara mengerikan.

Leher pria itu di gigit oleh Fani yang langsung menghisap darahnya sampai habis, seketika pria itu jatuh dengan tubuh kering. Kepala Fani kembali ke tubuhnya,

“Uhh, ini orang udah berapa hari ga mandi sih....parah amat....ok sudah satu kalau ada tiga mobil dan satu mobil ada lima, berarti total ada lima belas dan sekarang tinggal empat belas hehe, kenyang nih,” ujar Fani dalam hati.

Tanpa menunda lagi, Fani berjalan menuruni tangga untuk melihat lihat kondisi di dalam mall, ketika sampai di bawah, dia melihat sekitar empat orang berada di lantai dasar menodongkan senjata pada pegawai mall, penjaga toko, pengunjung dan security yang mereka kumpulkan di lantai dasar. Selagi asik melihat ke bawah, tiba tiba pundaknya di pegang seseorang,

“Woi...ngapain lo di sini,” tegur seorang pria di belakangnya.

“Cari makan...hehehe,” Fani menjawab dengan kepalanya yang berputar 180 derajat dan melihat wajah pria itu.

“Waaaaa hant......” belum selesai pria itu bicara, pundaknya sudah di gigit dan di hisap oleh Fani, tapi senapannya menembaki ke langit langit dan memancing semua orang di dalam untuk menoleh ke tempat Fani berada, setelah selesai menghisap, dengan mulut belepotan darah, akhirnya Fani melayang dan melompat langsung sampai ke lantai dasar. Dia mendarat ringan di depan orang orang itu,

“Siapa lo.....” teriak seorang pria bertopeng yang menodongkan senjata.

“Mayat...” balas Fani.

“Sial....mati loooo...”

Seluruh penjahat itu langsung berkumpul dan menembaki Fani, tentu saja kepala Fani langsung terlepas dan tubuhnya bergerak gerak seakan akan sedang kena di tembaki, kepala Fani di atas mengeluarkan banyak sinar merah dari mulutnya seperti pita masuk ke dalam ubun ubun para pria bertopeng itu, tentu saja para pria itu langsung menjatuhkan senapan mereka dan berteriak kesakitan, alasannya Fani sedang menghisap darah mereka semua sampai kering, setelah para pria itu tumbang dan tidak ada yang tersisa satu pun, kepala Fani kembali menempel di tubuhnya.

Dia berbalik dan melihat para sandera sedang melihatnya dengan wajah ketakutan dan sudah ada yang pingsan sebagian.

“Kalian sudah selamat, aku pergi dulu ya...” ujar Fani santai dengan suara mengerikan.

Langsung saja Fani melayang terbang ke atas dan melesat keluar dari mall, kemudian dia langsung terbang kembali menuju bali untuk pulang ke rumahnya. Ketika sedang terbang di atas laut, dia mengeluarkan smartphonenya dan masuk ke dalam gamenya, kemudian dia langsung menulis pesan kepada Diaz dan Amanda.

“Oi, gue juga kuliah di jakarta kalian univ mana, gue juga samain aja.....” ujar Fani.

“Wah mantap, ciyuuus ya...” ujar Diaz.

“Iya dong...kita ketemuan ya ntar..” balas Fani.

“Sip nambah lagi penghuni kos gue mantaaaaap,” balas Amanda.

Setelah itu, beredar kabar di sosial media, ada hantu atau mayat hidup yang menolong sandera di mall dan membunuh penjahat lengkap dengan video yang di rekam salah satu sandera di dalam mall, netizen menjuluki Fani dengan nama The Undead karena takut menyebut nama aslinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!