Di sebuah gudang kosong paling belakang yang berada di komplek pergudangan di wilayah pelabuhan, sebuah sepeda motor berhenti di depan gudang, dua orang, salah satu berpakaian polisi, turun dari motor dan masuk ke dalam, di dalam gudang yang hanya remang remang karena hanya satu lampu yang menyala, sudah menunggu sekitar sepuluh orang bertubuh besar sehingga terlihat kuat sedang bermain smartphone dan minum minuman keras. Salah satu dari sepuluh orang itu yang memakai jaket tentara dan potongan rambutnya juga milik tentara,
“Oi gimana ? beres ?” tanyanya.
“Beres, langsung klepek klepek mati,” jawab seorang pria yang baru masuk dan berpakaian polisi.
“Bos bilang suruh beresin tiga tiganya kan,” ujar pria berjaket tentara itu.
“Yang dua susah bang, mereka di bawa ke kantor polisi,” balas pria satunya.
“Ya lo nyamar lagi dong, apa gue juga nih yang musti turun tangan. Yang penting lo kesini di ikutin kaga ?” balas pria berjaket itu bertanya.
“Aman bang, selow,” ujar pria berpakaian polisi.
Tiba tiba, “Prang,” bohlam satu satunya pecah, “Braak,” Para pria itu langsung berdiri sampai meja mereka tumbang dan mereka mengaktifkan senter di smartphone mereka untuk melihat sekeliling.
“Woi siapa yang matiin lampu..” teriak seorang pria.
“Ap..apa...nih...toloooooong..” teriak seorang pria bersamaan suara orang di seret.
Sinar senter langsung menyoroti berbagai tempat, para pria itu mulai mengambil pistol rakitan dari pinggang mereka dan menodongkannya ke depan.
“Waaaaaa...tolooooong,”
Seorang lagi dari mereka terseret dan suaranya tidak terdengar lagi. Para pria itu mulai berkumpul,
“Woi siapa lo, jangan main main ya...” teriak pria berpakaian tentara.
“Ba..bang....li..liat bang.....waaaaa....dor..dor,”
“Woi nembak apaan lo..” teriak pria berpakaian tentara.
“Ma..macan bang....barusan lewat..” ujar pria yang menembak.
“Hah macan ?” tanya pria berpakaian tentara.
“Waaaaaaaaa......ampun...ampun...toloooong,” teriak pria di dekat mereka.
“Woi Din...Din..” teriak pria yang memakai pakaian tentara.
Tapi tidak ada jawaban, suasana kembali hening, akhirnya gerombolan yang tersisa berlarian keluar gudang,
“Aaaaaah...gue kena...gue kena.....” teriak orang di paling belakang.
Setelah keluar, mereka langsung melihat ke arah gudang dan menodongkan pistol rakitan mereka,
“Bang...liat bang..” teriak seorang pria.
Semuanya menoleh ke arah pintu, di dalam terlihat sepasang mata berwarna kuning sedang melihat mereka seperti mata harimau yang sedang mengintai mangsanya dari dalam gudang yang gelap.
“Tembak...tembak..” teriak pria berpakaian tentara.
“Dor..dor..dor.”
“Dor..dor..dor.”
“Dor..dor..dor.”
Pintu gudang di hujani dengan peluru yang entah kena entah tidak, akhirnya peluru habis, gerombolan pria itu mencabut pisau, parang dan apa saja yang mereka bawa.
“Woi lo bedua, periksa ke dalam..” ujar pria berpakaian tentara.
Dua orang pria bertubuh besar dan membawa parang di tangannya maju perlahan mendekati pintu gudang, ketika sampai mereka langsung memasukkan kepala mereka mengintip ke dalam, tiba tiba kepala salah seorang dari mereka di tangkap oleh sebuah tangan besar seperti tangan harimau dan “Waaaaaaa tolo...” di tarik masuk ke dalam sebelum menyelesaikan kalimatnya. Teman di sebelahnya langsung jatuh terduduk dan mundur dengan kencang dalam keadaan terduduk.
“Ba..bang...harimau....bang...gede banget...” ujar pria yang terduduk.
“Ayo semuanya sekalian, kalau cuman harimau sih enteng...gue udah pengalaman lawan singa,” ujar pria berpakaian tentara.
Pria yang tersisa mendekat kembali ke pintu gudang, tiba tiba seekor harimau sumatra yang sangat besar melompat keluar dari dalam gudang dan langsung menerkam salah seorang dari gerombolan pria itu sampai tidak bisa bergerak dan pingsan,
“Grrrrrr...” Harimau besar itu melirik melihat tujuh orang yang masih mengelilinginya.
“Bunuh...bunuh...cuma harimau..” teriak pria berpakaian tentara.
“Cuma harimau ?” tanya Alex dengan suara mengerikan.
Tiba tiba harimau itu mengeluarkan asap putih dan menjadi manusia setengah harimau yang sudah berdiri dengan dua kaki memasang kuda kudanya.
“La..lari....cindaku...” teriak seorang pria.
Langsung saja beberapa orang berusaha melarikan diri, tapi Alex langsung menarik nafas panjang dan menghembuskannya,
“Groaaaaaaaar,”
Para pria yang lari itu langsung terpelanting terkena gelombang auman Alex yang membahana dan keras. Alex berbalik dan mendekati pria berpakaian tentara yang sudah terduduk bersama pria yang memakai seragam polisi dan temannya. Alex langsung jongkok di depan ketiganya,
“Lo ya yang bunuh pengedar di rumah sakit ?” tanya Alex kepada pria yang berpakaian polisi dengan suara mengerikan.
“Bu..bukan gue...di..die...” ujar pria yang memakai pakaian biasa sambil menunjuk pria yang berpakaian polisi.
Langsung saja Alex menjambret pakaiannya dan berdiri mengangkat pria itu, tapi pria yang memakai pakaian tentara menusuk perut Alex menggunakan pisau belati, “Trak,” Pisau belati itu patah dan jatuh ke tanah. Tangan Alex langsung menjambret pakaian tentara pria itu dan mengangkat nya bersama dengan pria berpakaian polisi. Keduanya ketakutan dan berteriak teriak minta tolong. Cengkraman kedua tangan Alex langsung berpindah mencengkram leher kedua orang itu dan “Krek,” Leher kedua orang itu patah, Alex melemparkan kedua tubuh itu ke samping kanan dan kirinya.
“Waaaaa...mati lu...mati lu..” teriak seorang pria bersama keduanya sambil mencabut pistolnya.
“Dor....dor...dor..” Pistol di tembakkan tiga kali ke tubuh Alex, tapi Alex berjalan mendekat kepada pria itu dan mengusap peluru yang tersangkut di bulunya hingga jatuh ke bawah. Pria itu berbalik dan berlari meninggalkan Alex, tapi “Brees,” Cakar Alex menembus dari punggungnya sampai perutnya dan kemudian menariknya keluar. Alex berdiri melihat semua orang yang terkapar tidak berdaya,
“Jon, yang tenang lo di sana ya....mereka sudah beres,”
“Dring...dring...dring,” terdengar bunyi smartphone dari kantung pria yang mengenakan pakaian tentara. Alex menghampirinya dan berjongkok mengambil smartphonenya, dia melihat siapa yang menelponnya dan mengangkatnya,
“Halo...Ron, udah beres lom ?” tanya seorang pria.
Alex diam saja dan tidak membalas, kemudian dia duduk bersila di sebelah jasad pria berpakaian tentara itu sambil menekan speakernya.
“Woi jawab woi...gue mau kesono bawa barang..” balas pria itu.
Alex mematikan teleponnya, dia mematahkan smartphonya dan duduk bersila di tengah tengah. Tak lama kemudian sebuah mobil mini bus masuk ke dalam komplek pergudangan dan mengarah ke tempat Alex duduk. Lampu mobil menyoroti keadaan di depan gudang, empat orang langsung membuka pintu dan turun dari mobil kemudian berjalan ke depan mobil,
“Ada apa nih ? si Roni mampus..” ujar seorang pria berpakaian safari hitam.
“Grrrrrr....”
Ke empat orang itu berbalik, mereka langsung bersiaga karena melihat seekor harimau besar berada di atap mobil mereka dan sudah siap menerkam.
“Te..tembak...bunuh...bunuh..” teriak seorang pria berpakaian kemeja yang sepertinya bos mereka semua dan bandar narkoba.
“Graaaaaah,” Harimau itu melompat dan mencabik cabik ke empat orang di depannya tanpa ada satu orang pun yang selamat, Alex kembali menjadi wujud manusia setengah harimau dan mengangkat mobil mini bus kemudian membaliknya, dia menekan nomor polisi dan meninggalkan smartphone milik pria berpakaian tentara itu di atas bagian bawah mobil.
“Datang ke gudang ini, alamatnya ini,” ujar Alex dengan suara mengerikan.
“Tunggu....siapa....” balas polisi.
Alex mematikan smartphonenya, kemudian dia berbalik dan berjalan keluar dari dalam komplek pergudangan untuk kembali menuju ke asramanya.
*****
Beberapa hari kemudian, berita di televisi menayangkan gerombolan bandar narkoba di temukan tewas mengenaskan di komplek pergudangan beserta barang bukti di dalam sebuah gudang dan di sebuah mobil terbalik. Beberapa saksi mata yang selamat dan tidak terbunuh malam itu, mengatakan kalau mereka di serang oleh seekor harimau dan di anggap gila karena terlalu banyak mengkonsumsi narkoba, walau sebagian besar netizen percaya karena beredar rekaman kamera cctv pihak pengelola gudang yang memperlihatkan aksi Alex ketika berubah menjadi harimau dan menjadi manusia harimau, rekaman itu sempat viral sampai kemudian di hapus oleh yang mempostingnya.
Bulan Juni 2022, Alex merenung sendirian di kamar asramanya, dia mengambil smartphonenya dan masuk ke aplikasi game kesayangannya, dia melihat teman mainnya sedang online dan dia langsung membuka chat dengannya.
“Woi bre,” tegur Alex.
“Woi...ayo maen...create room deh,” jawab temannya.
“Sorry bre, gue kayaknya pensi nih..” ujar Alex.
“Jah ngapa lo ? kok pensi sih ?” tanya temannya.
“Gue mau idup bener, ntar kuliah gue mau ke jakarta aja,” jawab Alex.
“Lah sama dong, gue juga ntar kuliah ke jakarta, pakde gue ilang pegi ke sumba, jadi daripada gue sendirian di sini mending gue cabut,” balas temannya.
“Sip, ntar ketemu di sono ya,” balas Alex.
“Tapi lo beneran pensi nih...yah temen gue tinggal si stress dong,” ujar temannya.
“Sorry bre, ntar kalau udah di jakarta gue maen lagi deh,” balas Alex.
“Janji lo ya, ntar maen bareng kita di jakarta...ok lah bre, gue maen dulu,” balas temannya.
“Yoi, gue off ya..” balas Alex.
"Woke bre,” balas temannya.
Kemudian dia mematikan aplikasinya dan langsung mengunistallnya, setelah proses selesai, dia menaruh smartphonenya di meja,
“Maap bro, alasan gue berenti bukan mikirin masa depan, gue kaga mau ada Joni Joni lain di sini...gue patroli tiap malem,” ujar Alex dalam hati sambil melihat smartphonenya.
Sejak itu, mulai ada penampakan harimau sumatera besar di sekitar kota lampung yang menghebohkan warga dan foto foto penampakannya viral di internet, selain itu juga banyak penjahat yang tertangkap dan bertobat kalau bertemu sang harimau. Warga net menganggap harimau itu adalah penjaga kota mereka dan memberinya nama, awalnya mereka memberi nama Tiger Man, tapi lama kelamaan menjadi The Tiger.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments