Part 8. Penggangu di Pagi hari.

Setelah kejadian tadi pagi, akhirnya Ivy dan Ezra berangkat ke kantor tanpa ada drama yang diciptakan oleh bosnya. Setelah sampai di kantor Ezra hanya menyuruhnya untuk tidak menerima tamu siapapun, karena ada berkas yang begitu penting dan zoom meeting dengan investor asal Jerman. Alhasil, kini Ivy berada di ruangannya, yang tentunya masih satu ruangan dengan Ezra. Namun, jarak satu pintu adalah ruangan Ezra, yang artinya ruangan mereka tersekat satu pintu.

“Sepertinya aku butuh kopi,” desah Ivy yang merasa tubuhnya lebih lelah dan sedikit mengantuk, akibat drama tadi malam yang dibuat oleh sang bos. Wanita berkacamata itu, memutuskan untuk ke cafetaria sebentar, selagi Ezra belum mencarinya.

Suasana cafetaria tidak terlalu ramai, karena ini masih pukul sebelas pagi. Bau kopi yang harum dan hangat menyambut Ivy sejak pintu masuk. Suara alat-alat kopi yang bersemangat dan semilir musik yang berirama menciptakan latar belakang yang menyenangkan. Meja-meja kayu dan kursi-kursi yang nyaman mungkin sudah diisi oleh para pengunjung yang menikmati kopi mereka. Beberapa mungkin sedang membaca buku atau bekerja dengan laptop, menciptakan suasana yang menyenangkan dan tenang.

Barista yang penuh semangat mungkin sibuk di mesin kopi, menyajikan secangkir kopi dengan mahir dan presisi. Tersedia berbagai pilihan biji kopi dari berbagai daerah, dan aroma kopi segar terus menggoda hidung para pengunjung.

Papan menu yang dipajang di belakang konter mungkin menampilkan berbagai macam minuman kopi, dari espresso yang kuat hingga latte yang lembut. Ada juga kue-kue dan roti yang terpajang dengan cantik di atas etalase, mengundang para pengunjung untuk mencicipi sesuatu yang manis.

“Satu Caramel Macchiato dan Kopi Latte panas,” ujar Ivy pada Barista, dia tidak lupa membeli satu kopi untuk Ezra, karena Ivy tahu jika dia hanya membeli untuk dirinya sendiri maka pria itu akan menyuruhnya untuk membeli lagi.

“Rupanya sedang ada, sekretaris kesayangan Pangeran Konglomerat France,” suara centil dengan nada menyindir membuat Ivy mengalihkan pandangannya. Wanita blonde berpakaian ketat, dengan dandanan sedikit menor, lipstik merahnya yang terang hingga membuat Ivy sedikit silau memandangnya. Tidak mau menghiraukan, wanita berkacamata itu pura-pura tidak mendengar.

“Bagaimana rasanya menjadi sekretaris pria tersexy dan terpanas se-kota Stockholm?” pancing wanita berlipstik merah itu dengan nada keras.

Ivy masih mengabaikan wanita di sampingnya ini, hingga tidak lama pesanan Ivy sudah siap. “Satu Caramel Macchiato dan Kopi Latte panas telah siap Nona,” tukas Barista pria itu sambil tersenyum manis.

“Terima kasih,” balas Ivy datar, lalu menerima kantong kertas tersebut.

“Hey, wanita kuno! Aku bicara padamu!” suara wanita berlipstik merah itu sedikit meninggi, seraya tangannya mencekal Ivy dan sukses membuatnya berhenti.

“Kenapa Mary? Jika ada yang ingin kau bicarakan, nanti saja ya? Aku sibuk.” Ivy berusaha berkata dengan tenang, Mary Santiago bagian Sales Marketing yang memang terkenal mencari masalah dengan siapapun yang berusaha melampauinya, terutama dengan Ivy.

“Sialan kau Iv. Mentang-mentang kau dekat dengan Tuan Ezra kau sudah berani ya,” geram Mary melotot ke arah Ivy. Sedangkan Ivy masih menatap Mary tenang, tidak mudah terpancing dengan wanita di depannya ini. Ivy mencekal pelan tangan Mary, “Apa maumu Mary? Hmm,” Ivy menatapnya dingin. Menghadapi wanita liar seperti Mary harus dengan tenang, karena wanita model seperti ini hanya ingin terlihat hebat jika dia berhasil menindas orang yang menjadi penghalangnya untuk mencapai sesuatu.

Mata Mary menatap nyalang Ivy, seakan tidak terima dengan pencapaian Ivy, yah tentu saja. Mary yang sudah bekerja empat tahun di France Company, harus kalah dengan Ivy yang baru dua tahun dan sekarang menjadi dekat dengan Ezra France. Tentu Mary tidak terima.

“Aku tahu kau membuka kakimu untuk bisa menjadi sekretaris Tuan France kan,” decih Mary menghina Ivy, hingga ada beberapa pengunjung yang melihat ke arah mereka. Ivy menatap Mary semakin dingin, tangannya terkepal keras dan ingin rasanya dia mencabik wajah Mary dengan kukunya. Namun, Ivy harus tenang menghadapinya. Wanita itu langsung mendekati Mary dan berbisik, “Jangan sampai satu perusahaan tahu, apa yang kau lakukan dengan Tuan Matias di dalam Hotel Marriot Mary,” ancam Ivy dengan nada santai.

Kalimat itu membuat Mary terkejut, lalu menggeram. “Jangan bicara sembarangan kau!” sentak Mary menatap Ivy sedikit gemetar.

“Kenapa? Kau terkejut? Sebenarnya aku tidak peduli sama sekali dengan urusan hidupmu, tapi kau selalu mencari masalah denganku. Jadi sekali lagi kau menyenggolku, maka kupastikan kau sudah tidak punya muka untuk bekerja di sini,” Ivy berucap panjang dengan tenang, tatapannya yang dingin membuat Mary sedikit takut. “Semoga harimu menyenangkan,” lanjut Ivy lalu meninggalkan Mary yang masih berdiri di depan Kasir menatapnya dengan keringat dingin.

Suara ketukan Heels menciptakan irama yang begitu nyaring, sehingga membuat orang-orang di sekitar kantor menoleh ke arah suara tersebut. Seorang wanita tampil memukau, mengenakan pakaian yang dipilih dengan selera dan gaya yang unik. Gaunnya, meski terbilang daring dan seksi, dirancang dengan elegan dan dirakit dengan indah. Bahan yang digunakan melibatkan sentuhan sutra atau satin, memberikan kilau dan keanggunan ekstra setiap kali ia bergerak. Rancangan gaunnya mungkin menyoroti lekuk tubuhnya dengan penuh selera, menciptakan siluet yang memukau. Setiap ketukan Heels membuat tubuh depannya yang padat dan hampir tumpah ketika wanita itu berjalan, melenggak lenggok. Dengan tidak tahu malunya, wanita cantik itu langsung menaiki lift yang dikhususkan untuk petinggi perusahaan.

“Aku ingin bertemu Ezra,” ujar wanita itu dengan angkuh, melepas kacamata bertuliskan LV yang terukir apik di bingkainya.

“Maaf Nona, Tuan Ezra sedang rapat dan tidak bisa diganggu gugat,” ujar Paul, resepsionis khusus yang berada satu lantai dengan petinggi France.

“Panggil dia atau aku akan bilang Ezra untuk memecatmu!” pekik wanita itu dengan mata melotot.

“Maaf non-”

“Paul, biar aku saja,” sela Ivy dari arah lorong, terkejut melihat Sopha Lamer datang ke kantor.

Paul hanya mengangguk setelah melihat kedatangan Ivy, kemudian kembali ke mejanya.

“Kau!” tunjuk Sophia dengan tidak sopan, membuat Ivy menatapnya datar. Bisakah hari satu hari saja Ivy tidak menghadapi drama murahan seperti ini, sudah ada dua wanita yang membuat kepalanya mau pecah. Dan itu semua hanya karena pria yang sama. Sungguh memalukan sekali batin Ivy.

“Panggil bosmu, aku menunggunya,” Sophia berucap tidak malu, seraya menatap tidak suka Ivy.

“Maaf Nona, bukankah tadi sudah jelas dikatakan, jika Tuan Ezra sedang ada rapat penting,” jawab Ivy dengan nada sopan.

“Aku tidak peduli sialan!” umpat Sophia di depan wajah Ivy. Wanita berkacamata itu hanya memandang Sophia datar, “Silahkan Anda pergi, sebelum saya memanggil petugas,” jawab Ivy santai, tidak takut sedikitpun dengan Sophia.

“Dasar jelek! Kau berani denganku ya!” marah Sophia, tangannya hampir melayang ingin menampar wajah Ivy, tapi kalah cepat dengan tangan Ivy yang sudah mencengkeramnya kuat.

“Kau!” teriak Sophia di depan Ivy

“Sangat disayangkan sekali Nona, wanita cantik dengan karir cemerlang seperti Anda, memiliki etika yang buruk seperti ini. Jadi ini sikap Anda yang asli di balik layar?” Ivy menatap berani Sophia, dia tidak peduli lawannya kali ini karena itu siapapun tidak akan Ivy biarkan mereka untuk menghina atau menginjak-injak harga dirinya.

“Ada apa ini?” tanya Ezra yang sudah berdiri di depan pintu ruangannya, menatap tajam Ivy dan Sophia.

——

Jangan lupa Like and Komen kak wkkwkw

Terpopuler

Comments

Illa Darrel

Illa Darrel

Mary . . Sophia . . nanti siapa lg nihh . . tp tenang aja Ivy bisa kok ngatasin nya 🤭🤭

2024-02-08

1

Mei Pratiwi

Mei Pratiwi

Ada apa? Ada mak lampir, Ezra!

2024-02-07

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!