Oktober 2022, kota Manado, sulawesi utara, di sebuah apartemen mewah, baru dan tinggi di tepi laut, seorang pemuda melihat pemandangan laut lepas dari jendelanya sambil bertolak pinggang dan minum secangkir kopi. “Driing...dring,” smartphonenya berbunyi, pemuda itu langsung berjalan ke meja dan mengambilnya,
“Ya halo..” ujarnya.
“Yasha-sama...mobilnya sudah siap..”
“Grrr...nama gue Diaz, jangan pakai panggilan itu di sini,” teriak Diaz.
“Oh iya..maaf Diaz-sama...”
“Kaga usah pakai sama.....ada apa ?” tanya Diaz.
“Mobilnya sudah siap, apa sudah mau berangkat kesekolah ?” tanya wanita di telepon.
“Hari ini saya jalan kaki, tidak usah pakai mobil,” jawab Diaz
“Baik tuan Diaz,”
Telepon di tutup, Diaz membuka pakaiannya, dia berdiri di depan cermin, wajahnya terlihat tampan seperti artis dari korea dan tubuhnya kekar, tapi setelah dia melepas gelang yang di pakainya, kulitnya langsung berubah warna menjadi merah dan muncul sayap kelelawar besar di punggungnya lengkap dengan sepasang telinga kelelawar di kepalanya menyerupai tanduk. Wajahnya menghitam dan hanya terlihat sepasang mata yang merah,
“Yoi...haaaah...puyeng gue,” ujarnya dalam hati melihat sosoknya di cermin.
Dia memakai gelangnya kembali dan memakai seragam putih abu abunya, dia kembali duduk di sisi tempat tidur dan melihat gelang pemberian ibunya yang memiliki kewarganegaraan negeri sakura dan pemimpin mafia di sana. Dia baru sampai di indonesia dua tahun lalu ketika kelas 1 sma dan menetap di kota manado. Sebelumnya dia tinggal di negeri sakura karena dia sebenarnya lahir di sana. Kisahnya bermula 17 tahun yang lalu, ibu dari Diaz yang masih mahasiswa berlibur ke indonesia, dia mengunjungi banyak tempat dan salah satunya pulau seram di propinsi maluku tepat di wilayah kairatu.
Tanpa sengaja, di malam hari, ketika sang ibu sedang berada di luar hotel sendirian, dia melihat sosok manusia kelelawar yang sangat besar, bertubuh merah dan bermata merah, dia tidak melihat sosoknya dengan jelas, tapi makhluk itu hanya melihat dirinya saja dan langsung pergi kembali tanpa berbuat apa apa. Keesokan harinya, sang ibu bertanya kepada pegawai hotel, makhluk apa yang semalam dia lihat, sang pegawai menjelaskan mitos yang ada di pulau seram. Setelah itu, sang ibu kembali pulang ke negaranya karena masa liburannya sudah selesai. Tapi sebulan kemudian, dia merasakan kalau ada yang tidak beres dengan dirinya. Dia memeriksakan kondisi tubuhnya ke dokter dan dokter mengatakan kalau dia hamil.
Sang ibu tentu saja menjadi kaget karena jangankan menikah, pacar saja dia belum punya saat itu tapi bagaimana bisa hamil. Tentu saja hal ini membuat keluarga besarnya menjadi murka dan minta pada dirinya untuk menggugurkan kandungannya. Tapi sang ibu menolak dan memilih pergi ke kota lain untuk diam diam melahirkan bayinya. Sepuluh bulan kemudian, sang ibu melahirkan bayi laki laki yang lucu, tapi wujudnya sedikit lain, bayi itu memiliki sayap kelelawar di punggungnya. Walau begitu, sang ibu tetap menyayangi anaknya dan mengurusnya sepenuh hati penuh kasih sayang.
Setahun pun berlalu, anak itu sudah bisa berjalan dan berbicara sepatah dua patah kata, tapi sang ibu mulai khawatir karena di kepalanya mulai muncul dua telinga kelelawar panjang dan sayapnya semakin besar, selain itu kulitnya juga mulai berubah kemerahan dan wajahnya sedikit menghitam menyisakan matanya yang seluruhnya merah. Sang ibu teringat dengan makhluk yang di lihatnya, kemudian dia membawa anak itu ke kuil dan berusaha mengobatinya. Namun usahanya tidak membuahkan hasil, karena para pendeta tidak bisa menyembuhkan anaknya, mereka hanya bisa menutupi wujud aslinya dengan memberikan sebuah gelang yang bisa menekan perubahannya.
Sang ibu memakaikan gelang itu di tangan anaknya dan wujud anaknya kembali normal menjadi manusia pada umumnya. Tahun demi tahun pun berlalu, anak itu tumbuh besar menjadi remaja, semuanya nampak baik baik saja, sampai suatu hari, ketika sedang mandi, anak itu tidak sengaja membuka gelangnya dan wujudnya langsung berubah. Anak itu yang awalnya menganggap dirinya normal langsung terkejut, dia langsung keluar dari kamar mandi dan membuka jendela balkon apartemen tempat dia tinggal, dia terbang keluar dan berputar putar di udara sambil mengeluarkan suara kencang. Seluruh orang di kotanya mendengar suara lengkingan kencang anak itu ketika sedang terbang sampai akhirnya dia kembali ke apartemennya dan bertanya pada ibunya.
Akhirnya sang ibu menceritakan semuanya kepada dirinya, sang anak langsung marah dan dia ingin kembali ke tempat asalnya. Sang ibu awalnya tidak mengijinkan namun karena tiba tiba ayahnya dan juga kakek anak itu meninggal mendadak, mau tidak mau dia harus mewariskan seluruh asset keluarganya, dia tidak mau menimbulkan pertentangan di dalam tubuh keluarganya, akhirnya dia merelakan anaknya pergi kembali ke tempat asalnya dengan syarat anak itu harus sesekali menjenguknya dan mau di biayai oleh dirinya sebab sang ibu takut kalau anak kesayangannya memutuskan hubungan dengannya. Anak itu menyanggupinya, dia mengatakan tidak mungkin dia lupa dengan ibu yang dia sayangi dan merawat dirinya dari kecil. Sang ibu langsung memeluknya, setelah berpamitan, anak itu berangkat menuju negara asalnya. Nama anak itu di negeri sakura adalah Takeda Yasha dan di negara asalnya Diaz.
“Sudah dua tahun aku di sini, tidak ada kemajuan....tahun depan aku di jakarta. Ayo semangat Diaz,” ujar Diaz.
Diaz menepuk kedua pipinya dan berdiri, dia melangkah menuju ke pintu keluar dari apartemennya untuk berangkat menuju ke sekolahnya. Untuk menuju ke sekolahnya yang lumayan sedikit jauh, Diaz harus naik angkutan umum yang lewat di depan komplek apartemennya. Di dalam angkutan umum, dia mengambil smartphonenya dan menyalakan game fps kegemarannya.
“Astaga....si mayat masih online ? kaga sekolah dia ?” tanya Diaz dalam hati melihat temannya sedang online.
“Eeeeeeh adaaaaa...kaloooong...yuk...main,” Ajak si mayat.
“Lah lo ga sekolah ?” tanya Diaz.
“Sekolah kok, ini di sekolah,” jawab mayat.
“Loh kok online ? dah masuk belom ?” tanya Diaz.
“Udah...baru aja,” jawab mayat.
“Trus lo online ?” Tanya Diaz lagi.
“Ho oh,” jawab mayat.
“Sakti dong lu ?” tanya Diaz.
“Ho oh,” jawab mayat.
“Dasar parah...sama aja kayak si stress lo,” ujar Diaz.
“Tadi dia main kok satu ronde abis itu udahan,” balas mayat.
“Laaah bilang pensi, gimana sih tuh bocah,” balas Diaz.
“Lo dimana kalong ?” tanya mayat.
“Angkot...dah dulu ya, udah mau nyampe,” jawab Diaz.
“Ok deh...kapan mau ketemu irl ?” tanya mayat.
“Wah nanti deh, dah dulu ya, lanjut ntar malem, bye,” jawab Diaz.
“Ok bye,” balas mayat.
Diaz menutup aplikasinya, dia langsung tersenyum sinis dan menaruh smartphonenya di dalam saku celananya,
“Ketemuan irl (in real life), liat gue kaget lo...gue jamin ga bakal mau temenan lagi ama gue,” gumam Diaz dalam hati sambil menopang dagunya dan melihat jalanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments