Chapter 4

Begitu sampai di bukit, Indra terkesima, ternyata yang di bilang bukit selama ini oleh pakde adalah gunung dengan air terjun yang indah dan terasa angker. Pakde mengajak Indra pergi ke belakang air terjun untuk masuk ke dalam gua di balik air terjun tersebut. Indra hanya bisa mengikuti saja tanpa bertanya karena dia khawatir dengan nasibnya sendiri setelah mendengar penjelasan pakde. Setelah sampai di dalam gua yang luas dan di terangi obor, pakde minta Indra duduk di tengah dan dia duduk di sebelahnya.

Setelah memasang dupa dan perlengkapan untuk bersemedi, pakde mengajari Indra cara bersemedi, dari duduk sampai mantra yang di ucapkan sebelum mulai. Indra menurutinya dan mereka pun mulai memejamkan mata. Indra sangat khusyuk sampai tidak sadarkan diri, dia sudah mengumpulkan tekad untuk mengatasi masalahnya. Hari demi hari berlalu, Indra masih duduk di dalam gua dan bersemedi. Sampai suatu hari dia merasakan sensasi yang luar biasa.

*****

“Uh...dimana ini ?” tanya Indra.

Dia membuka matanya dan melihat dirinya berada di sebuah kampung jaman dulu yang indah dan asri dengan pematang sawah terasering di depannya, rumah di kampung memiliki jarak yang jauh dari rumah berikutnya dan busana penduduknya masih sangat tradisional seperti kampung jaman dahulu. Dia melihat seorang pria berdiri di sebelahnya, dia hanya memandang pemandangan di depannya, tapi sesekali dia melirik ke arah kandang ayam di tepi pematang sawah yang sedang di urus seorang kakek. Pria itu berjalan turun ke bawah menghampiri kandang ayam yang berada di bawah. Indra mengikuti pria itu karena dia melihat pria itu memiliki itikad kurang baik.

Ketika sampai di bawah, ternyata firasat indra benar, pria itu mengeluarkan clurit dari pinggangnya dan membuka paksa kandang ayam di depannya, kemudian dia masuk ke dalam dan mengambil telur telur yang ada di dalam kandang. Tapi aksinya ketahuan dan dia langsung di hakimi warga desa, tapi sang maling sangat sakti, dia berhasil merobohkan seluruh penduduk desa yang menyerangnya dengan mudah, kemudian datang seorang pendekar sakti mandraguna yang langsung bertarung dengannya. Indra yang melihat jalannya pertarungan menjadi sangat takjub karena keduanya ternyata sakti, kemudian di akhir pertarungan tanpa sengaja sang maling terbunuh karena di pukul telak di titik rawan oleh sang pendekar dan di makamkan, semua terjadi di depan Indra,

“Ternyata maling telor itu gila ya. Tapi ini tahun berapa ya ? kok maling telornya kuat banget kayak pendekar jaman dulu,” ujar Indra.

Malam hari setelah di makamkan, tiba tiba dari makamnya keluar asap putih yang menjelma menjadi sebuah kerangka manusia, Indra terkesiap karena kerangka itulah yang dia lihat pada malam dia bertemu dengannya. Indra mengikuti tengkorak yang berjalan tertatih tatih karena menyeret tulangnya yang saling bergesekan di antara sendinya. Tujuannya ternyata sama yaitu petarangan (kandang ayam) dan sudah jelas niatnya ingin mencuri telur lagi.

“Astaga ga kapok kapok nih orang, doyan amat maling telor, udah mati juga masih maling telor,” ujar Indra.

Ketika dia sudah mau masuk petarangan, Indra memegang pundaknya supaya dia tidak melakukan hal tercela yang membunuhnya itu lagi, tengkorak itu menoleh dan berbalik melihat Indra, kemudian dia berjalan kembali ke arah makamnya, tapi tiba tiba dia berbalik dan melompat masuk ke dalam tubuh Indra. Walau kaget Indra menahan sebagian tubuhnya supaya tidak masuk ke dalam menggunakan tangan. Luka gosong di punggung tangan Indra mengeluarkan cahaya merah terang membuat tengkorak itu menutup wajahnya, langsung saja Indra menarik kepalanya ke atas dan kepalanya jadi terlepas.

Tubuhnya yang sudah masuk separuh jadi keluar lagi dan menjadi asap putih kemudian masuk ke kepalanya. Kemudian Indra yang terengah engah membawa kepala tengkorak itu kembali ke makamnya dan meletakkannya di atas makam yang masih basah. Tengkorak itu kembali menjadi asap dan masuk ke dalam tanah, Indra berlutut dan mendoakan makam pria itu supaya arwahnya di terima di sisi Nya. Langsung saja sebuah asap putih keluar dari dalam makam tapi kali ini berwujud pria yang dia lihat siang harinya. Pria itu terlihat tersenyum dan mengatupkan tangan memberi hormat pada Indra, kemudian dengan perlahan dia menghilang.

“Deg...deg...deg,” tiba tiba jantung Indra berdetak kencang dan rasanya seperti mau copot, dia membuka mata dan dia berada di dalam gua, sekujur tubuhnya terasa panas seperti terbakar api bersuhu tinggi dari dalam. Indra merasakan daging dan kulitnya terlepas, dia melihat tangannya yang perlahan lahan menjadi kerangka.

“Jangan berhenti Dra..” ujar pakde berteriak.

Indra kembali mengambil posisi bersemedi dan kembali memejamkan mata menahan rasa panas di sekujur tubuhnya, setelah beberapa saat, rasa panas itu menghilang, jantung Indra kembali normal namun dia merasakan kalau tangannya masih dalam wujud kerangka. Tiba tiba pikirannya melayang, dia melihat kerangka manusia berdiri di depannya dan berjalan dengan tertatih ke arahnya, dengan reflek Indra menendangnya dan kerangka di depannya jatuh ke tanah dalam keadaan hancur berantakan, kemudian kerangka kerangka yang hancur itu menjadi asap putih dan masuk ke dalam dirinya.

“Dra...bangun Dra...” terdengar suara pakde memanggil.

Indra membuka matanya dan melihat pakde di depannya sambil memegang pundaknya. Pakde tersenyum melihat Indra karena Indra berhasil mengalahkan jerangkong yang masuk ke dalam tubuhnya.

“Sudah selesai Dra...sekarang kamu bisa pakai kekuatan kerangka itu untuk kepentinganmu,” ujar pakde.

“Huh ? kekuatan ?” tanya Indra bingung.

“Coba kamu ke depan, lihat sendiri di air,” jawab pakde.

Indra langsung berdiri dan berlari ke air terjun kemudian keluar untuk melihat wajahnya di air yang tenang, Indra kaget karena tubuhnya menjadi tengkorak termasuk wajahnya dengan mata berwarna merah bercahaya namun tubuhnya terlihat tebal seperti otot dan dagingnya masih menempel hanya saja tak kasat mata.

“Loh kok begini pakde..” ujar Indra protes.

“Tenang dulu, coba kamu perintahkan di hatimu, aku ingin kembali menjadi manusia,” ujar pakde.

Indra mencobanya dan dia langsung berubah wujud menjadi manusia kembali. Dia langsung bercermin di air dan wajahnya kembali tampan bukan tengkorak.

“Wah bisa...” ujar Indra.

“Nah sekarang kamu coba bilang dalam hatimu, aku ingin jadi jerangkong,” ujar pakde.

Sekali lagi Indra mencobanya, asap putih menyelimuti tubuhnya, dia melihat sebagian daging, otot dan kulitnya menghilang perlahan sehingga tulangnya terlihat seperti mencuat keluar dan wajahnya kembali menjadi tengkorak dengan mata bercahaya merah.

“Kamu kalau sedang dalam wujud ini jangan sembarangan sentuh orang ya, sebab orang itu bisa langsung mati,” ujar pakde.

“Huh...lalu apa untungnya buatku jadi beginian ? aku tidak mau menjadi seperti ini. Kenapa tidak kembali jadi normal saja sih ?” tanya Indra.

“Sudah ku katakan tadi, separuh jiwamu sudah menyatu kan, tapi kamu berhasil mengalahkan sisi jahatnya yaitu maling telur yang tidak puas karena mencari pendekar yang membunuhnya dan dendam pada penduduk sehingga menakut nakuti penduduk dengan mendoakannya. Nih pakai...” ujar pakde sambil melemparkan sepasang sarung tangan.

Indra langsung memakai sarung tangan hitamnya, tiba tiba tinju pakde sudah berada di depan wajahnya, tanpa sadar Indra menangkap tinju pakde dengan tangannya yang sudah memakai sarung tangan. Pakde tersenyum tapi Indra tercengang kaget karena dia tidak bisa bela diri tapi bisa menangkap pukulan pakde yang cepat dan penuh tenaga itu.

“Hahaha berarti benar, maling telur itu pendekar leluhur..” ujar pakde senang.

“Huh maksudnya apa ?” tanya Indra.

“Sudah kamu nda perlu tahu, sekarang coba kamu tinju batu besar itu..” ujar pakde sambil menunjuk sebuah batu kali di sebelah air terjun.

Indra yang tidak mengerti menurut saja, dia meninju batu kali itu dan “Praaak,” batu kali itu berlubang seperti tinjunya tembus ke belakang. Indra menjadi lebih kaget lagi, selain karena melihat hasilnya di batu kali, tangannya juga tidak terasa apa apa. Kemudian pakde menjelaskan kalau Indra memiliki kemampuan bela diri warisan jerangkong itu, tenaganya juga bertambah berlipat lipat dan tubuhnya menjadi atletis melebihi atlet walau hanya kerangka. Di tambah dia memiliki sentuhan maut yang bisa membunuh lawan dengan sekali sentuh, tapi semuanya hanya bisa di gunakan dalam wujud separuh tengkoraknya. Pakde memberikan sepasang celurit warisan leluhur yang dia ambil dari dalam gua tempat mereka bersemedi kepada Indra. Kemudian dia menyuruh Indra melompat,

Indra mencoba melompat dan lompatannya menjadi sangat tinggi sampai dia sendiri takut karena terlalu tinggi. Setelah turun, dia diam sejenak untuk berubah kembali menjadi manusia biasa, pakde menepuk nepuk punggungnya dan mengajaknya turun gunung,

“Bersyukurlah, kamu berhasil mengubah malapetaka menjadi berkat,” ujar pakde.

“Berkat ? aku tidak balik jadi normal pakde, apanya yang berkat,” balas Indra.

“Loh ya daripada jadi jerangkong selamanya mending ini toh, kamu mendadak jadi pendekar, berarti masih syukur toh, payah kamu,” balas pakde.

"Padahal aku punya wacana mau kuliah di jakarta nanti....tapi ga jadi deh,” balas Indra.

"Loh memang masalahnya dimana ? nda ada masalah kan ? kuliah ya kuliah saja,” balas pakde santai.

"Guede banget masalahnya pakde....tapi percuma lah, dia kagak bakal ngarti dah, dia aja kagak kawin,” Pikir Indra dalam hati.

*****

Beberapa hari kemudian, ketika Indra di mintai bantuan oleh temannya Hadi untuk menggantikan shiftnya walau dia sudah resign dan atas persetujuan pak Joko untuk semalam saja, beberapa pria yang mengendarai motor dan memakai helm full face masuk ke dalam mini market sekitar jam 12 malam,

“Oi buka kasirnya cepet...atau gue tembak,” ujar seorang pria sambil menodongkan pistolnya kepada Indra.

“Hmmm...maaf, belum penglaris, baru juga ganti shift,” ujar Indra tersenyum.

“Jangan ngelawak ya...buka ga atau gue dor,” ujar pria itu.

Beberapa pria lainnya berkeliling mengenakan helm mengambili barang barang. Indra melirik kamera cctv yang merekam semuanya, dia langsung jongkok dan memakai topinya,

“Woi mau ngapain lo...” teriak sang pria.

“Mau ini...” ujar Indra dengan suara mengerikan sambil keluar dan memegang tangan pria itu.

“Dor,” Pistol meletus dan mengenai kening tengkorak Indra, kepala Indra yang mendongak kebelakang kembali melihat ke depan, mulut tengkoraknya terlihat tersenyum dan mata merahnya menatap pria di depannya yang ketakutan. Tangan pria itu muncul bekas gosong dan dia langsung tumbang tak bernyawa. Indra melompat keluar dari kasir dan mendekati para pria yang sedang asik mengambili barang.

“Oi bayar ga tuh..” ujar Indra dengan suara mengerikan.

“Aaaaaa...makhluk apa lu..” teriak seorang pria.

“Dor,”

“Dor,”

Tedengar dua tembakan pistol rakitan dan Indra melihat tubuhnya, dia melihat ada dua lubang di tubuhnya dan tidak berdarah sama sekali, kemudian dari dalam dua lubang itu, peluru yang bersarang di dalamnya keluar dengan sendirinya. Indra melihat para pria di depannya yang wajahnya tertutup helm full face. Indra membuka mulutnya dan seluruh ruangan mini market tertutup kabut putih yang tebal,

“Hehehehe....bye bye..” ujar Indra dengan suara mengerikan.

“Tidaaaaaaaak....toloooooooong...” teriak para pria itu.

Dan setelah itu, sosial di hebohkan dengan penemuan mayat beberapa laki laki di dalam minimarket lengkap dengan helm full facenya, tapi ketika helmnya di buka, para petugas forensik melihat wajah mereka terlihat sangat ketakutan dan ada bekas gosong di bagian dada mereka. Setelah itu,  kisah itu terus berlanjut, banyak kejadian serupa di sekitar kota, sehingga para netizen menamai pelakunya yang terlihat sekilas di rekaman kamera cctv berwujud tengkorak yang mengerikan dan sekilas terlihat seperti  malaikat pencabut nyawa, The Reaper.

Setelah Indra kembali ke rumahnya, tanpa menunda lagi, dia langsung masuk ke dalam kamarnya dan berbaring di tempat tidurnya, tangannya memegang smartphone dan menekan icon game moba kegemarannya,

"Nah dua pren gue hadir......nice..” ujarnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

marrydiana

marrydiana

mampir thor, mampir juga di karya aku (Suamiku Preman)😅

2024-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!